Untuk yang sudah mengenal atau sering menggunakan Archicad ini pasti tahu cara
penggunaannya, tapi untuk yang belum tahu atau belum pernah menggunakannya pasti
bingung apa itu Archicad. Nah disini tujuan gue, gue ingin berbagi ilmu walaupun gue sendiri
juga baru mengenal Archicad ini Tapi g apa kan klo gue berbagi sama teman2…hehehe. Nah
kalau teman-teman tertarik ingin mengetahuinya silahkan telusuri terus blog saya.
Ok, kita mulai……oh iya, sebelum kita mulai teman-teman harus punya Programnya dulu
dong, saya sarankan teman-teman cari disitus-situs yang menyediakan program ini atau bisa
juga dibeli dan kalau untuk yang sudah punya…ayo kita lanjut
Yang pertama buka dulu programnya.oh iya, sebelum jendela tampil akan muncul
pertanyaan mau buka file atau jendela baru...klik yang new project. OK. Nah, tampilannya
akan seperti gambar dibawah ini :
Untuk lebih jelas gue sengaja beri nama mana bagian kanan, kiri, dan tengah biar teman-
teman g mingung….hehe, Lanjut
Kita mulai dari bagian kiri Namanya Navigator atau Project Map, disitu teman bisa lihat
beberapa pilihan salah satunya Stories didalamnya terdapat
0. Ground floor
1. Story
2. Story
Contohnya seperti pada gambar ini :
Maksudnya jika rumah yang teman desain adalah rumah bertingkat maka denah lantai 1
digambar pada ground floor dan lantai 2 di 1. Story (story 1) kalau rumah tidak bertingkat
cukup gambar pada Ground floor. Teman juga bisa mengatur ketinggian dari ground floor ke
1 story (story 1) caranya mudah saja. Perhatikan gambar berikut :
Klik kanan pada Ground floor terus klik story settings akan mucul seperti gambar dibawah
ini :
Pada Ground Floor biarkan tetap 0 yang diedit adalah nama dan Elevations pada no 1 dan 2
sesuai dengan keinginan teman bisa juga teman menambah story caranya klik kanan pada
story yang paling atas terus create new story dan akan tampil gambar seperti ini :
Beri nama dan ketinggian Story yang teman inginkan terus tinggal klik Create
Berikutnya Sections dalamnya terdapat gambar potongan entah gambar ptongan Vertikal
atau horizontal pada denah dan menjelaskan ketinggian bangunan
Berikutnya Elevations yang terdapat 4 gambar tampak yaitu :
1. East Elevations , Timur atau Tampak samping kiri
2. North Elevations, Utara atau Tampak Belakang
3. South Elevations, Barat atau Tamapak Depan
4. West Elevations, Selatan atau Tampak samping Kanan
Berikutnya Interior Elevations, worksheet, Details
Nah yang berikutnya 3D didalamnya terdapat gambar 3D yang bisa diputar kearah
manapun, gue sarankan disetiap penggambaran atau desain teman harus melihat hasil yang
teman baru gambar entah apapun yang teman lakukan karena akan terlihat jelas pada
gambar 3D ini da teman bisa lebih mudah mengeditnya.
Berikutnya schedules terdapat detail-detail dari pintu atau jendela yang teman gambar pada
denahnya.
Kita beralih kesebelah kanan Disitu tertulis Toolbox yang terdapat aplikasi-aplikasi yang
dibutuhkan dalam penggambaran atau desain.
Pada bagian tengah terdapat bidang gambar contohnya :
Teman bisa lihat sebuah titik pada lembasr kerjanya, inilah tanda dimana awal pengambaran
dimulai…Ok
Oh iya, Pada Archicad ini atau apapun yang teman lakukan akan bertampak pada semua
aplikasinya yang berada pada Navigator atau Project Map, seperti contohanya dinding yang
teman gambar pada Ground Floor dan dinding itu akan terlihat pada setiap Elevation atau 4
tampak dan juga pada 3D. Jadi pada Archicad ini teman g sulit lagi untuk menggambar
tampak pada Elevation. Ok, ayo kita mulai.
