Anda di halaman 1dari 3

Sajak Putih

Karya: Chairil Anwar


Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu


Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka


Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…

SELAMAT TINGGAL

Aku berkaca

Ini muka penuh luka


Siapa punya ?

Kudengar seru menderu


dalam hatiku
Apa hanya angin lalu ?

Lagu lain pula


Menggelepar tengah malam buta

Ah.......!!

Segala menebal, segala mengental


Segala tak kukenal .............!!
Selamat tinggal ................!!

Dari: Deru Campur Debu

Karya Chairil Anwar

Kawanku dan Aku


Oleh: Chairil Anwar
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan

Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat

Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga

Dia bertanya jam berapa?

Sudah larut sekali


Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti

Chairil Anwar

Pada Suatu Hari Nanti


Oleh: Supardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada suatu hari nanti,


Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.

Kau akan tetap kusiasati,


Pada suatu hari nanti,
Impianku pun tak dikenal lagi,
Namun di sela-sela huruf sajak ini,
Kau tak akan letih-letihnya kucari.

Anda mungkin juga menyukai