Oleh :
SYARIFAH KHAIRUNNISA
NIM : 10010097
Latar Belakang: Teknik relaksasi merupakan teknik pereda nyeri yang banyak memberikan
masukan terbesar karena teknik relaksasi dalam persalinan dapat mencegah kesalahan yang
brlebihan pasca persalinan. Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, sebagian besar
kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian, pada
beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang
penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan teknik relaksasi bernafas dengan respon adaptasi
nyeri pada pasien inpartu kala I di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Bireuen. Metodelogi
Penelitian: penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional di Rumah Sakit
Umum Dr.Fauziah Bireuen, pengambilan sampel menggunakan teknik acidental sampling
sebanyak 32 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi langsung
kepada responden dengan alternatif pilihan yang tercantum dalam format cheklist yang akan di isi
langsung oleh peneliti.
Hasil penelitian: dari 32 responden ibu yang melakukan teknik relaksasi bernafas sebanyak 19
orang (59,4%) dan yang tidak melakukan teknik relaksasi bernafas sebanyak 13 orang (40,6%),
sedangkan ibu yang mengalami respon adaptasi nyeri sebanyak 28 0rang (87,5%) dan yang tidak
mengalami respon adaptasi nyeri sebanyak 4 orang(12,5%).
Kesimpulan: Ada hubungan teknik relaksasi bernafas dengan respon adaptasi nyeri pada pasien
inpartu kala I.
Saran: Diharapkan agar karya tulis ilmiah ini menjadi informasi tambahan bagi mahasiswi
kebidanan tentang relaksasi bernafas yang dapat mempengaruhi respon adaptasi nyeri.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Peneliti
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
ABSTRAK. .......................................................................................................... ii
LEMBARAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Respon Adaptasi Nyeri Ibu Bersalin Kala I di
Tabel 5.2. Distibusi Frekuensi Teknik Relaksasi Bernafas Pasien Inpartu Kala I
Tabel 5.3. Tabulasi Silang Teknik Relaksasi Bernafas Terhadap Respon Adaptasi
Bireuen . ...............................................................................................
.............................................................................................................. 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 11 : Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin. Persalinan adalah saat yang sangat dinanti-nantikan
ibu hamil untuk dapat merasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya.
Tetapi, persalinan juga dapat disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan
yang didambakan diliputi oleh rasa takut dan cemas. Beberapa penelitian
nyeri, sedangkan masyarakat yang telah maju 7-14% bersalin tanpa rasa nyeri
dan sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri. Nyeri dalam
kebidanan adalah sesuatu yang dikatakan oleh pasien, kapan saja adanya
(Winkjosastro,2002).
Etonox (60%). Tetapi tidak terlalu jauh berada di belakang metode yang
nyeri saat persalinan bisa meningkatkan tekanan darah, denyut jantung janin
meningkat dan konsentrasi ibu selama persalinan menjadi terganggu. Semua
parah dan akhirnya ibu semakin takut. Metode penghilang rasa sakit
bahkan hukuman dan bukan ajang uji ketakutan atau daya tahan wanita.
bumi ini. Untuk meringankan tugas ini ibu berhak atas upaya untuk
dapat beresiko bagi keselamatan ibu dan janin (Danuatmaja & Meiliasari
2004).
Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, sebagian besar
kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat
membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri,
Dari data Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung tahun 2008 tentang
oleh National Birthday Trust terhadap 1000 ibu wanita hamil menunjukkan
segala beban fisik dan kejiwaan, sehingga ibu menjadi lebih tenang. Di
samping itu relaksasi juga membuat sirkulasi darah rahim, plasenta dan janin
Sirkulasi darah yang lancar juga akan membuat otot-otot yang berhubungan
rileks, pengetahuan tentang cara bernafas yang baik juga dapat mengatasi
beberapa kesulitan bernafas yang biasa dialami ibu hamil (Indriati, 2009).
relaksasi bernafas. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak ibu bersalin yang
merasakan nyeri yang adekuat saat bersalin dengan presentase 43,56% pada
tahun 2010. Persentase ini juga lebih tinggi dari persentase Nasional yang
mencapai 30,28 % pada tahun 2010 (www.bps.go.id dan Statistik Kesra Aceh
2010).
