Anda di halaman 1dari 14

PARADIGMA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN BERDASARKAN

ASAS KEPASTIAN HUKUM, KEMANFAATAN, DAN KEADILAN

Makalah Jurnal

Oleh :
Herwin Sulistyowati

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURAKARTA
2014
PARADIGMA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN BERDASARKAN
ASAS KEPASTIAN HUKUM, KEMANFAATAN, DAN KEADILAN

Herwin Sulistyowati
Email : herwinsulistyowati232@yahoo.co.id

Abstract:
Abstrak : Latar belakang Penegakan hukum mempunyai makna, bagaimana hukum itu
harus dilaksanakan, sehingga dalam penegakan hukum tersebut harus diperhatikan
unsur-unsur kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang apakah dalam penegakan hukum
lingkungan di Indonesia ketiga unsur kepastian, kemanfaatan, dan keadilan telah
diterapkan secara proporsional seimbang dalam penanganannya.
Kata Kunci : kepastian,kemanfaatan,keadilan.

A. Latar Belakang Masalah ada terlebih dahulu yang melarang


Penegakan hukum mempunyai makna, perbuatan pencemaran tersebut. Itulah
bagaimana hukum itu harus yang dikehendaki dalam kepastian
dilaksanakan, sehingga dalam hukum, apa bunyi hukum itulah yang
penegakan hukum tersebut harus dilaksanakan.
diperhatikan unsur-unsur kepastian Sebaliknya masyarakat
hukum, kemanfaatan, dan keadilan. menghendaki adanya manfaat dalam
Keadilan dalam cita hukum yang pelaksanaan peraturan atau penegakan
merupakan pergulatan kemanusiaan hukum lingkungan tersebut. Hukum
berevolusi mengikuti ritme zaman dan lingkungan dibuat dengan tujuan untuk
ruang, dari dahulu sampai sekarang melindungi lingkungan dan memberi
tanpa henti dan akan terus berlanjut manfaat kepada masyarakat. Artinya
sampai manusia tidak beraktivitas lagi. peraturan tersebut dibuat adalah untuk
Manusia sebagai mahkluk ciptaan kepentingan masyarakat, sehingga
Tuhan yang terdiri atas roh dan jasad jangan sampai terjadi bahwa, karena
memiliki daya rasa dan daya pikir yang dilaksanakannya peraturan tersebut,
dua-duanya merupakan daya rohani, masyarakat justru menjadi resah.
dimana rasa dapat berfungsi untuk Contoh: sebuah pabrik konveksi yang
mengendalikan keputusan-keputusan mempekerjakan ribuan orang ditutup
akal agar berjalan diatas nilai-nilai moral karena ia telah mencemarkan
seperti kebaikan dan keburukan, karena lingkungan, hal ini tentu akan
yang dapat menentukan baik dan buruk menimbulkan keresahan baik terhadap
adalah rasa kepastian hukum masyarakat dunia usaha maupun para
menghendaki bagaimana hukumnya pekerjanya. Mengapa tidak dicari jalan
dilaksanakan, tanpa peduli bagaimana keluar lainnya, misalnya menyeret
pahitnya (fiat justitia et pereat mundus: pengelola perusahaan tersebut ke
meskipun dunia ini runtuh hukum harus pengadilan, mewajibkan perusahaan
ditegakkan). Hal ini dimaksudkan agar membayar pemulihan lingkungan, tetapi
tercipta ketertiban dalam masyarakat. kegiatan pabrik tetap berjalan dengan
Misalnya: "Barang siapa mencemarkan pengawasan ketat disertai pengurangan
lingkungan maka ia harus dihukum," produksi. Inilah yang disebut dengan
ketentuan ini menghendaki agar siapa kemanfaatan dalam penegakan hukum
pun (tidak peduli jabatannya) apabila lingkungan.
melakukan perbuatan pencemaran Unsur ke tiga adalah keadilan.
lingkungan maka ia harus dihukum. Dalam penegakan hukum lingkungan,
Ingat: bahwa dihukumnya pencemar di keadilan harus diperhatikan. Namun
sini bukan karena ia mencemarkan (jadi demikian hukum tidak identik dengan
bukan berdasar sebab-akibat), tetapi keadilan, karena hukum itu sifatnya
karena adanya suatu peraturan yang umum, mengikat setiap orang, dan

1
menyamaratakan; bunyi hukum: "barang 1. Aspek Kepastian,
siapa mencemarkan lingkungan hidup Kemanfaatan dan Keadilan
harus dihukum," artinya setiap orang Hukum
yang mencemarkan lingkungan harus Sebagaimana diketahui
dihukum, tanpa membeda-bedakan bahwa hukum lingkungan
kedudukan atau jabatan siapa yang merupakan bidang hukum yang
mencemarkan. Tetapi sebaliknya, relatif masih baru. Oleh karena
keadilan bersifat subyektif, itu dalam penegakan
individualistis, dan tidak hukumnya, para pencari
menyamaratakan; artinya adil bagi si A keadilan (masyarakat) dan
belum tentu adil bagi si B; pencemar aparat penegak hukumnya
yang dimenangkan akan mengatakan masih sering mengalami
bahwa keputusan tersebut adil, tetapi kebingungan. Misalnya, kepada
hal itu tentu dirasakan tidak adil bagi si siapa korban harus melapor,
korban. atau siapakah yang berhak
Dari uraian di atas dapat menjadi penyidik dalam kasus
disimpulkan, bahwa tanpa kepastian lingkungan? bagaimana proses
hukum orang tidak tahu apa yang harus beracaranya sejak kasus
diperbuatnya dan akhirnya timbul tersebut terjadi sampai diajukan
keresahan. Tetapi, apabila kita terlalu dan diproses di pengadilan?
mengejar kepastian hukum, terlalu ketat Untuk mengatasi
dalam mentaati peraturan hukum kebingungan masyarakat
akibatnya akan menjadi kaku dan akan tersebut, pada tanggal 5 Juni
menimbulkan rasa tidak adil. Undang- 1987 telah dikeluarkan Surat
undang sering terasa kejam apabila Edaran Menteri Negara
dilaksanakan secara ketat: lex dura, sed Kependudukan dan Lingkungan
tamen scripta (undang-undang itu Hidup Nomor 3 Tahun 1987
kejam, tetapi memang demikianlah tentang Prosedur
bunyinya). Penanggulangan Kasus
Kalau dalam penegakan hukum Pencemaran dan Perusakan
yang diperhatikan hanya kepastian Lingkungan Hidup. Dalam surat
hukum, maka unsur-unsur lainnya edaran tersebut disebutkan,
dikorbankan. Demikian pula kalau yang bahwa penegakan hukum
diperhatikan hanyalah kemanfaatan, dalam kasus pencemaran dan
maka kepastian hukum dan keadilan atau perusakan lingkungan
dikorbankan, demikian seterusnya. hidup melibatkan Menteri Dalam
Berdasarkan uraian diatas, dapat Negeri, Menteri Kehakiman,
dirumuskan permasalahan yaitu : Menteri Negara Kependudukan
“Apakah dalam penegakan hukum dan Lingkungan Hidup, Jaksa
lingkungan di Indonesia ketiga unsur Agung dan Kepala Kepolisian.
kepastian, kemanfaatan, dan keadilan Laporan dari penderita
telah diterapkan secara proporsional atau anggota masyarakat
seimbang dalam penanganannya ?” tentang telah terjadinya
Manfaat yang dapat diambil dari pencemaran dan atau
ada dua. Pertama,manfaat teoritis : perusakan lingkungan hidup
penulis berharap dengan penelitian ini disampaikan kepada aparat
dapat memberikan sumbangan ilmu pemerintah desa yang wajib
bagi ilmu hukum khususnya hukum segera meneruskannya kepada
lingkungan. Kedua, manfaat praktis ; Bupati/Walikotamadya Kepala
untuk menambah wawasan bagi Daerah T'ulgkat II dengan
masyarakat tentang penegakan hukum tembusan Kepolisian Republik
lingkungan yang mampu berlandaskan Indonesia (RI), sedangkan
ketiga unsur-unsur tersebut. untuk DKI Jakarta laporan
diajukan kepada Gubernur
B. Tinjauan Pustaka Kepala Daerah Khusus Ibu Kota

