Rasio aktivitas
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Perputaran piutang usaha =
𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
Jumlah hari penagihan utang = 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran persediaan = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
Jumlah hari penjualan persediaan = 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Rasio profitabilitas
𝑙𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Laba per saham = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ−𝐻𝑃𝑃
Persentase laba kotor = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑙𝑎𝑏𝑎𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
Margin laba = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑙𝑎𝑏𝑎𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
Pengembalian atas aktiva = 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑙𝑎𝑏𝑎𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘−𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
Pengembalian atas akuitas saham biasa = 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
STRATEGI AUDIT DAN PROGRAM AUDIT SECARA KESELURUHAN
Prosedur analitis
Prosedur analitis yang dilaksanakan selama pengujian substantif, biasanya
lebih terfokus dan lebih ekstensif ketimbang yang dilakukan sebagai bagian
dari perencanaan. Prosedur analitis yang dihitung dengan menggunakan
jumlah bulanan biasanya akan lebih efektif dalam mendeteksi salah saji
ketimbang yang dihitung dengan menggunakan jumlah tahunan, dan
perbandingan per lini bisnis biasanya akan lebih efektif ketimbang
perbandingan seluruh perusahaan. Ketika auditor menggunakan prosedur
analitis untuk memberikan keyakinan substantif tentang saldo akun, data yang
digunakan dalam kalkulasi harus dipandang cukup dapat diandalkan.
Pengujian rincian saldo
Untuk merancang prosedur audit pengujian rincian saldo, auditor
menggunakan metodologi yang berorientasi pada tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo. Keputusan kunci dalam merancang prosedur audit pengujian
rincian saldo:
1) Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha.
2) Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren
untuk piutang usaha.
3) Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan.
4) Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian
substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan.
5) Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang
usaha.
6) Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo.
Teliti
Dalam pembuatan kertas kerja, auditor harus memperhatikan ketelitian
dalam penulisan dan perhitungan sehingga kertas kerjanya bebas dari
kesalahan tulis dan perhitungan.
Ringkas
Kertas kerja harus dibatasi pada informasi yang pokok saja dan yang
relevan dengan tujuan audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas.
Auditor harus menghindari rincian yang tidak perlu. Analisis yang dilakukan
oleh auditor harus merupakan ringkasan dan penafsiran data dan bukan hanya
merupakan penyalinan catatan klien ke dalam kertas kerja.
Jelas
Kejelasan dalam menyajikan informasi kepada pihak – pihak yang akan
memeriksa kertas kerja perlu diusahakan oleh auditor. Penggunaan istilah yang
menimbulkan arti ganda perlu dihindari.
Rapi
Pembuatan kertas kerja harus dilakukan secara rapi dan dilakukan secara
teratur dalam penyusunannya agar auditor senior dalam me-review hasil
pekerjaan stafnya mudah melakukannya serta memudahkan dalam
memperoleh informasi dari kertas kerja tersebut.
Ada berbagai tujuan pembuatan kertas kerja. Namun ada empat tujuan
penting pembuatan kertas kerja yaitu :