Anda di halaman 1dari 2

Sinus rhytm, normal axis, HR 50bpm, regular, PR interval 0,28 sec, ST elevation at lead II,III,aVF, and ST

depression at lead V1, V2, V3, VES benigna (+), LVH (+)

Interval PR terdiri atas gelombang P dan garis lurus yang menghubungkannya dengan kompleks QRS.
Jadi, interval PR mengukur waktu dari awal depolarisasi atrium sampai awal depolarisasi ventrikel.
Waktu ini mencakup keterlambatan konduksi yang terjadi pada nodus AV. Interval PR normal
berlangsung selama 0,12–0,2 detik (3-5 mm pada kertas EKG).

Interpretasi interval PR

0,28 sec = abnormal (memanjang) ruang jantung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan
depolarisasi.

Dalam keadaan normal panjang interval PR 0,12 – 0,2. Jika terjadi perpanjangan interval PR,
bisa jadi disebabkan karena adanya blokade AV derajat satu (interval PR melebihi 0,2 detik).
yang ditandai dengan hambatan konduksi yang memanjang di nodus AV atau berkas His.
Gelombang depolarisasi normalnya menyebar dari nodus sinus melalui atrium, tetapi ketika
mencapai nodus AV, gelombang ini tertahan lebih llama daripada biasanya (sepersepuluh detik).
Akibatnya, interval PR menjadi lebih panjang.

HR 50 bpm bradikardi. (normal 60-100 bpm)

Nilai heart rate menggambarkan bahwa terjadi bradikardi. Hal ini bisa dikarenakan karena
Tuan Ade mengalami oklusi pada arteri koronaria kanan yang juga memperdarahi SA node,
sehingga dapat menurunkan kerja SA node sebagai pacu jantung utama.
Bradikardi sinus adalah gangguan irama yang palling sering muncul di stadium awal infark
miokardium akut.

Segmen ST merupakan garis lurus yang menghubungkan akhir kompleks QRS dengan awal gelombang T.
Segmen ini mengukur waktu dari akhir depolarisasi ventrikel sampai awal repolarisasi ventrikel.

Occlusion of the right coronary artery (RCA) may cause infarction of the inferior wall of the left ventricle
with or without right ventricular (RV) myocardial infarction (MI), manifested as ST-segment elevations in
leads II, III, and aVF

Elevasi segmen ST menandakan cedera miokardium. Cedera kemungkinan menggambarkan derajat


keruusakan sel yang lebih dari sekedar iskemia, tetapi kemungkinan besar juga bberpotensi reversibel,
dan dalam beberapa kasus, segmen ST dapat berlangsung normal.

Letak sadapan

ST elevation at lead II,III,aVF : terjadi inark pada bagian inferior jantung yang disebabkan oleh adanya
oklusi pada LAD.
depression at lead V1, V2, V3

Depresi pada sadapan V1, V2, V3 menandakan bahwa terjadi infark pada bagian posterior jantung yang
disebabkan oleh sumbatan a. coronaria dextra. Infark posterior merupakan cerminan dari infark anterior
di EKG.

Anda mungkin juga menyukai