1
Jakarta dengan tembusan
kepada Kepolisian RI, masing- C. HASIL PENELITIAN DAN
masing yang membawahi PEMBAHASAN
wilayah lokasi terjadinya 1. Dampak Pembangunan
pencemaran dan atau Industri
perusakan lingkungan hidup. Pembangunan yang
Bupati/Walikotamadya dilakukan oleh bangsa
Kepala Daerah Tingkat II atau Indonesia bertujuan untuk
Gubernur Kepala Daerah meningkatkan kesejahteraan
Khusus Ibu Kota Jakarta setelah dan mutu hidup rakyat. Proses
menerima laporan tersebut pelaksanaan pembangunan, di
segera memberitahukan satu pihak menghadapi
langkah tindak lanjut kepada permasalahan jumlah
kepolisian RI tentang telah penduduk yang besar dengan
diterimanya laporan. tingkat pertambahan yang
Apabila diperhatikan tinggi, di lain pihak sumber
tentang tata cara pelaporan daya alam adalah terbatas.
yang diatur dalam Surat Edaran Kegiatan pembangunan
tersebut, maka sekilas nampak dan jumlah penduduk yang
terdapat perbedaan tentang meningkat dapat
prosedur melapor dengan yang mengakibatkan tekanan
diatur dalam Kitab Undang- terhadap sumber daya alam.
undang Hukum Acara Pidana Pendayagunaan sumber daya
(KUHAP). Dalam Surat Edaran alam untuk meningkatkan
tersebut, kewajiban melaporkan kesejahteraan dan mutu hidup
tentang telah terjadinya rakyat harus disertai dengan
peristiwa pidana (pencemaran upaya untuk melestarikan
dan atau perusakan) adalah kemampuan lingkungan hidup
kepada aparat pemerintah yang serasi dan seimbang
daerah dan tidak langsung ke guna menunjang
polisi. Namun demikian, apabila pembangunan yang
diperhatikan secara berkesinambungan, dan
keseluruhan maka isi dari Surat dilaksanakan dengan
Edaran tersebut, pada dasarnya kebijaksanaan yang terpadu
tidak ada perbedaan dengan dan menyeluruh serta
ketentuan yang selama ini memperhitungkan kebutuhan
berlaku dalam KUHAP; karena generasi sekarang dan
kesemuanya itu bermuara pada mendatang. Dengan demikian,
polisi sebagai penyidik tunggal. pembangunan untuk
Sebenarnya dalam meningkatkan kesejahteraan
kasus-kasus lingkungan hidup, dan mutu hidup rakyat
baik yang bersifat pidana tersebut, baik generasi
maupun perdata, kesemuanya sekarang dan generasi
tidak membutuhkan sebuah mendatang, adalah
hukum acara (lingkungan) pembangunan berwawasan
tersendiri atau khusus. Artinya lingkungan.
proses beracaranya tetap Pengertian
menggunakan peraturan pembangunan berwawasan
perundangundangan yang telah lingkungan adalah upaya
ada yaitu Kitab Undang-undang sadar dan berencana
Hukum Acara Pidana (KUHAP) menggunakan dan mengelola
untuk kasus pidana lingkungan, sumber daya secara bijaksana
dan menggunakan HIR dan dalam pembangunan yang
RBg untuk kasus perdata berkesinambungan untuk
lingkungan.

