ITS Paper 28589 3108100008 Paper PDF
ITS Paper 28589 3108100008 Paper PDF
B. Struktur Sekunder
II. METODOLOGI
Pengumpulan data
Tipe A
Kontrol desain
Tipe B
Studi literatur
YES
NO
Gambar output Tipe C
Preliminary design
Gambar 4.2.1 pembagian tipe pelat
FINISH
Pembebanan
Data umum bangunan sebelum dimodifikasi Terdapat 3 tipe plat yang memiliki dimensi
berbeda - beda
1. Nama Gedung : Gedung Fakultas Pertanian Berdasarkan tabel perencanaan praktis untuk bentang
UNRAM menerus dengan tulangan negatif den gan satu baris
2. Lokasi : Kota Mataram, Lombok penyangga didapatkan data - data sebagai berikut :
3. Fungsi : Perkantoran
4. Jumlah lantai : 4 lantai Plat atap tipe A
5. Panjang bangunan : 52 meter - Bentang ( span ) = 2,75 m
6. Lebar bangunan : 25 meter - Tebal pelat beton = 11 cm
7. Tinggi gedung : 17, 20 meter - Tulangan negatif =2,57 cm2/m
8. Struktur gedung menggunakan beton bertulang - Beban super imposed = 306 kg/m2
- Beban hidup berguna =1000 kg/m2
Data umum bangunan setelah dimodifikasi Dipasang tulangan negatif ɸ 8 mm - 160 mm
3. Lift
tulangan negatif D8 - 160 mm
110 mm
2.Tangga baja
Gambar 4.4.2.2.4. perencanaan lift
Profil balok anak ( b1 ) WF 300 . 200 . 8 . 12 Kontrol waktu getar alami fundamental ( T )
T dihitung dengan menggunakan rumus empiris method A
Profil balok anak ( b2 ) WF 200 . 150 . 6 . 9 dari UBC 1997 section 1630.2.2 dengan tinggi gedung 43
meter.
Profil balok tangga WF 250 . 125 . 5 . 8 Pada arah X
T1x = CI(hn)3/4 = 0,0853(43)3/4 = 1,43 detik
Profil balok bordes WF 350 . 175 . 6 . 9 Pada arah Y
T1y = Ct(hn)3/4 = 0,0853(43)3/4 = 1,43 detik
Profilbalok penggantung WF 350 . 350 . 12 . 9 Untuk mencegah penggunaan struktur gedung yang terlalu
lift (L1) fleksibel, nilai waktu getar alami fundamental (T) dari
WF 100 . 50 . 5 .7 struktur gedung harus dibatasi denagn nilai ζ dari tabel 8
Profil balok melintang lift
SNI - 1726 - 2002 dan n adalah jumlah lantai gedung yang
akan ditinjau, maka kontrol waktu getar alami fundamental
Profil balok memanjang lift WF 250 . 125 . 5 . 8
(T) menjadi :
Profil kolom lantai 1 s/d 4 K 800 . 300 . 14 . 26 T<ζn
( K1)
Profil kolom lantai 4 s/d 7 K 600 . 200 . 11 . 17 dimana : ζ = 0,16 (untuk wilayah gempa 5)
( K2) n = 10 (jumlah tingat gedung)
T < 0,16(10)
Profil kolom lantai 7 s/d 10 K 450 . 200 . 9 . 14 1,43 detik < 1,6 detik ... OK
( K3) Sehingga, berdasarkan waktu getar alami
fundamental struktur gedung masih memenuhi batas
kontrol waktu getar alami.
Data perencanaan gempa
- Letak geografis : Kontrol partisipasi massa
Sesuai dengan SNI - 1726 - 2002 Ps. 7.2.1 jumlah ragam
116’04’116’10’ BT dan 08’33-08’38’ LS
vibrasi ( jumlah node shape ) yang ditinjau dalam
- Wilayah gempa :5 penjumlahan respons ragam harus sedemikian rupa sehingga
- Jenis tanah : keras partisipasi massa ( modal participatin ratio ) dalam
- Faktor keutamaan gedung (I) :1 menghasilkan respons total harus mencapai sekurang -
- Sistem gedung : SRPMK kurangnya 90 %.
