8800 19637 3 PB
8800 19637 3 PB
8800 19637 3 PB
Abstrak
Pengetahuan mengenai ekologi trofik merupakan dasar dalam memahami ekosistem secara keseluruhan yang
dapat dijelaskan melalui pola hubungan trofik interspesies ataupun interserikat. Penelitian yang berlangsung dari
Januari hingga Desember 2015 bertujuan untuk menjelaskan ekologi trofik meliputi indeks trofik dan jenis
makanan dominan, serikat dan tingkat trofik, dan variasi spasial dan temporal komunitas ikan di estuari Segara
Menyan. Pengambilan ikan contoh dilakukan setiap bulan pada zona berbeda. Ikan contoh dipisahkan
berdasarkan waktu dan lokasi pengamatan, lalu dianalisis isi saluran pencernaannya. Analisa data meliputi
indeks vakuitas, jumlah total organisme makanan, jenis makanan dominan, luas relung makanan, dan tingkat
trofik. Pada pengamatan 106 spesies ikan, sebanyak 1-380 saluran pencernaan ikan diamati. Sebanyak lima
dari 106 spesies memiliki nilai indeks vakuitas “0” dan jumlah makanan yang dikonsumsi bervariasi mulai dari
empat hingga 27 jenis makanan. Secara umum, luas relung ikan adalah rendah berkisar 0,20-0,78 dan
kebanyakan berada pada kisaran 0,20-0,48. Zooplankton merupakan jenis makanan paling dominan dikonsumsi
oleh ikan. Komunitas ikan dikelompokkan dalam tujuh serikat trofik, yaitu detritivora, fitoplanktivora,
zooplanktivora, zoobentivora, moluskivora, krustasivora, dan pisivora. Tingkat trofik komunitas ikan berkisar
antara 2,05-4,73. Faktor perubahan ontogenetik, persediaan makanan, karakteristik habitat, dan ruaya
beberapa spesies ikan memengaruhi variasi spasio-temporal jejaring makanan di Segara Menyan.
Kata kunci: interaksi trofik; laguna; ikan; variasi spasio-temporal; serikat trofik.
Abstract
Trophic Ecology of the Fish Community in Segara Menyan Coastal Lagoon,Subang, West Java
Knowledge of trophic ecology is one way to understanding the whole ecosystem which explained by trophic
relationship pattern (interspecies or interguild). The research was examined from January to December 2011. The
objective research was described of the trophic ecology, i.e. trophic index and dominant prey, trophic guild and
trophic level, and spatio-temporal variation of fish community in Segara Menyan coastal lagoon. Fish were
collected monthly for one year at three zones. Fish samples were placed in separate labelled plastic bags
according to the time scale and location sampling, then gut contents were analyzed. The data of vacuity index,
number of prey, prey dominant, diet breadth, and trophic level were analyzed. For each of 106 fish species,
between 1 and 380 stomachs, were examined. The vacuity index was also different among species. Five of 106
species had a vacuity index of “0” and total number of food items consumed varied between fish species, ranging
from three items to 27 items. The overall diet breadth (Bi) was relatively low among species, ranging from 0.20 to
0.78, with most of them between 0.20 and 0.48. Calanoid copepods comprised the most common food item
consumed by all the fishes examined. Fishes occurring can be broadly categorized into seven different trophic
guilds. The trophic level of fish communities ranged from 2.05 to 4.73. Spatio-temporal variation of food web was
influenced of ontogenetic shift, food availability, habitat characteristic, and migration of some species in Segara
Menyan coastal lagoon.
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 171
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
terbuka oleh gundukan pasir (sand spit). diidentifikasi jenis organismenya, dan diukur
Pasir ini membentang sepanjang 1,3 km volumenya. Isi saluran pencernaan diletakkan pada
dari sebelah barat segara mengarah ke cawan petri; organisme makro langsung
muara Sungai Terusan di sebelah timur. diidentifikasi, sedangkan identifikasi organisme
Pada zona ini bermuara dua sungai mikro dibantu dengan mikroskop binokuler.
besar yaitu Sungai Terusan dan Sungai Organisme makanan diidentifikasi berdasarkan
Poncol. Zona ini memiliki kedalaman 2-3 Gosner (1971) dan Yamaji (1979). Setiap organisme
m dengan substrat lempung berpasir makanan pada masing-masing individu diukur
(liat, 60%; pasir 40%). Pada bagian tepi volumenya, sehingga diperoleh data volume total
yang mengarah ke darat ditumbuhi (Hyslop, 1980).
vegetasi mangrove yang didominasi oleh
Rhizophora mucronata. Pada zona ini Analisa data
ditentukan empat lokasi pengambilan
contoh (2a, 2b, 2c, 2d); Analisa data meliputi indeks vakuitas (vacuity
Zona 3 : Sungai index), jumlah total organisme makanan, jenis
Zona ini merupakan badan air yang makanan dominan, luas relung makanan, dan
mengalir ke Segara Menyan. Pada zona tingkat trofik (Troph). Indeks vakuitas
ini ditentukan dua lokasi pengambilan menggambarkan persentase saluran pencernaan
contoh yaitu di sungai-sungai besar yang yang tidak berisi yang dibandingkan dari seluruh
mengalir ke Segara Menyan (Sungai saluran pencernaan yang diamati. Jumlah total
Terusan dan Sungai Poncol). Bagian tepi organisme makanan merupakan total organisme
kedua sungai ini ditumbuhi vegetasi makanan yang ditemukan di seluruh organisme
mangrove jenis Rhizophora mucronata makanan pada setiap spesies. Jenis makanan
dan Avicennia marina. Kedalaman air di dominan merupakan jenis makanan yang memiliki
zona ini mencapai 2-4 m dengan kontribusi (volume) besar dalam saluran
dominasi substrat lempung (liat, 80%). pencernaan pada setiap spesies. Luas relung
makanan menggambarkan besaran sumber daya
Ikan ditangkap dengan menggunakan tiga yang mampu dimanfaatkan oleh kelompok ikan.
alat tangkap (jaring rampus, jaring berlapis, dan Luas relung ini ditentukan dengan menggunakan
jaring arad) yang pengoperasiannya disesuaikan indeks Levin’s yang distandarisasi (Krebs 1989;
dengan efektivitas dan efisiensi alat tangkap. Jaring Labropoulou and Papadopoulou-Smith, 1999):
rampus dan jaring berlapis dipasang melingkari
gerombolan ikan, sedangkan jaring arad
dioperasikan dengan ditarik oleh kapal. Dengan
demikian, luas area penangkapan ikan di setiap 1 1
Bi 1
zona dapat ditentukan. n 1 n pij
i, j 1
Jaring rampus (gill net) berukuran 5 m x 85 m
dengan ukuran mata jaring 2, 3, dan 4 inci; khusus
Ket.: Bi= luas relung; pij= proporsi organisme
digunakan untuk menangkap ikan di pantai, kondisi makanan ke-i oleh kelompok ikan ke-j; n= jumlah
yang sama berlaku pada jaring arad (minitrawl) total organisme makanan
berukuran 6 m x 1,2 m, ukuran mata jaring 4,5 mm,
dengan kantong 1,2m x 1,2 m. Jaring berlapis Tingkat trofik ditentukan dengan formula Pauly and
(trammel net) berukuran 2 m x 70 m dengan ukuran Christensen (2000):
mata jaring 0,75; 1,5; 2,5 inci digunakan untuk
menangkap ikan di segara dan sungai. Ikan yang G
tertangkap diawetkan secara terpisah berdasarkan Trophi 1 DCij x Troph j
zona pengambilan contoh dalam wadah berlarutan j 1
formalin 10%. Ikan yang telah diawetkan di dalam
larutan formalin 10% dipindahkan ke dalam larutan Ket.: Trophj= fraksi tingkat trofik mangsa j; DCij=
etanol 70%, lalu diidentifikasi berdasarkan Kottelat fraksi mangsa j dalam makanan pemangsa i; G=
et al. (1993); Carpenter and Niem (1999a,b, 2001a,b); jumlah total organisme mangsa (spesies atau grup).
Peristiwady (2006). Selanjutnya diukur panjang
bakunya dan ditimbang bobotnya. Selanjutnya disusun jejaring trofik komunitas
ikan menurut jenis makanan dominan dan serikat
Analisis isi saluran pencernaan diawali trofik. Jejaring ini selain dibuat untuk
dengan membedah bagian perut ikan dan menggambarkan keseluruhan trofik komunitas ikan
mengeluarkan saluran pencernaannya. Setiap di Segara Menyan juga disusun berdasarkan variasi
saluran pencernaan yang berisi dikeluarkan isinya, spasio-temporal.
172 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 173
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
174 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 175
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
176 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Ket.: J= Juwana, D= Dewasa, Det= Detritus, Fit= Fitopolankton, Amf= Amfipoda, Mol= Moluska, Kru= Krustase, Tel= Teleostei, Detri= Detritivora, Fitopla= Fitoplanktivora,
Zoopla= Zooplanktivora, Zoobe= Zoobentivora, Molus= Moluskivora, Krusta= Krustasivora, Pisi= Pisivora
*) Nilai Bi yang tercetak tebal menunujukkan sifat generalis Bi ≥ 0,60
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 177
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
penghujan oleh ikan H. sagor, sedangkan moluska ikan lainnya. Peristiwa yang sama pada ikan N.
yang dimanfaakan sebagai makanan utama pada soldado yang memanfaatkan krustase sebagai
musim kemarau. Karakteristik-karakteristik ini makanan utamanya. Relung makanan yang rendah
tampak pula pada penelitian Hajisamae et al. dikhawatirkan menimbulkan persaingan yang tinggi
(2003) di Selat Johor. pada saat tingkat kesamaan makanan tinggi dan
sumber daya makanan terbatas, seperti beberapa
Persediaan organisme makanan kelompok spesies di Selat Johor (Hajisamae et al., 2004).
zooplankton yang tinggi di perairan diduga menjadi
faktor yang mengakibatkan luas relung makanan Serikat dan tingkat trofik
menjadi rendah (Platell et al., 1998; Hajisamae et
al., 2003; Hajisamae and Ibrahim, 2008; Etilé et al., Serikat trofik ditentukan berdasarkan jenis
2009). Ketika pemangsa memanfaatkan mangsa makanan yang dominan dimanfaatkan oleh ikan.
yang berlimpah, luas relung makanan pemangsa Berdasarkan hal tersebut, komunitas ikan
tersebut menjadi sempit. Peristiwa ini tidak hanya dikelompokkan dalam tujuh serikat trofik, yaitu
pada kelompok zooplankton, tetapi juga pada detritivora (seperti ikan-ikan mugilidae),
kelompok organisme makanan yang melimpah fitoplanktivora (A. chacunda), zooplanktivora (S.
lainnya, seperti polikaeta yang mendominasi isi ruconius), zoobentivora (A. venosus), moluskivora (T.
saluran pencernaan S. sihama dan delapan spesies nigroviridis), krustasivora (N. soldado), dan pisivora
178 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
(O. ruber). Fase veliger pada spesies moluska krustasivora dapat menempati dua kelompok
seperti yang ditemukan pada isi lambung ikan T. tingkat trofik. Hal ini dipengaruhi oleh kategori
nigroviridis dikelompokkan pada serikat moluska. makanan yang dimakan. Ikan I. melastoma
Sementara krustasivora tidak membedakan termasuk serikat zooplanktivora yang berada pada
kelompok ikan pemakan mikrokrustase (seperti kelompok trofik II. Dia memanfaatkan Acetes
Neomysis) dengan makrokrustase (Metapenaeus). sebagai makanan utamanya dan kelompok krustase
Sajian lengkap mengenai pengelompokan ikan sebagai makanan tambahan yaitu Neomysis dan
menurut serikat trofik termuat dalam Tabel 1. Penaeus.
Tingkat trofik komunitas ikan berada pada Jejaring trofik secara umum disusun menurut
kisaran 2,05-4,73. Posisi terendah ditempati oleh serikat trofik yang telah ditentukan berdasarkan
ikan kiper, S. argus; sedangkan ikan tiga waja, O. jenis makanan utama. Jejaring makanan ini
ruber menempati posisi tertinggi. Tingkat trofik menggambarkan jenis makanan utama dan
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok I sekunder yang dimanfaatkan oleh setiap ikan dalam
(Troph=2,01-3,00), kelompok II (3,01-4,00), dan serikat trofik tersebut (Gambar 3).
