Pengkajian
A. IDENTITAS
1. Nama : Ny. V
2. Umur : 18 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : IRT
6. Pendidikan : SMP
7. Suku : Rejang
8. Tanggal masuk : 12 Desember 2017
9. Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2017 Pukul 15.00 WIB
B. KELUHAN UTAMA
Nyeri pada perut bagian bawah, nyeri dirasakan terus-menerus seperti
disayat benda tajam, nyeri bertambah saat bergerak atau batuk
P: nyeri bertambah saat bergerak atau batuk
Q: terus-menerus seperti disayat benda tajam
R: pada perut bagian bawah
S: Skala 6 (Sedang)
T: saat bergerak atau batuk
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat sekarang : Nyeri pada perut bagian bawah, nyeri
dirasakan terus-menerus seperti disayat benda tajam, nyeri
bertambah saat bergerak atau batuk. Klien mengatakan ingin
meneteki bayinya tapi tidak tahu cara meneteki karena ini adalah
anak pertamanya apalagi sambil berbaring. Payudara tampak
bengkak, kolostrum sudah keluar, puting menonjol, aerola
menghitam. Tampak bayi menangis dalam box bayi di samping
tempat tidur ibunya. Saat diperiksa popok bayi kering.
1
2. Riwayat dahulu :-
3. Riwayat keluarga :-
4. Riwayat Kehamilan : G1P1A0
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : -
2. Tanda-tanda vital : TD 110/90 mmHg, Nadi 80 x/menit,
Suhu 37,0 °C, RR: 20x/menit.
3. Pemeriksaan abdomen : Bising usus 12 x/mnt, terdapat
balutan luka di abdomen bagian bawah sekitar 10 cm, balutan
tampak bersih tidak ada pus.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab
Hb 11,2 gr/dL
leukosit 37.000 mm
trombosit 210.000 mm
protein urine (-)
2
B. Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
3
Ds : Tindakan SC Immobilisasi
Pasien mengatakan
tubuhnya masih lemas, Luka insisi
masih belum bisa
Terjadinya kontinuitas
bergerak. jaringan
Jika bergerak terasa
nyeri Pelepasan zat
bradikinin, histamin,
Do :
dan prostagladin
- Pasien masih
terbaring lemah. Menyampaikan ke
- Pasien belum bisa hipotalamus
bergerak.
Korteks serebri
- Pasien memang
harus bedrest Nyeri
dalam 8 jam
pertama setelah Kelemahan fisik
SC.
Hambatan mobilitas
-
4
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat
tindakan operasi
2. Immobilisasi fisik b.d Pengaruh Anestesi Spinal
3. Ketidakefektifan pemberian asi berhubungan dengan kurang
pengetahuan
5
D. Intervensi
6
2. Immobilisasi Setelah dilakukan 1. Kaji respon klien
fisik b.d tindakan keperawatan terhadap aktifitas
selama 3x24 jam klien 2. Anjurkan klien untuk
kelemahan
dapat meningkatkan dan beristirahat.
fisik sesudah melakukan aktifitas sesuai 3. Bantu dalam pemenuhan
SC. kemampuan tanpa disertai aktifitas sehari-hari
dengan nyeri. sesuai kebutuhan.
Kriteria hasil : 4. Tingkatkan aktifitas
Klien dapat secara bertahap.
mengidentifikasikan
faktor-faktor yang
menururunkan toleransi
aktifitas dan klien dapat
beristirahat dengan
nyaman.
7
pemberian asi mengurangi kongesti
Tidak ada respon payudara dengan benar
alergik sistemik 7. Ajarkan Breast Care,
Pijat Oksitosin dan
Teknik Marmet.
8. Kolaborasi konseling
laktasi : fasilitasi proses
bantuan interaktif untuk
membantu
mempertahankan
keberhasilan proses
pemberian asi
8
IMPLEMENTASI
Dx.
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
13 Nyeri 5. Mengkaji intensitas, Pukul 19.00 Wib
Des berhubungan karakteristik, dan
2017 dengan derajat nyeri S:
16.00 terputusnya 6. Mempertahankan tirah Pasien mengatakan masih
WIB kontinuitas baring selama masa merasa nyeri.
jaringan akibat akut. O:
tindakan 7. Terangkan nyeri yang P: nyeri bertambah saat
operasi diderita klien dan bergerak atau batuk
penyebabnya. Q: terus-menerus seperti
8. Ajarkan teknik distraksi disayat benda tajam
9. Kolaborasi pemberian R: pada perut bagian bawah
analgetika narkotik S: Skala 8 (1-10)
opiat yang terjadwal T: saat bergerak atau batuk
sesuai indikasi misal TTV :
tiap 4 jam selama 36 TD 110/90 mmHg, Nadi 80
jam atau PCA x/menit, Suhu 37,0 °C, RR:
20x/menit.
Bising usus 12 x/mnt,
terdapat balutan luka di
abdomen bagian bawah
sekitar 10 cm, balutan
tampak bersih tidak ada pus.
A:
Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
9
13 Gangguan 1. Kaji respon klien 19.00 WIB
Des mobilisasi terhadap aktifitas
2. Anjurkan klien untuk
2017 berhubungan S : Pasien mengatakan masih
beristirahat.
