HASIL PENELITIAN
B. Analisis Univiariat
Analisis univariat dimaksudkan untuk mendeskripsikan masing-masing
variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Normalitas data diuji
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas data
menunjukkan semua variabel berdistribusi normal.
1. Karakteristik Responden
Dari 1.300 pekerja yang menggunanakan komputer dan mikroskop
di PT. Nok Precision Component Batam, yang menjadi responden dalam
penelitian ini sebanyak 66 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
dan cara pengambilan sampel yaitu purposive sampling, 33 responden
pada pengguna komputer dan 33 responden pada pengguna mikroskop.
Distribusi frekuensi karakteristik penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.1 dan 4.2 sebagai berikut :
31
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pengguna
Komputer di PT. Nok Precision Component Batam (NPCB)
Tahun 2015
Pengguna
Komputer Mikroskop
Variabel P
n n
% %
(Responden) (Responden)
Umur
< 29 tahun 12 36,4 17 51,5 0,19
≥ 29 tahun 21 63,6 16 48,5
Masa Kerja
< 6,5 tahun 19 57,6 17 51,5 0,957
≥ 6,5 tahun 14 42,4 16 48,5
Lama Kerja/Hari
< 7 jam
≥ 7 jam 24 72,7 6 18,2 0,564
9 27,3 27 81,8
Jenis Kelamin
Perempuan 14 42,4 28 84,8
Laki-Laki 19 57,6 5 15,2
32
dari 7 tahun, dan sebanyak 42,4% memiliki masa kerja lebih atau sama
dengan 7 tahun.
Lama kerja dalam satu hari dari responden yang bekerja
menggunakan komputer di PT.NPCB tahun 2015 bervariasi antara 4
sampai 10 jam, dengan rata-rata lama kerja dalam satu hari 6 jam dan
standar diviasi 2,16 jam. Dari 33 orang yang menjadi responden,
sebanyak 57,6% memiliki lama kerja dalam satu hari kurang dari 6 jam,
dan sebanyak 42,4% memiliki lama kerja lebih atau sama dengan 6 jam.
Pada tabel 4.1 bisa dilihat PT.NPCB memiliki pekerja laki-laki yang
menggunakan komputer lebih banyak dari pekerja perempuan yang
menggunakan komputer. Dari 33 orang responden yang bekerja
menggunakan komputer di PT.NPCB tahun 2015 sebanyak 19 orang
pekerja (57,6%) adalah laki-laki, dan 14 orang pekerja (42,4%) adalah
perempuan.
33
Laki-Laki 5 15,2
34
intraokular terendah yaitu 4 mmHg dan tertinggi 24,4 mmHg, dengan
rata-rata 15,97 mmHg.
Distribusi frekuensi tekanan intraokular pada pengguna komputer
dan mikroskop, yang diukur dengan menggunakan tonomoter schiotz
dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tekanan Intraokular (TIO) Pengguna
Komputer di PT. Nok Precision Component Batam (NPCB)
tahun 2015
Pengguna TIO (mmHg) N (Mata) Persentase (%)
Komputer 5,9 1 1,5
7,1 2 3,0
8,5 3 4,5
10.2 5 7,6
12,2 9 13,6
14,6 9 13,6
15,9 9 13,6
17,3 11 16,7
18,9 2 3,0
20,6 10 15,2
22,4 5 7,6
Jumlah 66 100,0
35
mmHg sebanyak 5 mata (7,6%). Dengan nilai tekanan intraokular rata-
rata pekerja pengguna komputer adalah 15,56 mmHg dan standar deviasi
4,27 mmHg.
Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa niilai tekanan intraokular dari
setiap mata responden pengguna mikroskop bervariasi dimulai dari 4
mmHg sebanyak 2 mata (3%), 4,9 sebanyak 1 mata (1,5%), 7,1 mmHg
sebanyak 2 mata (3%), 8,5 mmHg sebanyak 1 mata (3%), 10,2 mmHg
sebanyak 2 mata (3%), 12,2 mmHg sebanyak 8 mata (12,1%), 13,4
sebanyak 6 mata (9,1%), 14,6 mmHg sebanyak 6 mata (9,1%), 15,9
36
mmHg sebanyak 6 mata (9,1%), 17,3 sebanyak 5 mata (7,6%), 18,9
sebanyak 5 mata (7,6%), 20,6 mmHg sebanyak 10 mata (15,2%), 22,4
mmHg sebanyak 8 mata (12,1%), dan 24,4 mmHg sebanyak 2 mata
(3%). Dengan nilai tekanan intraokular rata-rata pekerja pengguna
komputer adalah 15,97 mmHg dan standar deviasi 5,02 mmHg.
Dari 132 sampel mata yang didapat dari 66 responden pada pekerja
pengguna komputer dan mikroskop di PT.NPCB tahun 2015. Pada
pengguna komputer didapatkan sebanyak 10 mata (15,2%) mengalami
penurunan tekanan intraokular (<12 mmHg), 41 mata (62,1%)
37
mempunyai tekanan intraokular yang normal, dan 15 mata (22,7%)
mengalami peningkatan tekanan intraokular. Sedangkan pada pengguna
mikroskop didapatkan sebanyak 10 mata (15,2%) mengalami penurunan
tekanan intraokular, 36 mata (54,5%) mempunyai tekanan intraokular
yang normal, dan 20 mata (30,3) mengalami peningkatan tekanan
intraokular.
C. Analisis Bivariat
1. Uji normalitas data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran
data merata sesuai dengan kurva nolmal (Syarifudin, 2010). Pembacaan
hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov berdasarkan nilai dari pearson
value (asymp. sig), yaitu jika nilai p-Value > 0,05 maka data berdistribusi
normal dan jika nilai p-Value < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Tabel 4.6 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Variabel PV
TIO Komputer 0,420
TIO Mikroskop 0,258
Dilihat dari tabel 4.6, nilai P-Value TIO untuk pengguna komputer
adalah 0,420 yang berarti nilai p-Value lebih besar dari 0,05 diasumsikan
data TIO pengguna komputer berdistribusi normal. Nilai p-Value TIO
untuk pengguna mikroskop yaitu 0,258, dan bisa diartikan bahwa data
TIO untuk pengguna mikroskop berdistribusi normal karena nilai p-
Value lebih besar dari 0,05.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah datanya
memiliki varians yang sama (Syarifudin, 2010). Interpretasi uji
homogenitas dilakukan dengan memilih salah satu statisitik, yaitu
38
statistic yang didasarkan pada rata-rata (based on mean). Kehomogenan
suatu data terpenuhi jika nilai α signifikansi (pearson value) yang
diperoleh > 0,05, jika nilai nilai α signifikansi (pearson value) < 0,05
maka data dikatakan tidak homogen.
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Tekanan Intraokular Pengguna
Komputer dan Komputer
Variabel PV
Homogenitas nilai TIO pengguna
0,149
komputer dan mikroskop
39
Mikroskop
40