Jtptunimus GDL Nursalimni 6693 2 Babii
Jtptunimus GDL Nursalimni 6693 2 Babii
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan
janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9
bulan 7 hari, dihitung dari hari pertama haid terakhir ( Saifuddin, 2002).
2005).
6
B. Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
1. Genitalia Eksterna
a. Monsveneris
b. Vulva
7
Di bawah kulitnya terdapat jaringan lemak seperti yang ada di
mons veneris.
c. Labio mayora
d. Labio minora
Labio minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil diantara labio
e. Vestibulum
dan kanan).
beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan
8
yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui
satu jari.
g. Perineum
2. Genetalia Interna
a. Vagina
9
liang senggama (vagina) 9 cm, lebih pendek dari dinding belakang.
b. Uterus
2) Korpus uteri
rahim.
3) Servix uteri
10
Lapisan-lapisan uterus, meliputi :
1) Endometrium
2) Myometrium
3) Parametrium
c. Ovarium
d. Tuba Fallopi
Tuba fallopi disebut juga saluran telur terdapat 2 saluran telur kiri
(Tambayong, 2002).
C. Tanda-tanda Kehamilan
11
tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak elalu. Keadaan ini
tuanya kehamilan.
12
h. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada
triwulan pertama.
janin.
12 minggu.
13
c. Dengan ultrasonogravi (USG) atau scannig dapat dilihat gambaran
janin.
1. Uterus
(40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang 20 cm dan
14
Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi
ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Hal ini dikenal dalam obstetri
2. Serviks Uteri
Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja
fisiologik.
15
3. Vagina dan vulva
4. Ovarium
korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal kwhamilan.
16
5. Mamma
Papila mamma akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam,
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan
6. Sirkulasi Darah
pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang
17
adalm kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan
tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih
darah.
7. Sistem Respirasi
18
menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada
penampilan badannya.
8. Traktus Digetivus
utamawanita hamil.
9. Traktus Urinarius
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai
tuun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul lagi karena kandung
19
pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat
produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik
terjadi pada striae gravidarum lividae atau alba, areola mamae, papila
berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya (pada saat belum
hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula
tubuh ibu hamil. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena
adanya perubahan
trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari
20
keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian
tenaganya.
(histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200
rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam
(Wiknjosastro, 2005).
21
E. Adaptasi Psikologis Kehamilan
perasaan) dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester
ini, adanya perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan
2. Trimester kedua
aktivitasnya.
yang negative.
3. Trimester ketiga
22
F. Hiperemesis Gravidarum
1. Pengertian
2009).
aktivitas sehari – hari yang tidak terkendali selama masa hamil yang
23
2. Etiologi
Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga
pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan
vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa factor predisposisi
dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai
berikut:
hidatidosa.
(Wiknjosastro, 2005).
3. Patofisiologi
24
Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan
dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu
muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang
sulit dipatahkan.
(Wiknjosastro, 2005).
4. Manifestasi Klinik
25
gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala
umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat
sekitar 100 kali/menit dan tekanan darah sistolik turun, turgor kulit
b. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit
timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam.
26
termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan
5. Diagnosis
ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala
muntah.
6. Pencegahan
27
d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari
tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan
teh hangat
dingin
2005).
7. Penatalaksanaan
2005).
28
jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan
konflik.
bertambah baik.
diantaranya:
29
1) Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis,
wernicke.
kemunduran penglihatan.
8. Komplikasi
(Arif, 2000).
Gravidarum
1. Pengkajian Fokus
direncanakan.
30
d. Makanan/cairan; mual dan muntah yang berlebihan (4 sampai 8
badan turun lebih dari 1/10 dari berat badab normal, turgor kulit,
31
2. Pathways
Kehamilan
(Wiknjosastro, 2002).
32
3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Kriteria hasil :
1) Klien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung zat gizi
yang adequat.
4) Klien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama hamil.
Intervensi :
4) anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan teh
(panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur.
5) Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode
tertentu.
33
Rasional: untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
trimester I.
dan Hipertensi .
Kriteria hasil :
hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas
normal.
34
Intervensi:
peptikum, gastritis.
intervensi.
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan
(vitamin C).
35
c. Ketakutan berhubungan dengan efek hiperemesis pada kesejahteraan janin
(Bobak, 2004).
kesejahteraan janin.
Intervensi:
penyakit tersebut .
Kriteria hasil :
36
Intervensi:
tersebut.
efektif.
Rasional: analgesic lebih efektif bila diberikan pada awal siklus nyeri.
37
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang
Kriteria hasil:
kesehatan.
Intervensi:
gravidarum.
terhadap kesehatan.
5) Klarifikasi kesalahpahaman.
38
Rasional: ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan dapat
mempertahankan hubungan.
pilihan.
Intervensi :
39
Rasional: area ini meningkat risikonya untuk kerusakan dan memerlukan
2) Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
mempertahankan aktivitas.
Kriteria hasil :
tinggi.
aktivitas.
Intervensi :
40
Rasional: meningkatkan fungsi pernapasan dan meminimalkan tekanan
jaringan.
istirahat.
41