Anda di halaman 1dari 9

Mesin Penggerak Kapal

1 - PEN DAH U LUAN

Lingkup Bidang Permesinan Kapal

Kapal merupakan salah satu produk teknologi yang tidak sederhana. Untuk merencanakan (plan),
merancang (design) dan membangunnya (build) dibutuhkan sejumlah bidang spesialisasi. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa perkapalan merupakan bidang yang melibatkan upaya rekayasa (engineering)
terintegrasi dari sejumlah disiplin ilmu. Rekayasa tersebut diarahkan untuk perancangan dan
pengembangan (development) sistem wahana (vehicle), yang dioperasikan di atas permukaan air
maupun di bawah permukaan air. Pemanfaatannya meliputi bidang transportasi laut (ocean
transportation), di sungai maupun di danau (inland waterway), bidang penelitian (research), eksplorasi
(exploration) serta eksploitasi (exploitation) sumber daya laut, maupun di bidang pertahanan (defence)
dan keamanan (security). Bidang rekayasa ini mencakup naval architecture dan marine engineering.

Bidang naval architecture pada umumnya yang berkaitan dengan karakteristik hidrodinamik
dan bentuk lambung kapal, perancangan badan kapal, aspek-aspek pengendalian kapal, habitability dan
kelayakan kapal dalam lingkungan operasi di laut atau lautan.

Bidang marine engineering mencakup perekayasaan permesinan yang diperlukan untuk


menggerakkan kapal, mengolah-gerakkan kapal, serta perlengkapan pendukung lainnya sesuai
kebutuhan untuk melaksanakan fungsi kapal tersebut.

Jenis-jenis Kapal

Jenis kapal menurut bahan yang digunakan

- Kapal kayu
- Kapal baja ; pada umumnya menggunakan konstruksi las, sebelumnya digunakan juga konstruksi paku
keling
- Kapal fiberglass
- Kapal ferrocement; dibuat dari bahan semen yang diperkuat dengan besi sebagai rangka atau tulangan

Jenis kapal menurut fungsi atau kegunaannya

- Kapal barang (cargo ship); general cargo; untuk mengangkut bermacam-macam muatan
- Kapal penumpang (passanger ship)
- Kapal barang dan penumpang (cargo-passanger ship)
- Kapal peti kemas (container ship)
- Kapal tanker ; dirancang untuk mengangkut muatan cair, terutama minyak
- Kapal muatan curah (bulk carrier); dirancang untuk mengangkut muatan berupa biji-bijian tanpa
dikemas, langsung dicurahkan ke dalam palka (ruang muat) di kapal, seperti biji besi, biji batubara, biji
jagung, biji kedele, dan lain-lain

- Kapal khusus
- Kapal Tunda (tug boat); dirancang untuk menarik atau mendorong kapal lainnya
- Kapal ikan (fishing vessel)
- Kapal pemadam kebakaran (fire fighting vessel)
- Kapal keruk (dredger); dirancang untuk mengeruk lumpur, bahan endapan lainnya sehingga kolam
pelabuhan, alur pelayaran, atau sungai menjadi lebih dalam dan bersih.
- Kapal rumah sakit (hospital ship)
- Kapal perang (warship); terdiri dari berbagai jenis sesuai fungsinya, seperti kapal Perusak (Destroyer),
Pengawal Perusak (Destroyer Escort), Penjelajah (Cruiser), Pendarat Tank dan Pasukan (Landing Ship
Tank, LST), Pengangkut Pesawat Udara atau Kapal Induk (Air Craft Carrier), Kapal Selam (Submarine).

Perkembangan Mesin sebagai Penggerak Kapal

Upaya penggunaan daya mekanikal (mechanical power) sebagai penggerak kapal dimulai pada
permulaan abad 18, hampir bersamaan dengan dimulainya revolusi industri.

Sekitar tahun 1712, Thomas Newcomen (Inggris), berhasil mengembangkan mesin uap yang
sangat sederhana, yaitu mesin torak satu silinder yang digunakan untuk memompa air di pertambangan.
Mesin uap temuan Newcomen ini yang sekitar 60 tahun kemudian dikembangkan dan disempurnakan
oleh James Watt. Sehingga nama James Watt lebih sering dikenal dan dihubungkan dengan
pengembangan mesin uap.