Pertama teman klik wall pada toolbox terus klik wall yang berada pada default seting
yang berada dalam lingkaran merah seperti pada gambar di atas. Fungsinya adalah untuk
mengseting dinding yang mau kita pakai seperti tinggi, tebal, material dan warna pada
dinding. Kalau teman sudah klik maka akan tampil seperti gambar berikut ini :
Gue akan menjelaskan sesuai urutannya dari lingkaran 1 sampai 7.
1. Tinggi dinding.
2. Tebal dinding.
3. Kalau teman mengetik 3000 To project berarti dinding berada pada ketinggian 3000
diatas plumin 0.000, begitu juga sebaliknya jika teman mengetik -3000 maka dinding berada
dinding yang teman gambar berada dibawah plusmin 0.000 berjarak 3000. ok
4. Jenis dinding dan urutan pertama yang teman pakai klik 1 kali.
5. Log Detail maksudnya untuk mengseting kelengkungan pada permukaan dinding dengan
ukuran yang diinginkan teman. mau coba, klik pada Log Detail dan akan muncul seperti
gambar dibawah ini :
Caranya mudah saja. Pada lingkaran merah beri sebuah ukuran misalnya 150 atau ukuran
lapangan 15 cm terus pilih tampilan sesuai keinginan teman lalu klik OK
6. Pada Model terdapat 3 bagian pada dindin yang ingin teman ganti warnanya yaitu pada
depan, belakang, dan pada tebal dinding. coba teman perhatikan pilihan yang berada dalam
lingkaran merah maksudnya, jika pilihan yang teman lihat sedang aktif dan kalau teman
mengganti warna pada dinding bagian depan maka secara otomatis warnah belakang dan
tebal dinding akan sama dengan warna dinding depan. Jadi kalau teman mau memberi
warna pada setiap sisi dinding dengan warna berbeda maka klik satu kali untuk
menonaktifkan lalu ganti dengan warna sesuai keinginan teman.
7. Maksudnya kalau jenis dinding yang teman pilih adalah jenis dinding miring maka pada
lingkaran merah itulah yang teman pakai untuk mengetik kemiringan dinding itu sesuai
keinginan teman.
Itu penjelasannya dan kalau sudah di mengerti silahkan teman mencobanya. kalau
semuanya sudah teman seting klik OK.
Ayo mulai menggambar Ups, Hampir kelewatan...hehehe...Teman lihat pilihan-pilihan
seperti gambar dibawah ini pada defaul setting :
Keterangan :
A. Gue sarankan teman jangan menggunakan pilihan ini karena dalam penggambaran akan
memakan waktu yang lama karen hanya sekali garis saja.Kalau teman mau ganti caranya
mudah saja yaitu. klik 1 kali pada pada pilihannya tapi jangan dilepas lalu geser kearah
kanan mouse maka akan muncul gambar seperti dibawah ini :
Mulai menggambar.
Mulailah menggambar atau mendesain sebuah denah rumah tinggal sederhana dengan
dinding yang baru teman seting tadi pada ground floor hingga selesai.
Contoh Denah :
Jika sudah selesai, dinding yang tadi teman seting akan membentuk sebuah denah rumah
pada ground floor tapi kok belum sempurna ya....??? Tenang karena masih ada lagi yang
harus ditambahkan...OK
Pada pintu, permulaan untuk mensettingnya sama saja dengan yang lain, perhatikan contoh
gambar dibawah ini :
Pada Toolbox klik Door/pintu terus ke Defaut setting lalu klik door yang ada dalam lingkaran
kemudian akan muncul seperti pada pada gambar berikut :
Perhatikan pada gambar yang ditunjuk….disinilah teman memilih model pintu apa yang
teman pakai seperti contohnya : Pintu saja, Pintu dengan ventilasi, Pintu dengan jendela,
dan pintu ,ventilasi,jendela digabung jadi satu objek. Kalau Teman ingin model Pintu yang
lain teman bisa lihat pada Folder view diatas dan pada folder view ini terdapat beberapa
model pintu seperti Rollindoor, pintu garasi dan yang lainnya.
Berikutnya perhatikan gambar dibawah :
Keterangan :
1. Pada Door Default setting kLik Parameters.
2.Didalam lingkaran merah itu pada urutan pertama adalah lebar pintu, kedua tinggi pintu,
ketiga kurang atau lebih pintu yang teman gambar dari plusmin 0.000. Jadi ganti sesuai
kebutuhan denah teman saja.
Berikutnya pada parameters didalam scroll itu cari materials, fungsi materials ini adalah
sebagai pengganti warna pada pintu yang teman buat. Contoh gambar :
Kalau teman udah dapat materials klik panah arah bawah disamping materials itu, lalu akan
tampil seperti pada gambar diatas kemudian teman bisa mengganti warna pada pintu sesuai
keinginan teman. Oh iya, kalau teman mau ganti warnanya tinggal klik anah panah
disampingnya.
Nah kaLau udah selesai teman klik Internal Door settings maka akan Tampil seperti gambar
ini :
Keterangannya :
1. kLik Internal Door Settings.
2.Fungsinya memberikan sebuah lapisan atau casing pada kosen dari luar atau dari
dalam,dan jika teman ingin menambah lapisan ini teman harus member tanda cantang pada
Casing Out pada bagian luar dan Casing in pada bagian dalam pada kosen sesuai keinginan
teman. Contohnya seperti pada gambar dibawah ini :
3. Pada bagian 3 ini fungsinya ialah disetiap selesai seting halaman pertama, teman klik pada
bagian ini untuk lanjut kehalaman berikut. Seperti contohnya coba teman klik maka akan
tampil seperti pada gambar berikut :
Nah, Pada bagian ini fungsinya untuk menseting lebar dan tebal bahan kayu yang digunakan
pada kosen, keterangannya :
1.Fungsinya menentukan lebar kayu pada kosen, biasanya lebar kayu ini disamakan dengan
tebal dinding, contohnya tebal dinding 15 cm maka lebar kayu pada kosen juga 15 cm. Tapi
semuanya tergantung dari keinginan an kebutuhan teman
2.Fungsinya untuk menentukan tebal kayu pada kosen.
Kalau teman sudah selesai pada bagian ini kemudian lanjut lagi ke halaman berikutnya
contohnya seperti gambar dibawah ini :
Keterangan :
1.Fungsinya model daun pintu yang teman mau gunakan,
2.
Sampai sini saja terus teman klik ok dan mulai memasangnya pada denah.
Cara menggambar kosen pada denah.
Perhatikan gambar :
Keterangan :
1.Arahkan Cursor pada tengah-tengah dinding maka Cursor akan tampak seperti pada
gambar 1 setelah itu teman klik
2. Kalau teman sudah klik maka Cursor akan terlihat sama seperti pada no 2
3.Fungsinya sebagai arah pintu dibuka kedalam.
4. Fungsinya sebagai arah pintu dibuka keluar.
5. Fungsinya untuk mengatur arah daun pintu yang terbuka yang bersandar pada dinding.
6. Fungsinya untuk mengatur arah daun pintu yang berlawanan dengan arah pada no 5.
Kalau teman sudah selasai menentukan arahnya sesuai keinginan teman kemudian klik
maka hasilnya akan seperti pada gambar berikut ini :
Nah ini dia wujud akhir dari settingan teman tadi pada denah..OK
Ditunggu ya lanjutannya, karena masih ada lagi dan pastinya perjalanan kita masih panjang.
Maaf nih baru posting lagi, kali ini kita akan belajar menggambar atap pada sebuah denah
dengan menggunakan Archicad.....Ok kita langsung aja..
Pertaman buka program Archicadnya terus buatlah sebuah denah sederhana seperti pada
contoh gambar dibawah ini :
Terus klik roof pada toolbox kemudian klik roof yang berada pada default setting maka akan
muncul roof default setting seperti dibawah ini :
Keterangan :
1. To current story berfungsi untuk menentukan ketinggian dari plusmin 0.00 sampai
pada dasar atap yang ingin teman buat.
