Welstien Herma Tatipata
Program Doktor Teknik Sumber Daya Air, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa
No 10 Bandung, 40132, Email: whtatipata@yahoo.com
Indratmo Soekarno
Kelompok Keahlian Teknik Sumber Daya Air, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No 10 Bandung, 40132, Email: indratmosoekarno@si.itb.ac.id
Arwin Sabar
Kelompok Keahlian Pengelolaan Lingkungan,Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Jl.
Ganesa No 10 Bandung, 40132, Email: arwinsabar@yahoo.com
Sri Legowo
Kelompok Keahlian Teknik Sumber Daya Air, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Jl.
Ganesha No 10 Bandung, 40132, Email: srilegowo@si.itb.ac.id
Abstrak
Indonesia mempunyai dua musim dalam satu tahun yaitu musim hujan dan musim kemarau, Agar persediaan air
dapat dimanfaatkan secara optimal baik di musim penghujan maupun di musim kemarau, dilakukan sistem
pengoperasian waduk, Waduk dapat juga dimanfaatkan untuk pengairan, pembangkit tenaga listrik, pariwisata,
pengendali sungai dan banjir, Dalam melestarikan waduk, masalah erosi dan sedimentasi yang akan memenuhinya,
dikhawatirkan tidak akan mencapai umur waduk yang direncanakan.Penelitian dilakukan di Waduk Cirata yang
berada pada dalam Wilayah Sungai Citarum, Provinsi Jawa Barat yang meliputi sebagian dari tiga wilayah
kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Purwakarta dan Cianjur. Metode pengumpulan data meliputi data Primer dan
data sekunder yang dikumpulkan dari PT Pembangkitan Jawa Bali Badan Pengelola Waduk Cirata Cirata, Hasil
Kesimpulan adalah dengan masuknya sedimentasi ke dalam waduk akan mengakibatkan pengendapan dan
pendangkalan yang akan mempengaruhi kapasitas tampung waduk juga semakin lama waduk beroperasi, maka
semakin banyak sedimen yang mengendap didalam waduk, perbandingan antara volume sedimen yang mengendap
setelah 10 tahun dan setelah 200 tahun adalah 10215287,18 m3 dan 193953499,6 m3, setelah menganalisis volume
sedimen yang mengendap setelah Ttahun pada waduk yang beroperasi maka akan dipikirkan rencana umur waduk
selanjutnya.
Katakata Kunci: Volume waduk, Waduk, Erosi, Sedimentasi, Umur waduk.
Abstract
Indonesia has two seasons of the year: the rainy season and the dry season, So that the water supply can be
optimally used both in the rainy season and dry season, made the operating system of reservoirs. Reservoirs can also
be used for irrigation, power generation, tourism, controllers rivers and floods, in preserving the reservoir, the
problem of erosion and sedimentation will comply, it is feared will not reach the age of the planned reservoir. The
study was conducted in Cirata located on the CRB, West Java Province that covers most of the three districts namely
Regency Bandung, Purwakarta and Cianjur. Methods of data collection includes data Primary and secondary data
collected from PT Generation Java Bali Cirata Cirata Basin Management Board, Results The conclusion is by the
entry of sediment into the reservoir will result in sedimentation and silting that would affect the capacities of
reservoirs also the longer the dam operates, the more sediment that settles in the reservoir, the ratio between the
volume of sediment that settles after 10 years and after 200 years was 10215287,18 m3 and 193953499,6 m3, after
analyzing the volume of sediment that settles after T years at the reservoir operating plan will be considered next
dam age.
Keywords: Volume reservoirs, Dams, Erosion, Sedimentation, Age of dam.
Vol. 22 No. 3 Desember
2015235
Analisis Volume Sedimen yang Mengendap Setelah T-Tahun Waduk...
Cirata pada tahun
Sedimen yang 2012, laju sedimen
diangkut oleh air mencapai 7,566 juta
dari penggerusan meter3/tahun.
dibagian udik Angka ini
1. Pendahuluan sungai dan dasar melampaui asumsi
maupun pada tepi desain yang hanya
Indonesia mempunyai dua sungai dan 5,67 juta
musim dalam satu tahun merupakan hasil meter3/tahun.
yaitu musim hujan danj penggerusan di Tingginya tingkat
musim kemarau. Dengan cathment
sedimentasi di
tidak meratanya hujan area( daerah Waduk Cirata ini
selama satu tahun sehingga tangkapan air).
disebabkan oleh
menyebabkan persediaan air Dengan kondisi
kerusakan di
akan berlebih pada musim lahan tersebut dan
sepanjang DAS
hujan dan berkurang pada juga curah hujan
Citarum serta
musim kemarau. Oleh yang cukup tinggi menjamurnya jaring
karena itu akan menjadi mengakibatkan terapung (japung) di
suatu tantangan bagaimana banyak sedimen
tengah waduk.
supaya persediaan air terangkut ke sungai Waduk Cirata
tersebut dapat dimanfaatkan sehingga menjadi
dirancang untuk
secara optimal baik dimusim sumber sedimentasi
100 sampai 236
penghujan maupun dimusim di waduk. Bagi
tahun, namun
kemarau melalui sistem waduk yang sedang karena berbagai
pengoperasian waduk. beroperasi bahaya persoalan seperti
Sumbersumber air yang sedimen akan
berlimpah diberbagai daerah mempengaruhi
dapat dimanfaatkan baik umur waduk. Untuk
untuk keperluan pengairan, penelitian ini maka
pembangkit tenaga listrik, direncanakan
industri, penyediaan air menghitung volume sedimentasi,
minum yang ditampung sedimen yang membuat waduk ini
pada sebuah waduk yang mengendap setelah berkurang sekitar
cukup besar. Selain itu beberapa tahun 60 tahun. Melihat
waduk juga dapat waduk beroperasi kondisi ini, maka
dimanfaatkan sebagai asumsi yang dapat
pengendali sungai dan Setelah beroperasi ditimbulkan bahwa
banjir, pariwisata dan selama 25 tahun kondisi hutan, tata
olahraga air dan juga tempat kondisi Waduk guna lahan didaerah
menampung limbah industri. Cirata mengalami aliran sungai
Dalam melestarikan waduk perubahan. citarum hulu dan
sebagai salah satu sarana Berdasarkan wilayah sabuk hijau
sumber air ada beberapa laporan akhir (green belt)
masalah yang dihadapi yaitu pengukuran 5 disekelilingi waduk
masalah erosi dan tahunan Cirata tidak lebih
sedimentasi yang akan sedimentasi Waduk buruk dari kondisi
memenuhi waduk, sehingga Cirata, tingkat sekarang.
dikhawatirkan tidak akan sedimentasi atau
mencapai umur waduk yang pengendapan di Masalah yang
direncanakan. Akibat erosi Waduk Cirata dihadapi dengan
lokal maupun penggerusan semakin banyaknya sedimen
yang terjadi pada sungai meningkat. Laju yang mengendap di
dihulu waduk sedimen ratarata waduk, antara lain
mengakibatkan Waduk Cirata adalah:
pengendapan di waduk. sampai dengan
Hasil erosi tersebut bergerak tahun 2012 Mempengaruhi
bersama air pada sungai, mencapai 7,30 juta kapasitas tampung
baik berupa bed load
meter3/tahun. Pada waduk
(angkutan dasar) maupun
pengukuran
suspended load (angkutan
bathimetri yang Masuknya sedimen
layang) yang akan
dilakukan Badan kedalam
mengendap pada waduk.
Pengelola Waduk pembangkit tenaga
listrik, sehingga akan konsolidasi dan muatan
mempengaruhi kerja turbin. sedimen. melayang
Menimbulkan proses abrasi (suspended load).
pada bangunan. Mengetahui Muatan dasar
kepadatan sedimen bergerak dalam
Berkurangnya supplay air yang mengendap aliran sungai
irigasi dengan masuknya setelah T tahun dengan cara
angkutan sedimen kedalam waduk beroperasi. bergulir, meluncur
saluran. dan meloncatloncat
Mengetahui volume di atas permukaan
Dengan masuknya sedimen sedimen yang dasar sungai.
