Anda di halaman 1dari 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2011

TENTANG

PARTAI POLITIK

Di Susun Oleh :

Syifa Nurfadilah Rajbiani

Kelas : X-5

No. Absen : 26

Rintisan Sekolah Berstandar Internasional

SMA Negeri 1 Garut

Jln. Merdeka No. 91 Telp. (0262) 233782 Garut 44151


Partai Damai Sejahtera adalah salah satu partai politik di Indonesia yang berasaskan Pancasila,
didirikan pada 1 Oktober 2001. Para pendirinya mendeklarasikan partai ini sebagai partai dengan
"dinamika kekristenan".

Ketua Umum : Denny Tewu

Sekretaris : Jenderal Sahat Sinaga

Didirikan : 1 Oktober 2001

Kantor pusat : DKI Jakarta

Ideologi : Pancasila

Sejarah

Didirikan pada hari Minggu, 28 Oktober 2001, para pendiri partai ini memiliki rencana untuk
menjadi Organisasi Peserta Pemilu, dimana kadernya kemudian ikut dicalonkan sebagai
Presiden, Wakil Presiden, dan calon-calon legislatif melalui sistem Pemilihan Umum yang
diadakan secara langsung pada tahun 2004. Berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh
Undang Undang Partai Politik (UU Parpol) nomor: 31 Tahun 2002 tentang syarat kelengkapan
pengurus dan cabang partai di minimal 50 persen provinsi dan 50 persen kabupaten/ kota pada
provinsi tersebut serta 25 persen kecamatan dari kabupaten, PDS didaftarkan dengan 18 provinsi
(syarat minimal adalah 15 provinsi) dan dinyatakan lolos sebagai Partai Politik Berbadan Hukum
berdasarkan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Indonesia pada Agustus 2003 bersama 17 Partai Politik lainnya (dari 237 parpol yang
mendaftar).

Konflik Internal

Menjelang Pemilu 2009 Partai Damai Sejahtera didera konflik internal dimana terdapat dua kubu
yang mengklaim kepemimpinan PDS yaitu kubu yang dipimpin oleh Ruyandi Hutasoit dan kubu
yang dipimpin oleh Rahmat Manullang. Perseteruan di tubuh PDS diawali dari Munas II PDS di
Bali tahun 2007, agenda Munas yang pada awalnya membahas penyempurnaan AD/ART sebagai
tindaklanjut hasil Rapimnas ditolak sebagian peserta Munas dimana sebagian peserta malah
menuntut untuk mengganti Ketua Umum. Tapi KPU memutuskan hanya mengakui PDS kubu
Ruyandi. Persoalan menjadi bertambah rumit saat Manullang menggugat Ruyandi cs ke
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 18 April 2008 dan menggugat Menkumham Andi
Matalatta karena telah mengeluarkan SK pengakuan kubu Ruyandi Hutasoit. Pada bulan Mei
2008 konflik PDS berakhir islah (damai) dengan kesepakatan.

Pada bulan Mei 2010 kepemimpinan Ruyandi kembali ditantang oleh Gerry Mbatemooy saat
menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I di Manado, Sulawesi Utara. Di mata Gerry, munas
itu tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, namun Wakil Ketua
Umum Denny Tewu menyatakan Munas Menado sah. Kubu Ruyandi Hutasoit dan Denny Tewu
di tahun 2010 tercatat masih berupaya menyusun kepengurusan di Manado.

Manuver Politik

Pada bulan Januari 2008 fraksi PDS tercatat menentang pembahasan Rancangan Undang-
Undang (RUU) Syariah dan UU Sukuk, namun pembahasan tetap berjalan berdasarkan
mekanisme. Menteri Agama Maftuh Basyuni menyatakan bahwa sikap penolakan partai PDS ini
mungkin dikarenakan dari pemahamannya, karena ekonomi syariah perbankan sendiri sudah
diterapkan di Eropa dan Amerika Serikat.

Pada Juli 2008 Partai Damai Sejahtera berencana menempatkan beberapa


selebritis untuk menjadi caleg dengan nama-nama seperti Maya Rumantir, Bella Saphira, Tessa
Kaunang, dan Ronny Pangemanan (komentator bola). Wakil Ketua DPP PDS Denny Tewu
menegaskan sikap partai melirik artis tidak berlandaskan latah atau ikut-ikutan parpol lain namun
berdasarkan realitas bahwa masyarakat masih memilih popularitas, dan artis dipilih karena
sangat dikenal.

Dalam Pemilu 2009 di bawah kepemimpinan Ruyandi Hutasoit, PDS berjanji untuk
dibuat sebagai partai terbuka dimana 10 persen caleg dari PDS adalah kader lintas agama.
Beberapa caleg PDS disebutkan juga ada yang merupakan pemuka agama nonkristiani.

Pada bulan Mei 2009 PDS tercatat mendeklarasikan dukungannya pada "Mega-Pro"
istilah yang digunakan untuk dukungan kepada capres-cawapres periode 2009-2014 yaitu
Megawati dan Prabowo. Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi PDS, Arisman Zagoto, dasar
dukungan ini dilakukan dengan alasan "paling kental dengan nasionalisme dan kerakyatannya
dibandingkan calon lain". Deklarasi dukungan ini disaksikan langsung Prabowo, cawapres yang
diusung Partai Gerindra yang berkesempatan mengucapkan terima kasih.

Hasil Pemilu

Pada Pemilu 2004 PDS memperoleh 2.424.319 suara atau 2,14 persen dari total perolehan suara
dengan mendapatkan 13 kursi di DPR. Sementara itu, pada Pemilu 2009 PDS memperoleh
1.541.592 suara atau 1,48 persen dari total perolehan suara, kurang dari 2,5 persen sebagaimana
yang dipersyaratkan oleh aturan ambang batas pemilu (electoral threshold), sehingga kehilangan
semua kursi dalam Dewan Perwakilan Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai