Anda di halaman 1dari 5

Putri Aisyah Adawiyah

10161074

RESUME FILM G-30 S PKI

Penghianatan G 30 S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting di Indonesia,


dimana terjadi beberapa aksi-aksi anarkis ketidak manusiawi oleh para PKI.PKI
menginginkan mereka tetap berkuasa.

”Cita -cita perjuangan kami untuk menegakkan kemurnian pancasila yang tak
mungkin dipatahkan hanya dengan menguburkan kami dalam lubang buaya(lubang buaya 1
oktober 1965)”, begitulah awal film ini.

Ketika subuh pagi pada tanggal 13 januari 1965 di desa Kanigoro, terjadi sebuah
penyerangan oleh ribuan kelompok PKI, mereka menyerang pusat clining center pelajar
indonesiayang baru saja melaksanakan shalat shubuh kecuali melakukan pemukulan seorang
kiayi dan beberapa staf pengajar mereka menginjak-injak kitab suci Al-Quran. Pada tanggal
15 januari 1965 di suatu desa juga di daerah kediri ribuan PKI menyerang para petani
sudarno dengan dalih persengketaan tanah sawah, kepala desa yang berusaha melerai tak
luput dari pengeroyokan, pada tahun yang sama di Sumatra Utara pihak PKI yang dikenal
sebagai peristiwa bandar bensin,persengketa tanah dengan milik negara dengan petani yang
menggarap tidak sah dan sebenarnya persoalannya telah diselesaikan dengan baik namun
pihak BTIPKI menghasut untuk meggarap kembali tanah itu secara sepihak melawan
pemerintah dalam peristiwa ini seorang petugas tewas, S.Soedjono tewas karena dikeroyok.

Aksi-aksi sepihak yang dilakukan oleh PKI ini juga terjadi di Indramayu, Klaten,
Boyolali dan berbagai tempat di Indonesia lainnya.sebenarnya pada bulan desember 1964
terungkap adanya dokumen tentang perebutan kekuasaan yang akan dilakukan PKI,namun
pihak PKI membantahnya dan menuduh ada yang menfitnah dan menuduh lawan politiknya,
partai murba.dalam hal ini khairul saleh dan sukarni juga dokumen yang tersiar sebelum
menjelang pemberontakan PKI Madiun 1948 yang juga disanggahnya namun kemudian
terbukti benar. Dalam rangka persiapan perebutan kekuasaan negara, Partai Komunis
Indonesia membentuk biro khusus pada tahu 1964, yang tugasnya utuk menyusun gerakan 30
september 1965. Atas dasar perdana mentri Republik rakyat cina cu in lai melancarkan
pembentukan angatan kelima agar para buruh tani dipersenjatai,namun tuntutan ini tidak
disetujui kecuali oleh pimpinan angkatan udara hauri, Mentri Panglima Udara Umar Dani,
sebaliknya mentri Panglima Angkatan Darat Jendral Ahmad Yani menyatakan tidak setuju
karena dengan pembentukan angkatan ke 5 menimbulkan keruwetan diskomando maupun
pengawasan kekuatan bersenjata di indonesia, gagasan ini karena gagasan cu in lai yang
menjanjikan sepucuk senjata ringan secara Cuma-Cuma namun pemberian senjata tersebut
tidak terlepas dari penyusunan kekuatan bersenjata yang dilakukan PKI dalam gerakan 30
september 1965, karena sikap pimpinan angkatan darat yang tidak mau mendukung tuntutan-
tuntutan PKI dan juga PKI selalu mencurigai pimpinan angkatan darat sebagai kekuatan
utama yang akan merintangi semua perjuangan PKI sebagaimana pengalaman-pengalaman
sejarah kota madin 1948 maka diciptakan dewan Jendral yang akan melancarkan
penyerangan gub.
Putri Aisyah Adawiyah
10161074