2
meningkatkan mutu hidup. tidak sampai merusak
(Pasal 1 butir 13, UULH) kemampuan sumber alam
Ada 3 hal penting yang untuk diperbaharui; dan
tercakup di sini, yaitu: (1) (4) dampak negatif
pengelolaan sumber alam pengolahannya ikut
secara bijaksana; (2) dikelola.
pembangunan f. Selain sifat sumber alam,
berkesinambungan sepanjang yaitu dapat diperbaharui
masa; dan (3) peningkatan atau tidak, faktor-faktor
kualitas hidup. yang mempengaruhi
Di atas telah disebutkan sumber alam yang perlu
bahwa sumber alam terdiri diperhitungkan adalah:
atas, pertama yang bisa 2. a. jumlah, kualitas,
diperbaharui (renewable dan lokasi
resource) seperti kayu, penduduk;
tumbuhtumbuhan, dan lain- 3. b. teknologi yang
lain; kedua adalah yang tidak dipakai; dan
bisa diperbaharui 4. c. pola hidup yang
(nonrenewable resource) mengkonsumsi
seperti batu bara, minyak sumber alam.
bumi, bahan, tambang, dan 5. Semua faktor
lain-lain. Sehubungan dengan tersebut di atas
hal tersebut, pengelolaan harus diperhatikan,
sumber alam yang tak apabila ingin
terbaharui perlu berhasil dalam
memperhitungkan hal-hal melaksanakan
sebagai berikut : pembangunan
a. Segi keterbatasan jumlah berwawasan
dan kualitas sumber lingkungan. Dalam
alam; kaitan ini, menurut
b. lokasi sumber alam serta Emil Salim
pengaruhnya terhadap (1988:169-173),
pertumbuhan masyarakat terdapat lima pokok
dan pembangunan ikhtiar yang perlu
daerah; dikembangkan
c. penggunaan sumber alam dengan sungguh-
agar tidak boros; dan sungguh untuk
d. dampak negatif melaksanakan
pengolahan berupa pembangunan
limbah perlu dipecahkan berwawasan
secara bijaksana, lingkungan, yaitu:
termasuk ke mana 6. l. menumbuhkan
rnembuangnya dan sikap kerja
sebagainya. berdasarkan
e. Sebaliknya pengolahan kesadaran saling
sumber alam yang dapat membutuhkan
diperbaharui perlu antara satu dengan
memperhitungkan: (1) yang lain. Hakikat
cara pengolahan yang lingkungan hidup
secara serentak disertai adalah memuat
proses pembaharuannya; hubungan saling
(2) hasil penggunaannya kait-mengkait dan
untuk sebagian menjamin hubungan saling
pembaruan sumber alam; membutuhkan
(3) teknologi yang dipakai antara sektor satu

3
dengan sektor lain, Indonesia harus
daerah satu dengan mampu mencegah
daerah lain, negara terulangnya pola
satu dengan negara industrialisasi yang
lain, bahkan antara merusak lingkungan
generasi sekarang seperti dialami
dengan generasi negara-negara
mendatang. Oleh maju;
karena itu 9. 4.
diperlukan sikap mengembangka
kerjasama dengan n kesadaran
semangat lingkungan di
solidaritas kalangan
antarsektor, masyarakat
antardaerah, sehingga tumbuh
antamegara.dan menjadi kesadaran
antargenerasi; berbuat;
7. 2. kemampuan 10. 5. menumbuhkan
menyerasikan lembaga-lembaga
kebutuhan dengan swadaya
kemampuan masyarakat yang
sumber alam dalam dapat
menghasilkan mendayagunakan
barang dan jasa. dirinya untuk
Kebutuhan manusia menggalakkan
yang terus menerus partisipasi
meningkat perlu masyarakat dalam
dikendalikan untuk mencapai tujuan
disesuaikan dengan pengelolaan
pola penggunaan lingkungan hidup.
sumber alam 11. Kaitannya dengan
secara bijaksana; pembangunan
8. 3. berwawasan
mengembangkan lingkungan,
sumber daya lingkungan hidup
manusia agar hendaknya
mampu merupakan suatu
menanggapi dimensi tersendiri
tantangan dari pembangunan,
pembangunan di samping
tanpa merusak merupakan bagian
lingkungan. Untuk kesatuan
Indonesia, yang pembangunan.
akan memasuki Penempatan
tahap industrialisasi lingkungan hidup ke
dalam Repelita- dalam dimensi
Repelita yang akan pembangunan
datang, harus dapat dilakukan
mampu dengan cara
mengembangkan sebagai berikut :
teknologi tanpa 12. 1. salah satu
limbah yang banyak sebab yang
dan menghemat merupakan bagian
sumber alam. Untuk terbesar dari
itu mulai sekarang, masalah lingkungan

4
hidup di negara merupakan bidang
berkembang adalah hukum yang relatif
karena masih baru. Oleh
keterbelakangan, karena itu dalam
sehingga penegakan
pemecah~n hukumnya, para
masalah tersebut pencari keadilan
adalah dengan (masyarakat) dan
meningkatkan aparat penegak
proses hukumnya masih
pembangunan di sering mengalami
segala bidang; kebingungan.
13. 2. badan-badan Misalnya, kepada
perencana yang siapa korban harus
ada, baik di tingkat melapor, atau
nasional maupun di siapakah yang
tingkat daerah berhak menjadi
memegang peranan penyidik dalam
penting dalam kasus lingkungan?
perumusan, bagaimana proses
implementasi, dan beracaranya sejak
evaluasi rencana- kasus tersebut
rencana serta terjadi sampai
program-program diajukan dan
lingkungan hidup. diproses di
Program ini harus pengadilan?
ditunjang dengan 17. Untuk mengatasi
peningkatan kerja kebingungan
sama lintas masyarakat
sektoral, tersebut, pada
penyediaan tanggal 5 Juni 1987
anggaran terpadu telah dikeluarkan
serta tenaga yang Surat Edaran
kompeten dan Menteri Negara
bermutu; dan Kependudukan dan
14. 3. kebijakan yang Lingkungan Hidup
mensyaratkan Nomor 3 Tahun
pembuatan Analisis 1987 tentang
Mengenai Dampak Prosedur
Lingkungan untuk Penanggulangan
proyek-proyek Kasus Pencemaran
pembangunan yang dan Perusakan
diperkirakan Lingkungan Hidup.
mempunyai dampak Dalam surat edaran
penting harus tersebut disebutkan,
dilaksanakan bahwa penegakan
secara konsisten hukum dalam kasus
dan konsekuen. pencemaran dan
15. 2. Aspek atau perusakan
Kepastian, lingkungan hidup
Kemanfaatan dan melibatkan Menteri
Keadilan Hukum Dalam Negeri,
16. Sebagaimana Menteri Kehakiman,
diketahui bahwa Menteri Negara
hukum lingkungan Kependudukan dan

5
Lingkungan Hidup, 20. Apabila
Jaksa Agung dan diperhatikan
Kepala Kepolisian. tentang tata cara
18. Laporan dari pelaporan yang
penderita atau diatur dalam Surat
anggota Edaran tersebut,
masyarakat tentang maka sekilas
telah terjadinya nampak terdapat
pencemaran dan perbedaan tentang
atau perusakan prosedur melapor
lingkungan hidup dengan yang diatur
disampaikan dalam Kitab
kepada aparat Undangundang
pemerintah desa Hukum Acara
yang wajib segera Pidana (KUHAP).
meneruskannya Dalam Surat
kepada Edaran tersebut,
Bupati/Walikotamad kewajiban
ya Kepala Daerah melaporkan tentang
T'ulgkat II dengan telah terjadinya
tembusan peristiwa pidana
Kepolisian Republik (pencemaran dan
Indonesia (RI), atau perusakan)
sedangkan untuk adalah kepada
DKI Jakarta laporan aparat pemerintah
diajukan kepada daerah dan tidak
Gubernur Kepala langsung ke polisi.
Daerah Khusus Ibu Namun demikian,
Kota Jakarta apabila diperhatikan
dengan tembusan secara keseluruhan
kepada Kepolisian maka isi dari Surat
RI, masing-masing Edaran tersebut,
yang membawahi pada dasarnya tidak
wilayah lokasi ada perbedaan
terjadinya dengan ketentuan
pencemaran dan yang selama ini
atau perusakan berlaku dalam
lingkungan hidup. KUHAP; karena
19. Bupati/Walikotamad kesemuanya itu
ya Kepala Daerah bermuara pada
Tingkat II atau polisi sebagai
Gubernur Kepala penyidik tunggal.
Daerah Khusus Ibu 21. Sebenarnya dalam
Kota Jakarta kasus-kasus
setelah menerima lingkungan hidup,
laporan tersebut baik yang bersifat
segera pidana maupun
memberitahukan perdata,
langkah tindak kesemuanya tidak
lanjut kepada membutuhkan
kepolisian RI sebuah hukum
tentang telah acara (lingkungan)
diterimanya tersendiri atau
laporan. khusus. Artinya
proses beracaranya