Penggunaan mesin uap sebagai penggerak kapal baru dimulai sekitar tahun 1784. Upaya-upaya
untuk memanfaatkan mesin uap tersebut sebagai mesin penggerak kapal dilakukan hampir bersamaan
di Amerika, Skotlandia dan juga Prancis.

Pada tahun 1807 kapal yang diberi nama Clermont dinyatakan sebagai kapal komersial pertama
yang digerakkan dengan mesin uap, menggunakan propulsor berupa kincir air dari bahan kayu (paddle
wheel). Kapal tersebut hasil rancangan Robert Fulton, dioperasikan di sungai Hudson, dari New York ke
Albany, menempuh jarak 150 mil dalam waktu sekitar 32 jam. Pada gambar 1-1 dibawah ini dapat dilihat
The Great Eastern, sebuah kapal yang mirip Clermont, kapal layar yang juga dilengkapi dengan mesin
uap torak dan propulsornya berupa kincir air yang dipasang pada sisi kapal (sebelah kanan dan kiri).

Gambar 1-1 : Kapal dengan mesin uap torak dan komponen penggerak kincir air

Berdasarkan keberhasilan tersebut diatas maka permulaan abad ke -19 dikatakan sebagai saat
kelahiran bidang permesinan kapal atau marine engineering.
Pada tahun 1837 baling-baling (propeller, screw propeller), yang dirancang oleh Erricson
(Swedia), mulai digunakan sebagai alat penggerak kapal atau propulsor.

Pada tahun 1876 Dr. Nicolaus A. Otto (Jerman), pertama kali berhasil membuat motor bakar
torak dengan siklus kerja empat langkah; dinamakan motor Otto. Pada motor ini campuran bahan
bakar dan udara dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik.

Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel (Jerman) berhasil menciptakan jenis motor bakar torak yang
lain, yang selanjutnya dikenal dengan nama motor Diesel.

Perkembangan penting lainnya yang telah dicapai dalam bidang permesinan kapal adalah yang
telah dilakukan oleh Sir Charles A. Parsons (Inggris) pada tahun 1884, pertama kali berhasil
menggunakan turbin uap untuk menggerakkan kapal.

Kapal-kapal yang digerakkan dengan mesin pada umumnya menggunakan komponen penggerak
(propulsor) berupa baling-baling. Namun perkembangan selanjutnya telah menghasilkan jenis-jenis
kapal seperti kapal Hidrofoil atau Jetfoil dan juga Air-cushion craft (kapal dengan bantalan udara),
sebagaimana diuraikan berikut ini.

Kapal Hydrofoil

Kapal hydrofoil biasanya menggunakan dua jenis system penggerak, yakni system penggerak
konvensional (terdiri dari motor induk berupa motor diesel serta baling-baling) dan system penggerak
water jet. Sistem penggerak konvensional biasanya digunakan pada saat mulai jalan, seperti bertolak dari
dermaga pelabuhan menuju perairan bebas. Atau apabila system penggerak water jetnya mengalami
gangguan. Pada waktu berada di perairan bebas dimana kapal harus berlayar dengan kecepatan yang
cukup tinggi, maka digunakan system penggerak water jet. Lihat gambar 1-2 berikut ini.

Gambar 1-2 : Kapal Jetfoil

Daya dorong kapal dihasilkan oleh pancaran air (water jet). Air laut dihisap dengan
menggunakan pompa (pompa sentrifugal atau pompa aksial), kemudian dipancarkan melalui propulsor
(berbentuk nosel) dengan kecepatan tinggi. Daya pompa diperoleh dari mesin penggerak yang dapat
berupa motor diesel atau sistem turbin gas.

Apabila kecepatan kapal telah mencapai kecepatan take-off maka pada saat itu gaya angkat
hidrodinamik dari sayap bawah air (hydrofoil) mampu mengangkat badan kapal ke atas permukaan air,
sehingga badan kapal tidak menyentuh air. Bagian yang berada di dalam air hanya bagian sayap bawah
air dan propulsornya. Dengan demikian akan sangat memperkecil tahanan kapal. Arah gerakan kapal
diatur dengan cara mengatur arah pancaran air dan dapat juga dengan foilborne rudder (perhatikan
gambar 1-2 di atas).

Kapal jenis ini antara lain digunakan sebagai kapal ferry (mengangkut penumpang) dan juga
sebagai kapal perang (kapal patroli atau pengangkut pasukan). Salah satu rancangan yang berhasil
dioperasikan secara komersial adalah kapal yang diberi nama Dolphin, yang dibangun di Jerman. Mesin
penggeraknya berupa sistem tubin gas dengan daya sebesar 3500 HP dan kecepatannya dapat mencapai
50 knots.

Air cushion craft

Air cushion craft merupakan kapal yang pada waktu dioperasikan seluruh badannya terangkat
diatas permukaan air karena adanya tekanan udara. Dengan kata lain kapal terangkat dan bergerak di atas
bantalan udara (air cushion). Kapal jenis ini telah berhasil dikembangkan pertama kali di Inggris pada
tahun 1958 oleh perusahaan Hovercraft Development, Ltd. Sehingga sering disebut kapal Hovercraft.

Pada waktu kapal dioperasikan, sistem blower akan menghisap udara dari atmosfer, selanjutnya
dialirkan ke bagian bawah ke arah keluar badan kapal, melalui struktur semacam kanopi (canopy) yang
tertutup. Aliran udara yang kontinyu membentuk bantalan udara dan menghasilkan gaya angkat
terhadap badan kapal. Kemudian udara akan keluar/lepas melalui laluan di sekeliling tepi badan kapal.
Tinggi pengangkatan badan kapal di atas permukaan air tergantung pada besarnya daya blower dan
tekanan udara yang dihasilkan. Lihat gambar 1-3 berikut ini.
Gambar 1-3: Kapal Hovercrat

Gerakan maju kapal ditimbulkan oleh daya dorong yang dihasilkan baling-baling udara (air
propeller). Sedangkan baling-baling udara digerakkan oleh mesin penggerak yang berupa sistem turbin
gas. Pengendalian arah gerakan kapal dilakukan dengan menggunakan sirip atau daun kemudi (rudder)
sebagaimana pada pesawat terbang.

Kapal semacam ini pada dasarnya merupakan kendaraan amfibi dan juga merupakan pesawat
terbang yang terbang rendah (low-flying aircraft). Kecepatan yang dapat dicapai sampai 100 knots.
Kapal jenis ini antara lain dioperasikan sebagai kapal ferry dengan kapasitas 500 penumpang,
diantaranya di Inggris, Amerika dan Jerman.

Air Boat

Kapal dengan system penggerak baling-baling udara sebagaimana pada hovercraft. Disamping
itu, untuk berolah gerak juga menggunakan kemudi (rudder) seperti pada pesawat terbang. Kapal jenis ini
biasanya berukuran kecil dengan jumlah penumpang yang sangat terbatas, satu, dua atau tiga orang.
Digunakan sebagai kapal rawa (swamp boat). Keuntungannya mudah dioperasikan di kondisi perairan
yang kotor seperti di rawa-rawa, karena baling-baling dan kemudi tidak berada/menyentuh air. Mesin
penggeraknya dapat berupa motor bensin atau motor diesel dengan daya yang tidak terlalu besar.
Gambar 1-4: Air Boat (Swamp Boat -12 ft) Gambar 1-5: Air Boat
(miniatur)

Klasifikasi Permesinan Kapal

Permesinan kapal merupakan bagian dari sebuah kapal sebagai suatu sistem. Oleh karena itu
untuk setiap kapal, banyaknya komponen permesinan, jenisnya dan tingkat kerumitannya juga bervariasi
menurut tipe, fungsi dan tujuan kapal tersebut dibangun.

Pada dasarnya permesinan kapal dapat digolongkan menjadi sistem penggerak utama (main
propulsion system) dan sistem permesinan bantu (auxiliary system atau auxiliary machinery).

Sistem penggerak utama

- Motor induk (main engine)


- Sistem roda gigi (gearing sistem)
- Sistem poros atau as (shafting)
- Baling-baling (propeller)

Sistem bantu (Auxiliary System)

- Sistem kemudi (steering system)


- Sistem stabilisasi (stabilizing system)
- Sistem pengendalian (control system)
- Sistem pembangkit daya listrik (electric power generating system)
- Sistem bahan bakar (fuel oil system)
- Sistem minyak pelumas (lube oil system)
- Sistem air tawar (fresh water system)
- Sistem air laut (sea water system)
- Sistem udara bertekanan (compressed air system)
- Sistem ventilasi (ventilation system)
- Sistem penyegar udara (air conditioning system)
- Sistem balas (ballasting system)
- Sistem penerangan (lighting system)
- Sistem pencegah dan pemadaman kebakaran (firefighting system)
- Sistem pembuangan kotoran (sewage system)
- Kamar pendinginan (refrigeration room)
- Peralatan geladak/dek (deck machinery)
- Anchor windlass, capstan
- Mooring and warping equipment
- Steering engine and bridge telemetering control
- Cargo handling gear
- Crane systems
- Container systems
- dan lain-lain

Energi
Energi dapat diklasifikasikan sebagai: energi mekanik (energi kinetic, energi potensial), energi
listrik, energi elektromagnetik, energi nuklir dan energi termal (energi panas).

Energi juga dapat dibedakan atas energi tersimpan (stored energy) dan energi transisional
(transitional energy).

- Energi tersimpan merupakan energi yang mewujud sebagai massa, sebagai posisi dalam suatu medan
gaya, dan lain-lain. Energi kimia (massa) dan energi nuklir (massa) merupakan bentuk murni dari energi
tersimpan.

- Energi transisional merupakan energi yang sedang bergerak, atau berpindah melintasi suatu batas sistem.
Energi elektromagnetik merupakan bentuk murni dari energi transisional. Energi tersimpan dapat dirubah
atau dikonversikan menjadi energi transisional.

Beberapa contoh bentuk konversi energi:

- Proses pembakaran di dapur; energi kimia dari minyak atau gas dikonversikan menjadi energi termal,
untuk memasak.

- Proses pada motor bensin atau motor diesel; energi kimia bahan bakar (bensin atau solar) dikonversikan
menjadi energi termal, selanjutnya energi termal dikonversikan menjadi energi mekanik

- Proses pada pembangkit listrik tenaga nuklir; energi nuklir (melalui proses fisi:pembelahan inti atom, atau
fusi: penggabungan inti atom) dikonversikan menjadi energi termal untuk memanaskan air ketel,
selanjutnya energi termal yang dikandung dalam uap (dengan menggunakan system turbin uap)
dikonversikan menjadi energi mekanik (berupa daya yang dihasilkan turbin) dan akhirnya energi mekanik
(menggunakan generator listrik) dikonversikan menjadi energi listrik

- Proses pada batere sekunder (akumulator); energi kimia yang terkandung di dalam elektrolit (energi
tersimpan) dikonversikan menjadi energi listrik; selanjutnya dengan menggunakan motor listrik dirubah
menjadi energi mekanik, misalnya untuk menggerakkan pompa. Dapat juga berlangsung sebaliknya, dari
energi listrik yang dihasilkan sebuah generator dikonversikan menjadi energi kimia (energi tersimpan)
yang terkandung dalam elektrolit sebuah akumulator

- Proses pada pembangkit listrik tenaga surya; energi elektromagnetik dari surya dikonversikan menjadi
energi listsrik melalui sel-sel surya (solar cell)

Sumber daya energi yang telah banyak digunakan antara lain batu-bara, minyak bumi dan gas
bumi atau gas alam. Ketiga jenis sumber daya energi tersebut termasuk dalam kategori bahan bakar fossil
yang dihasilkan melalui proses pemfossilan pada masa ratusan juta tahun yang lalu. Dalam proses
tersebut senyawa karbo hidrat yang berasal dari tumbuhan atau binatang yang telah mati (membusuk)
dirubah menjadi senyawa hidrokarbon.

Sumber energi lainnya adalah surya (matahari) yang mengandung bentuk energi elektromagnetik
dan energi termal; panas bumi (bentuk energi termal), angin (energi kinetik), air (bentuk energi potensial
atau energi kinetik, gelombang (bentuk energi kinetic).

Mesin Kalor

Mesin kalor (thermal engine) adalah mesin yang menggunakan energi termal (kalor) untuk
melakukan kerja mekanik, atau mengubah energi termal menjadi energi mekanik.

Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini, mesin kalor dibagi menjadi dua golongan, yaitu
mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) dan mesin pembakaran luar (external combustion
engine).

Pada mesin pembakaran luar, proses pembakaran terjadi di luar mesin. Umpamannya pada mesin
uap, energi termal gas hasil pembakaran (pada dapur ketel) dipindahkan ke fluida kerja (working fluid)
dalam hal ini air ketel yang kemudian menjadi uap di dalam ketel, melalui dinding-dinding pemisah
(dinding ketel). Energi termal yang terkandung di dalam uap selanjutnya dikonversikan di dalam turbin
menjadi energi mekanik atau kerja.

Pada mesin pembakaran dalam, proses pembakaran berlangsung di dalam mesin (motor bakar)
itu sendiri, Umpamanya pada motor diesel, proses pembakaran berlangsung di dalam ruang bakar atau
silinder. Gas pembakaran yang dihasilkan sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja selanjutnya
dikonversikan menjadi energi mekanik atau kerja (melalui gerakan mendorong torak) yang juga
berlangsung di dalam silinder yang sama.

Mesin pembakaran dalam pada umumnya dikenal dengan nama motor bakar. Yang lazim
digunakan sebagai motor penggerak kapal (sebagai penggerak mula, prime mover) adalah motor bakar
torak (reciprocating engine), terutama motor diesel. Untuk kapal kecil atau perahu kadang-kadang
digunakan juga motor bensin. Disamping itu, digunakan juga sistem turbin gas.

Motor bakar torak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motor bensin dan motor diesel. Perbedaan
utama dari kedua jenis motor bakar tersebut adalah pada sistem penyalaannya (ignition system).

Motor bakar torak menggunakan sebuah atau beberapa buah silinder (cylinder) yang merupakan
bagian atau komponen yang tetap dan di dalamnya terdapat torak (piston) yang bergerak translasi (bolak
balik). Masing-masing silinder, pada bagian kepala silindernya (cylinder head) dilengkapi dengan katup-
katup, sebagai laluan untuk pemasukan udara (pada motor diesel) atau campuran bahan bakar dan udara
(pada motor bensin), serta pengeluaran atau pembuangan gas bekas (gas buang, exhaust gas) setelah
fluida kerja melakukan kerja mekanis. Dinding silinder, kepala torak (bagian atas torak) dan kepala
silinder membentuk ruang bakar (combustion chamber), ruang tempat berlangsungnya proses
pembakaran.

Proses pembakaran antara bahan baker (fuel) dengan udara (air) terjadi di dalam ruang bakar.
Gas hasil pembakaran (gas pembakaran dengan tekanan dan suhu yang tinggi) mampu menggerakkan
torak, yang selanjutnya oleh batang penghubung (batang penggerak, connecting rod) diteruskan ke
poros engkol (crankshaft). Gerak translasi torak antara titik mati atas (TMA, top dead center) dan titik
mati bawah (TMB, bottom dead center) dirubah menjadi gerak rotasi (putaran) dari poros engkol.
Sebaliknya, gerak rotasi poros engkol dirubah menjadi atau menimbulkan gerak translasi pada torak.
Daya yang dihasilkan oleh motor bakar torak, yang disebut daya poros (shaft power) dimanfaatkan untuk
menggerakkan beban, umpamanya memutar baling-baling kapal, generator listrik, pompa, kompresor, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai