Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkansejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang
sistematis dan terorganisasiuntuk menyelidiki masalah tertentu yang
memerlukan jawaban Setiap permasalahanyang diteliti memiliki karakteristik
yang berbeda-beda oleh karena itu dibutuhkan pulametode penelitian
yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Ada berbagaimetode
penelitian yang dapat dilakukan untuk menyelediki masalah dan
mendapatkan pemecahannya, salah satunya adalah dengan metode studi kasus
(case study).
Penelitian studi kasus biasa digunakan untuk menjawab permasalahan
yang berkenaandengan how atau why. Dalam aspek penelitian manusia dapat
berada dalam berbagai posisi misalnya sebagai subyek, obyek, maupun sebagai
instrument penelitian dimana manusia sendiri yang melakukan kerja penelitian.
Penelitian ilmiah hanya dapat dilakukan pada hal yang kongkrit sebagai mana
dapat dirasa oleh indera manusia, bukan melakaukan dalam hal yang abstrak.1
Dari kumpulan hal konkrit tadi dikatakan bahwa penelitian ilmiah
adalah langkah dalam menemukan pengetahuan dimana pengetahuan
merupakan bahan ilmu, sementara ilmu pengetahuan adalah jawaban dari segala
masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia yang tentu saja dalam bentuk
kongkrit.2
Dalam merumuskan penelitian ilmiah perlu ada langkah-langkah
sistematis, jelas, dan teruji yang disebut metodologi. Metodologi membuat apa
yang dibutuhkan dalam penelitian ilmiah seperti data, bahan, cara mencari data,
dan sumber data tidak sembarangan. Metodologi pula juga yang membatasi agar

1
Ibrahim, Metode Penelitian Kualitatif, (Pontianak: Perpustakaan Nasional, TT), cet. I, 4.
2
Suryana, Metodologi Penelitian, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, TT), 1.

1
apa yang dibutuhkan penelitian ilmiah tidak meluas dan terfokus pada sumber
permasalah dan mengurangi resiko kesalahan data.3
Merujuk pada pengalaman, Creswell menyebutkan dalam penelitian
kualitatif dan riset design terdapat lima pendekatan dalam penelitian kualitatif
yang diuraikan secara komparatif untuk memberikan landasan teoretis dan
aplikatif bagi siapa pun yang ingin melaksanakan penelitian kualitatif, salah
satunya menganalisis dari suatu problematika atau studi kasus.4 Sebenarnya
keanehan ini wajar karena setiap pemikiran orang pasti bentuknya amat
beragam.
Bentuk analisa studi kasus ini membuat penulis harus berbaur atau
masuk kedalam lingkaran dalam permasalahan bukan ikut campur dalam
permasalahan. Oleh karena itu, penulis harus jeli dalam melakukan peneliatan
utamanya dalam studi kasus ini agar stigma lemah yang disandang bisa
terpatahkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penelitian studi kasus?
2. Apa jenis-jenis studi kasus?
3. Apa ciri-ciri penelitian studi kasus?
4. Bagaimana tipe penelitian studi kasus?
5. Bagaimana prosedur peneliatian studi kasus?
6. Apa tantangan yang dihadapi penelitian studi kasus?

3
Ibid, 4-5
4
John. W. Creswell, Penelitian kualitatif & Desin Riset Memilih diantara Lima
Pendekatan, Yogyakarta, Puataka Pelajar, 2014, Pengantar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa Itu Penelitian Studi Kasus


Studi kasus sesuai dengan namanya, metode penelitian studi kasus
merupakan penelitian suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada dalam
masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang,
keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan
sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok
individu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu.5
Lebih lanjut Creswell mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu
studi kasus yaitu :
1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi;
2. Kasus tersebut merupakan sebuah sistem yang terikat oleh waktu dan
tempat;
3. Studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi dalam pengumpulan
datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang
respons dari suatu peristiwa, dan
4. Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan menghabiskan waktu
dalam menggambarkan konteks atau setting untuk suatu kasus.
Berdasarkan paparan di atas, dapat diungkapkan bahwa studi kasus
adalah sebuah eksplorasi dari suatu sistem yang terikat atau suatu
kasus/beragam kasus yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang
mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang kaya dalam suatu
konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat
dikaji dari suatu program, peristiwa, aktivitas atau suatu individu.6 Karena
khusus meneliti suatu hal atau sistem tertentu, penelitian studi kasus bukanlah
dilakukan untuk menarik kesimpulan terhadap fenomena dari suatu populasi