6
tetap menggunakan bagi aparat
peraturan penegak hukum
perundang- dan aparatur
undangan yang pemerintah yang
telah ada yaitu akan melaksanakan
Kitab Undang- undang-undang.
undang Hukum Dalam hal
Acara Pidana penanganan kasus-
(KUHAP) untuk kasus pencemaran
kasus pidana lingkungan di
lingkungan, dan lapangan,
menggunakan HIR ditentukan pula
dan RBg untuk kasus-kasus
kasus perdata prioritas yang dapat
lingkungan. diselesaikan secara
22. 3. Pendekatan hukum, dan
Interdisipliner pengembangan
23. Dalam penegakan sistem penegakan
hukum, menurut hukumnya (Silalahi,
Hardjasoemantri 1992: 184-186).
(1994: 390393), ada 25. Menurut hemat
suatu pendapat penulis dalam
yang keliru yang penegakan hukum,
mengatakan bahwa khususnya yang
penegakan hukum berhubungan
hanyalah melalui dengan lingkungan
proses di hidup, diperlukan
pengadilan. Di pendekatan
samping itu, seolah- interdisipliner dan
olah penegakan multidisipliner
hukum adalah sehingga untuk itu
semata-mata diperlukan
tanggung jawab dari pemahaman
aparat penegak berbagai disiplin
hukum. Padahal, ilmu lain yang
sesungguhnya, terkait
penegakan hukum (Soemartono, 1991:
adalah kewajiban 58).
dari seluruh 26. Penegakan hukum
anggota dilaksanakan
masyarakat melalui berbagai
sehingga untuk itu, jalur dengan
pemahaman berbagai sanksinya,
tentang hak dan seperti sanksi
kewajiban menjadi administratif, sanksi
syarat mutlak. perdata, dan sanksi
24. Salah satu upaya pidana. Dalam
untuk mengatasi hal kasus-kasus
tersebut, antara pencemaran
lain, dengan lingkungan, jalur
meningkatkan pertama penegakan
kualitas sumber hukum, seharusnya,
daya manusia adalah jalur
melalui pendidikan, administratif dengan
pelatihan singkat sanksi administratif,

7
yang dapat meliputi: pencemaran di
(1) pemberian negaranegara maju
teguran keras; (2) yang menjadi
pembayaran uang anggota OECD.
paksaan 29. Tentang penerapan
(dwangsom); (3) sanksi perdata
penangguhan tersebut, pertama-
berlakunya ijin; (4) tama yang perlu
pencabutan ijin. diatur adalah
27. Dalam berbagai mengenai tata cara
kasus pencemaran, pengaduan oleh
pada umumnya penderita. Hal ini
Pemerintah penting sekali
cenderung untuk diatur, karena
tidak menjatuhkan dalam banyak hal
sanksi administratif penderita adalah
karena adanya rakyat biasa yang
kekhawatiran kurang mengetahui
bahwa hal itu dapat bagaimana
menimbulkan mempergunakan
gejolak sosial akibat haknya untuk minta
ditutupnya ganti kerugian.
perusahaan dan di- Dalam tata cara
PHK-nya para pengaduan ini perlu
pekerja. Untuk itu, diatur kepada siapa
seharusnya penderita dapat
pencabutan ijin melapor, disertai
adalah tindakan kemungkinan pula
terakhir setelah untuk minta pihak
bentukbentuk lain guna melapor
sanksi administratif dan mengadu atas
lainnya diterapkan. namanya.
28. Kemungkinan 30. Dalam kaitannya
lainnya adalah dengan prosedur
sanksi perdata, penanggulangan
yang berupa ganti kasus perusakan
kerugian kepada dan pencemaran
penderita dan biaya lingkungan hidup,
pemulihan kepada telah dikeluarkan
negara. Indonesia Surat Edaran
adalah negara yang Menteri Negara
menganut prinsip Kependudukan dan
pencemar Lingkungan Hidup
membayar (polluter (KLH) No.
pays principle). 03/SE/MENKLH/6/1
Prinsip tersebut 987 yang ditujukan
merupakan asas kepada Menteri
yang dianut dan Dalam Negeri,
diterapkan secara Menteri kehakiman,
konsekwen sebagai Jaksa Agung, dan
salah satu Kepala Kepolisian.
kebijaksanaan Kesepakatan yang
lingkungan dan diperoleh di antara
jalan keluar bagi para pejabat
kasus-kasus tersebut meliputi