Istana Negara Bogor,rombongan team dokter RRC sedang mengobati soekarno karena
Presiden Sedang sakit. Setelah selesai Dokter RRC mengatakn kepada D.N Aidit bahwa
keadaan Presiden dalam keadaannya kritis yang memiliki 2 kemungkinan lumpuh atau
meninggal . pada masa itu terjadi krisis ekonomi. Di Daerah lubang buaya, disana ada sebuah
latihan militer yang di pimpin oleh sukwan dan sukwati anggota pemuda rakyat dan gerwani.
Rumah Aidit 8 – 12 Agustus 1965, menurut Aidit yang berhasil hembuskan dan
menyebarkan kepada masyarakat tentang isu bahwa Dalam TNI-AD terdapat suatu “Dewan
Jendral” yang mengadakan coup atau perebutan dan mendesak bung karno agar tutup mulut
terhadap musuh – musuh PKI. Mereka juga membicarakan mengenai kelangsungan politik
mereka jika kekuasaan bung karno tergeser. Dan lagi AD akan menyerang angkatan
progresif revolusi.Untuk itu Aidit harus bertindak “siapa cepat dia dapat,siapa tepat dia
selamat”. Dan dia memerintahkan kepada temannya untuk menghubungi seluruh perwira
yang mendukung PKI dan mengumpulkan pasukan baik pusat maupun daerah.

Rumah Syam 14 Agustus 1965 , waluyo, pono, mereka membahas tentang pesan
Aidit untuk melakukan penyerangan yang sifatnya terbatas, sasaran gerakan adalah para
dewan Jendral yang komuniskopi dan gerakan ini harus menguasai instalasi-instalasi vital
seperti telkom, RRI yang terdiri dari Letkol Untung, komandan batalyon, kolonel iwan
terlatih, komandan penyejuk 1 kodam 5 jaya, dan mayor udara Soyono komandan pasukan
pengawal pasukan udara.

Ketika soekarno menyampaikan amanatnya dan disiarkan melalui RRI, masyarakat


yang mendengarnya pun sudah resah atas ulah para komunis yang haus akan kekuasaan. Pada
tanggal 28 Agustus 1965 ada sidang Partai Komunis Indonesia, dihadiri oleh Ir.soekirman,
Anwar, Sanusi, Nyono, lukman. Ir.sukirman mereka menanyakan darimana DN Aidit itu
mendengar isu tentang dewan Jendral, tentang masa depan partai, dan agar Aidit
menguraikan dengan lengkap mengenai perimbangan ABRI terutama apabila nanti perwira-
perwira yang progresif bertindah mendahului dewan Jendral.DN Aidit menyarankan agar
anggotanya tidak gegabah dalam bertindak.DN Aidit mengatakan bahwa “ pengaruh partai
dalam kalangan angkatan bersenjata umumnya dicerminkan oleh kekuatan partai di daerah
itu,jadi pengaruh ji Jawa kita adalah baik, kecuali di daerah jakarta raya, dan yang terbaik
adalah jawa tengah”. Dan DN Aidit mengatakan bahwa dalam dewan Jendral ada ketidak
kompakan antara Jendral ahmad yani dan nasution dalam perebutan kekuasaan. Kala itu ada
yang menyanggah apakah dengan menguasai pulau jawa akan berhasil, lalu DN Aidit
mengatakan dengan tegas “kunci kemenangan adalah jawa,siapa yang bisa menguasai jawa
itulah yang menang.

