Sebuah perusahaan menahan aset karena baik para pemilik maupun pihak-pihak lain
(kreditur) telah menyediakan dana untuk mendapatkan aset tersebut. Oleh karena itu, total
nilai aset sesungguhnya diperuntukkan bagi beberapa pihak yang memiliki hak (claims),
biasanya untuk pembayaran dalam wujud uang.
Terdapat dua jenis klaim yang pasti akan muncul yaitu klaim oleh kreditur (liabilities)
dan oleh pemilik (owner's equity). Liabilities menunjukkan kewajiban dari sebuah entitas
sedangkan owner's equity adalah residual interest or claim namun bukan kewajiban untuk
mentransfer aset.
1. Proprietory Theory
Teori proprietary menunjukkan kekayaan bersih sebuah bisnis yang dapat digambarkan
dengan persamaan :
P=A–L
Dimana:
A = Asset (aset)
L = Liability (kewajiban)
P = Proprietorship yang mencerminkan kekayaan bersih pemilik bisnis
Aset merupakan hak pemilik (proprietor) dan kewajiban menjadi tanggung jawabnya.
Tujuan akuntansi dari teori ini adalah menentukan kekayaan bersih pemilik bisnis.
2. Entity Theory
Teori entitas muncul sebagai tanggapan atas kekurangan dari teori proprietary tentang
status hukum yang terpisah atas perusahaan. Teori ini berawal dari fakta bahwa perusahaan
adalah entitas terpisah dari pemilik. Teori ini melampaui asumsi entitas akuntansi mengenai
pemisahan urusan bisnis dan pribadi.
Martin menguraikan dua asumsi yang terkait dengan gagasan entitas akuntansi yaitu ;
1. Pemisahan. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan adalah terpisah dari pemilik.
2. Sudut pandang. Prosedur akuntansi dilakukan dari sudut pandang entitas.
Meskipun teori entitas secara khusus cocok untuk akuntansi perusahaan, para
pendukungnya percaya bahwa teori ini dapat diterapkan pada bisnis perseorangan,
persekutuan, bahkan pada organisasi nirlaba karena menyediakan :
1. Akun dan transaksi diklasifikasikan dan dianalisis dari sudut pandang entitas sebagai unit
operasi.
2. Prinsip dan prosedur akuntansi tidak disusun hanya untuk kepentingan pemilik saja
(proprietrship).
• Tujuan akuntansi dari teori ini adalah stewardship atau pertanggungjawaban.
Pandangan tradisional dari teori ini mengatakan bahwa bisnis perusahaan beroperasi
untuk kepentingan pemilik modal yang menyediakan dana untuk entitas. Oleh karena itu
entitas harus melaporkan kepada pemilik modal tentang status dan konsekuensi dari
investasi mereka. Sedangkan pandangan modern melihat entitas beroperasi untuk
dirinya sendiri dan berkepentingan atas kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, entitas
bisnis melaporkan kepada pemilik modal dalam rangka memenuhi ketentuan hukum dan
untuk menjaga hubungan baik dengan hal mereka dalam hal memerlukan dana di masa
depan.
• Dalam teori entitas, kekayaan bersih pemilik bukanlah konsep yang berarti, karena
entitas adalah pusat perhatian. Pemilik dan kreditur dipandang hanya sebagai pemilik
modal yaitu penyedia dana. Persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut:
Aset = Ekuitas
• Neraca menunjukkan aset dari entitas. Aset dimiliki oleh entitas dan hutang merupakan
kewajiban entitas, bukan pemilik. Sedangkan pemilik entitas sendiri adalah kreditur dan
pemegang saham.
• Pendapatan diartikan sebagai aliran masuk atas aset yang berkaitan dengan transaksi
yang dilakukan oleh perusahaan dan beban adalah biaya atas aset dan jasa lainnya yang
digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.
Beban mengurangi nilai dari aset entitas.
• Teori entitas fokus pada sisi lain persamaan yaitu aset karena aset dilihat sebagai hal
“nyata” yang dioperasikan oleh perusahaan sedangkan ekuitas lebih abstrak karena
berkaitan dengan klaim atas aset..
1. Present Obligation
The framework definition menyatakan bahwa liabilitas diharapkan mampu menimbulkan
manfaat ekonomis. Kewajiban tersebut sudah menyebabkan pengorbanan manfaat
ekonomik di masa yang akan datang. Syarat dari sebuah liabilitas adalah keharusan hasil
transaksi di masa lalu dan kewajiban di masa kini-lah yang dicatat bukan kewajiban di masa
depan. Sebagai contoh, hutang adalah kewajiban saat ini, timbul dari penyediaan jasa oleh
pihak eksternal (misalnya kontrak).
2. Transaksi di masa yang lalu
Kewajiban harus menjadi hasil dari peristiwa masa lalu. Kewajiban tersebut sudah terjadi
tidak termasuk transaksi yang direncanakan. Seperti pada contoh pemeliharaan pada
contoh sebelumnya, peristiwa masa lalunya ketika penandatanganan kontrak untuk
pemeliharaan menimbulkan kewajiban sekarang.
3. Dasar pengakuan
Pengakuan adalah proses formal untuk melakukan pencatatan dalam elemen-elemen
laporan keuangan. Akuntan memerlukan aturan untuk menentukan apakah itu harus diakui
atau tidak. Jenis aturan yang telah diterapkan di masa lalu mirip dengan yang diterapkan
untuk pengakuan aset, yaitu:
• Ketergantungan pada hukum
Menggunakan hukum kesesuaian yaitu suatu kejadian atau transaksi antar pihak yang
menyebabkan adanya kewajiban di masa yang akan datang.
