Kecenderungan kehidupan dalam era globalisasi telah membawa perubahan yang berlangsung
dengan cepat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan segala bentuk
dampaknya, terutama dampak terhadap lingkungan yang tidak kondusif lagi. Oleh karena itu,
pemerintah melakukan salah satu program perbaikan di bidang lingkungan hidup melalui perantara
sekolah. Dalam hal ini, pemerintah memberikan kewenangan kepada Kementerian Lingkungan Hidup
(KLH) yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk
mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah melalui program Adiwiyata. Program Adiwiyata merupakan salah satu program sekolah
yang dimaksudkan untuk membentuk generasi mendatang yang perduli lingkungan dan melestarikan
lingkungan sekolah. Dalam rangka memperkuat pelaksanaan program Adiwiyata perlu disiapkan
wadah kegiatan lebih memperkuat pemahaman akan pengelolaan lingkungan dalam bentuk afektif,
kognitif dan psikomotorik melalui bentuk Jambore Perduli Lingkungan bagi Generasi Muda / Pelajar.
Dalam pembinaan masih banyak dukungan yang harus diberikan guna mewujudkan terbentuk
sekolah yang berbudaya lingkungan, salah satunya melalui Corporate Soscial Responsibility (CSR) dari
dunia usaha yang perduli dengan lingkungan.
Proposal ini sebagai pengantar, dimana pelaksanaannya dan pelaksananya bisa ditentukan dan
dibentuk oleh perusahaan yang berminat melakukan pembinaan langsung ke sekolah-sekolah yang
diminati.
Demikian proposal ini dibuat untuk lebih mendekatkan dunia dengan dunia pendidikan yang
perduli terhadap lingkungan sejalan dengan visi perusahaan dan pemerintah/daerah.
Ir. H. HERMAWAN, MM
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
A. PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
1. LATAR BELAKANG.................................................................................................................. 1
2. MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................................................................... 2
B. TEMA JAMBORE PERDULI LINGKUNGAN BAGI GENERASI MUDA / PELAJAR DALAM 5 (LIMA)
TAHUN ............................................................................................................................................. 2
C. RANCANGAN KEGIATAN JAMBORE PERDULI LINGKUNGAN BAGI GENERASI MUDA /
PELAJAR ........................................................................................................................................... 2
D. KEBUTUHAN ANGGARAN ................................................................................................................ 3
E. PANITIA PELAKSANA........................................................................................................................ 6
F. PENUTUP ......................................................................................................................................... 6
iii
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan yang berkelanjutan telah menjadi komitmen dan tanggung jawab bersama
masyarakat dunia untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan dan kehancuran akibat
pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.
Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas dalam mewujudkan dan mendukung
pembangunan tersebut di Indonesia, telah dibuat dan disepakati kebijakan Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) oleh 4 (empat) instansi/kementerian yaitu Kementerian Negara
Lingkungan Hidup (KNLH), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Agama, dan
Kementerian Dalam Negeri. Kebijakan ini sebagai dasar arahan bagi para pemangku kepentingan
(stakeholders) dalam pelaksanaan dan pengembangan PLH di indonesia serta sebagai salah satu
solusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahanan tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan melalui dunia pendidikan.
Program Adiwiyata merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun
2004 dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup melalui prinsip edukatif, partisipatif dan berkelanjutan.
Program Adiwiyata adalah program yang dibentuk dalam rangka mendorong terciptanya
pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Tujuan
program Adiwiyata sendiri sesuai dengan konsepnya adalah mewujudkan warga sekolah yang
bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata
kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (KLH, 2012: 3). Prinsip
dasar yang dipegang oleh program Adiwiyata adalah partisipasi, dimana seluruh komponen turut
berperan aktif dan berlanjutan, dimana program ini dilakukan secara terus menerus (KLH, 2012:
3).
Dalam pelaksanaan program tersebut, sekolah-sekolah diberi pembinaan dan dukungan
agar berhasil menjadi sekolah Adiwiyata. Pembinaan dilakukan oleh Dinas terkait maupun
stakeholders di masing-masing kota hingga dari provinsi. Salah satu penghargaan Adiwiyata yaitu
sekolah Adiwiyata Mandiri, merupakan penghargaan kepada sekolah yang telah berhasil
mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat nasional dan memiliki minimal 10 sekolah imbas
Adiwiyata, dimana sekolah-sekolah imbas tersebut diberi pembinaan oleh calon sekolah
Adiwiyata Mandiri dan berhasil menjadi sekolah Adiwiyata.
Program Adiwiyata Mandiri bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
sehingga menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah terhadap lingkungan,
sehingga kemudian hari warga sekolah dapat turut bertanggung jawab dalam upaya
penyelamatan lingkungan hidup. Namun, kegiatan penyelamatan lingkungan hidup bukanlah
tanggung jawab sekolah sepenuhnya. Melainkan, memerlukan dukungan dari semua komponen
yakni orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Peran serta masyarakat dalam Program Adiwiyata
akan membantu mengembangkan dan meningkatkan kegiatan penyelamatan lingkungan hidup.