Tabel .5.5.1.2 masa dan berat bangunan Batasan simpangan elastis struktur gedung :
TABLE: Groups 3 - Masses and Weights 0,03
∆s = .h
GroupName SelfMass SelfWeight TotalMassX TotalMassY TotalMassZ 𝑅
∆s = 30 mm ambil nilai yang terkecil
Text Kgf-s2/m Kgf Kgf-s2/m Kgf-s2/m Kgf-s2/m
ALL 582145.5392 5708897.808 582145.5392 582145.5392 582145.5392
BASE SHEAR 17269.24718 169353.4705 17269.24718 17269.24718 17269.24718 Nilai simpangan struktur gedung diperoleh dari hasil
running SAP 2000 sebagai berikut :
Berdasarkan SNI 03 - 1729 - 2002 ps. 15.2 - 1 bahwa, gaya
Tabel .5.5.1.2 simpangan tiap lantai arah x dan arah y
geser rencana total, V, pada suatu daerah ditetapkan
sebagai berikut :
∆m = 0,7 R . ∆s
Batasan simpangan antar lantai :
2,5
T ≤ 0,7 detik ∆m ≤ h
100
2,0
T ≥ 0,7 detik ∆m ≤ h
100
1000
50
1000
Gambar 5.6.2.1.1 penampang kolom komposit lantai 1 s/d 4
4D22
Gambar 5.5.1 struktur gedung Fakultas Pertanian UNRAM
1. Kolom Ø12-250
Bahan :
BJ 41 : fy = 2500 kg/cm2 40
fu = 4100 kg/cm2
Beton : fc’ = 25 Mpa = 250 kg/cm2 550
Berat jenis beton : w = 2400 kg/m3 Gambar 5.6.2.3.1 penampang kolom komposit lantai 7 s/d 10
Tulangan sengkang terpasang : Ø12 – 250
Tulangan utama : 4 D 22
fyr : 290 MPa
8
Mu = 1,1 . Ry . Mp
= 1,1 . Ry . ( Zx . fy )
= 1,1 . 1.5 . (5414 . 2500)
= 22332750 kgcm
= 223327,50 kgm
Vu akibat Mu :
Vu2 = 2/7 . 223327,50 = 63807,86 kg
Vu total :
Vutotal = Vu1 + Vu2
= 21901,88 kg + 63807,86 kg
= 85709,74 kg
Gambar 6.3.4 tampak depan sambungan balok induk ( BL.B) dengan kolom
9
Frame = 1905
Kombinasi = ENVELOPE
Tinggi = 430 cm
Pu = 254192,34 kg
Vux = 2155,15 kg
Vuy = 14891,48 kg
Maka:
K 600 . 200 . 13 . 24
Mux = 1,5 . 2500 kg/cm2 . 2243,01 cm3 = 8411287,50 kgcm
Muy = 1,5 . 2500 kg/cm2 . 2602,44 cm3= 9759150,00 kgcm
K 800 . 300 . 14 . 26
Mux = 1,5 . 2500 kg/cm2 . 5419,71 cm3= 20323912,50
kgcm Muy = 1,5 . 2500 kg/cm2 . 5786,75 cm3=
21700312,50 kgcm
BJ 41 : fy = 2500 kg/cm2
fu = 4100 kg/cm2 Gambar 6.4.2 sambungan Antar Kolom Lantai 4 & 5
Alat penyambung :
Baut tipe A490 (tanpa ulir pada bidang geser) :
fu = 150 ksi = 150/1 . 70,3 kg/cm2 = 10545 kg/cm2
Ø 28 mm ; Ab = ¼ . π . 2,82 = 6157 cm2
Pelat penyambung :
Tebal 15 mm
Pelat pengisi :
Tebal 85 mm
BJ 50 ; fu = 5000 kg/cm2 ; fy = 2900 kg/cm2
10
Frame = 1729
Kombinasi = ENVELOPE
Tinggi = 430 cm
Pu = 355278,45 kg
Vux = 2877,85 kg
Vuy = 18223,38 kg
Maka:
K 800 . 300 . 14 . 26
Mux = 1,5 . 2500 kg/cm2 . 5419,71 cm3= 20323912,50
kgcm Muy = 1,5 . 2500 kg/cm2 . 5786,75 cm3=
21700312,50 kgcm
BJ 41 : fy = 2500 kg/cm2
fu = 4100 kg/cm2