• Penentuan substansi ekonomi
Memastikan substansi ekonomi dari transaksi berkaitan dengan tujuan melaporkan
informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Transaksi kedua belah pihak memiliki nilai
ekonomis.
• Kemampuan untuk mengukur nilai kewajiban
Adanya kemampuan untuk dapat diukur nilai kewajibannya. Nilai kewajiban akan
didasarkan pada nilai yang diharapkan saat ini dari arus kas masa depan, bukan nilai
nominal.
• Penggunaan prinsip konservatisme
Secara historis, akuntan telah mengambil pendekatan konservatif untuk pengakuan
aktiva dan kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar sumber
daya yang memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah
dimana penyelesaian akan berlangsung dapat diukur dengan andal.
4. IASB Framework
Kerangka IASB memberikan panduan dalam kaitannya dengan pengakuan neraca dan
unsur-unsur laporan laba rugi. Paragraf 82 menyatakan bahwa item yang memenuhi definisi
elemen harus diakui jika:
“Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan item yang
akan mengalir ke atau dari entitas; dan Item ini biaya atau nilai yang dapat diukur dengan
keandalan”
Paragraph 91 memberikan pedoman khusus tambahan. Ini menyatakan bahwa
kewajiban diakui di neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar sumber
daya yang memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah di
mana penyelesaian akan berlangsung dapat diukur dengan andal. Oleh karena itu, isu-isu
penting yang harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pengakuan atas kewajiban
adalah
a) kemungkinan arus keluar manfaat ekonomi dan
b) reliabilitas pengukuran.
IAS 37/AASB 137 paragraf 14 menyatakan bahwa kriteria provisi konsisten dengan kriteria
framework dalam pengakuan kewajiban. Sedangkan kewajiban kontinjensi tidak sesuai
dengan kriteria pengakuan kewajiban
Owners’ Equity
Ekuitas merupakan aktiva bersih (aktiva dikurangi kewajiban) dari entitas (P=A-L).
Dengan demikian, pemilik ekuitas akan mengklaim aktiva bersih entitas yang tidak memiliki
kewajiban untuk membayar. Ekuitas pemilik adalah sebuah klaim atas aktiva bersih entitas.
Kerangka konseptual mendefinisikan ekuitas dalam paragraf 49 (c) sebagai berikut: “Ekuitas
adalah kepentingan sisa dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajibannya.”
Oleh karena itu ekuitas pemilik tidak berkewajiban untuk melakukan pengalihan aset,
namun kalim sisa. Ada dua fitur penting yang dapat membantu kita untuk membedakan
antara kewajiban dan ekuitas pemilik yaitu :
1) Hak pemilik
2) Substansi ekonomi
Hak pemilik
Kreditor memiliki hak-hak berikut:
• penyelesaian klaim mereka dengan tanggal tertentu melalui pengalihan aset (barang
atau jasa)
• prioritas atas pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam hal terjadi likuidasi
Klaim kreditur hanya terbatas pada jumlah tertentu dan sebaliknya pemilik memiliki
kepentingan sisa saja walaupun pengaturan kontrak yang berbeda dari pemilik yang
mungkin memiliki prioritas berbeda dalam pengembalian modal.
Subtansi Ekonomi
• Baik kewajiban dan ekuitas pemilik mewakili klaim terhadap entitas. Semua pihak yang
mempunyai hak (klaim) terhadap entitas menanggung risiko kerugian, tetapi karena hak
klaim kreditur mendahului hak pemilik, risiko mereka lebih rendah dari pemilik.
Perbedaan utama antara hak kreditur dan pemilik adalah bahwa kreditor memiliki hak
untuk penyelesaian (settlement) sementara pemilik memiliki hak untuk berpartisipasi
dalam keuntungan (residual).
• Perbedaan ini mencerminkan risiko ekonomi dan fitur pengembalian dua jenis klaim:
kreditor menanggung risiko kecil dan mendapatkan imbalan yang relatif tetap (bunga
dan pelunasan pokok), sedangkan pemilik menanggung risiko yang lebih besar dan
karenanya mendapatkan variabel (dan sering lebih tinggi) tingkat pengembalian melalui
partisipasi mereka dalam keuntungan.
• Pemilik atau wakil mereka memiliki kendali, komposisi penggunaan akuisisi, dan
disposisi aset perusahaan. Mereka memiliki kontrol operasi dan tanggung jawab untuk
menjalankan bisnis dan untuk kelangsungan hidup dan profitabilitas. Secara umum,
pemilik perusahaan (pemegang saham) mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab
dan kontrol kepada direksi dan manajer.
Concept of Capital
Konsep modal yang digunakan adalah konsep capital maintenance (bagaimana
menggunakan modal) karena merupakan sumber dana perusahaan. Jangan sampai modal
perusahaan habis. Modal dinyatakan dalam kemampuan daya beli. Tujuan lain dalam
konsep capital maintenace yaitu modal juga digunakan sebagai bantalan untuk mengurangi
resiko jika ada kerugian agar kreditur dapat terlindungi. Jika perusahaan rugi ditanggung
pemodal, jika laba dinikmati pemodal. Kreditur hanya menanggung yang telah disepakati
perusahaan.