Rumah Letkol Latief 6,9,13 & 19 September 1965, Syam menyampaikan bahwa ada
dewan jendral yang akan melakukan suatu gerakan apabila bung karno wafat .Untuk itu ia
mengajak untuk merapat barisan yang progresif revolusioner saling bekerjsama dalam
menyikapi hal tersebut. Mereka menggandeng brigen 1 kodam raya optimis bahwa pasukan
tersebut akan ikut demi gerakan itu,dalam pasukan pengawal pimpinan bung karno juga siap
ada 2 kompi yang dikuasai oleh letkol untung, kekuatan di Jakarta Raya ada 60000 orang
terdiri dari kodam,kodim,kostart termasuk RPKD. Juga bantuan dari pasukan sukirno dari
Batalyon A4 54 dan Batalyon 30 juga akan ikut dikerahkan. Dalam hal tersebut Letkol
Putri Aisyah Adawiyah
10161074

Untung dipercaya untuk memimpin gerakan tersebut karena ia adalah orang baru di jakarta
dan tidak banyak yang mengenalnya dan dia juga sebagai pimpinan pasukan satwa cakra
dengan tema menyelamatkan pemimpin revolusi

Rumah Syam 21,23,26 & 27 September 1965,Pihak PKI sudah menyusun rencana
untuk membunuh ketujuh dewan Jendral yaitu Jendral Ahmad yani,Jendral A.H Nasution,
Jendral Suprapto, Jendral Haryono, Jendral parman, Jendral Pandjaitan, Jendral
Sutoyo.Dalam operasi ini dibagi atas 3 komando yaitu komando penculikan dan
penyergapan, komando penguasaan kota dan komando kopasus.komando penculikan
diberinama pasukan pasupati akan di pimpin oleh Letnan 1 Dul Arif yan tugasnya mengambil
para Jendral hidup atau mati,komando penguasaan kota diberi nama pasukan bima sakti akan
diimpin oleh suradi,dan komando kopasis yang diberinama pasukan gatot kaca akan
dipimpin oleh Jendral mayor udara gatot sutrisno.semua itu dibawah pimpinan Letkol Untung
yang di bantu oleh suparjo, Letkol Heru Atmojo, kolonel sukardi, dan ajeng komesaris polisi.

Pada tanggal 29 September 1965, Bricling Lubang Buaya, sebelum mereka


melancarkan aksi tersebut PKI kembali rapat mengenai tenis gerakan yaitu tugas pasukan
pasopati yang dipimpin Letnan Dul Arif yaitu suatu kunci dari suatu gerakan yaitu menculik
para dewan jendral hidup atau mati.Apabila gerakan ini gagal maka gerakan yang lain tak ada
artinya.Sebelum melakukan aksinya Para anggota PKI mengadakan rapat terakhir dan
menamai gerakannya dengan gerakan 30 S/PKI dan menetapkan hari H adalah 1 Oktober Jam
D pada Pukul 04:00

PKI sudah mulai bereaksi . mereka mendatangi Kediaman Dewan Jendral satu per
satu di bunuh. Mereka dijemput oleh tentara-tentara PKI dengan dalih agar segera
menghadap Presiden karena keadaan darurat. Jika mereka tidak mau maka mereka
menggunakan cara kasar, melakukkan penembakan dan mengobrak – abrik rumah para
Dewan Jendral.

Pada 1 oktober 1965, para dewan Jendral yang sudah tertangkap yaitu 4 orang yang
masih hidup yaitu Sutoyo, Mayjen S.Parman, Suprapto, sedangkan A.H Nasution lolos
dalam penculikan tersebut,tetapi ajudanya yaitu Letnan 1 Pierre Andreas Tendean dan 3
orang lagi yaitu Ahad yani, D.I Pandjaitan, dan Mayjen M.T Haryono sudah tak bernyawa,
para kaum PKI tidak suka dengan mereka, mereka pun menginginkan agar para Jendral-
Jendral tersebut mati. Para pengikut PKI senang sekali mereka bersuka ria dengan
menyanyikan lagu Genjer-genjer.

