115°21'0"E 115°23'0"E 115°25'0"E 115°27'0"E 115°29'0"E 115°31'0"E 115°33'0"E 115°35'0"E 115°37'0"E 115°39'0"E 115°41'0"E 115°43'0"E 115°45'0"E 115°47'0"E
1°59'0"S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018
2°0'0"S
2°0'30"S
Tungkat Bongkang Kok
Tet PETA GEOLOGI
2°1'30"S
2°2'0"S
15
Agung Tmw Kok
30
45
Kok
2°3'0"S
B S. W 20 B’
30 G. Lumut
Khv
2°3'30"S
aja
1034
n
2°4'30"S
n g
Pangelak
alo
15
ab 30
2°5'0"S
T 25
S . Tomb
60
30
30
gs
e SKALA 1 : 100.000
en
2°6'0"S
is
N
2°6'30"S
Tomb S. Kok Kok
0 2,25 4,5 9 13,5 18
Manunggul
804
Kilometers
2°7'30"S
S. Jngkung 20 Tmw g
S.
Ja Ja
in
Ksp G. Hambukuan
2°8'0"S
40
ing S.
35
A Jainghulu Tet 50 LEGENDA
2°9'0"S
30 20 60
Tomp Umur
Kala Batuan Sedimen Batuan Gunung Api Batuan Terobosan
2°9'30"S
25 Masa Zaman (m.y)
Tanjung 25
50 60
2°25'30"S 2°24'0"S 2°22'30"S 2°21'0"S 2°19'30"S 2°18'0"S 2°16'30"S 2°15'0"S 2°13'30"S 2°12'0"S 2°10'30"S
2°24'30"S 2°23'0"S 2°21'30"S 2°20'0"S 2°18'30"S 2°17'0"S 2°15'30"S 2°14'0"S 2°12'30"S 2°11'0"S
KUARTER
30 Akhir
pan
Tomb
PLISTOSEN
g
u
tun
Tmw
S. Tut
Ha
Tomb A” Tengah
S.
Tmw
ng
70
Tet
ba
KENOZOIKUM
om
Awal
lo
Tqd
Ge
S.
1,6
Warukin 25 30 PLIOSEN
Dahor 40 5
S. Balangan
Akhir
G. Berai
MIOSEN
11
Qtd
s
ua
ab Muarahaliung
nt
TERSIER
. T 16,2
Ba
S
S.
Awal
Tmbl
23
Tomb
OLIGOSEN
Tmw Qtd 36
Tomp
Tet
Qtd
t
70
ka
Muaraninia
ng
39
EOSEN
Ju
S.
53
Tanahluhur PALEOSEN
Paringin
65 Ksp
Tanahabang Tomb
MESOZOIKUM
25 Kok Kvh
Kgd
KAPUR
Kok
30
95
Tmw
30
Kgd KETERANGAN
Awayan S. Tundakai
Qa Kok Interval kontur Sayatan True Dip
Tmw
Qtd Kvh 45
45
Indeks kontur Sungai Lipatan
115°21'0"E 115°23'0"E 115°25'0"E 115°27'0"E 115°29'0"E 115°31'0"E 115°33'0"E 115°35'0"E 115°37'0"E 115°39'0"E 115°41'0"E 115°43'0"E 115°45'0"E 115°47'0"E
5°0'0"N
0m 0m
Ksp Kok Kepulauan Riau
Tmw -1
2°0'0"S
2°0'0"S
-1000 m Tet Ksp -1000 m Kepulauan Riau Kab. Barito Timur
Kab. Tabalong Kab. Pasir
Kalimantan Timur
Tet Tomb Kab. Barito Selatan
Kalimantan Timur
A A’ Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Gorontalo
0°0'0"
0°0'0"
Kalimantan Barat
Kab. Balangan
Tmw
Kab. Kapuas
0 Tomb
Tomb Tet
Tet
0 Kab. Hulu Sungai Utara
Tet
Tet Tomb
Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah
Kalimantan Selatan
-1250m Ksp -1250m Sulawesi Barat
Ksp Bangka Belitung Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Tengah
Kab. Kota Baru
Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan
5°0'0"S
Kab. Barito Kuala Kab. Tanah Bumbu
Jawa Timur
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E
Sumber:SRTM Kalimantan
PEMERIAN
Qa KELOMPOK PITAP : Endapan flysch berupa perselingan antara batupasir, batulempung, batulanau, serpih, rijang, breksi aneka bahan, olistolit
ALUVIUM : Kerakal, kerikil, pasir, lanau, dan lumpur terendapkan di sungai, rawa dan pantai.