kelompok III (4,01-5,00) (Gambar 2). Kelompok I
diisi oleh detritivora, fitoplanktivora, zooplanktivora, Keberadaan kelompok detritivora pada
dan zoobentivora; kelompok II ditempati oleh serikat trofik komunitas ikan di Segara Menyan
zooplanktivora, zoobentivora, moluskivora, dan merupakan hal menarik. Rantai makanan di estuari
krustasivora; kelompok II dihuni oleh moluskivora, dikenal dengan rantai makanan detritus, artinya
krustasivora, dan pisivora. Ikan-ikan pada serikat pembentukan biomassa di ekosistem ini diawali dari
zooplanktivora, zoobentivora, moluskivora, dan detritus. Detritus memegang peranan penting
Moluskivora
Moluska (larva)
T. nigroviridis (3,09)
Detritus
Fitoplanktivora Zooplanktivora
Zoobentivora
Pisivora Krustase
Juwana ikan
Pantai
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 179
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Fitoplantivora
Zooplanktivora Mikrokrustase
Zoobentivora
S. leptolepis (2,85) A. chacunda (2,27)
Zooplankton G. abbreviatus (3,89)
S. ruconius (3,17)
Polikaeta
L. equulus (3,88) Fitoplankton
T. hammiltonii (4,36)
T. mystax (4,33) Moluska
Pisivora
J. belangerii (4,44)
Juwana ikan D. russelii (4,54)
E. tetradactylum (4,41) O. ruber (4,73)
N. soldado (4,44)
Krustase S. jello (4,55)
Segara
Zooplanktivora
Mikrokrustase Moluskivora
S. javus (3,03) T. nigroviridis Moluska (larva)
S. ruconius (3,17)
Fitoplantivora
Zooplankton A. nalua (3,07)
A. chacunda (2,27)
Detritivora
Krustasivora Polikaeta
Fitoplankton S. argus (2,05)
T. hammiltonii (4,36)
V. engeli (2,16)
T. mystax (4,33) Krustase L. vaigiensis (2,22)
Detritus
Polikaeta
Sungai
Detritivora
Polikaeta
Moluska (larva)
Pantai
180 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Fitoplanktivora
A. chacunda (2,27)
Zoobentivora
Zooplanktivora Zooplankton G. abbreviatus (3,89)
L. equulus (3,88)
Fitoplankton S. leptolepis (2,85)
Polikaeta
Krustasivora
Moluskivora
T. hammiltonii (4,36) Moluska H. sagor (3,86)
T. mystax (4,33)
Pisivora
E. tetradactylum (4,41) Juwana ikan
J. belangerii (4,44) S. jello (4,55)
N. soldado (4,44) D. russelii (4,54)
Krustase O. ruber (4,73)
Segara
Zoobentivora Moluska
H. sagor (3,86)
Zooplanktivora Moluskivora
P. gracilis (2,18)
Krustasivora Mikrokrustase
Detritus S. argus (2,05)
T. hammiltonii (4,36) V. engeli (2,16)
T. mystax (4,33) Krustase L. vaigiensis (2,22)
Fitoplankton
Pisivora
Juwana ikan
S. jello (4,55) Fitoplanktivora
D. russelii (4,54)
A. chacunda (2,27)
Sungai
Detritivora
Fitoplankton
Mikrokrustase Moluskivora
T. nigroviridis (3,09)
Moluska (larva)
Pantai
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 181
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
182 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Mayangan (Simanjuntak dan Zahid, 2009; Rahardjo diet: Seasonal constraint of a behaviorally
et al., 2009); ikan Mugil cephalus di Florida (Eggold mediated indirect interaction. J. Exp. Mar. Biol.
and Motta, 1992). Ecol. 326:199-206. doi:10.1016/j.jembe.2005
.05.017
Ucapan Terima Kasih Carpenter, K.E. & V.H. Niem (eds.). 2001a. FAO
species identification guide for fishery
Penulis mengucapkan terima kasih kepada purposes. The living marine resources of the
Bapak Prof. Dr. Sulistiono (Dep. MSP FPIK IPB) dan Western Central Pacific. Volume 5 Bony fishes
Bapak Dr. Subhat Nurhakim (Badan LITBANG KP) part 3 (Menidae to Pomacentridae). Rome, FAO.
atas sumbangan pemikiran dalam penyempurnaan pp.2791-3379.
naskah ini. Penulis juga menyampaikan terimakasih
kepada Kepala Divisi Ekobiologi dan Konservasi Carpenter, K.E. & V.H. Niem (eds.). 2001b. FAO
Sumber Daya Perairan, Departemen MSP FPIK IPB species identification guide for fishery
atas bantuan dana penelitian. purposes. The living marine resources of the
Western Central Pacific. Volume 6 Bony fishes
part 4 (Labridae to Latimeriidae),estuarine
crocodiles, sea turtles, sea snakes and marine
Daftar pustaka
mammals. Rome, FAO. pp. 3381-4218.
Adite, A. & K.O. Winemiller. 1997. Trophic ecology
and ecomorphology of fish assemblages in Catalán, I.A., A. Folkvord, I. Palomera, G. Quílez-
coastal lakes of Benin, West Africa. Ecoscience. Badía, F. Kallianoti, A. Tselepides & A.
4(1):6-23. Kallianotis. 2010. Growth and feeding patterns
of European anchovy (Engraulis encrasicolus)
Angel, A. & F.P. Ojeda. 2001. Structure and trophic early life stages in the Aegean Sea (NE
organization of subtidal fish assemblages on Mediterranean). Est. Coast. Shelf Sci. 86:299-
the northern Chilean coast: the effect of habitat 312. doi: 10.1016/j.ecss.2009.11.033
complexity. Mar. Ecol. Prog. Ser. 217:81-91.
doi:10.3354/meps217081 Crona B.I. & P. Rönnbäck. 2007. Community
structure and temporal variability of juvenile
Beukers-Stewart, B.D. & G.P. Jones. 2004. The
fish assemblages in natural and replanted
influence of prey abundance on the feeding
mangroves, Sonneratia alba Sm., of Gazi Bay,
ecology of two piscivorous species of coral reef
fish. J. Exp. Mar. Biol. Ecol. 299:155-184. doi: Kenya. Est. Coast. Shelf Sci. 74:44-52. doi:101
10.1016/j.jembe.2003.08.015 016/j.ecss.2007.03.023
Bishop, M.J. & S.L. Wear. 2005. Ecological de Raedemaecker F., J. Keating, D. Brophy, I.
consequences of ontogenetic shifts in predator O’connor & D. Mc Grath. 2011. Spatial
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 183
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
variability in diet, condition and growth of Environ. Biol. Fish 82:251-264. doi:10.1007/
juvenile plaice (Pleuronectes latessa) at sandy s10641-007-9278-6
beach nursery grounds on the south-west coast
of Ireland. J. Mar. Biol. Assoc. U.K. 91(6):1215- Hajisamae, S., L.M. Chou & S. Ibrahim. 2003.
1223. doi:http://dx.doi.org/10.1017/S002531 Feeding habits and trophic organization of the
5410001505 fish community in shallow waters of an
impacted tropical habitat. Est. Coast. Shelf Sci.
Deudero, S. 2001. Interspecific trophic relationships 58:89-98. doi: 10.1016/S0272-7714(03)000
among pelagic fish species underneath FADs. J. 62-3
Fish Biol. 58:53-67. doi:10.1111/j.10958649.
2001.tb00498.x Hajisamae, S., L. M. Chou & S. Ibrahim. 2004.
Feeding habits and trophic relationships of
Eggold, B. T. & P. J. Motta. 1992. Ontogenetic dietary fishes utilizing an impacted coastal habitat,
shifts and morphological correlates in striped Singapore. Hydrobiologia. 520:61-71. doi:10.
mullet, Mugil cephalus. Environ. Biol. Fishes 1023/B:HYDR.0000027727.90956.a9
34:139-158. doi:10.1007/BF00002390
Hajisamae, S., P. Yeesin & S. Chaymongkol. 2006.
Habitat utilization by fishes in a shallow, semi-
Elliot, M., K.L. Hemingway, M.J. Costello, S. Duhamel, enclosed estuarine bay in southern Gulf of
K. Hostens, M. Labropoulou, S. Marshall & H. Thailand. Est. Coast. Shelf Sci. 68:647-655.
Winkler. 2002. Links between fish and other doi:10.1016/j.ecss.2006.03.020
trophic levels. In: Elliot, M. & K. L. Hemingway
(eds.). Fishes in Estuaries. Blackwell Science Hajisamae, S. 2009. Trophic ecology of bottom
Ltd. USA. pp. 124-216. fishes assemblage along coastal areas of
Thailand. Est. Coast. Shelf Sci. 82:503-514.
Etilé, R.N, A.M. Kouassi, M.N. Aka, M. Pagano, V. doi:10.1016/j.ecss.2009.02.010
N’douba & N.J. Kouassi. 2009. Spatio-temporal
variations of the zooplankton abundance and Haputhantri, S. S. K., M. C. S. Villanueva & J.
composition in a West African tropical coastal Moreau. 2008. Trophic interactions in the
lagoon (Grand-Lahou, Coˆte d’Ivoire). coastal ecosystem of Sri Lanka: An ECOPATH
Hydrobiologia. 624:171-189. doi:10.1007/s10 preliminary approach. Est. Coast. Shelf Sci.
750-008-9691-7
76:304-318. doi:10.1016/j.ecss.2007.07.013
Frank, K.T., B. Petrie & N.L. Shackell. 2007. The ups Hyslop, E.J. 1980. Stomach contents analysis –a
and downs of trophic control in continental review of methods and their application. J. Fish
shelf ecosystems. Trends Ecol. Evol. 22(5):236- Biol. 17:411-429. doi:10.1111/j.1095-
242. doi:10.1016/j.tree.2007.03.002 8649.1980.tb02775.x
Garcia, A.M., R.M. Geraldi & J.P. Vieira. 2005. Diet Isangedighi, I.A., P.J. Udo & I.E. Ekpo. 2009. Diet
composition and feeding strategy of the composition of Mugil cephalus (Pisces:
southern pipefish Syngnathus folletti in a Mugilidae) in the cross river estuary, Niger
Widgeon grass bed of the Patos Lagoon Delta, Nigeria. Nigerian J. Agric. Food Environ.
Estuary, RS, Brazil. Neotropical Ichthyol. 5(2-4):10-15.
3(3):427-432.
Jacksic, F.M. 1981. Abuse and misuse of the term
Gning, N., G. Vidy & O.T. Thiaw. 2008. Feeding ‘‘guild’’ in ecological studies. Oikos. 83:87-92.
ecology and ontogenic diet shifts of juvenile fish doi: 10.2307/3544138
species in an inverse estuary: The Sine-Saloum,
Senegal. Est. Coast. Shelf Sci. 76:395-403. Konishi, M., S. Nakano & T. Iwata. 2001. Trophic
doi:10.1016/j.ecss.2007.07.018 cascading effects of predatory fish on leaf litter
processing in a Japanese stream. Ecological
Gosner, K. L. 1971. Guide to identification of marine Res. 16:415-422. doi:10.1046/j.1440-1703.
and estuarine invertebrates. John Wiley and 2001.00406.x
Sons. New York. 693 p.
Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N. Kartikasari & S.
Hajisamae, S. & S. Ibrahim. 2008. Seasonal and Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater fishes of
spatial variations of fish trophic guilds in a western Indonesia and Sulawesi. Periplus
shallow, semi-enclosed tropical estuarine bay. editions Ltd. 293 p.
184 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Krebs, C. J. 1989. Ecological methodology. Harper & Rahardjo, M.F., M. Brojo, C.P.H.Simanjuntak & A.
Row Publishers, Inc. New York. 654 p. Zahid. 2006. Komposisi makanan ikan
selanget, Anodotostoma chacunda, H.B. 1822.
Krumme, U., H. Keuthen, M. Barletta, W. Villwock & (Pisces: Clupeidae) di perairan Pantai
U. Saint-Paul. 2005. Contribution to the feeding Mayangan, Jawa Barat. J. Perikanan 8(2):247-
ecology of the predatory wingfin anchovy 253.
Pterengraulis atherinoides (L.) in north Brazilian
mangrove creeks. J. App. Ichthyol. 21:469-477. Rahardjo, M.F., C.P.H. Simanjuntak & A. Zahid.
doi: 10.1111/j.1439-0426.2005.00666.x 2009. Perubahan ontogenetik dan musiman
makanan ikan balak, Saurida tumbil Bloch,
Labropoulou, M. & K-N. Papadopoulou-Smith. 1999. 1795 di Perairan Pantai Mayangan, Jawa Barat.
Foraging behaviour patterns of four sympatric J. Kelautan Nasional 2 (special edition):68-76.
demersal fishes. Est. Coast. Shelf Sci. 49:99-
108. doi:10.1016/S0272-7714(99)80014-6
Rahardjo, M.F. 2006. Kebiasaan makanan ikan
Ley, J. A., C. L. Montague & C. C. McIvor. 1994. Food giligan, Panna microdon (Blkr.) di perairan
habits of mangrove fishes: a comparison along Pantai Mayangan, Jawa Barat. J. Perikanan dan
estuarine gradients in northeastern Florida Bay. Kelautan 2(2):79-84.
Bull. Mar. Sci. 54:881-899.
Rahardjo, M.F. 2007. Perubahan musiman makanan
Mwandya, A.W., M. Gullström, M.H. Andersson, M.C. ikan tiga waja, Otolithes ruber Bl. Sch. (Pisces:
Öhman, Y.D. Mgaya & I. Bryceson. 2010. Sciaenidae) di perairan Pantai Mayangan, Jawa
Spatial and seasonal variations of fish Barat. Ichtyos. 6(2):59-62.
assemblages in mangrove creek systems in
Zanzibar (Tanzania). Est. Coast. Shelf Sci. Sá, R., C. Bexiga, P. Veiga, L. Vieira & K. Erzini. 2006.
89:277-286. doi:10.1016/j.ecss.2010.08.002 Feeding ecology and trophic relationships of
fish species in the lower Guadiana River
Pasquaud, S., M. Pillet, V. David, B. Sautour & P. Elie. Estuary and Castro Marim e Vila Real de Santo
2009. Determination of fish trophic levels in an António Salt Marsh. Est. Coast. Shelf Sci.
estuarine system. Est. Coast. Shelf Sci. 86:237- 70:19-26. doi:10.1016/j.ecss .2006.05.038
246. doi:10.1016/j.ecss.2009.11.019
Simanjuntak, C.P.H. & A. Zahid. 2009. Kebiasaan
Pauly, D. & V. Christensen. 2000. Trophic levels of makanan dan perubahan ontogenetik makanan
fishes. In: Froese, R.&D. Pauly (eds.). FishBase ikan baji-baji (Grammoplites scaber) di Pantai
2000: Concepts, Design and Data Sources. Mayangan, Jawa Barat. J. Iktiol. Indonesia.
ICLARM, Manila, 181 p. 9(1):63-73.
Peristiwady, T. 2006. Ikan-ikan laut ekonomis Yamaji, E.E. 1979. Illustration of the marine
penting di Indonesia: Petunjuk identifikasi. LIPI plankton of Japan. Hoikusha Publishing Japan.
Press. Jakarta. 270 hlm. 536 p.
Platell, M.E., I.C. Potter & K.R. Clarke. 1998. Zahid, A. & M.F. Rahardjo. 2009. Variasi spasio-
Resource partitioning by four species of temporal jenis makanan ikan motan,
elasmobranchs (Batoidea: Urolophidae) in Thynnichthys polylepis di rawa banjiran Sungai
coastal waters of temperate Australia. Mar. Kampar Kiri, Riau. J. Iktiol. Indonesia. 9(2):153-
Biol. 131:719-734. 161.
Rahardjo, M.F. & C.P.H Simanjuntak. 2002. Studi Zahid, A., M.F. Rahardjo, S. Sukimin & L.S. Syafei.
makanan ikan tembang (Sardinella fimbriata) 2009. Variasi temporal makanan ikan sepat
(Pisces:Clupeidae) di perairan Pantai layang (Trichogaster leerii Blkr, 1852) di hutan
Mayangan, Jawa Barat. J. Iktiol. Indonesia. rawa gambut Desa Dadahup, Kalimantan
2(1):29-33. Tengah. Berkala Penelitian Hayati 15(1):53-62.
Rahardjo, M.F. & C.P.H Simanjuntak. 2005. Zahid, A., M.F. Rahardjo, S. Nurhakim & Sulistiono.
Komposisi makanan ikan tetet, Johnius 2011. Variasi makanan ikan seriding, Ambassis
belangerii (Pisces: Sciaenidae) di perairan nalua (Hammilton, 1822) di ekosistem estuari
Pantai Mayangan, Jawa Barat. Ilmu Kelautan Segara Menyan, Jawa Barat. J. Iktiol. Indonesia.
10(2):68-71. 11(2):159-167.
Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.) 185
ILMU KELAUTAN September 2015 Vol 20(3):170-186
Zahid, A, L.S. Syafei & R. Susilowati. 2014. Variasi energy in the Huizache–Caimanero lagoon
spasio-temporal sebaran kumpulan ikan di complex on the Pacific coast of Mexico. Est.
Estuari Segara Menyan. J. Iktiol. Indonesia. Coast. Shelf Sci. 57:803-815. doi:10.1016/S0
14(1):67-81. 272-7714(02)00410-9
186 Ekologi Trofik Komunitas Ikan di Perairan Segara Menyan (A. Zahid et al.)