5
Uwe Flick, An Introduction to Qualitative Research, (London: SAGE Publications,
2009), 134.
6
Ibid, 61.

3
atau kumpulan tertentu melainkan khusus untuk kejadian atau fenomena yang
diteliti saja.7
Dengan kata lain, studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti
menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan, serta
mengumpulkan informasi secara terinci dan mendalam dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data selama periode tertentu.
B. Jenis-jenis Studi Kasus
1. Studi Kasus Kesejarahan Mengenai Organisasi.
Penelitian ini dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu, dengan menelusuri perkembangan organisasinya.
2. Studi Kasus Observasi.
Penelitian ini mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui
observasi peran serta atau pelibatan (participan observation).
3. Studi Kasus Sejarah Hidup.
Penelitian yang mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud
mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang
khas.
4. Studi Kasus Kemasyarakatan.
Merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community studi)
yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar
(komunitas).
5. Studi Kasus Analisis Situasi.
Studi Kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau
kejadian tertentu.
6. Mikroethnografi.
Merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang
sangat kecil, seperti suatu ruangan kelas atau suatu kegiatan organisasi yang
sangat spesifik pada saat tertentu.8

7
Uwe Flick, An Introduction to Qualitative Research, (London: SAGE Publications,
2009), 138.
8
http://pascasarjana-halimi.blogspot.co.id/2014/12/penelitian-studi-kasus-desain-
metode.html (diakses pada tanggal 10 November 2017 pukul 22.00 wib).

4
C. Ciri-ciri Penelitian Studi Kasus
Pada dasarnya penelitian Studi kasus mempunya beberapa ciri-ciri,
adapun ciri-ciri penelitian Studi kasus adalah :
1. Fokus pada kasus yang diteliti (individu, institusi, lapangan, dll);
2. Seleksi hanya dilakukan dalam satu kasus;
3. Pendekatan paling konsekuen terhadap satu kasus tertentu (kasus per kasus);
4. Analisis institusi dan sejarah kehidupan;
5. Integrasi perspektif yang berbeda dalam suatu kasus;
6. Proses generalisasi yang agak sulit.9
Dalam bentuk lain, Creswell menyebutkan beberapa karakteristik
dalam penelitian studi kasus. Ciri atau karakteristik penelitian studi kasus yang
di utarakan Creswell terdapat beberapa perbedaan kecil antara lain :
1. Riset studi kasus dimulai dengan mengidentifikasi satu kasus yang spesifik;
2. Tujuannya dari pelaksanaan studi kasus tersebut untuk mengilustrasikan
kasus yang unik, kasus yang memiliki kepentingan yang tidak biasa dalam
dirinya dan perlu dideskripsikan atau diperinci.
3. Studi kasus itu memperlihatkan pemahaman mendalam tentang suatu kasus;
4. Pemilihan pendekatan untuk analisis dalam penelitian studi kasus berbeda-
beda sesuai kasus yang dihadapi;
5. Riset studi kasus yang baik juga menjelaskan deskripsi tentang suatu kasus;
6. Tema atau masalah yang timbul dapat diorganisasikan menjadi suatu
kronologi, menganalisis keseluruhan kasus untuk mengetahui berbagai
persamaan dan perbedaan diantara kasus tersebut.
7. Penelitian studi kasus diakhiri dengan kesimpulan yang hanya mewakili
kasus tersebut, namun tidak bisa mewakili kasus yang terjadi secara global
atau umum.10
Dari kedua uraian karekteristik dan ciri-ciri diatas, tidak salah apabila
penelitian studi kasus dianggap lemah karena dari hasil temuan yang didapat

9
Uwe Flick, An Introduction to Qualitative Research, 162.
10
John. W. Creswell, Penelitian kualitatif & Desin Riset Memilih diantara Lima
Pendekatan, 137-138.