Ksp batugamping dan lava basal. karena Kelompok ini terendapma di atas ranit berumur Kapur Awal dan dijumpai olistolit batugamping yang mengandung
Orbitolina berumur Kapur (Tengah), maka umurnya diduga Kapur Akhir. Ketebalan lebih dari 2000 Meter. formasi ini menjemari dengan Kelompok
FORMASI DAHOR : Batupasir kuarsa bersisipan lempung dan limonit, mudah hancur, setempat kerakal kuarsa asap, andesit, berlapis Haruyan yang diendapkan di daerah rumpang palung-busur.
Tqd
buruk, dapat disebandingkan dengan Formasi Kampungbaru (Lembar Balikpapan) yang berumur Plio-Plistosen. terendapkan di
lingkungan darat. ketebalan sekitar 750 meter. Kvh KELOMPOK HARUYAN : Batuan utama berupa leleran lava bersusunan basal, terdiri aras basal piroksen, basal amigdaloidal dan siispan oleh breksi
aneka bahan. Kelompok Haruyan menjemari dengan kelompok Pitap, maka umurnya diduga Kapur Akhir.
FORMASI WARUKIN : Perselingan batupasir kuarsa dan batulempung, dengan sisipan serpih dan batubara, tebal lapisan rata-rata 2
Tmw meter. Umur formasi diduga Miosen Tengah dan ketebalan sekitar 15000 meter. Formasi Warukin ditindih secara tidak selaras oleh
Formasi Dahor. OLISTOLIT KINTAP : Batugamping kelabu kehitaman, padat mengandung fosil yang menunjukan umur Kapur Awal. Barang ini ijumpai sebagai
Kok
olistolit dalam Kelompok Pitap dan Kelompok Haruyan.
Tomp
FORMASI PAMALUAN : Batulempung bersisipan batupasir, napal, dan batugamping, ketebalan lapisan maksimal 2 meter. Napal kaya
akan foram yang menunjukan umur Oligosen-Miosen Awal. ketebalan formasi ini 2500 meter. GRANODIORIT : Kelabu berbintik hijau, pejal, mineral utama adalah plagioklas dan piroksen. Granodiorit ini menerobos Kelompok Pitap sehingga
Kgd
umurnya diduga tidak lebih tua dari Kapur Akhir.
FORMASI BERAI : Batugamping dengan sisipan napal dan batulempung, ketebalan lapisan rata-rata 1-6 meter. Batugamping
Tomb mengandung foram besar yang menunjukan umur Oligosen Awal-Miosen Awal. Lingukungan pengendapan laut dangkal dengan
ketebalan formasi mencapai 1250 meter. Formasi Berai menindih Formasi Tanjung secara selaras dan mejemari dengan Forrmasi
Pamaluan.
Sumber :
Haryanto, R., & Sanyoto, P. (2007). Laporan Geologi Lembar Amuntai, Kalimantan, Skala 1:250000.
FORMASI TANJUNG : Perselingan antara batupasir, batulempung dengan sisipan batubara, batulanau, batugamping dan konglomerat aneka bahan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Tet
Batulempung gampingan yang mengandung fosil berumur Eosen terendapka dalam lingkungan darat sampai laut dangkal. Formasi ini menindih Haryanto, R., dkk. (2007). Laporan Geologi Lembar Sampanahan, Kalimantan, Skala 1:250000.
secara tak selaras kelompok Pitap dan tertindih secara selaras oleh Formasi Berai. Ketebalan formasi ini sekitar 400 Meter. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi