Anda di halaman 1dari 2

dr.

Jane Chaterine Anggriawan


Kasus-kasus neuroemergensi :
 Infeksi SSP
 Myastenia gravis
 Stroke
 Kejang
 Nyeri kepala
 Tetanus
 Transient ischemic attack
 Penurunan status mental dan koma
 Cedera kepala
 Spinal shock
 Peningkatan TIK
 Guillain-Barre Syndrome

Penatalaksanaan status epileptikus dewasa di IGD


Stadium Penatalaksanaan
 Memperbaiki fungsi kardio-respiratorik
Stadium I
 Memperbaiki jalan nafas, pemberian oksigen, dan resusitasi
(0-10 menit)

 Memasang infus di pembuluh darah besar.


 Mengambil 50 – 100 cc darah untuk pemeriksaan laboratorium
 Pemberian OAE darurat : diazepam 10 – 20 mg IV (kecepatan pemberian
Stadium II
< 2-5 mg/menit atau per rektal dapat diulang 15 menit kemudian.
(0-60 menit)
 Memasukkan 50 cc glukosa 40% dengan atau tanpa thiamin 250 mg IV
 Menangani asidosis

Stadium III  Menentukan etiologi


(0-60-90  Bila kejang terus berlangsung 30 menit setelah pemberian diazepam
menit) pertama, beri fenitoin IV 15 – 18 mg/kgBB dengan kecepatan 50
mg/menit.
 Memulai terapi dengan vasopressor (dopamine) bila diperlukan
 Mengoreksi komplikasi

 Bila kejang tetap tidak teratasi selama 30-60 menit, pindahkan pasien ke
ICU, beri propofol (2mg/kgBB bolus IV, diulang bila perlu) atau tiopental
(100-250 mg bolus IV dalam 20 menit, dilanjutkan dengan bolus 50 mg
Stadium IV setiap 2-3 menit), dilanjutkan sampai 12-24 jam setelah bangkitan klinis
(30-90 menit) atau bangkitan EEG terakhir, lalu dilakukan tapering off.
 Memonitor bangkitan dari EEG, tekanan intrakranial, memulai pemberian
OAE dosis rumatan.

Anda mungkin juga menyukai