DISUSUN OLEH:
FITRIAH ULFAH
NIM. 105017000459
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, September 2010
Yang Menyatakan
Fitriah Ulfah
ABSTRAK
i
ABSTRACT
The purpose of this research is to: (1) determine the students mathematics
communication ability who taught with cooperative learning model technic two
stay two stray and the students who taught with convensional learning; (2)
determine what there difference mathematics communication ability between the
students who taught with cooperative learning model technic two stay two stray
with the students who taught with convensional learning. The research was
conducted at MTs Al-Falah Kebayoran Lama South Jakarta for academic year
2009/2010. The method used in this research is quasi experimental method with
The Post-test Only Control Group Design. Subject for this research are 68
students consist of 34 students for each of experimental group and control group
which selected in cluster random sampling technique. The data collection after
being given treatment obtained from the test scores of students mathematics
communication ability at the subject of square flat shape. Tests consisted of 7
questions in essay. The result of research revealed that the students mathematics
communication ability who taught with cooperative learning model technic two
stay two stray better than the students who taught with convensional learning.
And also, from this research got mean score the students mathematics
communication ability who taught with cooperative learning model technic two
stay two stray higher than mean score the students mathematics communication
ability who taught with convensional learning.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak
sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
sekaligus Pembimbing I dan Ibu Lia Kurniawati, M.Pd Dosen Pembimbing II
yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
4. Ibu Dra. Afidah Mas’ud, Penasihat akademik yang selalu memberikan
bimbingan dan nasihat kepada penulis selama proses perkuliahan.
5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Matematika.
6. Bapak Yusri, S.Pd.I, Kepala MTs Al Falah Kebayoran Lama Jakarta Selatan
yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
7. Bapak Asmat Madinah, S.Pd, Guru pamong tempat penulis mengadakan
penelitian.
8. Ayahanda (Bpk. Drs. Rachmat, M.M) dan ibunda (Ibu Dra. Suhanah, M.Pd)
tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik-adikku (Richlahnia, Safarina, dan Dini Amalia) tercinta yang senantiasa
memberikan motivasi, dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
iii
10. Siswa dan siswi kelas VII MTs Al Falah Kebayoran Lama Jakarta Selatan,
khususnya kelas VII-2 dan VII-3 yang telah bersikap kooperatif selama
penulis mengadakan penelitian.
11. Teman-temanku tercinta, Siti Kholillah, Masudah, Nurul Qomariyah, Liria
Oktarina, Khairani Munawarah, Ika Rahmatika, Iis Niyawati, Feti Mutiawati
serta seluruh mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan matematika
angkatan 2005, semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah untuk
menggapai kesuksesan di masa mendatang.
12. Teman-teman seperjuanganku, Siti Aisyah, Khairani Munawarah, Masudah,
dan Rahmadini yang selalu memberikan motivasi dan saling bertukar
informasi selama penulisan skripsi ini. Semoga kita bisa wisuda bersama-
sama.
13. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan informasi
serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik
yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-
kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu
pengetahuan. Amin.
Fitriah Ulfah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
v
2. Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 22
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................... 22
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ......................................... 23
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif.............................. 25
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ....................... 26
e. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray ........ 27
3. Pembelajaran Konvensional ..................................................... 30
B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 31
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 33
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 33
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45
A. Deskripsi Data ............................................................................... 45
1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik
Siswa Kelompok Eksperimen................................................... 45
2. Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik
Siswa Kelompok Kontrol ......................................................... 47
B. Pengujian Persyaratan Analisis ..................................................... 50
1. Uji Normalitas .......................................................................... 50
a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ............................... 50
b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol ...................................... 51
2. Uji Homogenitas ....................................................................... 51
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................... 52
1. Pengujian Hipotesis .................................................................. 52
2. Pembahasan .............................................................................. 53
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 57
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pola Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray.. ........ 29
Gambar 2. Desain Penelitian............................................................................ 34
Gambar 3. Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan
Komunikasi Matematik Kelompok Eksperimen ............................ 47
Gambar 4. Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan
Komunikasi Matematik Kelompok Kontrol................................... 49
Gambar 5. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two
Stray ............................................................................................... 55
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: Ditjen
Kelembagaan Agama Islam Depag, 2003), Cet. III, h. 37.
2
Hal ini, senada dengan yang diungkapkan oleh NCTM (2000) bahwa dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah, guru harus memperhatikan lima
aspek kemampuan pengajaran matematika yaitu pemecahan masalah (problem
solving), berargumentasi dan penalaran (reasonning and proof), komunikasi
(communication), koneksi (connection), dan representasi (representation). 3 Salah
satu kemampuan komunikasi yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan
komunikasi matematik yakni bagaimana siswa mampu menggunakan matematika
sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan matematika
melalui simbol, tabel, diagram, atau media lain sehingga dapat memperjelas suatu
masalah. Dengan demikian, kemampuan komunikasi matematik menjadi
kemampuan yang perlu dikembangkan pada diri siswa.
Kemampuan komunikasi matematik merupakan salah satu aspek yang
termasuk ke dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, sehingga memegang
peranan penting dalam matematika seperti yang diungkapkan oleh Peressini dan
2
Fadjar Shadiq, “Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting”, dari
www.fadjarp3g.files.wordpress.com, 1 Januari 2010, 11.00 WIB, h. 7-8.
3
NCTM, Principles and Standart for School Mathematics, (Reston, VA: NCTM, 2000), p. 4.
3
4
Bambang Aryan, “Komunikasi dalam Matematika”, dari http://rbaryans.wordpress.com,
17 Februari 2010, 07.30 WIB.
5
Bambang Aryan, “Komunikasi dalam Matematika”......., 17 Februari 2010, 07.30 WIB.
6
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 38.
4
8
Suyatno, Menjelajah Seratus Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,
2009), h.51.
9
Suyatno, Menjelajah Seratus Pembelajaran ...., h.51.
10
Sholomo Sharan, Handbook of Cooperative Learning, (Yogyakarta: Imperium, 2009), h.
374.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan komunikasi matematika siswa relatif rendah.
2. Pembelajaran matematika selama ini cenderung konvensional.
3. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses belajar matematika.
4. Kurangnya variasi guru dalam memilih model, strategi, maupun metode
pembelajaran dalam pembelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis dalam hal ini
membatasi permasalahan pada:
1. Masalah yang diteliti dibatasi pada pengaruh penerapan model pembelajaran
koperatif dalam pembelajaran matematika. Pengaruhnya dilihat dari perbedaan
kemampuan komunikasi matematik siswa terhadap pelajaran matematika yang
7
D. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray
dan siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional?
2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa
yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay
two stray dengan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran
konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan
siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik
antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik two stay two stray dengan siswa yang diajarkan menggunakan
pembelajaran konvensional.
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi atau masukan untuk
memperoleh gambaran mengenai model pembelajaran kooperatif teknik two
stay two stray dalam meningkatkan komunikasi matematik sehingga dapat
dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika di kelas.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
matematik siswa.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan yang baik pada
sekolah dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai bahan
rujukan bagi pengembangan penelitian matematika lebih lanjut.
9
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Komunikasi Dalam Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Matematika
Pengertian matematika hingga saat ini tidak didefinisikan secara tepat
dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan belum terdapat kesepakatan mengenai
definisi tunggal dari matematika. Beberapa pengertian matematika
diungkapkan berdasarkan siapa pembuat definisi, dimana dibuat dan dari
sudut pandang apa definisi itu dibuat. Berikut ini adalah pengertian yang
berbeda-beda tentang matematika.
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique
(Perancis), matematicc (Italia), matematiceski (Rusia), atau
mathematick/wiskunce (Belanda) berasal dari perkataan latin
mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani,
mathematike, yang berarti “relating to learning” Perkataan itu,
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu
(knowledge, science). Perkataan mathematike berhubungan sangat
erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang
mengandung arti belajar (berpikir). 1
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-
konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Matematika terbagi
dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. 2 Konsep-konsep
matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai
konsep yang paling sederhana sampai konsep yang paling kompleks.
Reys, dkk mengatakan bahwa matematika adalah tentang pola
hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu
alat. Sejalan dengan pendapat tersebut, Johnson dan Rising mengatakan
matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan
simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada
mengenai bunyi. 3
Lerner mengemukakan “matematika disamping sebagai bahasa
simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia
memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas. 4 Paling mengemukakan bahwa matematika adalah “suatu cara
untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu
cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan
ukuran, menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri
manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan”. 5
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah suatu ilmu yang diperoleh sebagai hasil pemikiran
manusia mengenai suatu bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan bahasa simbolis
2
Erna Suwangsih dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika, (Jakarta: UPI Press, 2006),
Cet. I, h. 4.
3
Erna Suwangsih dan Tiurlina. Model Pembelajaran…, h. 4.
4
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), Cet. 2, h. 252.
5
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak ....., h. 252.
11
6
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet.
XXI, h. 84.
7
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Ed. I, h. 64.
8
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Cet. IV, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2003), h. 2.
