GENETIKA TUMBUHAN
ACARA VI
PERHITUNGAN FREKUENSI ALELE, FREKUENSI GENOTIP,
PENGUKURAN SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Semester :
Ganjil 2014
Oleh :
Pamula Sah Putri
A1L013081/C
A. Latar Belakang
Berkembang biak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup. Makhluk
hidup berkembang biak untuk dapat melestarikan jenisnya dengan cara mewariskan
sifat-sifat yang dimilikinya kepada keturunannya. Pewarisan sifat yang terjadi dapat
kadang gen dapat berubah karena mutasi. Frekuensi alel dapat ditentukan berdasarkan
jumlah genotip yang ada dalam populasi. Frekuensi alel dalam populasi akan tetap
dalam keseimbangan yang stabil (tidak berubah dari satu generasi ke generasi
B. Tujuan
dan kuantitatif.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Genetika populasi ialah cabang dari genetika yang mempelajari gen-gen dalam
populasi, yang menguraikan secara matematis akibat dari keturunan pada tingkat
populasi. Adapun populasi ialah suatu kelompok dari satu macam organisme, dan dari
situ dapat diambil cuplikan (sample). Semua makhluk merupakan suatu masyarakat
sebagai hasil perkawinan antar spesies dan mempunyai lengkang gen yang sama.
Lengkang gen (gene pool) adalah jumlah dari semua alel yang berlainan atau
keterangan genetik dalam anggota dari suatu populasi yang membiak secara kawin.
Gen-gen dalam lengkang mempunyai hubungan dinamis dengan alel lainnya dan
perkawinan secara rambang dan beberapa asumsi terpenuhi, maka frekuensi alel
dalam populasi akan tetap dalam keseimbangan yang stabil (tidak berubah dari satu
generasi ke generasi berikutnya). Tipe gamet yang berbeda (gamet dengan alel
frekuensi tiap tipe zigot akan sama dengan hasil kali dari frekuensi gamet-gametnya.
perkawinan berlangsung secara random (acak) dan tidak ada pilihan atau pengaturan
Bahan yang digunakan meliputi: kantong plastik berisi biji kedelai, kantong
plastik berisi kancing warna, kantong plastik berisi kacang tanah dan lembar
pengamatan. Alat yang digunakan antara lain: neraca (timbangan elektrik), kalkulatot
B. Prosedur Kerja
Percobaan 1
Misal suatu populasi yang sudah dalam keadaan seimbang tersusun dari individu-
individu dengan warna merah (GG), putih (gg) dan merah muda (Gg).
Percobaan 2
2. Setiap kantong diisi dengan dua macam warna kancing baju dengan
banyak.
3. Kancing diambil secara acak dari setiap kantong dan warna keduanya dicatat.
4. Pengambilan diulang sebanyak 100x.
Percobaan 3
1. Individu diambil secara acak dari populasi kacang tanah yang tersedia
kemudian ditimbang.
A. Hasil
Percobaan 1
GG (merah) = 𝑥 = 39
Gg (pink) = 𝑦 = 116
gg (putih) = 𝑧 = 45
𝑧 45
𝑔𝑔 = = = 0,225
Ʃ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 200
(𝑝 + 𝑞)2 = 12 = 27,668
Jika 𝑝 + 𝑞 = 1 = 27,668
1 ∶ 2 ∶ 1
Tabel 1. Uji X2 Percobaan 1
Karakteristik Jumlah
GG Gg gg
O 39 116 45 200
E 50 100 50 200
= 121 = 256 = 25
Percobaan 2
HH = 𝑥 = 26
Hk = 𝑦 = 47
kk = 𝑧 = 27
𝑧
𝑘𝑘 =
Ʃ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
Perhitungan frekuensi alel: Perhitungan frekuensi genotipe:
𝑝+𝑞 =1 HH = p2
(𝑝 + 𝑞)2 = 12 Hk = 2pq
𝑞 2 = 𝑘𝑘 = 27 kk = q2
𝑧
𝑞 = √Ʃ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑞 2 = (0,52)2 𝑥 100% = 27,04%
27
= √100 𝑝2 ∶ 2𝑝𝑞 ∶ 𝑞 2
𝑝+𝑞 =1 1 ∶ 2 ∶ 1
𝑝 + 0,52 = 1
𝑝 = 0,48
Tabel 2. Uji X2 Percobaan 2
Karakteristik Jumlah
HH Hk kk
O 26 47 27 100
E 25 50 25 100
=1 =9 =4
Percobaan 3
Ʃ 37 53 10
Grafik1. Bobot dan Jumlah Kacang Tanah
60
50
40
Jumlah
30
20
10
0
0,1 gram 0,2 gram 0,3 gram
Bobot
B. Pembahasan
dalam populasi yang ekuilibrium (seimbang), maka baik frekuensi gen maupun
frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke generasi seterusnya. Keadaan
tersebut dapat dijumpai dalam populasi yang besar dimana perkawinan berlangsung
secara acak (random) dan tidak ada pilihan atau pengaturan atau faktor lain yang
sebagai berikut:
membentukk zigot dan semua zigot mempunyai viabilitas (daya hidup) dan
fertilitas sama.
3. Tidak ada migrasi; yaitu tidak ada introduksi alele dari populasi lain.
4. Tidak ada mutasi. Mutasi adalah proses yang lambat dan perubahan frekuensi
terjadi dalam populasi kecil karena contoh alele yang kecil bila dibandingkan
gametogenesis.
tanaman menurut Crowder (2014) yaitu dapat menentukan apakah suatu populasi
frekuensi gen yang mengatur sifat unggul dan berguna dalam mempertahankan suatu
konsentrasi gen yang diinginkan. Frekuensi alel menunjukkan proporsi alele yang
berbeda yang menyusun lokus gen. Frekuensi alele dapat ditentukan dari jumlah
perbandingan antara banyaknya individu suatu kelas genotipe tertentu dengan jumlah
Suatu makhluk hidup dapat diamati sifat-sifatnya baik sifat kualitatif maupun
kuantitatif. Sifat kualitatif merupakan sifat yang tampak, sedangkan sifat kuantitatif
adalah sifat yang tidak tampak. Sifat kualitatif dapat dinilai dengan pengamatan
visual sedangkan sifat kuantitatif dapat dinilai dengan pengamatan pengukuran. Gen
pengendali sifat kualitatif hanya tediri dari satu atau dua gen saja, sedangkan sifat
kualitatif adalah warna daun, batang dan umbi (Zuraida, 2010), tekstur permukaan
buah, warna buah, dan lain-lain (Arif dkk, 2011). Contoh sifat kuantitatif adalah
tinggi tanaman, jumlah umbi, indeks panen, dan lain-lain (Zuraida, 2010).
memilih kancing dari warnanya (pemilihan dilakukan secara acak). Hubungan teknis
dengan kancing warna yang telah ditentukan menunjukkan bahwa dalam populasi
tersebut tidak ada seleksi, mutasi, migrasi, atau penghanyutan genetik rambang serta
menunjukkan bahwa meiosis yang terjadi dalam populasi tersebut normal sehingga
alele yang ada dalam populasi tetap (tidak berubah). Pemilihan dilakukan secara acak
Hasil praktikum percobaan 1 adalah frekuensi alel g (q) = 0,474 dan alel G (p) =
(Saefudin, 2007). Hasil praktikum percobaan 2 adalah frekuensi alel k (q) = 0,52 dan
37, jumlah kacang tanah yang berbobot 0,2 = 53 dan jumlah kacang tanah yang
berbobot 0,3 = 10. Grafik menunjukkan kurva yang naik kemudian menurun. Hasil
A. Kesimpulan
pada percobaan 2 adalah 0,48, sedangkan frekuensi alel q adalah 0,52 dan
bila asumsi-asumsinya terpenuhi seperti perkawinan secara acak (random), tidak ada
seleksi, tidak ada mutasi, tidak ada penghanyutan genetik rambang, tidak ada migrasi,
dan meiosis normal. Kurva pengukuran sifat kuantitatif menunjukkan kurva yang
B. Saran
Arif, A.B., Sriani Sujiprihati dan Muhamad Syukur. 2011. Pewarisan Sifat Beberapa
Karakter Kualitatif pada Tiga Kelompok Cabai. Buletin Plasma Nutfah 17 (2)
: 73-79
Zuraida, Nani. 2010. Karakterisasi Beberapa Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Plasma
Nutfah Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.). Buletin Plasma Nutfah 16 (1) :
49-56