Perhitungan Jumlah Baut Angkur Digunakan baut angker diameter D34 dengan panjang
940 mm
Direncanakan diameter baut : D34 mm
fu = 5000 kg/cm2 6. Pondasi
φRn= 0.75 . fub . (0,5 Ab)
= 0,75 . 5000(0.5 . ¼ . π .3,42) Dari hasil perhitungan denagan program bantu SAP 2000
= 17023,51 kg diperoleh gaya - gaya pada perletakan sebagai berikut :
Axial :
tu 126710 ,67 Beban mati (D) = 266533,50 kg
n > = = 7,44
ɸ Rn 17023 ,51 Beban hidup (L) = 74432,11 kg
Pn = 340965,61 kg
Digunakan baut angker 16 buah, agar pembagian Momen : Mux = 45043,29 kgm
merata serta panjang baut angker tak terlalu panjang Muy = 52479,48 kgm
Gaya horizontal : Hx = 4980,58 kg
Perhitungan Tebal Plat Baja Hy = 12885,04 kg
Tu .(h′− we)
t ≥ 2,108 Dari data tanah yang diperoleh, tanah termasuk tanah keras
fy .B
monolayer maka direncanakan menggunakan tiang tipe
≥ 2,108 . 1,74
Bore pile , dengan spesifikasi rencana sebagai berikut :
- Pile Diameter : 800 mm
5,5 cm > 3,68 cm ......... OK - Mutu beton (f'c) : 25 MPa
- Panjang : 4000 mm
Perhitungan Panjang Baut Angker - Selimut beton : 50 mm
- Kedalaman : 5000 mm
126710 ,67 Direncanakan menggunakan poer dengan tebal 1000 mm
Tu pada baut angkur = = 7919,42 kg
16
Perhitungan jarak tiang berdasarkan Dirjen Bina Marga
Dimana : Dept.PU
Tu = Gaya pada tiap baut angkur
D = Diamater baut angkur Untuk jarak antar tiang :
L = Panjang baut angkur 2,5D ≤ S ≤ 3D
τ = Gaya lekatan baut angkur 2,5 ( 800 ) ≤ S ≤ 3 (800)
= fc ' 300 = 17,32 2000 mm ≤ S ≤ 2400 mm
Ambil S = 2200 mm
Tu = 0.9 . π . D . L . τ
Tu Data - data perencanaan tiang :
L =
0.9. .D.
=
7919,42 Dimensi sloof : Diameter = 800 mm
0,9 . 𝜋 . 3.4 . 17,32
: Ag = 502654,82 mm2
L = 47,56 cm ≈ 60 cm Kedalaman : L =5m
Mutu bahan : fc' = 25 MPa
Jadi panjang angker digunakan 60 cm
: fy = 400 MPa
Selimut beton : = 50 mm
Tulangan utama : = D 22
Tulangan sengkang : = ø 10
1
Tinggi efektif : = 800 - (50 + 10 +
2
. 22) = 729 mm
Ʃ𝑃 Mx Yi My .xi
Ptot = + +
n ƩYi 2 Ʃxi 2
Dimana
ƩP = 403215,61 kg
Mx = Mux + (Hx . tpoer )
= 45043,29 + (4980,58 . 1 ) = 50023,87 kgm
My = Muy + (Hy . tpoer)
= 52479,48 + (12885,04 . 1) = 65364,52 kgm
Yi = 2,2 m
Xi = 2,2 m
Ʃ Xi2 = 4(1,1)2 = 4,84 m2
Ʃ Xi2 = 4(1,1)2 = 4,84 m2
Sehingga diperoleh :
403215 ,61 50023 ,87 . 2,2 65364 ,52 . 2,2
Ptot = + +
4 4,84 4,84
= 100803,90 + 22738,12 + 29711,15
= 153253,17 kg
153253,17 kg < P ijin = 225836,15 kg .......................OK
0 1200
2. Badan Standarisasi Nasional. Tata Cara
M x ( k N m)
Perencanaan Perhitungan StrukturBeton untuk
-3000
(Pmin)
Bangunan Gedung
(SNI 03-2847-2002).