Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan Spesifikasi Yang Tepat Dalam Pengadaan

Barang/Jasa

Tugas UTS

Oleh :

VICTORIUS SETIAJI PUTRA

NIM. 141910301083

PROGRAM STUDI STRATA 1 ( S1 )

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2017
1. Pengertian Spesifikasi
Menurut KBBI, spesifikasi adalah proses, cara, perbuatan melakukan
pemilihan (perincian). Pengertian lain dari spesifikasi adalah uraian terperinci
mengenai persyaratan kinerja barang, jasa atau pekerjaan atau suatu uraian
terperinci mengenai persyaratan kualitas material, metode kerja dan standar
kuaitas pekerjaan (workmanship) yang harus diberikan oleh kontraktor.

2. Fungsi Spesifikasi
Spesifikasi berfungsi sebagai media informasi dan perbandingan antara
pengguna barang/ jasa dengan penyedia barang/jasa. Kejelasan spesifikasi
barang/jasa, merupakan langkah awal dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengadaan barang/jasa

3. Karakteristik Dari Spesifikasi


 Tepat jumlah artinya barang/jasa yang dibeli atau diadakan tidak berlebih
atau kurang dari yang dibutuhkan.
 Tepat mutu artinya mutu barang/jasa yang dibeli tidak terlalu baik sehingga
menjadi terlalu mahal, apalagi terlalu jelek sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan pengguna barang/jasa. Sehingga sasaran pengadaan efektif
(berhasil guna) tidak tercapai.
 Tepat waktu artinya kedatangan barang/jasa yang dibutuhkan tidak
terlambat atau lebih cepat sehingga membutuhkan tempat penyimpanan
lebih lama dari yang seharusnya.
 Tepat lokasi artinya barang/jasa yang diterima tepat pada lokasi yang
membutuhkan. Salah pengiriman barang/jasa ketempat yang tidak
membutuhkan akan menimbulkan tambahan biaya yang tidak perlu
sehingga sasaran pengadaan efisien (berdaya guna) tidak tercapai.
 Akuntabel artinya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum formal.
Atau dengan kata lain tidak melanggar peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Ketentuan Spesifikasi
 Spesifikasi teknis benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengguna/penerima akhir;
Tujuan utama penyusunan spesifikasi teknis adalah memenuhi kebutuhan
pengguna akhir sehingga barang/ jasa yang didapatkan memberi outcome
bahkan benefit yang efektif dalam rangka pencapaian target dan sasaran
pengadaan yang telah ditetapkan.

 Tidak mengarah kepada merek/produk tertentu, kecuali untuk pengadaan


suku cadang;
Prinsip mempertahankan tingkat kompetisi pada level yang ideal bertujuan
untuk mendapatkan barang/jasa yang efektif dan efisien. Mengarah pada
satu merek tertentu menempatkan barang/jasa pada kotak bottleneck dan
penyedia cenderung menjadi exploit. Mengarah pada merek tertentu hanya
diperbolehkan untuk barang/ jasa yang telah dilingkupi oleh perjanjian
yang lebih tinggi seperti kontrak payung LKPP terkait e-Catalog atau
pengadaan suku cadang.

Membuka persaingan dengan tidak mengarah pada merek tertentu harus


dimulai sejak identifikasi kebutuhan. KAK mesti memberikan referensi
minimal 2 merek/produk referensi yang direkomendasikan PA/KPA atau
pengguna akhir. Yang perlu diingat, persaingan tidak hanya pada
spesifikasi teknis, namun juga pada harga. Sehingga referensi ini mestinya
juga menjadi pertimbangan dalam penetapan HPS.

 Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri;


Spesifikasi teknis wajib mempertimbangkan penggunaan produksi dalam
negeri sesuai dengan kemampuan industri nasional dan juga tenaga ahli
dan/atau penyedia barang/ jasa dalam negeri. Harus diteliti sebaik-baiknya
agar komponen spesifikasi benar-benar mengarah pada hasil produksi
dalam negeri dan bukan barang/jasa impor yang dijual di dalam negeri.
Dalam hal sebagian bahan untuk menghasilkan barang/jasa produksi dalam
negeri berasal dari impor, dipilih barang/jasa yang memiliki komponen
dalam negeri paling besar;

 Memaksimalkan penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI)


Spesifikasi teknis semaksimal mungkin mengacu pada SNI dengan tetap
memperhatikan kemampuan atau potensi nasional atau standar lain yang
berlaku dan/atau standar internasional yang setara dan ditetapkan oleh
instansi terkait yang berwenang bila tidak.

5. Komponen Spesifikasi
 Kualitas
Spesifikasi teknis kualitas adalah tentang sejauh mana mutu barang atau
kinerja barang/produk jasa dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Misal,
seberapa jauh barang/produk jasa dapat berfungsi, bagaimana desain
produk, kapasitas, kinerja, proses pabrikasi tertentu, kemudahan
penggunaan, daya tahan, dan instalasinya. Dalam menyusun spesifikasi
teknis kita harus mampu menetapkan tingkatan kualitas yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna. Ini agar tidak terjadi spesifikasi
teknis yang berlebihan atau kurang dari yang dibutuhkan.
Bahkan bila perlu, dalam rangka menjamin kinerja dapat dipersyaratkan uji
kinerja (testing and inspection). Persyaratan uji kinerja diterapkan untuk
barang/produk jasa yang derajat risiko dan dampaknya terhadap pengguna
atau organisasi sangat besar. Ingat, dalam prinsip value for money setiap
persyaratan spesifikasi teknis akan berdampak pada biaya.
Menyeimbangkan antara manfaat dan biaya adalah tantangan tersendiri.
 Kuantitas dan Pengiriman
Spesifikasi teknis kuantitas adalah tentang berapa banyak barang atau
produk jasa yang dibutuhkan. Spesifikasi teknis pengiriman adalah tentang
kapan dan di mana barang/ jasa disediakan oleh penyedia. Faktor waktu
dan lokasi/ sumber menjadi pertimbangan utama. Baik untuk paket
pesanan tunggal atau pesanan yang berulang. Di sini akan muncul beberapa
pertanyaan, di antaranya adalah apakah diperlukan manajemen persediaan
atau tidak, bagaimana sistem logistik yang akan diperlukan, dan pertanyaan
lainnya dalam dimensi waktu dan lokasi/sumber.
 Kualitas Layanan
Spesifikasi teknis kualitas layanan adalah tingkat dukungan layanan yang
disediakan terkait dengan operasionalisasi barang/jasa atau jaminan mutu.
Seperti layanan purna jual, garansi, pemeliharaan, dan lainnya.
 Informasi Tambahan
Spesifikasi teknis juga harus menjelaskan tentang informasi-informasi
tambahan yang mendukung pencapaian Value for Money atau hal-hal yang
dapat menjadi added value dalam pengadaan barang/jasa. Informasi-
informasi tambahan ini, misalkan tentang pengiriman, maka ada
pembagian tanggung jawab transportasi, asuransi atau atribut tambahan
lain. Dalam pengadaan internasional hal ini diatur dalam INCOTERM.
Demikian juga tentang informasi kontak, alamat, jalur komunikasi, ruang
lingkup organisasi, dan hal-hal lain tentang detail organisasi pengguna.
Termasuk di dalamnya terkait aturan hukum yang mengikat dan berlaku di
internal dan eksternal organisasi.

Anda mungkin juga menyukai