2. Roof slan angle berfungsi untuk menentukan kemiringan atap atau genteng.
3. Model berfungsi untuk menentukan material pada atap atau genteng, jika teman klik
maka akan tampil seperti pada gambar :
Nah disinilah teman memilih material atap yang ingin teman gunakan sesuai keinginan
teman.
4. Berfungsi untuk menentukan lisplank apa yang ingin teman gunakan. Pilihan yang
pertama jika teman ingin
lisplank dengan sisi miring kalau pada pilihan kedua jika teman ingin lisplank dengan sisi
tegak.
Cara gunakan :
Perhatikan contoh denah pada gambar dibawah ini, saya sengaja beri nama pada setiap
sudutnya untuk mudah dimengerti atau gampang saya jelaskan...hehehe
1. Polygonal.
Saya mulai dari polygonal. Setelah teman selesai mengseting atap yang ingin teman
gambar terus pada default setting klik polygonal. Cara penggambarannya perhatikan pada
gambar dibawah ini :
Setelah klik polygonal terus pada denah tarik garis dari sudut P1 ke P2 setelah itu cursor
akan tampil seperti pada gambar dibawah ini :
Nah fungsinya adalah menentukan arah atap kebawah atau keatas, kalau cursor sudah
berubah sama seperti pada gambar arahkan kebawah sejajar dengan garis yang tadi teman
buat dan klik, setelah itu jangan keluar dulu dan perhatikan gambar berikut :
Setelah arahkan cursor kebawah maka langkah selanjutnya tarik garis dari P4, P3, P1, P2,
lalu kembali lagi ke P4. Maka hasilnya akan sama dengan gambar dibawah ini :
2. Rectangular or rotated rectangular.
Seperti yang saya katakan diatas kalau hasilnya akan sama dengan hasil penggambaran dari
polygonal tapi caranya saja yang sedikit berbeda. Yosss langsung saja.
Pada default setting klik rectangular or rotated rectangular. Setelah klik pada denah teman
tarik garis dari P1 ke P2 perhatikan gambar :
Pada denah tarik dari P4 ke P1. Teman pasti bingung kenapa dari P4 langsung ke P1 karena
disinilah letak perbedaan antara rectangular or rotated rectangular dengan Polygonal pada
Rectangular ini bisa dibilang lebih cepat penggambarannya dari pada Polygonal. Jika sudah
selesai hasilnya akan sama dengan cara gambar menggunakan polygonal, ini contohnya :
3. Polyroof.
Nah kalau polyroof ini berbeda dengan yang lain karena lebih mudah dan polyroof ini dalam
pembuatannya bisa dibilang otomatis. Mau tahu gimana cara menggunakan polyroof ini,
Ayo
Seperti biasa teman buat denah sederhana dulu, berikut contoh denah :
setelah selasai membuat denahnya. pada toolbox klik Roof dan pada default setting klik
Polyroof, Ayo kita mulai cara buatnya. Perhatikan gambar berikut :
Caranya mudah saja, setelah klik Polyroof teman bisa mulai dari sudut mana saja misalkan
dari sudut P4 kemudian P3 kemudian P1 kemudian P2 dan kembali lagi ke sudut P4. Dan
akan tampil sebuah perintah yang disebut PolyRoof settings contohnya seperti dibawah ini :
Keterangan :
1. Eave Overhang berfungsi untuk mengatur ukuran tritisan dari As dinding ke sudut
bawah atap, misalkan teman beri ukuran 1000 atau 1 meter maka tampilannya akan
seperti gambar berikut :
nah setelah itu arahkan cursor secara memutar dari titik P2 entah berlawanan atau searah
dengan jarum jam hingga kembali lagi ke titik P2. Maka akan tampil seperti pada gambar
dibawah ini :
Keterangan :
Nah itulah penjelasan dari beberapa pilihan yang harus teman pahami dulu sebelum
mulai membuat atap pada denah diatas atau denah teman sendiri, dan selebihnya terserah
dari teman mau gunakan pilihan yang mana dari keempat pilihan tersebut untuk
menyelesaikan desain yang teman buat.
Mudah-mudahan apa yang saya postingkan ini berguna dan bermanfaat untuk teman
semua. Dan ditunggu ya lanjutannya. Ok