1.3 Komplikasi Nifas
1.3 Komplikasi Nifas
WAKTU
DOSEN
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 1
SUB TOPIK
REFERENSI
1. Llewwllyn. D. Setiap wanita. Delapratasa: Jakarta. 2005.
2. Neil. R. Panduan lengkap perawatan kehamilan. 2001. Dian rakyat. Jakarta
3. Cunningham, F.Gary et.Obstetri William Edisi 21 vol 1 dan 2. Jakarta: EGC;
2006.
4. POGI- JNPKKR. Buku Acuan Pelayanan Obstetri Neonatal dan Emergensi
Dasar. Jakarta : Depkes RI; 2005
5. Mochtar R. Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta : EGC; 1998
6. Saifuddin, Abdul Bari dkk. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Jakarta:JNPKKR-POGI; 2001
7. Varney, Helen. Varney’s Midwifery. Jakarta : EGC; 1997.
8. Wiknjosastro H. Ilmu kebidanan, Jakarta : YBPSP; 2002
PENDAHULUAN
Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah
selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 2
kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti
sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.
Perawatan masa nifas dimulai sejak kala uri dengan menghindarkan adanya
kemungkinan-kemungkinan perdarahan post partum dan infeksi. Bila ada perlukaan
jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan
sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam
sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan post
partum dan mendeteksi komplikasi dalam masa nifas.
Pengeluaran Lokia
1. Lokia Rubra
1-3 hari, Berisi sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, sisa mekoneum, sisa darah
2. Lokia Sanginolenta
3-7 hari, berwarna putih bercampur darah
3. Lokia Serosa
7-14 hari, berwarna, kekuningan
4. Lokia Alba
14 hari, berwarna putih
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 3
Faktor Predisposisi
Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan lama(terlantar)
Tindakan operasi persalinan
Tertinggalnya plasenta/selaput ketuban /bekuan darah
Ketuban pecah dini
Perdarahan, anemia pada kehamilan
Malnutrisi, kelelahan
Infeksi terdahulu pada saat kehamilan
B. Infeksi Umum
• Tampak sakit dan lemah, temp > 39°C
• Nadi meningkat, RR meningkat, tekanan darah dapat menurun
• Keadaan gelisah sampai koma
• Gangguan involusi uterus
• Lokia berbau dan bernanah
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 4
Early mobilization
1. Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi risiko infeksi
2. Mempercepat involusi kandungan
3. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan traktus urinarius
4. Meningkatkan kelancaran peredaran darah
5. Mempercepat fungsi produksi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme
PADA PAYUDARA
– Bendungan ASI
– Mastitis / Abses
1. DEMAM NIFAS
Definisi :
1. Infeksi pada dan melalui traktus Genitalia, yang terjadi setelah
persalinan/masa nifas
2. Ditandai dengan peningkatan suhu > 38oC pada hari ke 2-10 post partum,
yang diukur secara peroral sedikitnya 4 kali sehari (morbiditas nifas)
3. Tidak ditemukan sumber infeksi lain pada ekstra genital
FAKTOR PREDISPOSISI
• Malnutrisi
• Anemia
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 5
• higiene
• kelelahan
• proses persalinan bermasalah:
a. partus lama/macet
b. korioamnionitis
c. persalinan traumatik
d. kurang baiknya proses pencegahan infeksi
e. periksa dalam yang berlebihan
PENANGANAN UMUM
a. Antisipasi setiap faktor kondisi (faktor predisposisi).
b. Pengobatan yang rasional dan efektif.
c. Lanjutkan pengamatan dan pengobatan masalah / infeksi ulang dikenali pada
saat kehamilan / persalinan.
d. Jangan pulangkan penderita bila masa kritis belum terlampaui.
e. Catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah.
f. Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir.
g. Berikan hidrasi oral / IV secukupnya.
Pemberian cairan
a. Suhu Basal kebutuhan cairan 2000 ml /24 jam
b. Tambahan 500 ml untuk setiap peningkatan suhu 1 °C
2. METRITIS
a. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan, merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian ibu.
b. Dapat menjadi abses pelviks, peritonitis, syok septik, thrombosis vena yang
dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvik yang menahun, dispareunia,
penyumbatan tuba dan infertilitas.