16.00 dengan 3. Bantu dalam merasa lemas,
WIB kelemahan fisik pemenuhan aktifitas
sehari-hari sesuai O:
kebutuhan.
Pasien tampak lemah
4. Tingkatkan aktifitas
secara bertahap. Pasien sudah bisa belajar
mika miki., walaupun masih
meringis.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
10
13 Ketidakefektifan 1. Memberikan kesempatan 19.00 Wib
Des pemberian asi ibu untuk menyusui dalam
benar
7. Mengajarkan Breast Care,
Pijat Oksitosin dan Teknik
Marmet.
8. Kolaborasi konseling
laktasi : fasilitasi proses
bantuan interaktif untuk
membantu
mempertahankan
keberhasilan proses
pemberian asi.
11
Catatan Perkembangan
Dx.
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
14 Nyeri 1. Mengkaji intensitas, Pukul 19.00 Wib
Des berhubungan karakteristik, dan
2017 dengan derajat nyeri S:
15.00 terputusnya 2. Mempertahankan tirah Pasien mengatakan masih
WIB kontinuitas baring selama masa merasa nyeri.
jaringan akibat akut. O:
tindakan 3. Terangkan nyeri yang P: nyeri bertambah saat
operasi diderita klien dan bergerak atau batuk
penyebabnya. Q: terus-menerus seperti
4. Ajarkan teknik distraksi disayat benda tajam
5. Kolaborasi pemberian R: pada perut bagian bawah
analgetika narkotik S: Skala 3 (1-10)
opiat yang terjadwal T: saat bergerak atau batuk
sesuai indikasi misal TTV :
tiap 4 jam selama 36 TD 110/90 mmHg, Nadi 80
jam atau PCA x/menit, Suhu 37,0 °C, RR:
20x/menit.
Bising usus 10 x/mnt,
terdapat balutan luka di
abdomen bagian bawah
sekitar 10 cm, balutan
tampak bersih tidak ada pus.
A:
Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
12
14 Gangguan 1. Mengkaji respon klien 19.00 WIB
Des mobilisasi terhadap aktifitas
2. Menganjurkan klien
2017 berhubungan S : Pasien mengatakan masih
untuk beristirahat.
15.00 dengan 3. Bantu dalam merasa lemas,
WIB kelemahan fisik pemenuhan aktifitas
sehari-hari sesuai O:
kebutuhan.
Pasien tampak lemah
4. Tingkatkan aktifitas
secara bertahap. Pasien sudah bisa belajar
mika miki., walaupun masih
meringis.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
13
14 Ketidakefektifan 1. Memberikan kesempatan 19.00 Wib
Des pemberian asi ibu untuk menyusui dalam
benar
7. Mengajarkan Breast Care,
Pijat Oksitosin dan Teknik
Marmet.
8. Kolaborasi konseling
laktasi : fasilitasi proses
bantuan interaktif untuk
membantu
mempertahankan
keberhasilan proses
pemberian asi.
14
Catatan Perkembangan
Dx.
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
15 Nyeri 1. Mengkaji intensitas, Pukul 19.00 Wib
Des berhubungan karakteristik, dan
2017 dengan derajat nyeri S:
15.00 terputusnya 2. Mempertahankan tirah Pasien mengatakan masih
WIB kontinuitas baring selama masa merasa nyeri.
jaringan akibat akut. O:
tindakan 3. Terangkan nyeri yang P: nyeri bertambah saat
operasi diderita klien dan bergerak atau batuk
penyebabnya. Q: terus-menerus seperti
4. Ajarkan teknik distraksi disayat benda tajam
5. Kolaborasi pemberian R: pada perut bagian bawah
analgetika narkotik S: Skala 3 (1-10)
opiat yang terjadwal T: saat bergerak atau batuk
sesuai indikasi misal TTV :
tiap 4 jam selama 36 TD 110/90 mmHg, Nadi 80
jam atau PCA x/menit, Suhu 37,0 °C, RR:
20x/menit.
Bising usus 10 x/mnt,
terdapat balutan luka di
abdomen bagian bawah
sekitar 10 cm, balutan
tampak bersih tidak ada pus.
A:
Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
15
15 Gangguan 1. Mengkaji respon klien 19.00 WIB
Des mobilisasi terhadap aktifitas
2. Menganjurkan klien
2017 berhubungan S : Pasien mengatakan sudah
untuk beristirahat.
15.00 dengan 3. Bantu dalam bisa belajar duduk dan
WIB kelemahan fisik pemenuhan aktifitas berjalan walaupun pelan-
sehari-hari sesuai pelan.
kebutuhan.
4. Tingkatkan aktifitas
secara bertahap. O:
Pasien tampak lebih rileks
Pasien sudah bisa duduk dan
berjalan.
Untuk ke kamar mandi
pasien belum bisa sendiri.
Masih dibantu keluarga
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
16
15 Ketidakefektifan 1. Memberikan kesempatan 19.00 Wib
Des pemberian asi ibu untuk menyusui dalam
benar
7. Mengajarkan Breast Care,
Pijat Oksitosin dan Teknik
Marmet.
8. Kolaborasi konseling
laktasi : fasilitasi proses
bantuan interaktif untuk
membantu
mempertahankan
keberhasilan proses
pemberian asi.
17