PENDAHULUAN
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel (UU RI No. 38 Tahun 2004). Jalan merupakan akses yang
menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya dalam satu daratan. Dalam
adalah suatu prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan
lintas, yang berada pada permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau air
serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.
Yang selanjutnya ditetapkan pula pengertian jalan umum yaitu jalan yang
tidak termasuk jalan khusus, yaitu jalan yang tidak diperuntukkan bagi lalu lintas
umum, antara lain jalan inspeksi pengairan, jalan inspeksi minyak atau gas, jalan
1
Pembagian pengelompokan jalan dalam beberapa kelas didasarkan pada
jalan.
kelancaran lalu lintas tergantung dari kondisi perkerasan jalan tersebut. Bila
maka kelancaran lalu lintas akan terganggu baik dari segi waktu maupun biaya.
Oleh karena itu, perkerasan jalan harus direncanakan sesuai kebutuhan serta
dapat melakukan sesuatu secara cepat namun akurat. Perkerasan jalan selama ini
dihitung dengan secara manual dan cukup menyita waktu lebih. Berdasarkan
2
1.2 Permasalahan
Dalam perencanaan jalan ada dua hal penting yang harus terpenuhi yakni
perencanaan geometrik jalan dan perencanaan struktur perkerasan jalan (tebal lapis
lapis yang efektif dan efisien dalam hal biaya serta memiliki umur rencana yang
cukup memadai. Dengan demikian, dalam perencanaan ini ada beberapa persoalan
1.3 Tujuan