Lagu ini dinyanyikan ketika mereka akan menyiksa tawanan mereka.kemudian salah
seorang gerwani mengatakan bahwa “penderitaan ini sangat pedih Jendral, sepedih sayatan
silet ini, tapi tak sepedih penderitaan rakyat”, kemudian sang gerwani menyayat muka sang
Jendral dengan siletnya. Ada juga yang dipaksa untuk mengakui bahwa dewan Jendral itu ada
dan menanyakan dimana keberadaan Jendral Nasution.mereka disiksa habis-habisan
dipukulin,di cucus dengan rokok, disiksa menggunakan celurit, dan di tembak hingga mati
pokoknya mereka tidak memiliki sifat kemanusiaan,tapi para Jendral tetap tutup
Putri Aisyah Adawiyah
10161074

mulut.Setelah mereka tewas mereka kemudian dimasukkan dalam sebuah sumur yang
sekarang diberi nama dengan lubang buaya.

Letkol Untung menyelamatkan Presiden Soekarno dari gubdian dewan Jendral, pada
hari kamis 30 September 1965 di Ibu kota republik Indonesia telah terjadi gerakan militer
dalam Angkatan Darat dengan dibantu oleh pasukan angkatan bersenjata lainnya.Gerakan 30
September yang dikepalai letkol Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa . Pasukan pribadi
Presiden Soekarno ini ditujukan Jendral-Jendral anggota dewan Jendral. Dalam gerakan 30
September para dewan Jendral tewas, sementara Presiden Soekarno selamat atas lindungan
gerakan 30 September dan diduga para tokoh-tokoh masyarakat lainnya juga ikut dalam
pembunuhan oleh PKI. Dewan Jendral ini didukung oleh pihak CIA. Mereka sangat aktif
apalagi ketika Presiden Sakit pada bulan pertama pada Agustus. Mereka berharap kelak
Presiden Soekarno meninggal karena sakitnya tidak terkabul, maka dari itu Dewan Jendral
merencanakan pameran kekuatan pada hari kekuatan bersenjata 5 Oktober, dengan
mendatangkan pasukan-pasukan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Dewan
Jendral sudah akan melaksanakan gub terlebih dahulu sebelum 5 Oktober 1965 untuk
mencegah kontra gub revolusi, Letkol Untung mengadakan gerakan 30 September yang
ternyata berhasil dengan baik. Menurut keterangan dari Letkol Untung komandan gerakan 30
September, gerakan ini semata-mata dalam gerakan angkatan darat yang ditujukan dewan
Jendral yang telah berbuat mencemarkan nama angkatan darat yang bermaksud jahat
terhadap RI dan Presiden Soekarno. Letkol Untung dalam gerakan ini adalah satu keharusan
baginya sebagai masyarakat jawa yang harus menjaga keselamatan Presiden. Komandan
gerakan 30 September ini selanjutnya menerangkan bahwa tindakannya telah dilakukan di
Jakarta terhadap Dewan Jendral akan diikuti tindakan-tindakan di seluruh Indonesia yakni
ditujukan kepada kaki tangan dan simpatisan dewan Jendral yang terdapat didaerah-
daerah.menurut ketua gerakan 30 September, sebagai polo up nya akan dibentuk Dewan
Revolusi di Indonesia Pusat dan Revolusi Provinsi, Dewan Revolusi Kabupaten, Dewan
Revolusi Kecamatan,dan Dewan Revolusi Desa. Anggota dewan-dewan revolusi itu terdiri
atas orang-orang sipil militer yang mendukung gerakan mereka tanpa reserver. Partai-partai,
ormas-ormas, surat kabar,dapat meneruskan kegiatan-kegiatan dapat meneruskannya asal
dalam jangka waktu yang ditetapkan dan menyatakan kesetiaannya kepada dewan revolusi
Indonesia. Dewan yang akan dibentuk dalam gerakan 30 September dengan melaksanakan
panca ajikonstitusi melaksanakan ketetapan-ketetapan MPRS, utusan DPRD dan putusan
DPA. Dewan revolusi tidak akan merubah politik luar negeri indonesia yang bebas dan aktif,
adinikolin dan perdamaian di Asia tenggara dan dunia dan mengenai KAA II dan gonevo dan
konvontasi terhadap Malaysia tidak akan berubah serta kegiatan internasional lainnya yang di
selenggarakan.Letkol Untung sebagai komandan gerakan 30 September menghimbau kepada
rakyat agar berwaspada dan membantu gerakan 30 September untuk menyelamatkan RI dari
pengaruh dewan jendral untuk memperjuangkan penderitaan rakyat.Kepada para perwira.