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 6
Penanganan
• Berikan transfusi bila dibutuhkan (Packed Red Cell).
• Berikan antibiotika spektrum luas dosis tinggi.
– Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam
– Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari
– Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai
ibu tidak panas selama 24 jam.
• Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis.
• Bila dicurigai adanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran (digital atau dengan
kuret tumpul besar).
• Bila ada pus lakukan drainase (kalau perlu kolpotomi), ibu dalam posisi
Fowler.
• Bila tak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda peritonitis
generalisata lakukan laparotomi dan keluarkan pus.
• Bila pada evaluasi uterus nekrotik dan septik lakukan histerektomi subtotal.
3. BENDUNGAN PAYUDARA
a. Peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka
mempersiapkan diri untuk laktasi.
b. Bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem laktasi
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 7
• Sangga payudara.
• Kompres dingin payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
• Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.
• Jangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara.
• Pompa dan kosongkan payudara
4. INFEKSI PAYUDARA
Mastitis
• Payudara tegang / indurasi dan kemerahan
• Kloksasilin 500 mg / 6 jam selama 10 hari.
• Sangga payudara.
• Kompres dingin.
• Bila diperlukan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.
• Ibu harus dimotivasi untuk tetap menyusui bayinya .
• Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan.
Abses payudara
• Terdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan.
• Diperlukan anestesi umum (ketamin).
• Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola, ke pinggir supaya tidak
memotong saluran ASI.
• Pecahkan kantung pus dengan klem jaringan (pean) atau jari tangan.
• Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 24 jam.
• Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.
• Sangga payudara.
• Kompres dingin.
• Berikan Parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali bila diperlukan.
• Ibu dianjurkan tetap memberikan ASI walau ada pus.
• Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari.
Abses pelvis
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 8
• Bila pelviks abses ada tanda cairan fluktuasi pada daerah cul-de-sac, lakukan
kolpotomi atau dengan laparotomi. Ibu posisi Fowler.
• Antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi
– Ampisilin 2 g IV kemudian 1 g setiap 6 jam, ditambah Gentamisin 5
mg/kg berat badan IV dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV
setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24
jam.
5. PERITONITIS
• Lakukan pemasangan selang nasogastrik bila perut kembung akibat ileus.
• Berikan infus (NaCL atau Ringer laktat) sebanyak 3000 ml.
• Berikan antibiotika sehingga bebas panas selama 24 jam:
– Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam,
– Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari
– Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
• Laparotomi diperlukan untuk pembersihan perut (peritoneal lavage) bila
terdapat kantong abses.
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 9
• Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis, beri
Penisilin G 2 juta U IV setiap 4 jam (atau Ampisilin inj 1 g 4 x/hari) ditambah
dengan Gentamisin 5 mg/kg berat badan per hari IV sekali ditambah dengan
Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam, sampai bebas panas selama 24 jam. Bila
ada jaringan nekrotik harus dibuang. Lakukan jahitan sekunder 2 – 4 minggu
setelah infeksi membaik. Berikan nasehat kebersihan dan pemakaian pembalut
yang bersih dan sering ganti
TROMBOFLEBITIS
• Suatu pembekuan darah dalam pembuluh darah balik dg kemungkinan
timbulnya komplikasi emboli paru yg biasanya menyebabkan kematian
• Suatu pembekuan darah dalam pembuluh darah balik, ditandai peradangan
akut.
• Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau invasi
mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah di sepanjang vena dan
cabang-cabangnya sehingga terjadi tromboflebitis
PERADANGAN
• Dipercaya dpt mengakibatkan daya lekat bekuandarah pada dinding pembuluh
darah
• Biasanya timbul bersamaan dengan trombosis
• Perluasan/ invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah
disepanjang vena dan cabang-cabangnya.
EVALUASI
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 10
Patologi Kebidanan
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 11
Patologi Kebidanan