Anda di halaman 1dari 8

15

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan sawah Desa Tanjung Rejo

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan ketinggian tempat

±25 m di atas permukaan laut dimulai pada bulan Mei 2017 sampai dengan

Agustus 2017.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi dari varietas

Ciherang, tanah sawah Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten

Deli Serdang, pupuk organik, ZA, pupuk urea, SP-36, KCl dan Dolomit, dan

pestisida.

Alat yang digunakan adalah jetor, cangkul, plastik ukuran 2x2 m, gunting,

meteran, timbangan analitik, alat tulis, kamera, dan sejumlah alat-alat yang

digunakan dalam membantu proses penelitian.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Faktorial dengan perlakuan sebagai berikut :

1. Faktor pemberian pupuk Urea, SP36, KCl, dan Dolomit berdasarkan target

produksi yang akan dicapai.

P1 7,5 ton/ha = 121,36 gram/Plot (total dari ke empat dosis pupuk )

P2 10 ton/ha = 161,82 gram/Plot (total dari ke empat dosis pupuk)

P3 12,5 ton/ha = 202,27 gram/Plot (total dari ke empat dosis pupuk)

P4 15 ton/ha = 242,73 gram/Plot (total dari ke empat dosis pupuk)


16

2. Faktor berdasarkan Indeks Hara Tanah

B1 = 80% (100% kurang 20%)

B2 = 90% (100% kurang 10%)

B3 = 100% (100% indeks hara standar)

B4 = 110% (100% tambah 10%)

B5 = 120 % (100% tambah 20%)

Jumlah kombinasi perlakuan 4 x 5 = 20 perlakuan :

P1 B1 P2 B1 P3 B1 P4 B1
(97,09 g/plot) (129,45 g/plot) (161,82 g/plot) (194,18 g/plot)

P1 B2 P2 B2 P4 B2
P3 B2
(109, 23 g/plot) (145,64 g/plot) (218,45 g/plot)

P1 B3 P2 B3 P3 B3 P4 B3
(121,36 g/plot) (161,82 g/plot) (182,05 g/plot) (242,73 g/plot)

P1 B4 P2 B4 P3 B4 P4 B4
(133,50 g/plot) (178,00 g/plot) (202,27 g/plot) (267,00 g/plot)

P1 B5 P2 B5 P3 B5 P4 B5
(145,64 g/plot) (194,18 g/plot) (242,73 g/plot) (291,27 g/plot)

Jumlah Plot penelitian : 20 Petak dengan ukuran tiap petak 1 x 1 m yang diulang 3

kali sehingga diperoleh 60 petak.

Analisis data yang digunakan sesuai dengan model linear sebagai berikut :

Yijk = µ + ρi + αj + βk + (αβ) jk + ∑ijk

Yijk : Hasil pengamatan faktor berdasarkan unsur hara yang dibutuhkan pada
taraf ke-j, faktor berdasarkan indeks hara tanah taraf ke-k dan dalam
ulangan ke-i
µ : efek nilai tengah
ρi : efek faktor ulangan pada taraf ke-i
αj : efek unsur hara yang dibutuhkan pada taraf ke-j
17

βk : efek indeks hara tanah pada taraf ke-k


(αβ) jk : pengaruh kombinasi unsur hara pada taraf ke-j dan indeks hara tanah
pada taraf ke-k
∑ijk : efek galat dari ulangan pada taraf ke-i dan pengaruh unsur hara pada
taraf ke-j serta pengaruh indeks hara tanah taraf ke-k .
Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik berdasarkan analisis

Varian pada setiap peubah amatan yang diukur dan diuji lanjutan bagi perlakuan

yang nyata dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada

taraf 5%.

Pelaksanaan penelitian

Persiapan Lahan

Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna kemudian dibuat petakan

ukuran 1 m x 1 m sebanyak 60 petakan. Saluran air masuk dan air keluar diatur

sedemikian rupa sehingga sistem pengairan berjalan baik dan lancar.

Pengisian Plot

Pada pengisian tanah ke Plot terlebih dahulu tanah yang telah diolah

dikeluarkan dari petakan sedalam 20 cm, kemudian tanah dimasukkan lagi kedalam

petakan percobaan yang telah dilapisi plastik berukuran 2 x 2 m dan dicampur

dengan pupuk sesuai dengan dosis pupuk dan diaduk hingga merata, diberikan air

secukupnya hingga tanah dalam keadaan macak-macak.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu pada saat pengolahan tanah dan pada

saat padi berumur 2 MST. Pupuk diberikan sesuai dengan target produksi yang akan

dicapai yaitu 7,5 ton/ha, 10 ton/ha, 12,5 ton/ha, dan 15 ton/ha dapat dilihat pada

tabel 2 dan tabel 3


18

Tabel 2. Dosis Pupuk Aplikasi I (diberikan pada saat pengolahan)

Dosis Pupuk (g)


