Contoh Analisis
Contoh Analisis
Percakapan pada data tabel 1.1 di bawah ini terjadi secara informal dan langsung dalam rapat evaluasi mengenai pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Sirat, yakni kegiatan Latihan Dasar Teater. Tempat rapat
tersebut adalah kantor UKM teater Sirat yang bertempat di gedung SC (Student Center) pada waktu siang hari.
Topik percakapan tersebut pada tabel 4.2 di bawah adalah rapat evaluasi yang membahas tentang konsumsi bagi para anggota
baru yang diwajibkan mengikuti kegiatan Latihan Dasar Teater (LaDa). Rapat tersebut sebetulnya membahas evaluasi program LaDa
yang membicarakan berbagai topik baik sarana prasarana, panitia, konsumsi, dan materi latihan. Namun cuplikan topik yang
dianalisis ini, sebagai satuan topik analisisnya (topical unit analysis), adalah topik tentang konsumsi. Partisipan yang terlibat di
dalamnya terdiri dari L1(partisipan mahasiswa laki-laki pertama), L2 (partisipan mahasiwa laki-laki kedua), L3 (partisipan
mahasiswa laki-laki ketiga), P1 (partisipan mahasiswa perempuan pertama), P2 (partisipan mahasiswa perempuan kedua), dan P3
(partisipan mahasiswa perempuan ketiga) yang semuanya merupakan mahasiswa semester tujuh pada Fakultas Tarbiyah dan Bahasa
(FTB).
L1: Ketua UKM Teater Sirat yang sekaligus sebagai moderator.
P1: Koordinator seksi konsumsi pada kepanitiaan LaDa Teater.
L2, L3, P2, dan P3: Anggota rapat.
Hal yang membedakan antarpartisipan adalah status di dalam struktur organisasi UKM tersebut. Dilihat dari status
antarpartisipan dalam percakapan tersebut diketahui bahwa L1 memiliki status paling tinggi dari yang lain yang ditandai dengan
L1+1, sedangkan P1 lebih tinggi daripada L2, L3, P2, karena dia merupakan koordinator seksi konsumsi, yang ditandai dengan P1+2.
Tanda + menunjukkan bahwa partispan tersebut memiliki status lebih tinggi dari yang lain. Ketika dalam suatu percakapan
memiliki lebih dari satu partisipan yang memiliki status lebih tinggi dari yang lainnya, partispan tersebut dibedakan secara hirarkis ke
dalam tanda +1, +2 dan seterusnya. Tanda +1 berarti partisipan tersebut memiliki status yang lebih tinggi dari +2. Untuk analisis
selanjutnya penandaan ini dipakai baik pada analisis act, move, exchange, maupun bentuk kalimat dasar yang dipakai.
Tabel 4.2. Data dan Tabulasi Unsur Percakapan Mahasiswa Lintas Gender dalam Situasi Formal Fakultas Tarbiyah dan Bahasa
t
Part.
t L1+1 L2 L3 P1+2
7 Bertanya (D1)
1 Berterima kasih
5 Menegaskan (A1)
L1+1 (E2)
1 Memerintah (D1)
1 Menyangsikan (R)
1 Menduga (A1)
L2 1 Menyombongkan
diri (E7)
1 Menuntut (D1)
L3 1 Menegaskan (A1)
8 Menegaskan (A1)
7 Menjawab (A1) 1 Menegaskan 1 Menegaskan
P1+2 2 Memberitahukan
(A1)
(A1)
(A1)
1 Mengeluh (E6)
P2 1 Menegaskan
(A1)
P3 1 Menegaskan
(A1)
Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa laki-laki (L1+1) sebagai partisipan yang berstatus lebih tinggi dari yang lain dalam
percakapan ini banyak melakukan tuturan direktif (D1) terutama pada partisipan perempuan yang berstatus lebih rendah sejumlah
delapan kali tuturan bertanya (act 1, 5, 9, 14, 18, 25, dan 29) dan tuturan direktif memerintahkan pada act nomor 20 selain rogatif
menyangsikan sekali, act 27 dan asertif menegaskan sejumlah empat act nomor 4, 22, 31, dan 38. Ketika L1+1 berbicara kepada
sesama laki-laki dengan status yang lebih rendah dia melakukan tuturan ekspresif berterimakasih sekali (act no 37). Di lain pihak L2
melakukan sebuah tuturan: direktif menuntut (act 13), menyombongkan diri (act 33), dan tuturan asertif menduga (act 11) ketika dia
berbicara kepada perempuan yang berstatus lebih tinggi (P1+2).
Ketika P1+2 berbicara kepada laki-laki, baik yang memiliki status lebih tinggi (L1+1) maupun yang lebih rendah (L2 dan L3), dia
memakai tuturan asertif memberitahukan dan menjawab sejumlah sembilan kali (act 2, 3, 6, 10, 15, 19, 23, 26, dan 30) tuturan
menegaskan sejumlah sepuluh kali (act 7, 12, 17, 21, 28, 32, 34, 39, 35, dan 36) dan tuturan ekspresif mengeluh (E6) sekali, act 8.
Secara singkat sebaran act di atas dapat ditabelkan sebagaimana pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel ini menjelaskan jenis dan frekuensi
act yang dilakukan oleh masing-masing partisipan, baik mahasiswa laki-laki kepada perempuan, mahasisiwa laki-laki kepada laki-
laki, maupun mahasiswa perempuan kepada perempuan pada Fakultas Tarbiyah dan Bahasa.
BGM
1. L+ kpd P-
2. L+ kpd P+
3. L+ kpd L-
4. L+ kpd L+
5. P+ kpd P-
6. P+ kpd P+
7. P+ kpd L-
8. P+ kpd L+