Purwanto (2004:197) menyatakan ada lima alasan pentingnya hubungan sekolah dan
masyarakat, yaitu:
1) sekolah adalah bagian integral dari masyarakat, sekolah bukan merupakan lembaga yang
terpisah dari masyarakat;
2) hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat;
3) sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota masyarakat dalam
bidang pendidikan;
4) kemajuan sekolah dengan masyarakat saling berkorelasi dan saling membantu; dan
5) sekolah adalah milik masyarakat, sekolah ada karena kebutuhan masyarakat akan
pendidikan.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa hubungan antara sekolah dan masyarakat
sangat penting. Partisipasi masyarakat yang tinggi akan memberikan kontribusi terhadap
perkembangan pendidikan untuk peningkatan kualitas sekolah. Oleh sebab itu, partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan Program Adiwiyata perlu diperkuat guna memperkuat
pemahaman tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam bentuk Jambore
Perduli Lingkungan bagi Generasi Muda / Pelajar. Dalam kegiatan tersebut diselenggarakan
berbagai kegiatan bagaimana mengelola lingkungan, membuat ekspresi positif agar lingkungan
lebih indah dan menarik (mural exhibition), membuat tulisan tentang lingkungan yang akan
1
dikompetisikan dan kepemimpinan untuk lebih mendorong penguatan pemahaman pengelolaan
lingkungan dari perencanaan hingga pelaksanaan.
B. TEMA JAMBORE PERDULI LINGKUNGAN BAGI GENERASI MUDA / PELAJAR DALAM 5 (LIMA)
TAHUN
Berikut ini tema yang akan diambil dalam pelaksanaan Jambore Perduli Lingkungan yaitu:
Tahun 1 : Sampahku!
Tahun 2 : Mangroveku!
Tahun 3 : Sungaiku!
Tahun 4 : Sumber Airku!
Tahun 5 : Kampungku!
Melakukan aksinya penanganan permasalahan yang ada secara nyata sesuai tema
Mempelajari bagaimana teknis pengelolaan permasalahan lingkungan yang baik dan benar.
Dalam seluruh kegiatan ada kompetisi untuk dipilih yang terbaik, sebagai wujud insentif
2
Sedangkan jadwal pelaksanaannya (tentatif bisa diatur kembali oleh perusahaan dan panitia
pelaksana yang ditunjuk) dilaksana pada triwulan kedua setiap tahunnya sebagaimana jadwal
berikut:
D. KEBUTUHAN ANGGARAN
RAB tahun 1 tema : Sampahku!
Harga
No. Uraian Satuan Jumlah Harga
Satuan
A. Biaya Personil 78.300.000
1 Panitia 25.800.000
- Ketua 1 org 1.200.000 1.200.000
- Sekretaris 1 org 1.000.000 1.000.000
- Bendahara 1 org 800.000 800.000
- Koordinator 4 org 700.000 2.800.000
- Anggota 40 org 500.000 20.000.000
2 Pengganti transport peserta 500 org 100.000 50.000.000
3 Pemateri 5 org 500.000 2.500.000
3
RAB tahun 2 tema : Mangroveku!
No. Uraian Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
A. Biaya Personil 117.400.000
1 Panitia 15.900.000
- Ketua 1 org 1.000.000 1.000.000
- Sekretaris 1 org 800.000 800.000
- Bendahara 1 org 600.000 600.000
- Koordinator 3 org 500.000 1.500.000
- Anggota 30 org 400.000 12.000.000
2 Pengganti transport peserta 1000 org 100.000 100.000.000
3 Pemateri 3 org 500.000 1.500.000
4
RAB tahun 4 tema : Sumber Airku!
No. Uraian Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
A. Biaya Personil 67.400.000
1 Panitia 15.900.000
- Ketua 1 org 1.000.000 1.000.000
- Sekretaris 1 org 800.000 800.000
- Bendahara 1 org 600.000 600.000
- Koordinator 3 org 500.000 1.500.000
- Anggota 30 org 400.000 12.000.000
2 Pengganti transport peserta 500 org 100.000 50.000.000
3 Pemateri 3 org 500.000 1.500.000
5
E. PANITIA PELAKSANA
Panitia pelaksana bisa langsung dikendalikan perusahaan atau dilaksanakan oleh LSM yang
kompeten dalam pendidikan lingkungan hidup seperti Sanggar Lingkungan Hidup dari Desa Kreyo
Kecamatan Klangenan. Bisa juga merupakan kombinasi unsur perusahaan, Dinas Lingkungan
Hidup dan LSM. Panitia pelaksana sepenuhnya menjadi pilihan perusahaan.
F. PENUTUP
Dengan terlaksananya kegiatan Jambore Perduli Lingkungan bagi Generasi Muda / Pelajar
akan ada 3.000 siswa yang akan memiliki pemahaman dan siap menjadi pionir dalam pengelolaan
lingkungan sehingga dapat memberikan efek perbaikan kualitas lingkungan di Kabupaten
Cirebon.
Ir. H. HERMAWAN, MM