12
fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka
perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi siswa yang
bersangkutan. 13
Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran memegang
peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
Pembelajaran yang efektif ditandai proses belajar dalam diri siswa. Dalam
proses pembelajaran dapat terlihat adanya komunikasi antara guru dengan
siswa dan siswa dengan siswa secara langsung. Oleh sebab itu, agar dapat
berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran di kelas, maka
program pembelajaran tersebut harus dirancang terlebih dahulu oleh guru
agar tujuan pembelajaran tercapai.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas menunjukkan
bahwa pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang sengaja dirancang
oleh guru yang didalamnya terjadi interaksi antara guru dan siswa dan antara
sesama siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Beberapa prinsip pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme
diantaranya bahwa observasi, mendengar aktivitas, dan pembicaraan
matematika siswa merupakan acuan dan petunjuk di dalam mengajar,
menyusun kurikulum, dan untuk mengevaluasi pertumbuhan pengetahuan
siswa. Aktivitas matematika dalam konstruktivisme dapat diwujudkan dalam
bentuk pemecahan masalah yang menantang, berdiskusi, atau membuat
kelompok kecil.
Bourne mengemukakan bahwa aliran konstruktivisme dalam
matematika penekannya pada knowing how, yaitu belajar dipandang sebagai
orang yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara
berinteraksi dengan lingkungannya. 14 Ketika siswa mencoba menyelesaikan
13
Erman Suherman, dkk., Common Text Book ..., h. 9.
14
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. I, h. 128.
14
20
Bambang, Aryan, “Membangun Ketrampilan Komunikasi Matematika dan Nilai Moral
Siswa Melalui Model Pembelajaran Bentang Pangajen”, dari http://rbaryans.wordpress.com, 20
Januari 2010.
21
I Gusti Putu Suarta dan I Made Suarjana, Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Realistik Untuk siswa Sekolah Dasar yang Berorientasi pada Pemecahan Masalah,
Penalaran, dan Komunikasi Matematika, dalam Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan
GANESHA, November 2007, h. 11.
22
NCTM, Principles and Standart ..., p. 228-229.
18
25
Nita Puspitasari, “Efektifitas Belajar Mengajar Matematika dengan Teknik Probing”, dari
http://www.sundayana.web.id/efektifitas-belajar-mengajar-matematika-dengan-teknik-probing.html,
23 Februari 2010, 10.00 WIB.
20
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat dalam tukar menukar
informasi, memecahkan masalah, dan membantu siswa dalam
mempraktekkan keterampilan komunikasi matematik.
5. Menulis, kegiatan menulis matematik lebih ditekankan pada
mengekspresikan ide-ide matematik. Menulis merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan dengan sadar untuk mengungkapkan dan merefleksikan
pikiran.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi Matematik
Beberapa faktor yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi
matematik, antara lain:
1. Pengetahuan Prasyarat (Prior Knowledge)
Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebagai akibat proses belajar belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa
tentu saja bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. Jenis
kemampuan yang dimiliki siswa sangat menentukan hasil pembelajaran
selanjutnya.
2. Kemampuan membaca, diskusi, dan menulis
Dalam komunikasi matematik, kemampuan membaca, diskusi, dan
menulis dapat membantu siswa memperjelas pemikiran dan dapat
mempertajam pemahaman (NCTM, 1989: 26). Diskusi dan menulis
adalah dua aspek penting dari komunikasi untuk semua level (NCTM,
2000).
3. Pemahaman Matematika (Mathematical Knowledge) 26
27
Abdul Muin, Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika .... h. 36.
28
Mumun Syaban, “Menumbuhkan Daya Matematis ...., 28 Desember 2010, 11.30 WIB, h. 4.
29
Gusni Satriawati, ”Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended ...., h. 111.
22
33
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan ..., h.22.
34
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta: Kencana, 2009), h. 271.
35
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan ..., h. 27-28.
24
36
Wina Sanjaya Strategi Pembelajaran Berorientasi…, h. 246-247.
26
37
Trianto, Model-Model Pembelajaran ...., h. 48-49.
27
38
Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan ...., h. 61.
39
M Yudha Saputra dan Iis Marwan, Strategi Pembelajaran Kooperatif. (Bandung: CV.
Bintang WarliArtika, 2008), Cet. I, h. 75.
28
C1 D1 C3 D3
A3
A1 A2
A2 B2
B3
B2
C2 D2
Kelompok 2
Gambar 1
Pola Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Keterangan:
= perpindahan siswa ke kelompok lain
= perpindahan siswa ke kelompok lain
Melihat langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran matematika
dengan teknik Two Stay Two Stray, siswa dapat memperoleh banyak manfaat
bagi siswa antara lain siswa dalam kelompoknya mendapatkan informasi
sekaligus dari dua kelompok yang berbeda dan siswa mempunyai banyak
kesempatan untuk berkomunikasi dengan cara mengungkapkan pendapat
dengan menyatakan ide-ide matematika kepada siswa lain, sehingga siswa
dapat meningkatkan keterampilan komunikasi khususnya berkomunikasi secara
matematik atau komunikasi matematik.
30
4. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang sering
digunakan oleh guru di sekolah ketika mengajar. ”Dimana guru mengajar
sejumlah siswa, biasanya antara 30 - 40 siswa di dalam sebuah ruangan dan
proses pembelajaran biasanya berpusat pada guru”. 41 Beberapa metode yang
biasa digunakan dalam pembelajaran konvensional antara lain, metode
ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode ekspositori, metode drill
atau latihan, metode pemberian tugas, metode demonstrasi, metode permainan,
dan lain-lain. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode
ekspositori. Metode ekspositori adalah metode yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan
demikian, karena dalam metode ini guru memegang peran yang dominan,
namun tidak sedominan dalam metode ceramah. Dengan metode ekspositori
guru tidak hanya berceramah melainkan juga memberikan latihan atau tugas,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Oleh karena itu,
metode ekspositori ini dapat dikatakan sebagai gabungan dari metode ceramah,
metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas.
Namun, ada beberapa perbedaan antara pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan
pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional (metode yang
digunakan adalah metode ekspositori), diantaranya:
41
Erman, S.Ar, dkk, Strategi Pembelajaran …, h. 214.
31
Tabel 2
Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
dengan Pembelajaran Konvensional (Metode Ekspositori)
Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Konvensional
Teknik Two Stay Two Stray (Metode Ekspositori)
Pembelajaran ini mengutamakan Pembelajaran ini berpusat pada
keaktifan siswa (berpusat pada siswa) guru (guru lebih mendominasi
pelajaran)
Sumber informasi selain guru terdapat Sumber informasi hanya dari guru
di lingkungan, media, teman, dsb
Pembelajaran ini berbentuk kelompok- Biasanya siswa tidak dibentuk
kelompok dalam kelompok-kelompok
Suasana belajar menjadi lebih hidup Suasana kelas membosankan,
karena guru lebih aktif
B. Kerangka Berpikir
Salah satu kemampuan yang sangat penting dalam pembelajaran
matematika adalah komunikasi matematik. Kemampuan komunikasi matematik
adalah kemampuan siswa berkomunikasi dalam matematika secara lisan maupun
32
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut: Rerata kemampuan komunikasi matematik siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray lebih
tinggi daripada rerata kemampuan komunikasi matematik siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan:
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
R : Random Kelas (Group)
X : Perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
O : Hasil post-test
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel
penelitian, guru, dan peneliti.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk
uraian sebanyak 7 butir soal untuk mengukur kemampuan komunikasi
matematik siswa pada pokok bahasan bangun datar segi empat. Sedangkan,
untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif teknik
two stay two stray digunakan pedoman wawancara. Siswa yang diwawancarai
sebanyak 3 orang dengan pertimbangan masing-masing siswa berasal dari
kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok bawah.
4. Uji Instrumen Tes Penelitian
a. Uji Validitas
Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas
agar ketepatan penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-
betul menilai apa yang harus dinilai. Uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan validitas tes secara konstruksi dan validitas isi.
“Validitas konstruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat para ahli
tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberi
keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan
mungkin dirombak total”. 3 Sedangkan validitas isi adalah uji validitas
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang
telah diajarkan. 4 Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan
menggunakan kisi-kisi instrumen atau matriks pengembangan instrumen.
Dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, ......, h. 177.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, ......., h. 182.
37
tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang
dijabarkan dari indikator. 5
Validitas isi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun
tes yang bersumber dari kurikulum (standar kompetensi pokok bahasan).
Kemudian diberikan kepada para rater untuk dinilai dapat dilihat pada
lampiran 6 halaman 154. Diawal pembuatan instrumen penulis membuat 7
butir soal untuk meminta pendapat para panelis, ternyata setelah dikoreksi,
semua soal bisa digunakan sebagai instrumen tes hanya saja ada beberapa
soal yang harus diperbaiki redaksinya atau indikator soal pada lampiran 7
halaman 158. Berikut ini adalah keterangannya:
1. Untuk soal nomor 1, salah satu rater memberikan nilai 1 artinya soal
kurang tepat mengukur indikator dan redaksinya masih kurang tepat,
akhirnya dengan pertimbangan dengan pembimbing indikator soal
dirubah dan soal disesuaikan dengan indikator soal.
2. Untuk soal nomor 2, salah satu panelis mengatakan soalnya kurang jelas
dengan apa yang ditanyakan dan redaksinya masih kurang tepat, akhirnya
indikator soal dirubah dan soal disesuaikan dengan indikator soal.
3. Untuk soal nomor 3, 4, 6, dan 7 hanya perlu diperbaiki redaksinya saja.
4. Untuk soal nomor 5 sudah bisa digunakan.
Dari hasil uji validitas isi instrumen kemampuan komunikasi
matematik siswa, maka kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada
lampiran 10 halaman 176.
b. Reliabilitas Interrater
Koefisien reliabilitas interrater atau antar penilai ditentukan
berdasarkan hasil penilaian ketepatan butir mengukur indikator. Interrater
atau penilai adalah pakar substansi dalam pembelajaran matematika. Untuk
5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, ......., h. 182.
38
Keterangan:
r = reliabilitas kesesuaian penilai
i = no butir; 1, 2, 3, ....., 7
j = responden; A, B, C, dan D
Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut:
Xi 2
1. Menentukan JKtotal dengan rumus: JK total = JKT = ∑ Xij 2 − N
1 Xi 2
2. Menentukan JKbaris dengan rumus: JK baris = JK b =
nk
∑ ( Xi.) 2
−
N
1 Xi 2
3. Menentukan JKkolom dengan rumus: JK kolom = JK k =
nb
∑ ( X . j ) 2
−
N
4. Menentukan JKkolom dengan rumus: JKerror = JKe = JKT – JKb – JKk
dbb = nb – 1 ; dbe = (na – 1) (nb – 1)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien realibilitas
interarater adalah 0, 66 dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 175.
5. Kriteria Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematik
Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data posttest dari kedua
kelompok. Data tersebut merupakan skor aktual, yaitu “skor kenyataan
(empirik) yang diperoleh siswa”. Agar dapat diinterprestasikan, kemudian skor
diubah menjadi nilai. Hal ini dikarenakan skor masih merupakan data mentah
sehingga tidak dapat diinterprestasikan jika masih berdiri sendiri. Berdasarkan
hal ini, agar data yang diperoleh dapat diinterprestasikan, maka diperlukan
nilai. Dalam penelitian ini, nilai dinyatakan dengan skor aktual. Jawaban-
6
Djaali dan Pudji Mulyono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo,
2008), h. 95.
39
jawaban siswa terhadap tipe soal uraian dianalisis dengan berpatokan pada
sistem Rubrics. Adapun rentang skor yang digunakan adalah 0, 1, 2, 3, dan 4
dengan kriteria seperti yang dijelaskan pada tabel berikut: 7
Tabel 3
Kriteria Pemberian Skor Dengan Menggunakan Rubrics
Skor Kriteria
4 Jawaban lengkap dan jelas dengan petunjuk soal disertai argumen yang
benar berdasarkan prinsip dan konsep matematika.
3 Jawaban hampir lengkap, sebagian petunjuk soal diikuti dan disertai
argumen yang benar.
2 Jawaban hampir lengkap sebagian petunjuk soal diikuti tetapi argumen
kurang lengkap.
1 Jawaban kurang lengkap dan argumen kurang tepat.
0 Tidak ada jawaban atau menginterprestasikan soal.
7
Abdul Muin, Pendekatan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa
SMA, (Tesis Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, t.d.), Bandung: PPS UPI, 2005), h. 35.
40
uji kai kuadrat (chi square). Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai
berikut: 8
1. Menentukan hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan rata-rata.
3. Menentukan standar deviasi.
4. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi.
a) Rumus banyak kelas: (aturan Struges)
K = 1 + 3,3 log (n), dengan n adalah banyaknya subjek
b) Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
R
c) Panjang kelas (P) =
K
5. Cari χ 2 hitung dengan rumus:
(Oi − Ei )
2
χ 2
hitung =∑
Ei
Keterangan:
χ 2 = harga kai kuadrat (chi square)
Oi = frekuensi observasi
Ei = frekuensi ekspektasi
6. Cari χ 2 tabel dengan derajat kebebasan (dk) = banyak kelas (K) – 3 dan
taraf kepercayaan 95 % atau taraf signifikansi α = 5%.
7. Kriteria pengujian:
Jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak (populasi
berdistribusi normal)
8
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2005), h. 149 – 150.
41
Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima (populasi tidak
berdistribusi normal
Jika populasi tidak berdistribusi normal maka data diuji
menggunakan statistik nonparametrik yaitu dengan menggunakan uji Mann
Whitney atau dengan menggunakan uji Wilcoxon.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak.
Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan uji Fisher (F).
Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut: 9
1. Menentukan hipotesis
H0 : σ 1 = σ 2
2 2
H1 : σ 1 ≠ σ 2
2 2
9
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2001), Cet. 6, h. 249-250.
42
2. Uji Hipotesis
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus uji t. Rumus yang
digunakan, yaitu:
a. Untuk sampel yang homogen 10
X1 − X 2 ∑ X1 ∑ X2
t= dengan X 1 = dan X 2 =
1 1 n1 n2
s gab +
n1 n 2
Sedangkan s gab =
(n1 − 1)s1 2 + (n2 − 1)s 2 2
n1 + n2 − 2
Keterangan:
thitung : harga t hitung
X1 : nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
X 2 : nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
s1 2 : varians data kelompok eksperimen
s22 : varians data kelompok kontrol
sgab : simpangan baku kedua kelompok
n1 : jumlah siswa pada kelompok eksperimen
n2 : jumlah siswa pada kelompok kontrol
Setelah harga thitung diperoleh, kemudian dilakukan pengujian
kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan harga thitung dan ttabel.
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 11
Jika thitung < ttabel maka terima H0
Jika thitung ≥ ttabel maka tolak H0
10
Sudjana, Metoda Statistika, ....., h. 239.
11
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Ed.
I, h.316.
43
F. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
H0 : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ 2
Keterangan:
μ1 : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok
eksperimen
12
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar..., h.165-166.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan komunikasi matematik yang terdiri dari 7 butir soal berbentuk
uraian dengan ketentuan soal mengandung aspek komunikasi matematik yang
akan diukur yaitu written text, drawing, dan mathematical expression, setiap
butir soal yang menjawab benar diberikan skor 4 sebagai skor tertinggi
sehingga didapatkan skor keseluruhan adalah 28. Nilai maksimum yang dapat
diperoleh 100 dan nilai minimum yang dapat diperoleh adalah 0. Instrumen
tersebut telah diujicobakan dengan uji validasi isi oleh para rater dan uji
reliabilitas interrater. Tes kemampuan komunikasi matematik siswa diberikan
setelah kedua kelompok sampel menyelesaikan pokok bahasan bangun datar
segi empat, dimana dalam proses pembelajarannya kedua kelompok sampel
diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok kontrol yang diajarkan
dengan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray.
Setelah diberikan tes, maka diperoleh hasil kemampuan komunikasi
matematik dari kedua kelompok sampel tersebut untuk kemudian dilakukan
perhitungan pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis. Adapun
hasil tes kemampuan komunikasi matematik yang diperoleh oleh kedua
kelompok tersebut adalah sebagai berikut.
45
46
Frekuensi
Titik
Nilai Relatif
Tengah Absolut Kumulatif
(%)
37 - 46 41,5 2 5,88 2
47 - 56 51,5 3 8,82 5
57 - 66 61,5 7 20,59 12
67 - 76 71,5 13 38,24 25
77 - 86 81,5 5 14,71 30
87 - 96 91,5 4 11,76 34
Jumlah 34 100
Dari tabel 4, dapat dilihat bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas
dengan panjang tiap interval kelas adalah 10. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai rata-rata sebesar 69,74, median sebesar 70,35, modus sebesar
70,79, simpangan baku sebesar 13,14, varians sebesar 172,55, kemiringan
sebesar -0,08 (kurva model negatif atau kurva menceng ke kiri), dan
ketajaman atau kurtosis sebesar 2,59 (distribusi platykurtis atau bentuk
kurvanya mendatar) untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 14
halaman 187. Pada tabel 4, juga terlihat bahwa nilai yang paling banyak
diperoleh oleh siswa kelompok eksperimen terletak pada interval 67 - 76
yaitu sebesar 38,24%.
47
Frekuensi
13
5
4
3
2
Nilai
36,5 46,5 56,5 66,5 76,5 86,5 96,5
Gambar 3
Grafik Histogram dan Poligon
Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik
Kelompok Eksperimen
48
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik
Kelompok Kontrol
Titik Frekuensi
Nilai Tengah Relatif f
Absolut Kumulatif
(%)
33 - 42 37,5 3 8,83 3
43 - 52 47,5 4 11,76 7
53 - 62 57,5 11 32,35 18
63 - 72 67,5 9 26,47 27
73 - 82 77,5 5 14,71 32
83 - 92 87,5 2 5,88 34
Jumlah 34 100
Dari tabel 5, dapat dilihat bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas
dengan panjang tiap interval kelas adalah 10. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai rata-rata sebesar 61,91, median sebesar 61,59, modus sebesar
60,28, simpangan baku sebesar 13,07, varians sebesar 170,86 kemiringan
sebesar 0,12 (kurva model positif atau kurva menceng ke kanan), dan
ketajaman atau kurtosis sebesar 2,42 (distribusi platikurtik atau bentuk
kurvanya mendatar) untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 15
halaman 190. Pada tabel 5, juga terlihat bahwa nilai pada interval 53 - 62
merupakan nilai yang paling banyak diperoleh siswa kelompok kontrol,
yaitu sebanyak 32,35%.