8
sistem pelaporan dengan fasilitas
oleh penderita dan yang ada padanya
anggota untuk melakukan
masyarakat. upaya pemulihan
31. 4. Masalah yang telah rusak
Ganti Rugi atau tercemar.
32. Selanjutnya adalah Sanksi terakhir
mengenai tata cara adalah pidana, yang
penelitian tentang dapat meliputi
telah terjadinya pidana penjara,
pencemaran. Dalam kurungan, dan atau
tata cara penelitian denda. Siti Sundari
ini perlu diatur Rangkuti (1984: 28-
mengenai tim yang 29) mengemukakan
harus dibentuk bahwa sanksi
untuk tiap-tiap pidana bukan
kasus, yang terdiri merupakan
dari pihak penderita pemecahan utama
atau kuasanya, dalam
pihak pencemar penanggulangan
atau kuasanya dan masalah
unsur pemerintah. pencemaran
Pembentukan tim lingkungan, tetapi
yang merupakan hanya merupakan
tripartite ini "ultimum remidium."
dimaksudkan agar Menurut beliau
sejauh mungkin sanksi hukum
diusahakan terhadap penguasa
tercapainya dalam fungsinya
kesepakatan atas sebagai pengelola
besarnya ganti lingkungan adalah
kerugian yang sanksi administratif,
harus diberikan sedangkan sanksi
kepada penderita pidana dapat
setelah diteliti dikenakan kepada
tentang bentuk, penguasa yang
jenis, dan besarnya bertindak sebagai
kerugian. pribadi terlepas dari
33. Pembayaran ganti tugas dan
kerugian kepada kewenangannya.Pe
penderita tidak rtanggungjawaban
membebaskan si pidana terhadap
pencemar dari perusakan atau
kewajibannya untuk pencemaran
membayar biaya lingkungan hidup
pemulihan dibebankan kepada
lingkungan yang orang yang
telah rusak atau melakukan delik
tercemar kepada tersebut, apabila
negara. Biaya ini perusahaan-
dibayar kepada perusahaan industri
Negara karena yang menyebabkan
Negaralah yang rusak atau
mempunyai tercemarnya
kemampuan lingkungan hidup,

