Anda di halaman 1dari 22

M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

MODUL PEMBELAJARAN

KEPERAWATAN ANAK :
HYDROSEFALUS
Tim Penyusun :
Angga Prasetiyo Nugroho
Nurhayati
Nur Rahmawati Santi
Rizky Dian
Christinaningtyas
Prodi DIII Keperawatan
Pekalongan
VISI DAN MISI PRODI DIII
KEPERAWATAN
PEKALONGAN

1
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

V I S I : M e n j a d i k a n P r o d i K e p e r a w a t a n P e k a l o ng a n
y a n g m e n g h a s i l k a n t e n ag a k e p er a w a t a n un g g u l
dalam k e p e r a w a t a n ga w a t da r ur a t b e r ba s i s
k e a r i f a n l o k a l d a n d i a k u i i n t er n a s i o na l 2 0 2 5

MISI:
1. Meaksanakan tri dharma perguruan tinggi
s e s u a i p e r k e m b a n g a n d a n k eb u t u h a n
masyarakat berdasarkan sistem penjamin
mutu poltekkes kemenkes semarang
2. Melaksanakan, mengembangkan pengelolaan
program studi secara terus menerus dalam
menghasilkan lulusan yang berkualitas,
berdaya saing tingi dan berbudi peker t i luhur
3 . M e n g h a s i l k a n l u l u s a n D I I I Ke p e r a w a t n y a n g
kompeten yang unggul dalam pengelolaan
keparawatan kegawat daru ratan
4. Mengembangkan jejaring dengan pengguna
lulusan, baik berskala lokal, regional,
nasional maupun internasional.

S A S A RA N M U T U :
Sarmut I
a . Te r w u j u d n y a p e n y e l e n g g a r a a n p e n d i d i k a n s e s u a i
standar pelayanan pendidikan (standar ISO
9001:2008)
b . Te r s e l e n g g a r a n y a p e n g e m b a n g a n S D M

2
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

Sarmut II
a . Te r l a k s a n a n y a k e g i a t a n p e n e l i t i a n k e s e h a t a n o l e h
setiap dosen minimal sekali dalam satu tahun
b. Keikutsertaan kegiatan proceeding penelitian baik
tingkat nasional minimal setahun sekali
c . Te r s e l e n g g a r a n y a s o s i a l i s a s i h a s i l p e n e l i t i a n d a n
implementasinya kepada mahasiswa dan masyarakat
d . Te r s u s u n n y a r o a d m a p p e n e l i t i a n p r o g r a m s t u d i

Sarmut III
a . Te r s u s u n n y a r e n c a n a p r o g r a m p e n g a b d i a n k e p a d a
masyarakat
b . Te r l a k s a n a n y a k e g i a t a n p e n g a b d i a n k e p a d a
masyarakat minimal sekali setiap semester
c . Te r b a n g u n n y a k e r j a s a m a l i n t a s p r o g r a m d a n s e k t o r a l
dalam program pemerintah untuk pembangunan
kesehatan masyarakat
d. Mengadakan pelatihan workshop terkait hasil
penelitian pada kegiatan pengabdian masyarakat

Sarmut IV
a . Te r c i p t a n y a k e g i a t a n p e m b e l a j a r a n d e n g a n a m a n ,
tertib, bebas dari suasana keributan / kebisingan
b. Meningkatnya motivasi belajar mahasiswa di
lingkungan kampus
c. Berjalannya kegiatan kemahasiswaan yang dapat
meng-akomodir terhadap kreativitas mahasiswa
d . Te r s e d i a n y a s i s t e m k e a m a n a n d a n k e s e l a m a t a n b a g i
seluruh civitas akademika
e . Te r c i p t a n y a p e g a u l a n s o s i a l a k a d e m i k y a n g
menyensngkan bagi seluruh civitas akademika.

3
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat


Tuhan Yang Maha Kuasa, Modul Pembelajaran Keperawatan Anak
telah dapat diselesaikan. Modul pembelajaran ini disusun untuk
memfasilitasi pebelajar dalam membantu dan mengarahkan belajar
mahasiswa sehingga memiliki kemampuan internal untuk belajar
secara mandiri.
Modul pembelajaran ini akan mengkondisikan mahasiswa belajar
secara mandiri karena dikemas secara interaktif yang didalamnya
tersedia alat ukur (soal-soal latihan dan tugas uji kompetensi dan
sekaligus ber-feedback langsung terhadap kesalahan yang dijawabkan
mahasiswa dan mampu mengoreksi secara cepat berkenaan seberapa
tinggi keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari unit materi
tertentu.
Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Akhirnya, penulis
berharap modul pembelajaran ini dapat digunakan untuk mendukung
belajar mahasiswa secara optimal dan bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Pekalongan, Agustus 2017

4
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

Penulis

DAFTAR ISI
Vi s i & M i s i P o l t e k k e s K e m e n k e s S em a r a n g … … … … … . .
K a t a P e n g a n t ar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Isi ................................................................
Ti n j a u a n U m u m M a t a k u l i a h … … … … … … … … … … … … . .
M AT E R I I NT I M O D U L … … … … … … … … . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
M O D U L M AT E R I : H Y D R O S E FA L U S
Deskripsi singkat.................................................
Tu j u a n / K o m p e t e n s i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I n d i k a t or b e l a j a r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kegiatan Pembelajaran.........................................
Uraian Materi......................................................
Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan
Latihan ........................................................... ...
Rangkuman .......................... ...............................
Te s F o r m a t i f … … … … … … … … … … … … … … … … … …
D a f t a r r ef e r e n s i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Senerai/Glosary .......................................................

5
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

TINJAUAN UMUM MK
Keperawatan anak adalah keyakinan atau pandangan dimiliki
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang
berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap
trauma (atraumatic care) dan manajemen kasus. Tujuan keperawatan
anak Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat
kesehatan yang dapat dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga.
Keperawatan anak berfokus pada keluarga, setiap anggota keluarga
berhak untuk menampilkan kemampuan dan mengembangkan
kemampuannya dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan anak dan
keluarga.
Memperkokoh (Empowerment) : Interaksi perawat – keluarga untuk
mempertahankan atau mendapatkan kontrol positif pada keluarga
dalam pengambilan keputusan untuk anak dan keluarga.
Atraumatic care Tindakan perawatan terapeutik untuk meminimalkan
distress fisik dan psikologik yang dialami anak dan keluarga dalam
sistem pelayanan kesehatan
Distress fisik : kurang tidur, immobilisasi, gangguan rangsang sensori
(nyeri).
Distress psikologis : ansietas, takut, marah, kecewa, malu sedih.
Prinsip utama dari keperawatan anak adalah Mencegah atau
meminimalkan perpisahan anak dari keluarga, meningkatkan kontrol
diri, mencegah atau meminimalkan cedera tubuh
Primary care Perawatan fungsional perawatan primer
Masalah : Pengaturan jadwal
Perawat – anak : memberikan intervensi suportif yang konsistent bagi
anak dan berfokus pada keluarga sebagai bagian dari perencanaan dan
implementasi tindakan perawatan.
Peran, fungsi perawat dan Tugas perawat adalah seperangkat tingkah
laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran
6
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada


situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).

MATERI INTI MODUL


Kelainan kongenital adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir
yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik.
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan
bertambahnya cairan serebrospinal dengan dan pernah dengan tekanan
intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel.
Hydrocephalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran cairan
serebrospinalis (CCS) pada salah satu tempat antara tempat
pembentukan cairan serebrospinalis (CCS) dalam sistem ventrikel dan
tempat absorpsi dalam ruang subarachnoid. Akibat penyumbatan
terjadidilatasi ruangan cairan serebrospinalis (CCS) diatasnya.

7
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

MODUL MATERI 1
HYDROSEFALUS

DESKRIPSI SINGKAT

Hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani, hydro yang berarti air


dan cephalus yang berarti kepala adalah terdapatnya akumulasi
abnormal/berlebihan dalam ventrikel, sehingga terjadi peningkatan
tekanan intrakranial.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit hydrosefalus yang
semakin banyak di temui pada bayi, dan menelusuri bentuk
umum hydrosefalus hingga bisa menangani dan merawat
penderita hydrosefalus secara baik dan sukses
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian Hidrosefalus
b. Mengetahui Etiologi Hidrosefalus
c. Mengetahui Patofisiologi Hidrosefalus
d. Mengetahui tanda dan gejala Hidrosefalus
e. Mengetahui pengkajian keperawatan Hidrosefalus
f. Mengetahui diagnose kepetawatan Hidrosefalus
g. Mengetahui tujuan dan intervensi keperawatan
Hidrosefalus
h. Mengetahui Implementasi keperawatan Hidrosefalus