Distribusi frekuensi kemampuan komunikasi matematik kelompok
kontrol tersebut dapat ditunjukkan dalam grafik histogram dan poligon
berikut:
49
Frekuensi
11
5
4
3
2
Nilai
32,5 42,5 52,5 62,5 72,5 82,5 92,5
Gambar 4
Grafik Histogram dan Poligon
Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematik
Kelompok Kontrol
50
Tabel 6
Perbandingan Hasil Kemampuan Komunikasi Matematik
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Banyak sampel 34 34
51
2
χ2tabel
Kelompok n χ hitung Kesimpulan
(α = 5%)
Eksperimen 34 3,26 7,81 Data berasal dari populasi
Kontrol 34 1,43 7,81 yang berdistribusi normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians digunakan untuk
mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang
sama (homogen) atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang
digunakan adalah uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu, kedua
kelompok dikatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel diukur pada taraf
signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
Dari hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh harga Fhitung = 1,01
(lampiran 18 halaman 197), sedangkan Ftabel = 2,00 pada taraf signifikasi α
52
53
2. Pembahasan
Perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif teknik two stay
two stray lebih baik daripada pembelajaran dengan pembelajaran
konvensional. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara terhadap
beberapa orang siswa yang diambil secara acak dan hasil pengamatan
selama berlangsungnya proses pembelajaran yang menunjukkan respon
positif terhadap diterapkannya pembelajaran kooperatif teknik two stay two
stray dalam pembelajaran matematika seperti: siswa merasa senang dan
tertarik pada pembelajaran sehingga siswa lebih semangat dan termotivasi
dalam belajar matematika, dengan diskusi kelompok siswa dapat bertukar
pendapat dengan teman kelompoknya dan lebih berani menyampaikan ide
54
55
Gambar (iii)
Gambar 4
Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Pada gambar (i) siswa saling bekerjasama dalam kelompok-
kelompoknya untuk mengerjakan LKS. Gambar (ii) siswa saling
bekerjasama dengan dua orang dari masing-masing kelompok dan dua orang
yang tinggal dalam kelompok untuk saling berkomunikasi dalam
menyampaikan ide-ide matematik secara lisan maupun tulisan serta
membagikan hasil kerja dan informasi kepada kelompok yang lainnya. Pada
gambar (iii) dua orang dari masing-masing kelompok kembali ke kelompok
mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain, setelah
itu mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
56
Dalam pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray siswa lebih
mudah memahami konsep materi yang diajarkan, karena siswa dituntut
menyelesaikan masalah dengan cara mengkomunikasikan ide-ide matematik
dengan menggunakan bahasa dan simbol yang disampaikan secara lisan dan
tulisan melalui kegiatan membaca, menjelaskan, menulis, diskusi, serta
siswa dilatih menerjemahkan soal kehidupan sehari-hari ke dalam model
matematika, sehingga dapat berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi
matematik.
Jika kita perhatikan dari tes hasil kemampuan komunikasi matematik
kedua kelompok (lihat lampiran 13 halaman 186) dan kita bandingkan
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah yang bernilai 60,
maka dikelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik two stay two stray terdapat 9 siswa (26,47%) yang
memiliki kemampuan komunikasi matematik rendah (di bawah KKM) dan
25 siswa (73,53%) yang memiliki kemampuan komunikasi matematik tinggi
(di atas KKM). Sedangkan dikelompok kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional, terdapat 13 siswa (38,24%) yang memiliki
kemampuan komunikasi matematik rendah (di bawah KKM) dan 20 siswa
(61,76%) yang memiliki kemampuan komunikasi matematik tinggi (di atas
KKM). Jika kita lihat dari segi persentase, maka siswa yang memiliki
kemampuan komunikasi matematik tinggi atau di atas KKM dikelompok
eksperimen jumlahnya lebih banyak daripada dikelompok kontrol.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif teknik two stay two stray berpengaruh positif terhadap
kemampuan komunikasi matematik. Hal ini juga terlihat dari nilai rata-rata
kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray
lebih tinggi dari nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa
kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
57
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah
dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal.
Kendati demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga
membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya:
1. Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran
kooperatif teknik two stay two stray karena belum terbiasa dengan
pembelajaran seperti ini.
2. Kondisi siswa yang terbiasa hanya menerima informasi yang diberikan oleh
guru (teacher centered).
3. Kemampuan peneliti yang masih terbatas sehingga belum mampu meninjau
kemampuan komunikasi matematik secara individu.
4. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan
kelas yang baik.
5. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan kemampuan
komunikasi matematik siswa. Variabel lain seperti minat, motivasi,
inteligensi, lingkungan belajar, dan lain-lain tidak terkontrol meskipun
penelitian ini dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang
ditetapkan dalam penelitian ini.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray
lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran konvensional. Kemampuan komunikasi matematik yang
berkembang pada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif teknik two stay two stray adalah kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikan ide-ide matematik dengan menggunakan bahasa dan
simbol yang disampaikan secara lisan dan tulisan seperti kemampuan
siswa dalam membaca, mendengar, menjelaskan, menulis, diskusi, dan
menerjemahkan soal kehidupan sehari-hari ke dalam model matematika.
2. Rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray
lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kemampuan komunikasi
matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-
rata kedua kelompok yaitu 69,74 untuk kelompok eksperimen dan 61,91
untuk kelompok kontrol.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Guru dapat menggunakan pembelajaran kooperatif teknik two stay two
stray sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika, karena
pembelajaran ini mempunyai potensi untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematik siswa.
2. Bahan ajar yang diberikan dalam pembelajaran harus disajikan dalam
bentuk yang menarik serta menggunakan bahasa yang sederhana dan
59
DAFTAR PUSTAKA
M, Sardiman A., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008.
http://mellyirzal.blogspot.com/2008/12/mengembangkan-kemampuan-
komunikasi-dan.html, 8 Februari 2010, 19.38 WIB.
NCTM, Principles and Standart for School Mathematics, Reston VA: NCTM,
2000.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ed. I, 2007.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi
Pustaka, Cet. I, 2007.
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA GURU
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
KELAS EKSPERIMEN
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi panjang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang
4. Menghitung keliling dan luas persegi panjang.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi panjang dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut,
dan diagonalnya.
67
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
persegi panjang.
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas
persegi panjang dalam pemecahan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat persegi panjang
2. Keliling dan luas persegi panjang
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru mengingatkan kembali bangun-bangun segitiga.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).
- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas
permasalahan yang terdapat pada LKS.
- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain
(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan
oleh guru.
68
- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain
mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap
tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan
memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan
dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.
- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan
menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam
kelompok.
- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas untuk menanggapi.
3. Penutup ( ± 15 menit)
- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.
- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.
- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberikan PR kepada siswa.
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting
Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV
Usaha Makmur.
Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1
untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :
Teknik Instrumen : Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen Soal :
69
1
N M
4 cm
550 5 cm O
K 7 cm L
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi.
3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi.
4. Menghitung keliling dan luas persegi.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi dalam pemecahan masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
persegi.
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi.
71
1. S R
O
6 cm 4 cm
P Q
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal jajargenjang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.
4. Menghitung keliling dan luas jajargenjang.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas jajargenjang dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
jajargenjang.
75
K P L
c. Tentukan panjang NP !
3. Sebuah spanduk berbentuk jajargenjang dengan alasnya dua kali tingginya.
Jika luas spanduk itu 288 cm2, tentukan panjang alas dan tinggi spanduk itu!
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat belah ketupat ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal belah ketupat.
3. Menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat.
3. Menghitung keliling dan luas belah ketupat.
4. Menerapkan rumus keliling dan luas belah ketupat dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat belah ketupat ditinjau dari sisi, sudut,
dan diagonalnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
belah ketupat.
79
82
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal layang-layang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.
4. Menghitung keliling dan luas layang-layang.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas layang-layang dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari sisi, sudut,
dan diagonalnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
layang-layang.
83
1. N
K O M
L
Diketahui layang-layang KLMN dengan panjang KO = 16 cm, LO = 12
B
O D
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium
sembarang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.
4. Menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.
5. Menerapkan konsep rumus keliling dan luas trapesium sembarang dalam
pemecahan masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi,
sudut, dan diagonalnya.
87
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
trapesium sembarang. .
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan keliling dan luas
trapesium sembarang dalam memecahkan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat trapesium sembarang
2. Keliling dan luas trapesium sembarang
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan
kembali materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun trapesium sembarang dalam kehidupan sehari-hari
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).
- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas
permasalahan yang terdapat pada LKS.
- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain
(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan
oleh guru.
88
- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain
mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap
tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan
memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan
dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.
- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan
menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam
kelompok.
- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas untuk menanggapi.
3. Penutup ( ± 15 menit)
- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.
- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.
- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberikan PR kepada siswa.
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting
Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV
Usaha Makmur.
Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1
untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
XI. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :
Teknik Instrumen : Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen Soal :
89
24 cm
K O P
10 cm 7 cm L
a. Tentukan panjang LM , MP , OP , KN , KL !
b. Tentukan besar ∠ M dan ∠ N!
c. Hitunglah keliling dan luas trapesium sembarang KLMN!
2. Bu Nita mempunyai sebidang tanah berbentuk trapesium sembarang,
sepasang sisi sejajar 35 m dan 45 m. Jika jarak kedua sisi sejajar itu 20 m.
Hitunglah luas tanah bu Nita!
3. Luas trapesium sembarang yang memiliki sisi alas 23 cm dan sisi atas 17 cm
adalah 320 cm2. Berapakah tinggi bangun trapesium itu?
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sama
kaki.
3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.
4. Menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi,
sudut, dan diagonalnya
91
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
trapesium sama kaki. .
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas
trapesium sama kaki dalam memecahkan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat trapesium sama kaki
2. Keliling dan luas trapesium sama kaki
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan
kembali materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun trapesium sama kaki dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).
- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas
permasalahan yang terdapat pada LKS.
- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain
(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan
oleh guru.
92
- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain
mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap
tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan
memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan
dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.
- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan
menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam
kelompok.
- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas untuk menanggapi.
3. Penutup ( ± 15 menit)
- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.
- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.
- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberikan PR kepada siswa.
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting
Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV
Usaha Makmur.
Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1
untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :
Teknik Instrumen : Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen Soal :
93
D H I E
13 m
30 m
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium siku-
siku.
3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku
4. Menghitung keliling dan luas trapesium siku-siku.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari sisi,
sudut, dan diagonalnya.
95
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
trapesium siku-siku.
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium siku-siku.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas
trapesium siku-siku dalam memecahkan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat trapesium siku-siku
2. Keliling dan luas trapesium siku-siku
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan
kembali materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun segiempat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok beranggota 4 orang (pembagian kelompok bersifat heterogen).
- Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
- Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan berdiskusi untuk membahas
permasalahan yang terdapat pada LKS.
- Dua orang siswa dari tiap kelompok pergi bertamu ke dua kelompok lain
(dua kelompok yang berbeda) sesuai dengan format yang telah ditentukan
oleh guru.
96
- Dua orang siswa ini untuk tukar pendapat dengan kelompok lain
mengenai permasalahan dalam LKS dan anggota kelompok yang tetap
tinggal dalam kelompok bertugas sebagai tuan rumah yang akan
memberikan penjelasan dan tukar pendapat mengenai permasalahan
dalam LKS dengan anggota dari dua kelompok lain.
- Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing dan
menjelaskan hasil temuannya kepada temannya yang tetap tinggal dalam
kelompok.
- Perwakilan siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas untuk menanggapi.
3. Penutup ( ± 15 menit)
- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.
- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.
- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberikan PR kepada siswa.
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris, Busur, Gunting
Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya Untuk SMP/Mts Kelas VII, Jakarta: CV
Usaha Makmur.
Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1
untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :
Teknik Instrumen : Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen Soal :
97
6 cm
1. S R
12 cm
550
P 6 cm T T Q
K L
2.
N O M
Luas trapesium siku-siku KLMN di atas adalah 96 cm , dengan panjang, KL
Lampiran 3
Kelompok : …………………….....
Nama Anggota: …………………….....
Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!
... ...
...
... ...
Jawab:
Jawab:
99
Jawab:
Jawab:
A B
Perhatikan gambar di atas!
Keliling persegi panjang ABCD = ….. + ….. + ….. + ….
Jika AB = CD = panjang (p) dan BC = AD = lebar (l), maka dapat ditulis:
Keliling ABCD = ….. + .…. + ….. + ….. = 2 (...... + ......)
100
A B
Banyaknya persegi pada panjang AB / DC = …..
Banyaknya persegi pada panjang BC / AD = …..
Banyaknya persegi pada persegi panjang ABCD = luas persegi panjang =
....... x…....
Jika persegi panjang memiliki panjang = p satuan panjang dan lebar = l
satuan lebar dan L = satuan luas maka
A. Sifat-Sifat Persegi
1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.
Buatlah gambar persegi dengan panjang sisinya 4 cm. Kemudian guntinglah
persegi tersebut!
2. Berilah nama ABCD pada persegi tersebut! Setelah itu hubungkanlah titik A
dengan C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik potong kedua garis
tersebut serta berilah nama dengan titik O!
... ...
...
... ...
3. Perhatikan persegi ABCD, tentukan sisi-sisinya! Adakah sisi-sisi yang sama
panjang? Jika ada, coba kalian sebutkan!
Jawab:
Jawab:
102
Jawab:
A B
Perhatikan gambar di atas!
Keliling persegi ABCD = ….. + ….. + ….. + ….
Karena AB = BC = CD = AD maka
Keliling persegi ABCD = 4 x .....
Jika panjang AB = s maka keliling persegi ABCD = 4 x ….
103
2. Luas Persegi
Persegi di bawah ini disusun dari beberapa persegi, dimana setiap 1 persegi
berukuran 1 satuan x 1 satuan. D C
A B
Banyaknya persegi pada panjang AB / DC = …..
Banyaknya persegi pada panjang BC / AD = …..
Banyaknya persegi ABCD = luas persegi = ….. x …..
Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama maka panjang
dan lebar persegi disebut panjang sisi (s) dan L = satuan luas maka
A. Sifat-Sifat Jajargenjang
1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.
Buatlah sebuah gambar segitiga sembarang misalnya Δ ABD dengan AB =
5 cm, AD = 3 cm, dan BD = 4 cm. Tentukan titik tengah BD dan berilah
nama O seperti gambar di bawah ini!
..
..
.. ..
2. Putarlah Δ ABD setengah putaran (1800) dengan pusat titik O, sehingga
terbentuk bayangan Δ BCD seperti gambar di bawah ini! Kemudian
guntinglah gambar tersebut! .. .
.
.. .
3. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan
tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O
seperti gambar di bawah ini!
.. ..
..
.. ..
Jawab:
Jawab:
106
A B
Keliling jajargenjang ABCD = ….. + ….. + ….. + …..
2. Luas Jajargenjang
D F C
tinggi
A E B
alas
Luas jajargenjang ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........
= 2 x Luas Δ ........
= ...... x (....... x ....... x ......)
= ...... x ......
Jika AB dan CD merupakan alas (a), DE dan FB merupakan tinggi (t)
dan luas (L) maka
Catatan:
Alas jajargenjang merupakan sisi jajargenjang dan tinggi jajargenjang tegak
lurus terhadap alas
107
.. .. ..
2. Putarlah Δ ABC setengah putaran (180 ) dengan pusat titik O sehingga
0
.. .. ..
.
3. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C dan titik B dengan titik D,
seperti gambar di bawah ini! ..
.. .. ..
.
108
Jawab:
Jawab:
Jawab:
7. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat belah ketupat ABCD pada
kegiatan di atas!
Jawab:
109
O
A C
D
Keliling belah ketupat ABCD = ..... + ..... + ..... +
2. Luas Belah Ketupat
B
A C
O
D
Luas belah ketupat ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........
= (..... x ..... x .....) + (..... x ..... x .... )
1
= x ..... x (...... + ......)
2
= ...... x ...... x .......
Karena AC merupakan diagonal (d1), BD merupakan diagonal (d2) dan
luas (L) maka
Kelompok : …………………….....
Nama Anggota: …………………….....
Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!
A. Sifat-Sifat Layang-layang
1. Siapkan alat-alat tulismu berupa pensil, penggaris, busur, dan gunting.
Buatlah gambar segitiga sama kaki Δ ABC dengan AB = AC = 5 cm, BC
= 6 cm (gambar (i)) dan Δ BCD dengan BD = CD = 7 cm, BC = 6 cm
(gambar (ii)), kemudian himpitkan alas kedua segitiga tersebut sehingga
terbentuk bangun ABCD seperti gambar (iii) di bawah ini! Kemudian
guntinglah! ..
.. .. ..
.. ..
.. ..
..
..
.. .. ..
..
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
112
B D
C
Keliling layang-layang ABCD = ..... + ..... + ..... + .....
2. Luas layang-layang
A
A
O
B D
C
Luas layang-layang ABCD = Luas Δ ........ + Luas Δ ........
= (..... x ..... x .....) + (..... x ..... x .....)
1
= x ...... x (...... + ......)
2
= ..... x ...... x .......
Karena BD merupakan diagonal (d1), AC merupakan diagonal (d2) dan
Luas (L) maka
.. ..
2. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan
tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O
seperti gambar di bawah ini! .. ..
..
.. ..
3. Perhatikan trapesium sembarang ABCD tersebut, tentukan sisi-sisinya!
Adakah sisi-sisi yang sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian
sebutkan!
Jawab:
Jawab:
114
Jawab:
Jawab:
A B
A E B
.. ..
2. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan
tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O
seperti gambar di bawah ini!
.. ..
..
.. ..
3. Perhatikan trapesium sama kaki ABCD tersebut, tentukan sisi-sisinya!
Adakah sisi-sisi yang sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian
sebutkan!
Jawab:
Jawab:
117
Jawab:
6. Apa yang kalian simpulkan mengenai sifat-sifat trapesium sama kaki ABCD
pada kegiatan di atas!
Jawab:
A B
A E B
Kelompok : …………………….....
Nama Anggota: …………………….....
Diskusikan dan Kerjakan dengan Kelompokmu!
.. ..
2. Setelah itu hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan
tandailah titik potong kedua garis tersebut dan berilah nama dengan titik O
seperti gambar di bawah ini!
.. ..
..
.. ..
3. Perhatikan trapesium siku-siku ABCD tersebut, tentukan sisi-sisinya!
Adakah sisi-sisi yang sama panjang dan sejajar? Jika ada, coba kalian
sebutkan!
Jawab:
Jawab:
120
Jawab:
Jawab:
D C
A B
D C
t
A E B
B1 D1 B8 D8 B7 D7
B1 B8
E8 E7
A1 B2 A6 B7
Kel II Kel V Kel VI
A2 C2 A5 C5 A5 A6 C6
B2 D2 B5 D5 B6 D6
B6
A2 B3 A4 B5
Kel III Kel IV
A3 C3 A3 A4 C4
B3 D3 B4 D4
B4
123
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
KELAS KONTROL
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi panjang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
4. Menghitung keliling dan luas persegi panjang.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi panjang dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut,
dan diagonalnya.
124
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
persegi panjang.
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas
persegi panjang dalam pemecahan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat persegi panjang
2. Keliling dan luas persegi panjang
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
Metode Pembelajaran : Ekspositori
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru mengingatkan kembali bangun-bangun segitiga.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,
besar sudut, dan panjang diagonal persegi panjang.
- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas
persegi panjang melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.
- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.
- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.
125
3. Penutup ( ± 15 menit)
- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.
- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.
- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberikan PR kepada siswa.
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris
Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV
Usaha Makmur.
Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1
untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
IX. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :
Teknik Instrumen : Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen Soal :
1.
N M
5 cm O 4 cm
550
K 7 cm L
127
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi.
3. Menemukan rumus keliling dan luas persegi.
4. Menghitung keliling dan luas persegi.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas persegi dalam pemecahan masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal persegi menurut
sifat-sifatnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
persegi.
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas persegi.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi.
128
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas
persegi dalam memecahkan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat persegi
2. Keliling dan luas persegi
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
Metode Pembelajaran : Ekspositori
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan
kembali materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun persegi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,
besar sudut, dan panjang diagonal persegi.
- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas
persegi melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.
- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.
- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.
3. Penutup ( ± 15 menit)
- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.
- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.
- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
129
O
6 cm
4 cm
P Q
Perhatikan gambar persegi KLMN dengan panjang PS = 6 cm dan PO = 4
cm.
a. Tentukan panjang sisi persegi!
b. Tentukan panjang RO , QO , SO , PR , dan QS !
c. Tentukan besar ∠ POQ!
d. Tentukan sudut-sudut lain yang sama dengan ∠ POQ!
e. Hitunglah keliling dan luas persegi KLMN!
2. Jika diketahui keliling suatu persegi 48 cm, tentukan luasnya!
130
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal jajargenjang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.
4. Menghitung keliling dan luas jajargenjang.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas jajargenjang dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal jajargenjang
menurut sifat-sifatnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
jajargenjang.
132
K L
135
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat belah ketupat ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal belah ketupat.
3. Menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat.
4. Menghitung keliling dan luas belah ketupat.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas belah ketupat dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal belah ketupat
menurut sifat-sifatnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
belah ketupat.
136
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal layang-layang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.
4. Menghitung keliling dan luas layang-layang.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas layang-layang dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal layang-layang
menurut sifat-sifatnya.
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
layang-layang.
139
K O M
L
Diketahui layang-layang KLMN dengan panjang KO = 16 cm, LO = 12
cm, dan MO = 24 cm seperti tampak pada gambar di atas.
a. Tentukan panjang KL dan MN !
b. Hitunglah keliling dan luas KLMN!
2. Gambar dibawah ini adalah bangun layang-layang ABCD, dengan besar
∠ DAC = 30 dan ∠ CDB = 40 .
141
B
O
D
142
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium
sembarang.
3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.
4. Menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.
5. Menerapkan konsep rumus keliling dan luas trapesium sembarang dalam
pemecahan masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal trapesium
sembarang menurut sifat-sifatnya.
143
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
trapesium sembarang.
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sembarang.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sembarang.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan keliling dan luas
trapesium sembarang dalam memecahkan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat trapesium sembarang
2. Keliling dan luas trapesium sembarang
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
Metode Pembelajaran : Ekspositori
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan
kembali materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun trapesium sembarang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru menjelaskan sifat-sifat trapesium sembarang ditinjau dari sisi, sudut,
dan diagonalnya.
- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,
besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sembarang.
- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas
trapesium sembarang melalui gambar di papan tulis serta
menjelaskannya.
- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.
144
24 cm
K O P
10 cm 7 cm L
a. Tentukan panjang LM , MP , OP , KN , KL !
b. Tentukan besar ∠ M dan ∠ N!
145
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sama
kaki.
3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.
4. Menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.
5. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal trapesium sama
kaki menurut sifat-sifatnya.
147
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
trapesium sama kaki.
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium sama kaki.
4. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium sama kaki.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal tentang penerapan rumus keliling dan luas
trapesium sama kaki dalam memecahkan masalah.
V. Materi Ajar
1. Sifat-sifat trapesium sama kaki
2. Keliling dan luas trapesium sama kaki
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ekspositori
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit)
- Guru membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa dan mengingatkan
kembali materi sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada
siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari
bangun trapesium sama kaki dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti ( ± 55 menit)
- Guru menjelaskan sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari sisi, sudut,
dan diagonalnya.
- Dengan tanya jawab, guru meminta siswa untuk menentukan panjang sisi,
besar sudut, dan panjang diagonal trapesium sama kaki.
- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas
trapesium sama kaki melalui gambar di papan tulis serta menjelaskannya.
- Guru memberikan kesempatan siswa bertanya yang belum dipahami.
- Siswa mencatat apa yang telah dijelaskan guru.
148
3. Penutup ( ± 15 menit)
- Guru memberikan latihan berupa soal uraian kepada siswa.
- Guru dan siswa membahas latihan soal yang telah diberikan.
- Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberikan PR kepada siswa.
VIII. Alat dan Sumber Belajar :
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, Penggaris
Sumber Belajar : Nurharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: CV
Usaha Makmur.
Salamah, Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika 1
untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
XI. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar :
Teknik Instrumen : Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen Soal :
1. Sebuah trapesium sama kaki PQRS dengan = . panjang = 16 cm,
= 6 cm, dan = 13 cm.
a. Gambarlah bangun trapesium sama kaki PQRS!
b. Tentukan keliling dan luas bangun trapesium sama kaki PQRS!
2. G F
H
D H I E
FG = 8 cm, dan ∠ E = 45 .
a. Berapakah panjang HG !
149
30 m
150
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
2. Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari sisi, sudut, dan
diagonalnya.
2. Menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal persegi
3. Menemukan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku.
4. Menghitung keliling dan luas trapesium siku-siku.
3. Menerapkan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku dalam pemecahan
masalah.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan diagonal-diagonal trapesium siku-
siku menurut sifat-sifatnya
2. Siswa dapat menentukan panjang sisi, besar sudut, dan panjang diagonal
trapesium siku-siku.
151
6 cm
1. S R
12 cm
550
P 6 cm T Q
K L
2.
N O M
Luas trapesium siku-siku KLMN di atas adalah 96 , dengan panjang,
154
Lampiran 6
PENILAIAN VALIDITAS ISI INSTRUMEN TEST KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK OLEH PARA RATER
A. Identitas
Nama :
B. Pengantar
Berikut ini diberikan skala penilaian validitas isi instrumen test kemampuan awal komunikasi matematik. Bapak/Ibu diminta menilai
ketepatan soal (butir) mengukur indikator dengan cara memberi tanda cek list (√) untuk skala penilaian. Adapun skala penilaian adalah
sebagai berikut:
Para penilai juga diminta memberi komentar / koreksi terhadap butir soal yang masih kurang jelas.
155
No. Penilaian
Indikator Soal Aspek Komentar/Koreksi
Butir 1 2 3
1 Menentukan sisi, sudut, 1. Perhatikan gambar trapesium di bawah ini! Drawing
dan diagonal trapesium D C Written
menurut sifat-sifatnya
A E B
Tentukanlah:
a. Sisi-sisi yang sejajar trapesium ABCD!
b. Sisi-sisi yang sejajar trapesium EBCD!
c. Sudut-sudut yang sama besar pada
trapesium ABCD!
d. Diagonal-diagonal pada trapesium ABCD!
e. Diagonal-diagonal pada trapesium EBCD!
f. Jenis trapesium ABCD dan berikan
alasannya!
g. Jenis trapesium EBCD dan berikan
alasannya!
2 Menerapkan rumus 2. Sawah Pak Amir berbentuk persegi panjang Mathematical
keliling dan luas dengan panjangnya 5 m lebih dari lebarnya. Expression
persegi panjang dalam Jika keliling sawah tersebut 30 m. Tentukan Written
panjang dan lebar sawah tersebut!
menyelesaikan masalah
sehari-hari
156
A O C D
B
Perhatikan gambar di atas, jika panjang AF =
5 cm, AO = 3 cm, dan FE = 10 cm.
a. Hitunglah keliling bangun jajargenjang dan
belah ketupat tersebut!
b. Hitunglah luas bangun datar yang diarsir!