pada waduk yang akan mengendap setelah Sedangkan muatan
mengakibatkan T tahun waduk melayang terdiri
pengendapan dan beroperasi. dari butirbutir
pendangkalan, sehingga halus yang ukuran
akan mempengaruhi lebih kecil dari 0,1
Sedimen adalah
kapasitas tampung waduk suatu Kepingan mm dan senantiasa
dalam mensuplay air, baik atau potongan yang melayang didalam
untuk kebutuhan air minum, terbentuk oleh aliran air, lebih
sebagai pembangkit tenaga proses fisik dan lebih butiran yang
listrik maupun kebutuhan air kimia dari batuan sangat halus
minum serta keperluan walaupun air tidak
atau tanah. Bentuk
irigasi. Dari halhal tersebut dari material mengalir, tetapi
di atas, maka hanya akan beraneka ragam butiran tersebut
diadakan pembahasan tetap tidak
dan tidak terbatas
adalah menghitung volume dari mulai yang mengendap serta
sedimen yang mengendap berbentuk bulat airnya tetap tidak
setelah beberapa tahun keruh dan sedimen
sampai berbentuk
waduk beroperasi. semacam ini disebut
tajam. Juga
muatan kikisan
bervariasi dalam
(wash load).
Tujuan dari penelitian ini kerapatan dan
adalah menghitung volume komposisi
sedimen yang mengendap materialnya dengan Karena muatan
dengan menggunakan kuarsa yang dasar senantiasa
formulaformula, antara dominan dimana bergerak, maka
lain: sedimen tersebut permukaan dasar
terbawa hanyut sungai kadang
oleh aliran air yang kadang naik dan
Mengetahui besarnya
dapat dibedakan kadangkadang
kepadatan sedimen.
sebagai endapan turun. Muatan
Mengetahui koefisien
dasar (bed load) melayang tidak
Teknik
236 Jurnal Sipil
Tatipata, dkk.
did tebi
asar ng
wa alur
duk sun
yan gai)
b g .
e
me Pad
r nim a
p
bul salu
e kan ran
n
pen alir
g dan an
a
gka air
r lan me
u
pad ngi
h a kis
p
wa mat
a duk eria
d
dan l
a me yan
n
nye g
a bab ada
i
kan di
k tim tebi
t
bul ng
u nya atau
r
ber das
u bag ar
n
ai salu
n mas ran
y
ala sed
a h. emi
d
kia
a
Pen n
s
gha ban
a
sil yak
r
sedi buti
s
me ran
u
n yan
n
terb g
g
esar aka
a
ada n
i,
lah dap
t
ero at
e
si me
t
per nga
a
mu ngk
p
kaa utn
i
n ya.
d
lere
a
ng Sed
p
peg ime
a
unu ntas
t
nga i
m
n, mer
e
ero upa
n
si kan
g
sun pro
e
gai ses
n
(da pen
d
sar gen
a
dan dap
p
a adi kur
n nya ang
b ero ,
a si. ma
h Ke ka
a pad seb
n ata aha
y n gia
a sedi n
n me sedi
g n me
t seta n
e lah aka
r me n
a nge terb
n nda uan
g p g
k aka mel
u n alui
t ber spil
o uba lwa
l h y.
e dari
h wa 1.1
a ktu Sed
irke ime
d wa n
i ktu.
dan
a Unt
ang
l uk
u wa kut
r duk an
s bes sedi
u ar me
n ha n
g mpi
a r Sed
i selu ime
p ruh n di
a sedi sun
d me gai
a n bai
wme k
a nge terl
d n arut
u dap ma
k sete upu
s lah n
e pro tida
b ses k
a sedi terl
g me arut
a ntas mer
i i, upa
a sehi kan
k ngg pro
i a duk
b kap dari
a asit pela
t as puk
t wa an
e duk bat
rjber uan
y lap yan
a uka g
n n lebi
g bat h
d uan ren
i dise dah
p but dan
e seb ke
n aga mu
g i dia
a part n
r ikel mas
u uk
h part ke
i ikel sun
o tan gai
l ah. yan
e Pen g
h gar dise
f uh but
a ten sedi
k aga me
t kin n.
o etis
r air An
li huj gku
n an tan
g dan sedi
k alir me
u an n
n air dari
g per tem
a mu pat
n kaa yan
, n g
t (pa lebi
e da h
r dae ting
u rah gi
t trop ke
a is), dae
mpart rah
a ikel hilir
p dap
e part at
r ikel me
u tan nye
b ah bab
a ters kan
h ebu pen
a t dan
n dap gka
i at lan
k terk wad
li elu uk,
mpas sun
. dan gai,
Htera salu
a ngk ran
s ut irig
il ke asi
p tem dan
e pat terb
e s ran
n sedi tana
t me h
u ntas sert
k i a
n dap terb
y at ent
a me ukn
t mb ya
a erik tana
n an h
a da gar
h mp apa
ak n
t yan bar
a g u di
n me dae
a ngu rah
h ntu hilir
b ngk .
a an Tet
r dan api,
u mer pad
d ugi a
i kan saat
p . bers
i Dik ama
n ata an
g kan alir
g me an
irngu sedi
ntu
p ngk me
i an n
n kar jug
g ena a
g pad dap
ira at
d ting me
a kat nur
n tert unk
d ent an
i u kua
d ada litas
e nya per
lt alir aira
a an n
sedi dan
d me ped
e n ang
lt ke kala
a dae n
s rah bad
u hili an
n r per
g dap aira
a at n
i. me sep
P na erti
r mb pad
o ah a
s kes wad
e ubu uk
d tan daa
a ah n
n sert asal
s a nya
u ko ,
n mp ang
g osis kut
a i an
i. min sedi
eral me
dari n di
bah sun
an gai
inti pad
B
yan a
e g um
r
me um
d nyu nya
a
sun dib
s nya eda
a
, kan
r dik anta
k
ena ra
a l ang
n
ber kut
p ma an
a
ca mu
d m atan
a
jeni mat
j s eria
e
sedi l
n me das
i
n ar
s sep
(be
s
erti d
e pasi
mat
d
r, eri
i liat al
m
dan tra
e lain nsp
n
seb ort)
d aga dan
a
iny ang
n a kut
u
dap an
k at mu
u
dili atan
r hat kiki
a
pad san
na (wa
p
sh
a loa
rtTa d).
i bel An
k 1. gku
e tan
lAp mu
p abil atan
a a mat
rtditi eria
i nja l
k u das
e dari ar
l kea
mgai. cara
e An per
r gku ger
u tan aka
p mu nny
a ata a,
k n ang
a mat kut
n eria an
ml sedi
a das me
t ar n
e san dib
rigat eda
a pen kan
l ting me
d pad nja
e a di
n mor ang
g folo kut
a gi an
n sun mu
u gai atan
k dan das
u me ar
r mp (be
a eng d
n aru loa
b hi d)
u pre dan
ti dik ang
r si kut
t res an
e pon mu
rtsun atan
e gai laya
n terh ng
t ada (su
u p spe
y seti nde
a ap d
n per loa
g uba d).
t han
e 1.2
r per Has
a uba il
n han sedi
g yan
me
k g
n
u terj
t adi
d pad Has
a a il
risist sedi
d em me
a sun n
s gai. (se
a dim
r Diti ent
s nja yiel
u u d)
n dari adal
ah
b yan me
e g n
s diu ters
a kur ebu
r pad t
n a din
y peri yata
a ode kan
s wa dala
e ktu m
d dan satu
i tem an
mpat ber
e tert at
n ent (ton
y u. )
a Has atau
n il satu
g sedi an
b me vol
e n um
r bias e
a any (mp
s a k
a dip atau
l erol acr
d eh e
a dari feet
ripen )
e guk dan
r ura mer
o n upa
s sedi kan
i me fun
y n gsi
a kiki luas
n san dari
g di dae
t sun rah
e gai pen
rj(wa gali
a sh ran.
d loa Pe
i d) mb
d ata and
i u ing
d den an
a gan data
e pen hasi
r guk l
a ura sedi
h n me
t lan ntas
a gsu i,
n ng pad
g di a
k wa um
a duk um
p. nya
a did
n Has asar
a il kan
irsedi atas
h odu el
a ksi
s sedi Je
il me nis
p n Se
e (se di
r dim me
s ent n
a pro Uk
t duc ura
u tio n
a n par
n rat tik
l e) el
u yan (m
a g m)
s din Lia
d yat t
a aka <
e n 0,0
r dal 03
a am 9
h ton/ De
p ha, bu
e ton/ 0,0
n km 03
g 2 9–
a ata 0,0
li u 62
r acr 5
a e Pa
n feet sir
y /sq. 0,0
a 62
n Ta 5–
g bel 2,0
d 1. Pa
i Je sir
n nis Be
a se sar
mdi 2,0
a me –
kn 64,
a ber 0
n da
l sar Su
mb
a uk
er:
j ura Asd
un ak,
p par 200
r tik 4.