Teknik relaksasi merupakan teknik pereda nyeri yang banyak
Dari survey awal yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Umum Dr.
berjumlah 460 orang. Dari 5 ibu bersalin yang penulis survey hanya 3 orang
Kabupaten Bireuen”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
adaptasi nyeri pada pasien inpartu kala I di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten
Bireuen.
D. Manfaat Penelitian
penurunan rasa nyeri pada persalinan yang dengan mudah dilakukan tanpa
persalinan kala I.
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan data dasar untuk
3. Bagi Peneliti
persalinan kala I.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Inpartu Kala I
rahim yang terasa nyeri dan yang dapt menimbulkan pembukaan serviks pada
Kala I persalinan dibagi menjadi fase laten dan fase aktif yaitu :
a. Fase laten
laten dimulai dengan kontraksi teratur, yang umumnya masih lemah dan
mulai dan kehamilannya telah berakhir. Meskipun ibu tampak cemas, ibu
Ibu seringkali masih bisa berbicara dan tersenyum serta mau berbicara
b. Fase aktif
terjadi tiga kali dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik
atau lebih. Terjadi penurunan bagian terbawah janin di bagi menadi 3 fase
meningkat seiring ibu merasakan kontraksi dan nyeri semakin hebat. Ibu
Primipara Multipara
pembukaan adalah :
Kontraksi uterus terjadi karena uterus terdiri dari otot-otot polos yang
darah dalam dinding uterus yang akan mengganggu peredaran zat-zat asam
segmen atas rahim dan segmen bawah. Segmen atas uterus dengan otot-
otot yang lebih tebal dan sifatnya kontraktif karena terdapat banyak otot-
otot serong dan memanjang. Segmen atas ini dimulai daerah fundus uteri
dari bawah sampai istimus Uteri, yaitu batas corpus dan servik uteri dalam
Bagian bawah rahim ialah dari istimus uteri sampai ke serviks, di sini
otot-otot lebih tipis dan bersifat elastis. Pada waktu permulaan persalinan
disebabkan kontraksi uterus segmen atas pula, maka uterus segmen bawah
jalan lahir.
Retraksi ring adalah batas pinggiran antara uterus segmen bawah yang
Pinggiran atau batas ini akan terjadi setiap persalinan, tetapi tidak tampak
dari luar bila persalinan berlangsung biasa. Apabila tonjolan retraksi ring
tampak dari luar itu disebabkan karena janin tidak dapat turun ke dasar
menyesuaikan diri dengan keadaan janin dari uterus segmen bawah terus
segmen atas, karenanya serviks menjadi pendek dan menjadi bagian dari
uterus segmen bawah. Apabila telah terjadi penarikan serviks ke atas oleh
memungkinkan ssaluran menjadi lebih besar dan cukup dilalui oleh kepala
otot-otot rahim segmen atas yang menarik tepi bagian yang lunak, yaitu
ostium menjadi lebih besar dan juga disebabkan oleh tekanan isi uterus
dimulai. Lendir yang dikeluarkan itu berasal dari serviks, yaitu lendir yang
dibentuk dalam masa hamil untuk mengisi serviks karena adanya tarikan
dari decidua vena karena pelepasan selaput chorium, dan disebabkan oleh
pemecahan pembuluh-pembuluh darah dan adanya tarikan serviks ke atas
karena pembukaan.
dalam uterus maka chorium yang terlepas akan membentuk kantong yang
berisi cairan dan menonjol ke ostium uteri internum yang telah terbuka.
Kantong ketuban tersebut akan masuk kedalam ostium uteri yang telah
B. Nyeri Inpartu
1. Pengertian
Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. Berikut ini pengertian
nyeri:
a. Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat
tekanan darah, denyut jantung. Pernafasan dengan warna kulit dan apabila
tidak segera diatasi maka akan meningkatkan, tegang, takut dan stress
(Bobak, 2004).
peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim
belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari
kepala bayi ketika bergerak kebawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan.
kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda
pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan
darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada disekitar kanalis
servikalis yang peka akibat pergesaran yang terjadi sewaktu serviks membuka.
Masa kala 1 pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu
punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya
lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa sakit
detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti
masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam
persalinan dan nyeri masih kuat. Nyeri persalinan biasanya dikaitkan dengan
2003).
nyeri mulai terasa sakit ketika uterus berkontraksi, menjadi lebih hebat ketika
relaksasi. Derajat nyeri bervariasi pada tiap-tiap pasien, pada pasien yang
sama dalam persalinan berikutnya dan pada tahap-tahap yang berbeda dalam
yang sama. Pada sebagian kasus, kontraksi uterus tidak menimbulkan nyeri
visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang
persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan
sacrum. Biasanya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini hanya selama
kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri
sekitar anus. Nyeri jenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan
terbawah janin.
c. Episiotomi
d. Kondisi Psikologis
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas.
3. Intensitas Nyeri
terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga
tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri,
2007).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Terdapat skala sejenis yang merupakan garis lurus, tanpa angka bebas
c. Skala Wajah
0 : tidak nyeri
1 : sedikit nyeri
2 : agak mengganggu
3 : mengganggu aktivitas
4 : sangat mengganggu
5 : tak tertahankan
hiperglikemia, lipolisi.
Klasifikasi nyeri umumnya dibagi 2 ,yaitu nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan
– lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama ,yaitu lebih dari 6
1. Pengertian
a. Menarik nafas dalam (untuk membantu ibu rileks) dilakukan pada awal
kontraksi.
b. Menarik nafas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada
mengedan.
Rasa nyeri bersalin tidak selalu berarti ada sesuatu yang salah (seperti
rasa sakit yang disebabkan oleh cidera atau penyakit). Nyeri adalah bagian
yang normal dari proses melahirkan. Biasanya, itu berarti bayi dalam
beberapa metode mengatasi rasa sakit akan membantu ibu untuk tidak
ini selama persalinan akan membantu ibu merasa lebih kuat (Whalley &
Keppler 2008).
kontraksi ibu menjadi rileks, dimana seluruh sistem saraf, organ tubuh dan
Hasilnya ibu menjadi lebih tenang dan stabil (Anik Maryunani, 2010).
2. Manfaat Relaksasi
maksimal untuk rahim, yang juga mengurangi rasa nyeri, karena otot
oksigen. Selain itu, konsentrasi mental yang terjadi saat ibu secara
sakit waktu kontraksi dan karena itu, akan mengurangi kesadaran ibu
Ada banyak cara untuk mengatasi rasa nyeri dan stress bersalin.
kewalahan atau panik saat menghadapi rangkaian kontraksi. Itu berarti ibu
mampu rileks dan menangani rasa nyeri ( Whalley & Keppler, 2008).
kedua tangan rileks disamping dibawah lutut dan kepala diberi bantal.
kepala diberi bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar
1. Pengertian
a. Adaptasi Fisiologis
(Bobak, 2004).
b. Adaptasi Psikologis
serta mata yang terpejam erat. Gerakan tubuh seperti sangat gellisah
Mander, 2003).
c. Adaptasi Sosial
tidak jelas serta perhatian lebih ke arah diri sendiri, merasa terganggu
2004).
individu terlalu letih untuk merintih atau menangis. Pasien dapat tidur,
bahkan dengan nyeri hebat. Pasien dapat tampak rileks dan terlibat dalam
26 desember 2012).
2010)
Ibu yang akan bersalin berespon terhadap nyerinya dengan cara yang
yang lainnya bersikap toleran dan optimis. Beberapa ibu ada yang
pada saat mengalami nyeri persalinan yang hebat, sementara yang lainnya
Keppler,2002)
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
teknik relaksasi bernafas dengan respon adaptasi nyeri pada pasien inpartu
C. Hipotesa
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
penelitian ini adalah ibu inpartu kala I di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten
Bireuen.
2. Sampel
sebanyak 32 orang.
D. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan dengan cara melakukan
Bireuen.
2. Instrumen Penelitian
dengan alternatif pilihan yang tercantum dalam format cheklist yang akan
nilainya 0 dan untuk pertanyaan negatif apa bila salah nilainya 1 (Hidayat,
2007).
E. Pengolahan Data
tabel.
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
F
P = 𝑁 x 100 %
Dimana :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
2. Analisa Bivariat
dengan ketentuan bila nilai P < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
variabe bebas.
a. Bila Chi-Square Tes (X2) tabel terdiri dari tabel 2 x 2 dijumpai nilai
ekspantasi (E) < 5, maka P-value yang digunakan adalah nilai yang
b. Bila Chi-Square Tes (X2) tabel terdiri dari tabel 2 x 2 tidak dijumpai
nilai ekspantasi (E) < 5, maka P-value yang digunakan adalah nilai
nilai yang terdapat pada nilai pearson chi- square (Hastono, 2001).
BAB V
Jeumpa Kab. Bireuen, dengan luas 2567 H. Rumah sakit umum memiliki
fasilitas diantaranya IGD, ruang kartu, apotik, poli umum, anak, gigi,
wilayahnya adalah :
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Respon Adaptasi Nyeri Ibu Bersalin Kala I
di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Bireuen
Tahun 2013
28
1 Ya 87.5
2 Tidak 4 12.5
Total 32 100.0
Sumber Data Primer diolah Tahun 2013
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Teknik Relaksasi Bernafas Ibu Bersalin Kala I
di Rumah sakit Wilayah Kabupaten Bireuen
Tahun 2013
(59.4%).
2. Analisa Bivariat
Tabel 5.3
diperoleh nilai p-value adalah 0.02 (p<0.05), yang berarti bahwa ada
Ibu yang akan bersalin berespon terhadap nyeri dengan cara yang
yang lainnya bersikap toleran dan optimis. Beberapa ibu ada yang
pada saat mengalami nyeri persalinan yang hebat, sementara yang lainnya
Keppler, 2002).
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh:
terhadap nyeri.
Ibu yang akan bersalin berespon terhadap nyeri dengan cara yang
yang lainnya bersikap toleran dan optimis. Beberapa ibu ada yang
pada saat mengalami nyeri persalinan yang hebat, sementara yang lainnya
Keppler, 2002)
Peneliti berasumsi bahwa ibu yang menggunakan teknik adaptasi
nyeri maka akan lebih mudah dalam menangani dan menganstipasi datang
dengan tenang dapat menahan rasa nyerinya dengan baik, sedangkan ibu
yang mengutamakan rasa cemas, takut, dan gugup merasakan nyeri yang
berlebihan.
BAB VI
A. Kesimpulan
nilai p-value adalah 0.02 (p<0.05), yang berarti bahwa ada hubungan
antara teknik relaksasi bernafas dengan respon adaptasi nyeri pada pasien
inpartu kala I.
B. Saran
3. Bagi peneliti
sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
Danuatmadja & Meiliasari, Persalinan Tanpa Rasa Sakit, Jakarta, Puspa Sehat
Kepada Yth,
Di,-
Tempat
Dengan Hormat,
Nim : 10010097
Peneliti,
(Syarifah Khairunnisa)
Lampiran 2
Nim : 10010097
Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan ini sangat besar
manfaatnya bagi pengembangan Kebidanan di Indonesia dan Aceh khususnya.
Responden
(………………………)
OBSERVASI PENELITIAN
Identitas Responden
No. Responden :
Tangal Penelitian :
Petunjuk
Berilah tanda checklist (√) pada alternative jawaban yang tersedia sesuai pilihan
anda.
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Ibu dapat mengatasi nyeri dengan melakukan
teknik relaksasi bernafas
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Ibu merasakan nyeri saat persalinan