i. Mengetahui Evaluasi Keperawatan

8
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

Indikator Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator
No
1. Menjelaskan konsep a. Menjelaskan pengertian Hidrosefalus
dasar hydrosefalus b. Menjelaskan Etiologi Hidrosefalus
c. Menjelaskan Patofisiologi
Hidrosefalus
d. Menjelaskan tanda dan gejala
Hidrosefalus
e. Membuat pengkajian keperawatan
Hidrosefalus
f. Mendiagnose kepetawatan
Hidrosefalus
g. Membuat tujuan dan intervensi
keperawatan Hidrosefalus
h. Melaksanakan Implementasi
keperawatan Hidrosefalus
i. Melaksanakan Evaluasi Keperawatan
Hidrosefalus

Kegiatan pembelajaran 
Pada modul ini, mahasiswa akan menjelaskan mengenai
Hydrosefalus :
1. Mempelajari pengertian Hydrosefalus
2. Mempelajari Etiologi Hydrosefalus
9
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

3. Mempelajari Patofisiologi Hydrosefalus


4. Tanda dan Gejala Hydrosefalus.
5. Pengkajian keperawatan Hydrosefalus
6. Diagnosa keperawatan Hydrosefalus
7. Tujuan dan Intervensi keperawatan Hydrosefalus
8. Implementasi keperawatan Hydrosefalus
9. Evaluasi keperawatan Hydrosefalus

URAIAN MATERI

1. PENGERTIAN HIDROSEFALUS

Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan


chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan

10
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang


menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi
akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel
atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena
terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari
CSS. Bila akumulasi CSS yang berlebihan terjadi diatas
hemisfer serebral, keadaan ini disebut higroma subdural atau
koleksi cairan subdural. Pada kasus akumulasi cairan yang
berlebihan terjadi pada sistem ventrikuler, keadaan ini disebut
sebagai hidrosefalus internal.Selain itu beberapa lesi
intrakranial menyebabkan peninggian TIK, namun tidak sampai
menyebabkan hidrosefalus. Peninggian volume CSS tidak
ekivalen dengan hidrosefalus; ini juga terjadi pada atrofi
serebral.

2. Etiologi Hidrosefalus
a. Congenital - neonatus
b. Acquired - pendarahan subarachnoid, intraventrikular,
trauma, infeksi (meningitis), tumor, komplikasi operasi atau
trauma hebat di kepala

11
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

3. Patofisiologi Hidrosefalus

CSS dihasilkan oleh plexus choroideus dan mengalir dari


ventrikel lateral ke dalam ventrikel III, dan dari sini melalui
aquaductus masuk ke ventrikel IV. Di sana cairan ini memasuki
spatium liquor serebrospinalis externum melalui foramen
lateralis dan medialis dari ventrikel IV. Pengaliran CSS ke
dalam sirkulasi vena sebagian terjadi melalui villi arachnoidea,
yang menonjol ke dalam sinus venosus atau ke dalam lacuna
laterales; dan sebagian lagi pada tempat keluarnya nervi
spinalis, tempat terjadinya peralihan ke dalam plexus venosus
yang padat dan ke dalam selubung-selubung saraf (suatu jalan
ke circulus lymphaticus). Kecepatan pembentukan CSS 0,3-0,4
cc/menit atau antara 0,2- 0,5% volume total per menit dan ada
yang menyebut antara 14-38 cc/jam. Sekresi total CSS dalam 24
jam adalah sekitar 500-600cc, sedangkan jumlah total CSS
adalah 150 cc, berarti dalam 1 hari terjadi pertukaran atau
pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kali/hari. Pada neonatus
jumblah total CSS berkisar 20-50 cc dan akan meningkat sesuai
usia sampai mencapai 150 cc pada orang dewasa. Hidrosefalus
timbul akibat terjadi ketidak seimbangan antara produksi
dengan absorpsi dan gangguan sirkulasi CSS.

4. Tanda dan Gejala Hidrosefalus

a. pada umur kurang dari 1 tahun didapatkan gambaran :


- Kepala membesar
- Sutura melebar
- Fontanella kepala prominen
- Mata kearah bawah (sunset phenomena)
- Nistagmus horizontal
- Perkusi kepala : “cracked pot sign” atau seperti semangka
masak.

12
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

b. Gejala pada anak-anak dan dewasa:


- Sakit kepala
- Kesadaran menurun
- Gelisah
- Mual, muntah
- Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak
- Gangguan perkembangan fisik dan mental
- Papil edema; ketajaman penglihatan akan menurun dan
lebih lanjut dapat mengakibatkan kebutaan bila terjadi
atrofi papila N.II.

5. Pengkajian keperawatan Hidrosefalus


a. Anamnesise
- Kaji riwayat penyakit / keluhan utama
Muntah, gelisah, nyeri kepala, lathargi, lelah apatis,
pengelihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi
pengelihatan perifer
- Kaji riwayat perkembangan
Kelahiran : prematur. Pada saat lahir menangis keras atau
tidak
Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur
Keluhan sakit kepala
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
- Anak dapat melihat keatas atau tidak
- Adanya pembesaran kepala
- Dahi meninjol dan mengkilap serta pembuluh darah
terlihat jelas

Palpasi
- Ukuran lingkar kepala : kepala semakin membesar

13
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

- Fontanela : fontanela tegang keras dan sedikit tinggi dari


permukaan tengkorak

Pemeriksaan mata
- Akomodasi
- Gerakan bola mata
- Luas lapang pandang
- Konvergensi
Di dapatkan hasil : alis mata dan bulu mata ke atas, tidak
bisa melihat keatas, stabismus, nystaqmus, atropi optic
c. Observasi tanda-tanda vital
- Peningkatan sistole tekanan darah
- Penurunan nadi / bradicardia
- Peningkatan frekuensi pernapasan

6. Diagnosa keperawatan Hidrosefalus


a. Potensi terhadap perubahan integritas kulit kepala b/d
ketidakmampuan dalam menggerakan kepala akibat
peningkatan ukuran dan berat kepala
b. Perubahan fungsi keluarga b/d situasi krisis (anak dalam
cacat fisik)
c. Resiko tinggi terhadap cidera b/d peningkatan tekanan intra
kranial

7. Tujuan dan Intervensi keperawatan Hidrosefalus

No Dx kriteria hasil Intervensi


1 1 Tidak terjadi 1. Kaji kulit kepala setia
integritas kulit 2 jam dan monitor
14
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

dengan kriteria : terhadap area yang


kulit utuh, bersih, tertekan
dan kering 2. Ubah posisi setiap 2
jam dapat
dipertimbangkan
untuk mengubah
kepala tiap jam
3. Hindari tidak adanya
linen pada tempat tidur
4. Baringkan kepala pada
bantal karet busa atau
menggunakan tempat
tidur air jika mungkin
5. Berikan nutrisi sesuai
kebutuhan
2 2 Keluarga 1. Jelaskan secara rinci
menerima keadaan tentang kondisi
anaknya, mampu penderita, prosedur,
menjelaskan epada terapi, dan
penderita dengan prognosanya
kriteria : keluarga 2. Ulangi penjelasan
berpartisipasi tersebut bila perlu
dalam merawat dengan contoh bila
anaknya dan secara keluarga belum
verbal keluarga mengerti
dapat mengerti 3. Klarifikasi kesalahan
tentang penyakit asumsi dan
anaknya misskonsepsi
4. Berikan kesempatan
keluarga untuk
bertanya

15
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

3 3 Tidak terjadi 1. Observasi ketat tanda-


peningkatan TIK tanda peningkatan TIK
dengan kriteria : 2. Tentukan skala coma
tanda vital normal, 3. Hindari pemasangan
pola napas efektif, infus di kepala
4. Hindari sedasi
reflek cahaya
5. Jangan sekali-kali
positif, tidak
memijat atau memopa
terjadi gangguan
shunt untuk
kesadaran, tidak
pemeriksaan fungsinya
muntah dan tidak 6. Ajarkan keluarga
kejang mengenai tanda-tanda
peningkatan TIK

8. Implementasi keperawatan Hidrosefalus

Dx Implementasi
1 1. Mengkaji kulit kepala setia 2 jam dan monitor
terhadap area yang tertekan
2. Mengubah posisi setiap 2 jam dapat
dipertimbangkan untuk mengubah kepala tiap jam
3. Menghindari tidak adanya linen pada tempat tidur
4. Memberingkan kepala pada bantal karet busa atau
menggunakan tempat tidur air jika mungkin
5. Memberikan nutrisi sesuai kebutuhan
2 1. Menjelaskan secara rinci tentang kondisi penderita,
prosedur, terapi, dan prognosanya
2. Mengulangi penjelasan tersebut bila perlu dengan
contoh bila keluarga belum mengerti

16
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

3. Mengklarifikasi kesalahan asumsi dan misskonsepsi


4. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
3 1. Mengobservasi ketat tanda-tanda peningkatan TIK
2. Menentukan skala coma
3. Menghindari pemasangan infus di kepala
4. Mengindari sedasi
5. Jangan sekali-kali memijat atau memopa shunt untuk
pemeriksaan fungsinya
6. Mengajarkan keluarga mengenai tanda-tanda
peningkatan TIK

9. Evaluasi Keperawatan Hidrosefalus


a. Pasien akan mempertahankan fungsi otak dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda lebih lanjut, peningkatan TIK
b. Pasien akan mendemonstrasikan tidak ada tanda dehidrasi
yang di tandai dengan berat badan stabil, turgor kulit bayi,
kadar elektrolit stabil membrane mukosa lembab, saluran
urine 1-2 ml/kg/jam
c. Pasien tidak akan mengalami cedera sebagai akibat kejang
d. Keluarga pasien akan mengekspresikan pemahamannya
tentang Hydrosefalus

LATIHAN

Jelaskan terjadinya pengaliran CSS ?


JAWABAN : Pengaliran CSS ke dalam sirkulasi vena sebagian terjadi
melalui villi arachnoidea, yang menonjol ke dalam sinus venosus atau
ke dalam lacuna laterales; dan sebagian lagi pada tempat keluarnya
nervi spinalis, tempat terjadinya peralihan ke dalam plexus venosus

17
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

yang padat dan ke dalam selubung-selubung saraf (suatu jalan ke


circulus lymphaticus).

RANGKUM AN

Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan


chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan
cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi
sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan
pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Tanda dan
Gejala Hidrosefalus
a. pada umur kurang dari 1 tahun didapatkan gambaran :
- Kepala membesar
- Sutura melebar
- Fontanella kepala prominen
- Mata kearah bawah (sunset phenomena)
- Nistagmus horizontal
- Perkusi kepala : “cracked pot sign” atau seperti semangka
masak.
b. Gejala pada anak-anak dan dewasa:
- Sakit kepala
- Kesadaran menurun
- Gelisah
- Mual, muntah
- Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak
- Gangguan perkembangan fisik dan mental

18
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

- Papil edema; ketajaman penglihatan akan menurun dan


lebih lanjut dapat mengakibatkan kebutaan bila terjadi
atrofi papila N.II.

TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I dan kegiatan 2.
Selanjutnya kerjakan soal berikut ini.

Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan


tanda silang (X) pada salah satu option jawaban yang
benar pada lembar jawaban yang telah disediakan!

1. Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan


chepalon yang berarti . . .
a. Kepala
b. Kulit
c. Mata
d. Kaki
e. Jantung
2. CSS dihasilkan oleh plexus choroideus dan mengalir dari. . .
a. Ventrikel I ke ventrikel II
b. Ventrikel II ke ventrikel lateral
c. Ventrikel lateral ke dalam ventrikel III
d. Ventrikel lateral ke dalam ventrikel II
e. Ventrikel III ke dalam ventrikel lateral
3. Berapakan kecepatan pembentukan CSS
a. 0,3-0,5 cc/menit
b. 0,3-0,4 cc/menit
c. 0,2-0,6 cc/menit
d. 0,4-0,5 cc/menit

19
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

e. 0,5-0,6 cc/menit

20
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

DAFTAR PUSTAKA

http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/02/hidrosefalus/. Diakses
pada tanggal 18 Agustus 2017, Pukul 20.49 WIB
http://asuhan-keperawatan-pada-klien-“HIDROSEFALUS”.blog
penuh cinta.htm. diakses pada tanggal 18 Agustus 2017, pukul
21.19 WIB
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2012/09, di akses
pada tanggal 18 Agustus 2017, pukul 22.30 WIB

21
M at a K ul i a h: K E P E RAWATAN A NA K

A.
B. GLOSARIUM/SENARAI
C.

Kelainan kongenital: kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat
disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik.
Stabismus: suatu keadaan yang di tandai dengan penyimpangan
abnormal dari letak satu mata terhadap mata yang lainnya, sehingga
garis pengelihatan tidak paralel dan pada waktu yang sama, ke dua
mata tidak tertuju pada benda yang sama
Konvergensi: penggabungan atau pengintegrasian media-media yang
ada untuk di gunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan

22

Anda mungkin juga menyukai