Dalam sebuah acara RRI telah di bacakan tentang amanat dari soeharto bahwasannya
telah menguasai seluruh daerah ,seluruh angkatan darat ada terkendali dan untuk sementara
waktu angkatan darat dipegang dewan revolusi Alri dan akri telah untuk bekerjasama dalam
menumpas perbuatan kontrarevolusioner yang dilakukan gerakan 30 September. Gerakan 30
Putri Aisyah Adawiyah
10161074

September telah membentuk dewan revolusioner mereka telah mengambil alih kekuasaan
negara atau yang disebut gub dari tangan Presiden Sukarno,melempar kedudukan kabinet
Dwikora dan telah menculik para perwira angkatan darat.untuk itu agar masyarakat berjuang
sesuai dengan Pancasila dan diridhoi Tuhan.Kemudian Suharto memerintahkan untuk
merebut kembali kawasan Halim Perdana Kusuma yang dulu dikuasai oleh PKI.

Pihak PKI sangat resah karena keberadaan mereka diincar oleh RPKAD, mereka pun
tak mau bila gerakan mereka dihancurkan.Mereka pun tak berdiam diri mereka juga
mengerahkan seluruh anggotan. Untuk sementara gerakan mereka dibubarkan tetapi mereka
tetap melanjutkan gerakan mereka tetapi gerakan mereka itu tidak berbentuk tetapi efeknya
harus nyata seperti hantu.

2 Oktober 1965, Presiden Soekarno mengangkat Soeharto sebagai yang diperintahkan


untuk pemulihan keamanan dan ketertiban. Sementara itu Para RPKAD mencari keberadaan
tempat dimana para dewan jendral dihabisi dan disiksa .Brigjen Sukirman salah satu tawan
PKI yang berhasil lolos menunjukkan tempat yang dulu digunakan untuk menyiksa para
Dewan Jendral. Mereka pun mencurigai suatu tempat yang disitu terdapat tanaman pohon
pisang, kemudian mereka membongkarnya.

Soeharto mengumumkan Pada Tanggal 4 Oktober 1965” kita bersama-sama dengan


mata kepala masing-masing telah menyaksikan pembongkaran daripada penanaman jenazah
para jendral dengan satu perwira pertama dalam suatu lubang sumur lama yang merupakan
korban dari tindakan biadapan PKI yang ada di lubang buaya oleh gerakan 30
September.Daerah lubang buaya adalah termasuk daerah lapangan Halim, yang merupakan
pusat pelatihan Sukwan yang dilaksanakan oleh angkatan udara yaitu dari anggota pemuda
rakyat gerwani, suatu fakta mereka latihan dalam rangka mempertahankan indonesia, tetapi
menurut salah seorang gerwani yang telah tertangkap di Cirbon adalah orang Jawa Tengah
yang jauh dari. menurut fakta ini mungkin apa yang diamanatkan oleh bapak presiden
panglima besar bahwa angkatan udara tidak terlibat dalam kasus ini tidak ada benarnya,
karena mungkin tidak ada hubungan dengan peristiwa dengan oknum daripada anggota
angkatan udara, Soeharto menegaskan kembali bahwa agar para oknum angkatan darat yang
terlibat dalam kasus ini agar membersihkan dirinya dalam kata – katanya Soeharto
mengatakan bahwa setiap tindakan yang tidak jujur,dan tindakan yang tidak baik pasi akan
terbongkar, dan beliau mengucapkan rasa terima kasihnya satuan-satuan seperti resimen
balako , anggota-anggota dari KKO dan juga rakyat yang telah menbantu dalam bukti dan
turut senta mengangkat jenazah ini dengan jumlah korban .

Anda mungkin juga menyukai