: Klien memakai kaus biru tangan pendek celana biru pendek dan sendal jepit warna hitam
: Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya antaraK dan P
Analisa
Komunikasi Komunikasi Non Analisa Berpusat Berpusat
Rasional
Verbal Verbal Pada Klien Pada
Perawat
P : Selamat pagi: Kontak mata, Berharap Salam
tersenyum menatap klien dapat merupakan
klien menerima salah satu
perkenalan cara memberi
perhatian
padaklien
K : Pagi : Menatap perawat, Berdiri didepan
mantri…. tersenyum melihat perawat
perawat
: Kontak mata, nada Berharap Perkenalan
: Perkenalkan pelan klien dapat merupakan
nama saya”T” mempersilahkan menjawab salah satu
dari Akper klien duduk, pertanyan cara untuk
Bethesda mengulurkan tangan dengan benar membina
Tomohon akan hubungan
bertugas disini saling
selama 3 hari. percaya.
bisakah saya
berbincang”denga
n anda untuk 15
menit? K : Menatap Klienmengulurkan
K : Iya…. Perawat tangan, kontak
mata ada.
Berharap Menyebutkan
: Bisakah : Kontak mata, nada
klien dapat nama
Klien bicara keras
menyebutkan pelan menjawab menandakan
dan lancar,
kesediaan
nama anda? mempersilahkan tersenyum.
menerima
klien bicara. hubungan
: Kontak mata singkat, dengan baik
K : Saya “R”
sesekali berpaling,
. tertawa
Analisa Analisa
Berpusat Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Rasional
Pada Pada
Perawat Klien
: Hallo R, apa kabar, selamat pagi. P : Menatap klien Berharap Menyapa
: Baik mantri dan tersenyum ramah. klien mua secara
K : Tersenyum, koperatif. akrab
menatap perawat Klien mengata
: Apakah R sudah mandi ? merasa kan
P : Kontak percaya hubunga
mata bicara jelas. Berharap diri n yang
klien akrab.
K: sudah mantri mengingat
kebersiha Evaluasi
: Kontak mata, bicara jelas n diri. kebersih
sambil menggerak - an diri
gerakan tangan. klien
: R tampak sehat, kenapa R di : Pertahankan kontak Bicara
rawat ditempat ini? mata, ekspresi serius. agak ragu
K : Iya mantri, saya ini sehat sekali, K : Bercerita denga – ragu,
saya tidak mengerti kenapa n Berharap kurang
mama saya membawa saya serius, sesekali klien mau percaya
disini padahal saya haya latihan menatap menjawab diri.
karate. perawat, .
P : Memangnya siapa yang kontak mata Menggal
menyuruh R latihan karate tajam, tangan i
digerak – gerakan. perasaan
Klien klien
P : Pertahankan ko mengungk untuk
ntak apkan menimb
mata, dengan ekspr masalahny ulkan
esi serius a dengan rasa
bebas empati
Berharap
klienterus
bercerita
Mencari
tahu
penyeba
b klien
dapat
melakuk
an
tindakan
yang
dilakuka
nnya.
K : Saya latihan karate karena saya : Menatap Perawat, Klien Mencari
mendengar suara/ bisikan bercerita dengan wajah mencerita tahu
ditelingah yang menyuruh saya ekspresi dengan wajah kan apa sejauh
untuk latihan karate. serius, sesekali tertawa. yang ia mana
: Apakah R mengetahui siapa P : Mempertahan alami klien
yang menyuruh R? kan kontak mata sehingga mengena
sampai di li
Berharap RS halusinas
klien i yang ia
dapat men dapatkan
K : Tidak mantri, tapi saya jawab .
memang mendengar : Ekspresi wajah tenang, pertanyaa
suara itu hampir kontak mata tajam, bicara n dan dan
setiap malam keras dan lancar. dapat
P : Iya R memang siap? : Bicara lembut, kontak memperca
itu dapat di dengar orang mata, memegang pundak yai
tapi saya perawat klien
tidak mendengar Menatap
suara tersebut. Jadi perawat
jika R dan
mendengar suara seperti tersenyum
itu apa yang .
R lakukan?
K : Oh…,begitu : Bicara kuat dan cepat, Memban
ya mantri. dan menggerakan tu klien
Memang sewaktu tangannya saat bercerita. mengena
mendengar suara itu li
saya melakukan halusinas
apa yang ia katakan. inya dan
memberi
kan
masukan
sederhan
a untuk
Senang meningk
karena atkan
diperhatik hubunga
an. n saling
percaya.
P : Kalau begitu R harus P : kontak mata Berharap Memban
bisa mengatakan klien tu klien
R tidak dapat untuk
mau melakukan menerima memutus
apa yang R saran kan atau
dengar atau R perawat mengont
bisa berbincang rol
dengan perawat ketika halusinas
R mendengar inya.
suara itu.
R maukan…,
melakukannya?
K : Baik mantri, saya mau
Analisa
Analisa
Komunikasi Berpusat
Komunikasi Verbal Berpusat Rasional
Non Verbal Pada
Pada Klien
Perawat
P : Selamat pagi R : Mendekati Berharap Salam
Oh, selamat pagi klien interaksi . merupakan
mantri. tetap cara yang
: Bagaimana kabar pagi
K : Menatap berjalan Klien merasa dapat
ini”R“?: perawat dan lancar dekat menjalin
Baik mantri, suster tersenyum. dengan perawat hubungan
praktik disini sampai yang akrab.
kapan?
: Saya disini hanya 3 Menanyakan
hari, jadi besok ini Berharap keadaan
saya akan praktek : Menatap klien mau menunjukan
diruangan lain. jadi parawat, mengerti sikap empati.
saya harap R dapat tersenyum.
melakukan apa yang
mantra katakan
kemarin! masih ingat
kan R?
K : Iya : Tersenyum,
mantri, saya mau kontak mata, Terminasi
mantra, tapi juga berbicara yang
mantri ada waktu, dengan suara disepakati
jangan lupa dating jelas dan nada dapat
disini. pelan. membina
P : Iya R.., sampai hubungan
jumpa…! saling percaya
antara klien
an perawat
A. Pengertian.
Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya
mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.
1. Sebagai pelaksana.
Peran perawat memberikan asuhan langsung kepada klien mengenai kegiatan yang dilaksanakan
diruangan. Seperti kegiatan sehari-hari, memimpin klien membersihkan ruangan atau halaman,
mengajarkan cara berpakaian, mandi, dan kegiatan lain yang sudah terjadwalkan.
2. Sebagai pendidik.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan terapi modalitas dalam berbagai
kegiatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingakh laku adalah sasaran dalam terapi
tersebut. Perawat juga memberikan pengetahuan kepada klien agar mampu memperbaiki,
mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan baik minat serta hobinya.
3. Sebagai pengelola.
4. Mengelompokkan klien sesuai dengan masalah atau kondisi klien, mis : klien kronis, akut,
gangguan berhubungan,dll.
5. Menentukan tujuan dan sasaran dari setiap kegiatan sesuai dengan masalah dan latar belakang
klien.
6. Memilih jenis kegiatan yang sesuai. Dalam hal ini klien dapat dilibatkan untuk menentukan jenis
kegiatan yang akan dilakukan.
7. Sebagai peneliti.
Sebagai peneliti perawat dapat melakukan evaluasi keberhasilan program terapi. Evaluasi
dilakukan untuk menilai perkembangan klien secara kontinyu dan teratur, baik setelah kegiatan
maupun perkembangan sehari-hari dari klien. Evaluasi ini berguna untuk mengetahui efek terapi
kegiatan yang telah dilakukan. Efek terapi kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria
pasien kepada tim seleksi.