Latar Belakang
diharapkan dari tanaman. Namun sering terjadi, tanaman – tanaman di kebun yang
satu tumbuh subur, sedang dikebun lainnya tumbuh meranggas, loyo dan merana.
oleh adanya perbedaan jumlah zat makanan dalam tanah, tempat tanaman –
tanaman tersebut tumbuh. Seperti hewan dan manusia tanaman sebagai mahluk
hidup juga memerlukan zat – zat makanan untuk tumbuh dan berkembangbiak.
Didalam tanah memang sudah tersedia makanan bagi tanaman tapi tidak semua
tanah memberikan makanan yang cukup. Maka persoalan kadar makanan ini yang
akan tumbuh subur dan begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu tanah perlu
makanan tersebut. Makanan yang ditambah ini, biasanya dikenal sebagai pupuk
(Murbandono, 1989).
Ada tiga hal yang harus dipahami bila ingin benar – benar menguasai lika -
liku memupuk, yaitu : tanah, tanaman, dan pupuk. Ketiganya tidak boleh
dipisahkan satu sama lain jika ingin sukses. Ketiganya saling terkait dan
menunjang untuk menghasilkan tanaman yang benar - benar subur dan produktif.
menyatu. Sehingga tak perlu heran kalau banyak petani yang merasa enggan
menanam sesuatu tanpa memberi pupuk. Bagi mereka, pupuk sudah merupakan
barang jaminan untuk bisa menghasilkan tanaman yang tumbuh subur dengan
hasil berlimpah, kendati hasilnya tak selamanya begitu. Bahkan kegagalan yang
kerap kali terdengar belakangan ini. Karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, seperti :
(Murbandono, 2000)
didalamnya terdapat ruang pori – pori yang diisi oleh air tanah dan udara. Air
tanah dan udara sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman. Mengapa tanah
berubah warna, menjadi keras dan kondisi fisiknya menjadi buruk? Kondisi ini
ternyata sebagai akibat pemberian pupuk kimia yang tidak diimbangi dengan
pemberian bahan organik. Unsur hara pada pupuk kimia lebih tinggi dibandingkan
dengan pupuk organik. Hal ini terbukti dengan peningkatan bobot panen pada
tahun – tahun awal setelah pupuk organik diganti dengan pupuk kimia. Tanpa
bahan organik seperti humus atau kompos, efisiensi dan efektivitas penyerapan
unsur hara tanaman pada tanah tidak akan berjalan lancar. Berapapun banyaknya
tumbuh subur karena efektivitas penyerapan unsur hara sangat dipengaruhi kadar
Struktur tanah ada bermacam – macam. Akan tetapi yang dikehendaki oleh
tanaman ialah struktur tanah yang remah. Keuntungan struktur tanah demikian
ialah udara dan air tanah berjalan lancar, temperaturnya stabil. Keadaan tersebut
sangat mengacu pertumbuhan jasad renik tanah yang memegang peranan penting
dalam proses pelapukan bahan organik dalam tanah. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki struktur tanah ini dianjurkan untuk diberikan pupuk organik ( pupuk
tanaman karena jenis pupuk ini digunakan sebagai pupuk dasar sehingga
aplikasinya dilakukan paling awal serta dalam jumlah besar. Senyawa atau unsur
organik yang merupakan kandungan utama pupuk ini dapat dimanfaatkan oleh
tanaman setelah melalui proses dekomposisi dalam tanah. Jadi, cara aplikasi yang
efektif pupuk organik adalah dengan dimasukan kedalam tanah. Pupuk organik
disebut juga pupuk alam karena seluruh atau sebagian besar pupuk ini berasal dari
alam. Kotoran hewan, sisa tanaman, limbah rumah tangga dan batu – batuan
merupakan bahan dasar pupuk organik. Adapun pupuk organik yang masih benar
benar alami tanpa sentuhan teknologi, akan tetapi tidak sedikit pupuk organik
yang telah diproses dengan teknologi modern sehingga muncul dalam bentuk,
rupa, dan warna yang jauh berbeda dengan bahan dasarnya. Adapula produsen
yang mengubah komponen atau bahan lain kedalamnya kemudian dikemas dan
layak tampil sejajar dengan pupuk- pupuk kimia (Marsono dan Paulus, 2001)
berat dan tempat yang dibutuhkan jauh lebih kecil. Pembuatan pupuk organik
(Musnandar, 2003)
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Utara.
ini.
Batasan Masalah
Alat yang dirancang atau dibuat adalah untuk mencetak kompos agar
berbentuk pelet.