6 Menerapkan rumus luas 6. Pak Ahmad ingin memasang ubin pada lantai Mathematical
persegi panjang dan rumahnya yang berbentuk persegi panjang Expression
persegi dalam dengan ukuran 8 m x 6 m. Jika ukuran setiap Written
menyelesaikan masalah ubin 20 cm x 20 cm, berapakah ubin yang
157
174
Lampiran 8
Nilai
No Butir
A B C D
1 2 2 3 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 2
4 2 3 3 2
5 2 2 3 2
6 2 3 3 2
7 3 3 3 2
175
Lampiran 9
Reliabilitas Interrater
No Nilai Xi.2
Xi Xi2
Butir A B C D Xi.2 Xi.2 Xi.2 Xi.2 ∑Xi.2
1 2 2 3 1 8 64 4 4 9 1 18
2 2 2 2 2 8 64 4 4 4 4 16
3 3 3 3 2 11 121 9 9 9 4 31
4 2 3 3 2 10 100 4 9 9 4 26
5 2 2 3 2 9 81 4 4 9 4 21
6 2 3 3 2 10 100 4 9 9 4 26
7 3 3 3 2 11 121 9 9 9 4 31
∑Xj 16 18 20 13 67 651 169
2
Xj 256 324 400 169
2
∑Xj 1149
1 Xi 2 1 (67) 2
JK kolom = JK k =
nb
∑ ( X . j ) 2
−
N
=
7
(1149) −
28
= 3,82
Lampiran 10
2a, 6a, 7a
Mathematical mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan
Expression peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
177
PENILAIAN VALIDITAS ISI INSTRUMEN TEST KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK OLEH PARA RATER
A. Identitas
Pembimbing I:
Pembimbing II:
B. Pengantar
Berikut ini diberikan skala penilaian validitas isi instrumen test kemampuan awal komunikasi matematik. Bapak/Ibu diminta menilai
ketepatan soal (butir) mengukur indikator dengan cara memberi tanda cek list (√) untuk skala penilaian. Adapun skala penilaian adalah
sebagai berikut:
Para penilai juga diminta memberi komentar / koreksi terhadap butir soal yang masih kurang jelas.
178
Pembimbing I Pembimbing II
No.
Indikator Soal Soal Aspek Komentar/Koreksi
Butir 1 2 3 1 2 3
masalah sehari-hari
5 Menghitung 5. F E Drawing
keliling dan luas
bangun datar
A O C D
B
Perhatikan gambar di atas, jika panjang AF = 5
cm, AO = 3 cm, dan FE = 10 cm.
a. Hitunglah keliling bangun jajargenjang dan
belah ketupat tersebut!
b. Hitunglah luas bangun datar yang diarsir!
6 Menerapkan rumus 6. Pak Ahmad ingin memasang ubin pada lantai Mathematical
180
Lampiran 11
INSTRUMEN TES
Petunjuk:
b. Tentukan nilai x!
c. Tentukan besar ∠ Q!
4. Luas sebuah layang-layang KLMN adalah 96 cm2. Jika panjang LN = 16 cm.
a. Buatlah gambar bangun layang-layang di atas!
b. Tentukan panjang KM !
5. F E
A O D
C
B
Lampiran 12
KUNCI JAWABAN DAN SKOR
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK
Skor
No Kunci Jawaban Kemampuan Komunikasi Matematik Skor
Penuh
1. a. Ada, yaitu AB / / DC dan EB / / DC 1
b. Ada, yaitu ∠ A dan ∠ D 1
c. Ada, yaitu AC dan BD , EC dan BD 1
d. trapesium ABCD adalah trapesium siku-siku, alasannya karena 4
kedua sudutnya siku-siku (900) dan kedua sisi-sisinya sejajar.
trapesium EBCD adalah trapesium sembarang, alasannya 1
karena keempat sisinya tidak sama panjang dan kedua sisi-
sisinya sejajar.
2. a. Misalkan lebar (l) = x m
Maka panjang (p) = (5 + x) m
Keliling (K) = 30 m 2
Model matematikanya: K = 2 (p + l)
30 = 2 (5 + x + x)
b. K = 2 (p + l)
30 = 2 (5 + x + x) 4
30 = 2 (5 + 2x)
30 = 10 + 4x
30 – 10 = 4x
20 = 4x 2
20
x= =5
4
l=xm=5m
p = (5 + x) m = (5 + 5) m = 10 m
Luas = p x l = 10 m x 5 m = 50 m2
Jadi, luas sawah adalah 50 m2.
3. a.
S R
(x + 30)0 2
600
P Q
b. ∠ P = ∠ R (sudut yang berhadapan sama besar)
600 = (x + 30)0 1
x0 = 600 - 300
x0 = 300
Jadi, nilai x adalah 300
c. ∠ P + ∠ Q = 1800 (sudut dalam sepihak)
184
600 + ∠ Q = 1800
∠ Q = 1800 - 600 1 4
∠ Q = 1200
Jadi, besar ∠ Q adalah 1200
4. a.
N
2
K O M 16 cm
L
1
b. Luas layang-layang = x KM x LN
2
1
96 cm2 = x KM x 16 cm
2
2
96 cm2 = 8 cm x KM
96 cm 2
KM =
8 cm
KM = 12 cm
Jadi, panjang KM adalah 12 cm.
5. a. Keliling jajargenjang = CD + DE + EF + FC
= 10 cm + 5 cm + 10 cm + 5 cm = 30 cm
2
Keliling belah ketupat = AB + BC + CF + FA
= 5 cm + 5 cm + 5 cm + 5 cm = 20 cm
Jadi, keliling jajargenjang dan belah ketupat adalah 30 cm dan
20 cm.
2 2 2
b. FO = AF - AO
= (52 - 32) cm 4
= (25 – 9) cm
2
FO = 16 cm
2
FO = 16 cm = 4 cm
Luas yang diarsir = Luas trapesium
1
= x ( FE + DO ) x FO
2
1
= x ( FE + ( CO + CD ) x FO
2
185
1
= x (10 cm + (3 cm + 10 cm)) x 4 cm
2
1
= x (10 cm + 13 cm) x 4 cm
2
1
= x 23 cm x 4 cm = 46 cm2
2
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 46 cm2
6. a. Panjang lantai rumah (p) = 8 m = 800 cm 1
Lebar lantai rumah (l) = 6 m = 600 cm
Panjang sisi ubin (s) = 20 cm
b. Luas lantai rumah = Luas persegi panjang 4
=pxl
= 800 cm x 600 cm = 480000 cm2
Luas ubin = Luas persegi
=sxs 2
= 20 cm x 20 cm = 400 cm2
Luas lantai 480000 cm 2
Ubin yang diperlukan= = = 1200 ubin
Luas ubin 400 cm 2
Jadi, banyaknya ubin yang diperlukan Pak Ahmad 1200 ubin
c. Ya, karena jika ukuran sisi ubin ditambah, maka ubin yang 1
diperlukan lebih sedikit dan jika ukuran sisi ubin dikurangi,
maka ubin yang diperlukan lebih banyak.
7. a. Keliling tanah = K = 48 m 1
Sisi-sisi sejajar = 8 m dan 20 m
b. 8 m
10 m 10 m
t 1
20 m
6 m 6 m
c. t = (10 − 6 ) m = ( 100 − 36 ) m
2 2 2 4
t2 = 64 m
t = 64 m = 8 m
1 2
Luas tanah = x jumlah sisi sejajar x tinggi
2
1 1
= x (20 m + 8 m) x 8 m = x 28 m x 8 m
2 2
2
= 112 m
Jadi, harga tanah seluruhnya adalah 112 x Rp.100.000,- =
Rp.11.200.000,-
Jumlah Skor 28
186
186
Lampiran 13
Keterangan :
Jumlah skor yang benar
Nilai = x 100
Jumlah skor keseluruhan
187
Lampiran 14
A. Distribusi Frekuensi
1. Banyak data (n) = 34
2. Perhitungan Rentang
R = Xmaks - Xmin
= 93 - 37
= 56
3. Perhitungan Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log 34
= 1 + 3,3 (1,53)
= 1 + 5,05
= 6,05
≈6
4. Perhitungan Panjang Kelas
R
P=
K
56
P=
6
P = 9,33
P ≈ 10
188
(X ) ( )
Frekuensi 4 4
Nilai Bb Ba Xi Xi2 fiXi fiXi2 Xi − X i −X fi X i − X
fi fk
B. Perhitungan Mean
X=
∑fX i i
∑f i
2371
=
34
= 69, 74
C. Perhitungan Median
⎛n ⎞
⎜ −F⎟
M e = Bb + P⎜ 2 ⎟
⎜ f Me ⎟
⎜ ⎟
⎝ ⎠
⎛ 17 − 12 ⎞
= 66,5 + 10⎜ ⎟
⎝ 13 ⎠
= 66,5 + 3,85
= 70,35
D. Perhitungan Modus
⎛ fa ⎞
M o = Bb + P ⎜ ⎟
⎝ f a + fb ⎠
⎛ 6 ⎞
= 66,5 + 10 ⎜ ⎟
⎝ 6+8⎠
= 66,5 + 4, 29
= 70, 79
189
E. Perhitungan Varians
n∑ f i X i 2 − ( ∑ f i X i )
2
s =
2
n ( n − 1)
34 (171036,50 ) − ( 2371)
2
=
34 ( 34 − 1)
5815241 − 5621641
=
1122
193600
=
1122
=172,55
F. Perhitungan Simpangan Baku
s = 172,55 =13,14
G. Perhitungan Kemiringan
X − Mo
Sk =
s
69, 74 − 70, 79
=
13,14
− 1, 05
= = − 0, 08
13,14
Karena Sk < 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng ke kiri,
atau menceng negatif.
H. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis
1
∑ ( )
4
fi X i − X
α4 = n
s4
1
( 2628894,34 )
= 34
(13,14 )
4
77320, 42
=
29811,34
= 2,59
Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka distribusinya adalah distribusi
platykurtis atau bentuk kurvanya mendatar.
190
Lampiran 15
A. Distribusi Frekuensi
1. Banyak data (n) = 34
2. Perhitungan Rentang
R = Xmaks - Xmin
= 88 – 33
= 55
3. Perhitungan Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log 34
= 1 + 3,3 (1,53)
= 1 + 5,05
= 6,05
≈6
4. Perhitungan Panjang Kelas
R
P=
K
55
P=
6
P = 9,17
P ≈ 10
191
(X ) ( )
Frekuensi 4 4
Nilai Bb Ba Xi Xi 2
fiXi fiXi 2
Xi − X i − X fi X i − X
fi fk
X=
∑fX
i i
∑f i
2105
=
34
= 61,91
C. Perhitungan Median
⎛n ⎞
⎜ 2−F ⎟
M e = Bb + P ⎜ ⎟
⎜ f Me ⎟
⎝ ⎠
⎛ 17 − 7 ⎞
= 52,5 + 10 ⎜ ⎟
⎝ 11 ⎠
= 52,5 + 9, 09
= 61,59
D. Perhitungan Modus
⎛ fa ⎞
M o = Bb + P ⎜ ⎟
⎝ f a + fb ⎠
⎛ 7 ⎞
= 52,5 + 10 ⎜ ⎟
⎝7+2⎠
= 52,5 + 7, 78
= 60, 28
192
E. Perhitungan Varians
n∑ f i X i 2 − ( ∑ f i X i )
2
s =
2
n ( n − 1)
34 (136812,50 ) − ( 2105 )
2
=
34 ( 34 − 1)
4622725 − 4431025
=
1122
191700
=
1122
= 170,86
G. Perhitungan Kemiringan
X − Mo
Sk =
s
61,91 − 60, 28
=
13, 07
1, 63
= = 0,12
13, 07
Karena Sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva
menceng ke kanan, atau menceng positif.
H. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis
1
∑ ( )
4
fi X i − X
α4 = n
s4
1
( 2403538, 25)
= 34
(13, 07 )
4
70692,30
=
29181,15
= 2, 42
Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka distribusinya adalah distribusi
platykurtis atau bentuk kurvanya mendatar.
193
Lampiran 16
A. Menentukan Hipotesis
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
B. Menentukan χ2tabel
Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 34 pada taraf signifikasi ( α ) 5%
dan dk = K – 3 = 6 – 3 = 3, diperoleh χ2tabel = 7,81.
C. Menentukan χ2hitung
Kelas Batas Z Batas Nilai Z Batas Luas Z
Ei Oi (Oi - Ei)2/Ei
Interval Kelas Kelas Kelas Tabel
36,5 -2,53 0,0057
37 - 46 0,0327 1,1118 2 0,71
46,5 -1,77 0,0384
47 - 56 0,1178 4,0052 3 0,25
56,5 -1,01 0,1562
57 - 66 0,2451 8,3334 7 0,21
66,5 -0,25 0,4013
67 - 76 0,2937 9,9858 13 0,91
76,5 0,51 0,6950
77 - 86 0,2047 6,9598 5 0,55
86,5 1,28 0,8997
87 - 96 0,0796 2,7064 4 0,62
96,5 2,04 0,9793
Rata-rata 69,74
Simpangan Baku 13,14
2
hitung 3,26
2
tabel 7,81
194
( Oi − Ei )
2
χ 2
hitung =∑
Ei
= 0, 71 + 0, 25 + 0, 21 + 0,91 + 0,55 + 0, 62
= 3, 26
D. Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian untuk uji normalitas sebagai berikut :
Jika χ2hitung < χ2tabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika χ2hitung ≥ χ2tabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima
F. Kesimpulan
Karena χ 2 hitung < χ 2 tabel , maka terima H0 atau tolak H1, artinya data pada
kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
195
Lampiran 17
B. Menentukan χ2tabel
Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 34 pada taraf signifikasi ( α ) 5%
dan dk = K – 3 = 6 – 3 = 3, diperoleh χ2tabel = 7,81.
C. Menentukan χ2hitung
Kelas Batas Z Batas Nilai Z Batas Luas Z
Ei Oi (Oi - Ei)2/Ei
Interval Kelas Kelas Kelas Tabel
32,5 -2,25 0,0122
33 - 42 0,0559 1,9006 3 0,64
42,5 -1,49 0,0681
43 - 52 0,1677 5,7018 4 0,51
52,5 -0,72 0,2358
53 - 62 0,2841 9,6594 11 0,19
62,5 0,05 0,5199
63 - 72 0,2711 9,2174 9 0,01
72,5 0,81 0,7910
73 - 82 0,1519 5,1646 5 0,01
82,5 1,58 0,9429
83 - 92 0,0475 1,6150 2 0,09
92,5 2,34 0,9904
Rata-rata 61,91
Simpangan Baku 13,07
2
hitung 1,43
2
tabel 7,81
196
( Oi − Ei )
2
χ 2
hitung =∑
Ei
= 0, 64 + 0,51 + 0,19 + 0, 01 + 0, 01 + 0, 09
= 1, 43
D. Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian untuk uji normalitas sebagai berikut:
Jika χ2hitung < χ2tabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika χ2hitung ≥ χ2tabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima
F. Kesimpulan
Karena χ 2 hitung < χ 2 tabel , maka terima H0 dan tolak H1, artinya data pada
kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal
197
Lampiran 18
H1 : σ 1 ≠ σ 2
2 2
C. Menentukan Fhitung
Varians terbesar
Fhitung =
Varians terkecil
172,55
=
170,86
= 1, 01
E. Kesimpulan
Dari pengujian homogenitas dengan uji Fisher diperoleh Fhitung < Ftabel
maka H0 diterima, artinya varians kedua kelompok/kelas sama.
198
Lampiran 19
H1 : μ 1 > μ 2
Keterangan:
μ1 : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok
eksperimen
μ2 : rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok
kontrol
C. Menentukan thitung
199
sgab =
( n1 − 1) s12 + ( n2 − 1) s22
n1 + n2 − 2
=
( 34 − 1)(172,55) + ( 34 − 1)(170,86 )
34 + 34 − 2
5694,15 + 5638,38
=
66
11332,53
=
66
= 171, 71
= 13,10
X1 − X 2
thitung =
1 1
S gab +
n1 n2
69, 74 − 61,91
=
1 1
13,10 +
34 34
7,53
=
3,18
= 2, 46
E. Kesimpulan
Dari pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel maka H0
ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain rata-rata kemampuan
komunikasi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari
rata-rata kemampuan komunikasi matematik pada kelompok kontrol.
200
Lampiran 20
Siswa A : Diskusi sama teman-teman, kalau ada ide atau pendapat saya
sampaikan ke teman-teman, kadang nulis juga.
6. Peneliti : Apakah pembelajaran matematika dengan diskusi kelompok
membuat kamu lebih berani dalam menyampaikan ide atau
pendapat?
Siswa B : Ya.
Siswa T : Ya.
Siswa A : Ya tentu saja.
7. Peneliti : Menurut kamu, bagaimana dengan materi yang diberikan?
Siswa B : Materinya susah-susah gampang.
Siswa T : Lumayan materinya bisa dimengerti.
Siswa A : Lumayan mengerti, tapi saya agak pusing di bagian kesimpulan.
8. Peneliti : Apakah kamu lebih memahami materi pelajaran setelah dengan
berkelompok?
Siswa B : Pertamanya kurang paham karena masih bingung dengan materi
yang diajarkan tapi lama kelamaan jadi paham karena dikerjakan
dengan berkelompok.
Siswa T : Ya, tapi kadang-kadang ada materi tertentu yang kurang paham.
Siswa A : Ya.
9. Peneliti : Apakah ada kesulitan selama belajar matematika dengan diskusi
kelompok?
Siswa B : Ada, kalo lagi diskusi kelompok, anak-anak yang gak pintar
ngandelin yang pintar terus kalo disuruh presentasi pada gak mau.
Siswa T : Kalo diskusi masih ada yang males-malesan.
Siswa A : Ada, saya bingung kalo disuruh menyimpulkan.
10. Peneliti : Bagaimana kesan dan pesanmu mengenai pembelajaran
matematika dengan pembelajaran yang saya ajarkan?
Siswa B : Kesannya lumayan senang, pesannya kalau kasih soal jangan
susah-susah.
Siswa T : Saya senang, tapi soalnya jangan susah-susah.
Siswa A : Saya senang karena bisa bekerja sama dengan teman yang lain.
202
Lampiran 21
Lampiran 22