n
D
a
s
a
r
M
u
a
t
a
g
k
u
t
Ma
un
as
te
ad
ni
m
e
n
M
m u
e a
k t
a a
n n
i
s
m Muata
e n
Kikisa
n
A
s Gam
a bar
M l 1.
a s Asal
t e dan
e d cara
r i berg
i merak
a e
l nya
n
sedi
men
di
sung
ai
Sumb
er:
Moha
mma
d,
2009.
Vol.
22
No. 3
Dese
mber
2015
A 237
n
Analisis Volume Sedimen yang Mengendap Setelah T-Tahun Waduk...
dilakukan dengan diperkirakan laju
manggunakan ratarata akumulasi
perahu yang sedimen di daerah
dilengkapi dengan tersebut. Untuk
tali kawat panjang mengkonversi
Hasil sedimen tergantung yang dilengkapi alat volume sedimen
pada besarnya erosi total di
pengambil sampel menjadi satuan
DAS/SubDAS dan tanah di bagian berat, perlu
tergantung pada angkutan
ujungnya. Tali diketahui terlebih
partikel partikel tanah yang kawat ini dahulu kerapatan
tererosi tersebut keluar dari
diturunkan secara sedimen rata rata
daerah tangkapan air vertikal di beberapa di daerah tersebut.
DAS/SubDAS. Produksi
tempat di dalam Cara
sedimen umumnya mengacu waduk sesuai memperkirakan
kepada besarnya laju
dengan prosedur hasil sedimen dari
sedimen yang mengalir pengambilan suatu DAS adalah
melewati satu titik
sampel yang baku. melalui
pengamatan tertentu dalam Di dasar waduk perhitungan Nisbah
suatu sistem DAS. Besarnya
dengan lapisan Pelepasan Sedimen
hasil sedimen biasanya deposit sedimen (Sedimen Delivery
bervariasi mengikuti
yang tipis, ujung Ratio, SDR).
karakteristik fisik DAS/Sub kawat yang telah
Perhitungan
DAS.
dilengkapi alat besarnya SDR
pengambilan tanah dianggap penting
Hasil sedimen dan hasil tersebut akan
erosi kotor (gross erosion) mencapai lapisan
yang dihasilkan oleh erosi tanah bukan
lempeng ditambah erosi alur sedimen. 238 Jurnal
atau oleh sebab lain adalah Teknik Sipil
saling bergantungan. Lapisan tanah ini
Hubungan tersebut dapat umumnya berwarna
dinyatakan sebagai rasio lebih gelap
hasil sedimen terhadap erosi dibandingkan
kotor, rasio ini dinamakan dengan endapan dalam menentukan
rasio pengangkutan sedimen sedimen dan besarnya prakiraan
(Sedimen Delivery Ratio, dengan adanya realistis besarnya
SDR). Hasil sedimen dari perubahan warna hasil sedimen total
suatu daerah pengaliran dan tekstur yang berdasarkan
tertentu dapat ditentukan terbawa oleh alat perhitungan erosi
dengan pengukuran tersebut dapat yang berlangsung
pengangkutan sedimen pada dipastikan bahwa pada suatu DAS.
titik kontrol alur sungai, dasar atau Variabilitas angka
atau dengan menggunakan kedalaman endapan SDR dari suatu
rumusrumus empiris. sedimen di dalam DAS/SubDAS
waduk telah dapat akan ditentukan
Pengukuran besarnya ditentukan. Posisi oleh pengaruh.
