Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSIONAL DAN SENYAWA ORGANIK BERDASARKAN

SIFAT FISIKNYA

Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi 6 buah


2. Pipet tetes 7 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Minyak tanah
5. Minyak goreng
6. Olive oil
7. Aseton pekat
8. Heksana
9. Etanol
10. KMnO4

Cara kerja

Dimasukkan sampel yang disediakan (minyak goreng, minyak tanah, olive oil,
aseton, heksana, dan etanol) ke dalam tabung reaksi secukupnya. Ditambahkan tetes demi tetes
larutan KMnO4 sampai terjadi endapan hitam (atau larutan menjadi keruh). Diamati perubahan
yang terjadi.

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Reaksi dengan KMnO4 Hasil


Minyak tanah Larutan berwarna coklat
Minyak goreng Larutan berwarna coklat
Olive oil Tidak terjadi perubahan warna tetapi terdapat endapan hitam
Aseton pekat Larutan berwarna ungu
Heksana Larutan berwarna ungu
Etanol Larutan berwarna ungu

Penggolongan senyawa hidrokarbon dapat dikelompokkan berdasarkan kejenuhan


ikatannya, yakni senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Senyawa
hidrokarbon jenuh mempunyai ciri antara atom C berikatan tunggal (C-C). senyawa-senyawa
yang termasuk kelompok ini antara lain: senyawa heksana (C6H14). Senyawa hidrokarbon tak
jenuh mempunyai cirri antara atom C berikatan rangkap (C=C), yaitu ikatan rangkap dua atau
ikatan rangkap tiga (C≡C) . Senyawa- senyawa yang termasuk kelompok ini antara lain:
senyawa etena (C2H5). Fungsi dari percobaan ini yaitu untuk mengidentifikasi reaksi senyawa
hidrokarbon.
Pengujian senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh dilakukan dengan mereaksikan
senyawa hidrokarabon yang menjadi sampel pada percobaan ini yaitu minyak tanah, minyak
goreng, olive oil, aseton pekat, heksana, dan etanol dengan larutan kalium permanganat
(KMnO4). Golongan minyak merupakan salah satu senyawa alkena yang berebentuk siklik dan
mengandung enam atom karbon. Percobaan ini, golongan minyak yang direaksikan dengan
KMnO4 yang berwarna ungu. KMnO4 yang ditambahkan bermaksud untuk mengadisi ikatan
rangkap pada minyak. Golongan minyak bereaksi dengan larutan KMnO4 yang ditandai dengan
adanya perubahan warna coklat. Golongan minyak dapat bereaksi dengan KMnO4 karena
putusnya ikatan rangkap dua pada gugus minyak. Percobaan ini sesuai dengan teori bahwa
berlangsungnya reaksi adisi pada hidrokarbon tidak jenuh seperti alkena ditandai dengan
hilangnya warna KMnO4. Hal ini dapat dikatakan bahwa golongan minyak merupakan
hidrokarbon tidak jenuh, karena golongan minyak mudah dioksidasi oleh larutan KMnO4.
Selajutnya aseton dan etanol yang direaksikan dengan KMnO4. Aseton dan etanol tidak
bereaksi dengan larutan KMnO4. Aseton dan etanol tidak dapat bereaksi dengan KMnO4.
Seharusnya etanol yang jenuh dapat bereaksi dengan KMnO4, karena etanol adalah alkohol
sekunder yang bisa teroksidasi menjadi keton. Sedangkan aseton tidak dapat dioksidasi karena
senyawa ini tidak memiliki gugus OH yang tidak dapat dilepaskan saat bereaksi sehingga
larutannya hanya berwarna ungu dan tidak terdapat endapan.
Selanjutnya heksana yang direaksikan dengan KMnO4. Heksana tidak bereaksi dengan
larutan KMnO4 karena heksana termasuk golongan alkana yang memiliki karakteristik dapat
mengalami reaksi substitusi dan biasanya diperlukan kondisi yang lebih drastis misalnya
konsentrasi dan temperatur lebih tinggi serta dengan katalis yang lain.
Jawaban pertanyaan

1. Fungsi dari KMnO4 adalah untuk mengadisi ikatan rangkap pada senyawa hidrokarbon
tak jenuh.
2. Karena senyawa KMnO4 mengadisi ikatan rangkap pada golongan minyak sehingga
terjadi perubahan warna.

Anda mungkin juga menyukai