BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan suatu tahapan awal dari suatu pekerjaan

pembangunan jembatan maupun pekerjaan sipil lainnya. Perencanaan dan

perancangan jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari unsur – unsur seni

dalam bidang rekayasa, karena masing – masing jembatan, dengan mengabaikan

fungsi manfaat dan analisa detail, merupakan perwujudan dari kemampuan

kreatifitas / imajinasi seorang perencana, dimana terdapat unsur seni, pengalaman,

dan pengetahuan.(Troitsky, 1994).

Untuk merencanakan sebuah jembatan, hal penting pertama adalah

mengimajinasikannya. Bagaimanapun, untuk mengimajinasikan suatu jembatan,

seorang perencana seharusnya memiliki pengalaman pada pekerjaannya

sebelumnya dan mengaplikasikan pengetahuannya pada lokasi setempat. Biasanya

perencana mendekati penyelesaian masalah dalam dua tahapan. Pertama dan tahap

terpenting adalah kreasi dari rencana jembatan .Selanjutnya, rencana ini dicek dan

dituangkan dalam gambar.

Didalam merancang sebuah jembatan, diperlukan tahapan – tahapan

perancangan yang terarah untuk memilih rancangan dan dimensi bangunan atas

dan bawah jembatan. Tahapan tersebut memuat proses dan parameter – parameter

perancangan yang harus dipenuhi dan akan menghasil

kan rancangan jembatan dengan alternatif terbaik. Adapun garis besar pelaksanaannya dalam perancangan ditunjukkan dalam bagan

berikut :

Gambar 1.1. Parameter Perancangan Jembatan

1.2 Tujuan Perencanaan
Adapun tujuan dari perencanaan desain jembatan ini berdasarkan survey
lapangan yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:

a) Membuat draft rancangan jembatan

b) Merencanakan penampang sungai
c) Merencanakan tinggi lantai jembatan
d) Memilih tipe bangunan jembatan (bangunan atas dan bangunan bawah)
Dan membuat dimensi permulaan
e) Merencanakan jalan pendekat (oprit) jembatan
f) Membuat gambar rencana

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang ditentukan dalam perencanaan desain

jembatan ini, ialah :

a) Membuat draft rancangan jembatan

b) Membuat dimensi permulaan sesuai dengan BMS volume 1
c) Pemilihan tipe bangunan jembatan sesuai dengan BMS volume
1
d) Tidak melakukan perhitungan dimensi abutment, pondasi dan
penulangan
e) Tidak menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)