BAB 1 PENDAHULUAN
RM / BM : C8H9O4 / 180, 16
SuhuLebur : 141o – 144o C
Pemerian : Hablur tidak berwarna, Hablur tidak berbau.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Hasil akhir sintesis
Rumus Struktur :
4.1 Hasil
Praktikum 150oC
Teori 144oC
4.2 Perhitungan
Suhu Praktikum
% Rendamen = x 100%
Suhu Teori
150℃
= x 100%
144℃
= 104,167 %
4.3 Pembahasan
Dalam percobaan ini kami melakukan percobaan penentuan titik
lebur. Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana benda
tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair. Ketika dipandang
dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat) disebut titik beku,
Titik didih adalah suhu (temperatur) ketika tekanan uap sebuah zat
cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan, sebuah
cairan di dalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah
dibandingkan jika cairan itu berada di dalam tekanan atmosfer suhu
lebur suatu padatan murni adalah spesifik, hal ini berarti dapat
digunakan untuk penentuan kemurnian suatu zat padat. Jika terdapat
zat pengotor yang larut maka akan menyebabkan turunnya suhu lebur
dari padatan murni tersebut, sedangkan apabila terdapat zat pengotor
yang tidak larut maka akan menyebabkan suhu lebur semu atau suhu
leburnya tidak tajam/tegas.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat diketahui titik lebur dari asam salisilat
secara teoritis adalah 141oC - 144oC dan titik leburnya berdasarkan
hasil praktikum adalah 150 oC dengan % rendamen 104,167 %.
Sehingga hasil praktikum tidak sama dengan menurut teori.
5.2 Saran
Untuk laboratorium diharapkan agar memperhatikan kelengkapan
alat yang akan digunakan dalam praktikum, agar praktikum dapat
berjalan lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Hart. 2009, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi VI, Erlanggan :
Jakarta