Perlakuan Total
Urea SP36 KCl Dolomit
P1B1 11,25 4,82 26,08 22,99 65,14
P1B2 12,65 5,43 29,34 25,86 73,28
P1B3 14,06 6,03 32,60 28,74 81,42
P1B4 15,46 6,63 35,86 31,61 89,56
P1B5 16,87 7,23 39,12 34,48 97,70
P2B1 15,00 6,43 34,77 30,65 86,85
P2B2 16,87 7,23 39,12 34,48 97,70
P2B3 18,74 8,04 43,46 38,31 108,56
P2B4 20,62 8,84 47,81 42,15 119,42
P2B5 22,49 9,65 52,16 45,98 130,27
P3B1 18,74 8,04 26,08 22,99 75,85
P3B2 21,09 9,04 48,90 43,10 122,13
P3B3 23,43 10,05 54,33 47,89 135,70
P3B4 25,77 11,05 59,76 52,68 149,27
P3B5 28,12 12,06 65,20 57,47 162,84
P4B1 22,49 9,65 52,16 45,98 130,27
P4B2 25,30 10,85 58,68 51,72 146,56
P4B3 28,12 12,06 65,20 57,47 162,84
P4B4 30,93 13,26 71,71 63,22 179,12
P4B5 33,74 14,47 78,23 68,97 195,41
19

Tabel 3. Dosis Pupuk Aplikasi II (diberikan pada saat 2 MST)

Dosis Pupuk (g)


Perlakuan Total
Urea SP36 KCl Dolomit
P1B1 14,53 7,58 3,73 6,11 31,96
P1B2 16,35 8,52 4,20 6,88 35,95
P1B3 18,17 9,47 4,67 7,64 39,94
P1B4 19,98 10,42 5,14 8,40 43,94
P1B5 21,80 11,36 5,60 9,17 47,93
P2B1 19,38 10,10 4,98 8,15 42,61
P2B2 21,80 11,36 5,60 9,17 47,93
P2B3 24,22 12,63 6,22 10,19 53,26
P2B4 26,64 13,89 6,85 11,20 58,58
P2B5 29,07 15,15 7,47 12,22 63,91
P3B1 24,22 12,63 3,73 6,11 46,69
P3B2 27,25 14,20 7,00 11,46 59,92
P3B3 30,28 15,78 7,78 12,73 66,57
P3B4 33,31 17,36 8,56 14,00 73,23
P3B5 36,33 18,94 9,34 15,28 79,89
P4B1 29,07 15,15 7,47 12,22 63,91
P4B2 32,70 17,05 8,40 13,75 71,90
P4B3 36,33 18,94 9,34 15,28 79,89
P4B4 39,97 20,83 10,27 16,81 87,88
P4B5 43,60 22,73 11,20 18,33 95,87

Persemaian

Sebelum melakukan persemaian, benih direndam terlebih dahulu. Benih

yang mengapung dibuang, benih yang tenggelam direndam selama 24 jam dan

diperam 24 jam hingga berkecambah. Media persemaian dibuat dalam cup air

mineral kemudian benih ditanam kedalam cup dengan jumlah benih satu.

Persemaian dilakukan secara bersamaan sampai umur 14 hari.


20

Penanaman

Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 14 hari dengan jarak tanam

20 x 10 cm. Jumlah bibit yang dimasukan ke dalam lubang tanam sebanyak

1 bibit/lubang tanam.

Pemeliharaan tanaman

Pengendalian hama penyakit dilakukan terhadap tanaman yang terserang

hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida dan fungisida sesuai gejala

serangan yang ditemukan dilapangan. Penyiangan dilakukan secara manual.

Penyiangan dilakukan dengan membersihkan petakan-petakan sawah hingga bersih

dari gulma.

Panen

Pemanenan dilakukan ketika tanaman telah menunjukkan kriteria matang

panen dengan ciri-ciri daun bagian atas mengering, gabah matang penuh, keras dan

berwarna kuning. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang dibawah

malai dengan menggunakan sabit.

Parameter penelitian

Tinggi tanaman (cm)

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai tanaman berumur 2 minggu

setelah di pindah tanamkan ke lapangan dari media persemaian dengan interval

waktu satu kali dalam 2 minggu hingga tanaman mengeluarkan malai

(umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara mengukur tanaman mulai dari

pangkal batang sampai ujung daun.


21

Jumlah anakan per rumpun (batang)

Jumlah anakan dihitung mulai tanaman berumur 2 minggu setelah pindah

tanam dengan interval waktu satu kali dalam 2 minggu hingga tanaman

mengeluarkan bulir (umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara menghitung

jumlah anakan yang muncul pada saat umur 2 minggu setelah tanam.

Jumlah malai per sampel (malai)

Jumlah malai per sampel dihitung saat panen dengan cara, menghitung

semua malai yang sudah berisi dan matang menjadi buah pada rumpun setiap

tanaman sampel.

Panjang malai per sampel (cm)

Panjang malai per sampel dihitung pada saat panen dengan cara menghitung

panjang semua malai yang sudah berisi dan matang menjadi buah pada sampel

rumpun dalam setiap plot.

Bobot 1000 bulir gabah kering (g)

Bobot 1000 bulir gabah kering dihitung dengan cara menimbang 1000

gabah berisi yang dikeringkan selama satu hari dari setiap rumpun tanaman sampel.

Bobot gabah bruto kering/plot (g)

Bobot gabah bruto kering dihitung dengan cara menimbang hasil gabah

hampa yang dikeringkan selama satu hari dari setiap rumpun pada tanaman .

Bobot gabah netto kering/plot (g)

Bobot gabah netto kering dihitung dengan cara menimbang hasil gabah

bernas yang dikeringkan selama satu hari dari setiap rumpun pada tanaman.
22

Bobot jerami kering/plot (g)

Penghitungan bobot jerami kering dilakukan dengan mengeringkan jerami

selama satu hari dari setiap rumpun tanaman, kemudian ditimbang.

Anda mungkin juga menyukai