Anda di halaman 1dari 7

Presentasi Kasus

UROLITHIASIS

Oleh
Dr. Ferawisdarti

Pembimbing :
Dr. Nur Ikhwani

RSUD MANDAU
KECAMATAN MANDAU-DURI
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak jaman Babilonia dan zaman
Mesir kuno. Sebagai salah satu buktinya adalah diketemukan batu pada kandung kemih
seorang mumi. Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia dan tidak
terkecuali penduduk di Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai
belahan bumi. Di negara-negara berkembang, banyak dijumpai pasien batu buli-buli
sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas.
Hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan aktivitas pasien sehari-hari. Di Amerika
Serikat 5-10% penduduknya menderita penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia, rata-rata
terdapat 1-12% penduduk yang menderita batu saluran kemih. Penyakit ini merupakan
salah satu dari tiga penyakit terbanyak di bidang urologi disamping infeksi saluran kemih
dan pembesaran prostat benigna 1.
Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar dari
jumlah pasien di klinik urologi. Insidensi dan prevalensi yang pasti dari penyakit ini di
Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti. Dari data dalam negeri yang pernah
dipublikasi didapatkan peningkatan jumlah penderita batu ginjal yang mendapat tindakan
di RSUPN-Cipto Mangunkusumo dari tahun ke tahun mulai 182 pasien pada tahun 1997
menjadi 847 pasien pada tahun 2002, peningkatan ini sebagian besar disebabkan mulai
tersedianya alat pemecah batu ginjal non-invasif ESWL (Extracorporeal shock wave
lithotripsy) yang secara total mencakup 86% dari seluruh tindakan (ESWL, PCNL, dan
operasi terbuka).1
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan keadaan
lain yang masih belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa
faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu
adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor
ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan di sekitarnya. 7
Berdasarkan letaknya, batu saluran kemih terdiri dari batu ginjal, batu ureter, batu
buli-buli dan batu uretra. Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium
oksalat atau kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn, dan
sistin, silikat dan senyawa lainnya. Semua tipe batu saluran kemih memiliki potensi untuk
membentuk batu staghorn, namun pada 75% kasus, komposisinya terdiri dari matriks
struvit-karbonat-apatit atau disebut juga batu struvit atau batu triple phosphate, batu fosfat,
batu infeksi, atau batu urease.1

BAB II
LAPORAN KASUS

II.1. Identitas Pasien


Nama : Tn. S
Umur : 33 tahun
Status Marital : Menikah
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Tanggal masuk: 22 Desember 2017
Poli/Jamkes : Umum

II.2. Anamnesis
Autoanamnesis tanggal 22 Desember 2017
Keluhan Utama : Kencing tersendat-sendat

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan kencing tersendat-sendat ± 10 hari sebelum masuk rumah
sakit, tidak dipengaruhi perubahan posisi, kencing berwarna kuning pekat keruh (-), darah
(+) ± 1 minggu SMRS, namun tidak disertai nyeri saat berkemih, riwayat kencing
berpasir (-) batu (-), mual (-). Keluhan juga tidak disertai nyeri di punggung dan
kemaluan, BAB tidak ada keluhan. Penurunan BB drastis disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat Penyakit Kencing Manis : Disangkal
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Stroke : Disangkal
Riwayat Penyakit ginjal : Disangkal
Keluhan Seperti saat ini : Disangkal
Riwayat Trauma : Disangkal
Riwayat Operasi : Disangkal
Riwayat Allergi : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat Penyakit DM : (-)
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Batu Saluran Kencing : Disangkal

Riwayat Penggunaan Obat


Pengobatan keluhan sekarang : (-)
Obat Lain : Disangkal

Riwayat Pribadi Sosial dan Ekonomi


- Pasien bekerja sebagai Petani, dengan paparan langsung matahari
- Suka menahan kencing (+)
- Pasien hanya minum air < 1 liter per hari.

II.3. Pemeriksaan Fisik (Obyektif)


Tanggal 22 Desember 2017
KU : Tampak Sakit Ringan
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 22x/menit
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata.
Mata : Edema palpebra -/-, conjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Telinga: Bentuk normal, simetris, lubang lapang, serumen -/-
Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, sekret -/-
Mulut : Mukosa bibir basah, faring tidak hiperemis.
Leher : Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada deviasi
trakhea, tidak teraba pembesaran KGB
Thorak : Retraksi suprasternal (-), nyeri punggun (-/-)
- Pulmo
• I : Normochest, dinding dada simetris
• P : ekspansi dada simetris
• P : Sonor di kedua lapang paru
• A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
- Cor
• I : Tidak tampak ictus cordis
• P : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
• P : Batas Kiri atas linea parasternal sinistra
Batas Kanan atas linea sternalis dextra
Batas kiri bawah 1 jari medial linea midclavicularis sinistra
A : BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/-
Abdomen : Ins : Warna kulit normal, scar (-), lesi (-)
Ausk : Bising usus (+) dalam batas normal
Palp : Dinding perut supel, turgor kulit baik, nyeri tekan suprasimpisis
(+), massa (-) ballotemen (-/+)
Perk : Timpani, nyeri ketok CVA (-/-)
Genitalia Eksterna :
Bentuk normal, tanda radang (-), OUE letak normal.

Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai (-), capilary refill <2detik

II.4. Assesment
Diagnosis kerja : Suspek Urolitiasis
Diagnosis diferential :
 Sistitis
 Ca buli

II.5. Rencana Pemeriksaan Penunjang


 Urinalisis
 USG Abdomen :

Kesan : Curiga uretrolithiasis ukuran 0,73 cm


Hidroprosis dextra grade I, Sinistra grade II
II.6. Planning
- Non Farmakologi
o Istirahat yang cukup, dengan minum air 2-3 liter per hari.
o Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.
o Merubah kebiasaan menahan kencing.
o Kontrol 1x/minggu sampai 4 minggu
- Farmakologi
o Tamsulosin (0,4 mg) 1x1
o Batugin syr 300ml 3x1C
o B comp 2x1

Anda mungkin juga menyukai