sedimen yang paling perahu dalam faktorfaktor
memadai adalah melalui pengukuran tersebut adalah
pengukuran sedimen yang endapan sedimen sebagai berikut:
dilakukan di dasar waduk. ini perlu dicatat
Cara lain yang dapat untuk membantu Sumber sedimen
digunakan adalah dengan pembuatan peta
pembuatan kurva hubungan kedalaman endapan Tebing sungai
(rating curve), yaitu kurva sedimen untuk sebagai sumber
yang menghubungkan laju selanjutnya dapat sedimen, akan
angkutan sedimen ditentukan besarnya memberikan hasil
(dependent variable) volume endapan sedimen (volume
dengan besarnya debit sedimen di dalam dan kecepatan)
(independent variable). waduk tersebut. berbeda dari
Dengan menge sedimen yang
Pengukuran sedimen tahui pembuatan berasal dar hasil
langsung di dalam waduk waduk, maka dapat erosi yang terjadi di
DAS. Jumlah sedimen yang besar pula jumlah permukaan daerah
tersedia untuk proses hasil sedimen. tangkapan air, di
angkutan sedimen dan jarak sepanjang sungai
antara sumber sedimen dan Tekstur partikel atau di dalam
sungai/anak sungai. tanahtanah yang waduk bagian atas.
tererosi. Terjadinya deposisi
Besar sedimen sedimen akan
Tekstur sedimen menurunkan angka
Besarnya sedimen yang akan menentukan SDR dari DAS
dihasilkan dari proses erosi dimana sedimen yang bersangku
yang terjadi di tempat yang dengan tekstur tan.
jauh dari alat angkutan tertentu tersebut
sedimen akan memberikan akan terdeposisi di Karakteristik DAS
nisbah pelepasan sedimen dalam dan/atau di
atau SDR yang lebih kecil luar sistem Karakteristik fisik
daripada jumlah sedimen angkutan sedimen. DAS yang paling
yang lebih sedikit tetapi Seringkali material menentukan
dihasilkan di tempat yang sedimen yang agak besarnya SDR
lebih dekat dari alat besar atau kasar adalah luas daerah
angkutan sedimen. Ketika merupakan hasil tangkapan air
jumlah sedimen yang sedimen yang termasuk topografi
tersedia lebih besar daripada berasal dari erosi dari daerah
kapasitas sistem angkutan tebing sungai, tangkapan air,
sedimen yang ada, maka sedang material kemiringan dan
akan meningkatkan laju yang lebih halus panjang lereng
deposisi sedimen dan berasal dari erosi
menurunkan SDR. permukaan.
akan menentukan
besarnya erosi yang
terjadi di daerah
Sistem angkutan Lokasi deposisi
tersebut dan juga
sedimen
menentukan
Umumnya dalam bentuk air besarnya angka
permukaan dan kerapatan Sedimen seringkali Sediment Delivery
drainase. Semakin cepat dan terdeposisi di kaki Rate (SDR)
besar volume air kaki bukit, di
permukaan, maka semakin cekungancekungan
Tatipata, dkk.
WADUK CIRATA
4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Semakin lama waduk beroperasi, maka semakin banyak sedimen yang akan mengendap didalam waduk
Semakin lama waduk beroperasi, semakin terjadi pendangkalan waduk atau terjadi berkurangnya volume
tampungan waduk
Pada waduk yang sedang beroperasi dimana sedimen yang masuk akan mempengaruhi umur waduk.
Dari Hasil Analisis, diperoleh besarnya kepadatan sedimen adalah 1122,1 kg/m3 dan besarnya koefisien konsolidasi
sedimen sebesar 49,78.
Hasil Analisis yang diperoleh untuk kepadatan sedimen yang mengendap setelah T tahun waduk beroperasi dari
awal 10 tahun sebesar 1174,71 kg/ m/m3 dan pada akhir 200 tahun sebesar 1237,41 kg/m3
Hasil Analisis yang diperoleh untuk Volume sedimen yang mengendap setelah T tahun waduk beroperasi dari awal
10 tahun adalah 10215287,18 m3 dan pada akhir 200 tahun adalah 193953500,6 m3.
Dengan menghitung Volume sedimen yang mengendap setelah Ttahun pada waduk yang beroperasi akan dapat
dipikirkan rencanarencana selanjutnya agar umur waduk dapat diperpanjang.
Daftar Pustaka
Asdak, C., 2004, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Penetapan Wilayah Sungai.
Mohammad, B., 2009, Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai, Malang: Penerbit Percetakan CV.
Asrori.
Soewarno, 2013, Pengukuran dan Pengolahan Data
Aliran Sungai (Hidrometri). Bandung: Nova.