5
hanya dapat mewakili satu kasus yang diteliti, dan tidak bisa mewakili kasus
umum yang terjadi. Meskipun dalam penelitian studi kasus harus memberikan
gambaran jelas tentang suatu kasus namun tidak mampu menjawab masalah
secara global yang masih berhubungan dengan kasus tersebut.
D. Tipe Penelitian Studi Kasus
Dalam penelitian studi kasus, terdapat beberapa tipe atau variasi dasar
yang membedakan, namun dari tipr atau variasi dasar ini dibedakan pada
batasan dari kasus itu sendiri. Ragam kasus ini juga membuat tipe atau variasi
bergantung pada sejauh mana seorang individu terlibat, ada berapa individu, ada
berapa kelompok, dan ada dalam aktivitas apa kesemuanya. Dan stdi kasus juga
dapat dibedakan berdasar pada sejauh mana kasus yang dihadapi.
Terdapat 3 (tiga) tipe atau jenis dalam penelitian studi kasus yang sesuai
penggambaran diatas, antara lain :
1. Studi Kasus Instrumental Tunggal
Dalam model ini, peneliti memfokuskan pada isu dan persoalan
kemudian memilih satu kasus terbatas untuk mengilustrasikan persoalan ini.
2. Studi Kasus Kolektif (kasus majemuk)
Dalam model ini, peneliti juga melakukan focus pada isu atau persoalan
tertentu, namun peneliti memilih beberapa kasus dalam mengilustrasikan
persoalan tersebut sehingga membuat suatu kesimpulan dari ilustrasi tetapi
kesulitan dalam mengeneralisasikan kaus tersebut.
3. Studi Kasus Intrinsik
Dalam model ini, peneliti justru terfokus pada fenomena kasus yang dia
angkat sendiri. Hal ini terjadi karena kasus dianggap merupakan kasus yang
unik dan lain daripada yang lain sehingga identifikasi kasus akan
memberikan jawaban akan kasus tersebut.11
Dari penjelasan tipe diatas, maka jelas penelitian studi kasus
mengidentifikasi masalah secara tepat sesuai dengan bagaimana bentuk
masalah itu sendiri ada. Suatu masalah atau kasus apabila di tangani dan

11
Ibid, 138-139.

6
diidentifikasi secara tepat maka akan memunculkan suatu sulusi tepat dan
menghindari efek bias dari suatu kasus yang terjadi.
E. Prosedur Penelitian Studi Kasus
Prosedur ini bertujuan agar identifikasi yang akan dilakukan bisa
terarah dan sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah, prosedur ini meliputi :
1. Peneliti harus menentukan terlebih dahulu apakah pendekatan studi kasus
sudah tepat dalam menghadapi permasalahan penelitian;
2. Peneliti harus mengidentifikasi kasus atau kasus-kasus serta masalah secara
mendalam;
3. Pengumpulan data dalam penelitian studi kasus bisa meluas sesuai
informasi yang dibutuhkan peneliti (sejalan dengan paradigm kualitatif);
4. Analisis data dapat dilakukan secara menyeluruh (holistic) dan dalam satu
aspek (melekat) pada satu kasus tertentu;
5. Pada tahap akhir, peneliti melaporkan makna atau kesimpulan dari kasus
tersebut tergantung dari temuan yang ada.12
F. Tantangan Penelitian Studi Kasus
Dalam penelitian studi kasus, tantangan dan hambatan pasti ada. Hal ini
menimbulkan asumsi bahwa studi kasusbisa dijadikan alternatif penyelesaian
kasus dalam suatu penelitian. Adapun tantangan yang dihadapi antara lain
1. Peneliti hendaknya dapat mengidentifikasi kasusnya dengan baik;
2. Peneliti hendaknya mempertimbangkan apakah akan mempelajari sebuah
kasus tunggal atau multikasus;
3. Dalam memilih suatu kasus diperlukan dasar pemikiran dari peneliti untuk
melakukan strategi sampling yang baik sehingga dapat pula mengumpulkan
informasi tentang kasus dengan baik pula;
4. Memiliki banyak informasi untuk menggambarkan secara mendalam suatu
kasus tertentu. Dalam merancang sebuah studi kasus, peneliti dapat
mengembangkan sebuah matriks pengumpulan data dengan berbagai
informasi yang dikumpulkan mengenai suatu kasus;

12
Robert K. Yin. Case Study Research Design and Methods. (Washington: COSMOS
Corporation, 1989), 156.

7
5. Memutuskan “batasan” sebuah kasus. Batasan-batasan tersebut dapat dilihat
dari aspek waktu, peristiwa dan proses.13
Dari berbagai tantangan ini sudah membuktikan bahwa benar penelitian
studi kasus dianggap lemah karena hanya bisa menyelesaikan dalam lingkup
suatu kasus saja. Namun dalam penelitian studi kasus identifikasi mendalam
akan suatu kasus juga dapat membuat penyelesaian masalah dalam suatu kasus
menjadi efektif dan efisien. Hendaknya tantangan-tantangan diatas bisa menjadi
pelecut bagi peneliti umtul tetap kritis dalam menghadapi problematikan yang
akan dihadapi dalam penelitian.

13
Yani Kusmarni, Laporan Studi Kasus Creswell, (Jakarta: TP, 2016) 142.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penelitian studi kasus merupakan penelitian suatu kasus atau fenomena
tertentu yang ada dalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk
mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Penelitian
ini dianggap lemah karena identifikasi hanya dilakukan dalam satu kasus
tersebut dan tidak mewakili kasus secara global, namun identifikasi
mendalam membuat kasus tersebut dapat terselesaikan dengan sangat baik.
2. Studi kasus mempunya beberapa jenis diantaranya: Studi kasus kesejarahan
menegenai organisasi, studi kasus observasi, studi kasus sejarah hidup, studi
kasus kemasyarakatan, studi kasus analisis situasi dan studi kasus
Mikroethnografi.
3. Ciri penelitian studi kasus adalah riset studi kasus dimulai dengan
mengidentifikasi satu kasus yang spesifik, tujuannya mengilustrasikan
kasus yang unik (intrinsik), pemahaman mendalam tentang suatu kasus,
bentuk analisis atau pendekatan dalam penelitian studi kasus berbeda-beda
sesuai kasus yang dihadapi, menjelaskan deskripsi tentang suatu kasus,
masalah yang timbul dapat dibuat suatu kronologi, penelitian studi kasus
diakhiri dengan kesimpulan yang hanya mewakili kasus tersebut, namun
tidak bisa mewakili kasus yang terjadi secara global atau umum.
4. Terdapat 3 (tiga) tipe dalam penelitian studi kasus yaitu Studi Kasus
Instrumental Tunggal (kasus terbatas/tunggal), Studi Kasus Kolektif
(majemuk/identifikasi beberapa kasus), Studi Kasus Intrinsik (focus pada
fenomena sendiri yang unik).
5. Prosedur dalam penelitian studi kasus adalah peneliti harus menentukan
terlebih dahulu apakah pendekatan studi kasus sudah tepat dalam
menghadapi permasalahan penelitian, peneliti harus mengidentifikasi kasus
atau kasus-kasus serta masalah secara mendalam, pengumpulan data dalam
penelitian studi kasus bisa meluas sesuai informasi yang dibutuhkan peneliti
(sejalan dengan paradigm kualitatif), analisis data dapat dilakukan secara

9
menyeluruh (holistic) dan dalam satu aspek (melekat) pada satu kasus
tertentu, pada tahap akhir, peneliti melaporkan makna atau kesimpulan dari
kasus tersebut tergantung dari temuan yang ada.
6. Tantangan yang dihadapi peneliti studi kasus adalah Peneliti hendaknya
dapat mengidentifikasi kasusnya dengan baik, Peneliti hendaknya
mempertimbangkan apakah akan mempelajari sebuah kasus tunggal atau
multi kasus.

10
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John. W. Penelitian kualitatif & Desin Riset Memilih diantara Lima
Pendekatan, Yogyakarta, Puataka Pelajar, 2014.
Flick, Uwe. An Introduction to Qualitative Research, London: SAGE Publications,
2009.
Ibrahim, Metode Penelitian Kualitatif, Pontianak: Perpustakaan Nasional, TT, cet.
I.
Suryana, Metodologi Penelitian, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, TT.
Yani Kusmarni, Laporan Studi Kasus Creswell, Jakarta: TP, 2016.
Yin, Robert K. Case Study Research Design and Methods. (Washington: COSMOS
Corporation, 1989).
http://pascasarjana-halimi.blogspot.co.id/2014/12/penelitian-studi-kasus-desain-
metode.html.

11

Anda mungkin juga menyukai