9
yang bertanggung dalam perusakan
jawab adalah atau pencemaran
direksi atau lingkungan tersebut
pengurus-pengurus diharapkan dapat
lainnya. menekan terjadinya
34. Penjatuhan sanksi kasus pencemaran
pidana ini lingkungan baik
dibedakan atas yang disebabkan
kesengajaaan dan karena kelalaian
kelalaian. Artinya, maupun yang
apabila perbuatan dilakukan dengan
yang menimbulkan sengaja.
perusakan atau 37. 5. Kriteria
pencemaran Penemaran
lingkungan tersebut 38. Masalah lain
dilakukan dengan tentang
sengaja maka pencemaran
ancamannya adalah lingkungan di
pidana penjara Indonesia adalah
maksimal 10 tahun pengertian tentang
dan atau denda pencemaran itu
sebanyak- sendiri.
banyaknya Pencemaran
Rp.100.000.000, lingkungan yang
35. Tetapi apabila pengertiannya
perusakan atau berdasarkan
pencemaran Pasa11 butir 7
tersebut dilakukan UULH sejauh ini
karena kelalaian telah menjadi
maka ancamannya perdebatan. Karena
adalah pidana dalam pengertian
kurungan selama- pasal tersebut,
lamanya 1 tahun peristiwa
dan atau denda pencemaran baru
sebanyak- dinilai terjadi
banyaknya apabila kualitas
Rp.1.000.000,- lingkungan telah
(Pasal 22 UULH). turun sampai tingkat
36. Dari uraian di atas, tertentu sehingga
yang perlu tidak sesuai lagi
mendapat perhatian dengan
adalah, dalam peruntukannya.
penegakan hukum 39. Dengan demikian
lingkungan ketiga ukuran telah
sanksi yaitu sanksi terjadinya
administratif, sanksi pencemaran di
perdata, dan sanksi Indonesia adalah
pidana dapat baku mutu ambien,
dijatuhkan secara yaitu kriteria
bersama sama pencemaran
(kumulatif). lingkungan yang
Beratnya sanksi dikaitkan dengan
yang diterima oleh kondisi lingkungan
pihak-pihak yang hidup itu sendiri;
bertanggung jawab dan bukan pada

10
buangan limbahnya. mencemarkan dan dapat diadili,
Dalam kaitan ini, meskipun sumberdayanya
siapa pun dapat (misalnya sungai) belum
membuang limbah tercemar.
dengan semaunya
dan sebanyak-
banyaknya dengan
syarat kualitas
lingkungan,
misalnya sungai,
masih dapat D. DAFTAR PUSTAKA
digunakan sesuai E. Arifin. Syamsul. 1991. Peraturan
dengan Perundang-undangan
peruntukkannya Pengelolaan Lingkungan Hidup.
(fungsinya). Kriteria Jakarta : Kursus Dasar AMDAL.
tersebut tentu F.
sangat G. Benny Subekti Karman. 2001.
membahayakan Analisis Mengenai Dampak
karena upaya Pencemaran Lingkungan.
penanggulanganny Jakarta : Kementerian
a, apabila telah Kependudukan dan Lingkungan
terjadi pencemaran, Hidup
adalah sangat sulit H.
dan berisiko tinggi. I. Hidayat. 1999. Pengelolaan
D. KESIMPULAN Manfaat dan Resiko
DAN SARAN Lingkungan. Bandung : ITB
1. KESIMPULAN Press.
1. Faktor lain yang sangat penting J.
dalam penegakan hukum adalah K. Hendradi.D. 2001. Lingkungan
masalah pembuktian. Dengan Hidup dan Pembangunan.
kriteria baku mutu ambien Jakarta : Djambatan.
tersebut, hal ini akan L.
menimbulkan kesukaran untuk M. Soerianegara. 1991.
menelusuri siapa yang telah Pengelolaan Sumber Daya
mencemarkan lingkungan Alam. Bandung : Facultas
karena, misalnya, sumber Pascasarjana ITB.
pencemaran "air sungai" dapat N.
berupa limbah industri, limbah O.
pertanian, limbah rumah tangga, P. Undang Undang R I Nomor 4
dan lain-lain, sehingga sulit untuk Tahun 1982 tentang Lingkungan
mengetahui siapa yang harus Hidup. Jakarta : Sekretarian
bertanggung jawab apabila Negara RI
sungainya telah tercemar. Q.
2. Pencemaran harus dikaitkan R. Undang Undang R I Nomor 23
dengan baku mutu efluen atau Tahun 1997 tentang
emisi (limbah yang dikeluarkan), Pengelolaan Lingkungan Hidup.
sehingga siapa pun yang Jakarta : Sekretarian Negara RI
membuang limbah melampaui S.
ambang batas emisi, dialah yang T.
mencemarkan karena telah
melebihi batas maksimal
pembuangan limbah, dengan
pengertian apabila ia membuang
limbah melampaui ambang batas
maka ia dianggap telah

11
12

Anda mungkin juga menyukai