Anda di halaman 1dari 10

RESUME ILMU KOMUNITAS

Perawatan kelompok khusus

Dosen pembibing :
Ari susanti, SKM.,M.Kes.

Oleh :
Ida fatmawati
1410050

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
TAHUN 2016-2017
Perawatan kelompok khusus

A. Definisi
1. Kelompok khusus:
Sekelompok masyarakat atau individu oleh karena keadaan fisik, mental,
sosial, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan
ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan
terhadap dirinya sendiri.
2. Perawatan kelompok khusus
Suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat dan ditujukan
kepada kelompok-kelompok individu yang mempuyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan kesehatan serta rawan terhadap masalah
tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan
meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya,
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupahkan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok dapat
menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak tergantung pada pihak
lain.
2. Tujuan khusus
Secara khusus tujuan asuhan keperawatan kelompok khusus adalah agar
kelomopok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam hal:
megidentifikasi masalah kesehata dan keperawatan kelompok khusus sesuai
dengan macam,jenis.
Tipe kelompok
1. Meyusun perencanaan asuhan keperawatan atau kesehatan yang mereka
hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok
2. Penanggulagan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi
berdasarkan rencana yang telah mereka suun bersama
3. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara kesehatan
mereka sendiri
4. Megurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam
pemeliharaan dan perawatan diri sendiri
5. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak berbuat
dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri
6. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam
menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan
kesehatan masyarakat.

C. Sasaran
Dalam perawatan kesehatan kelompok khusus, ada dua sasaran pokok
pembinaan, yaitu melalui institusi-institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan terhadap kelompok khusus dan pelayanan kelompok khusus yang ada
dimasyarakat yang telah diorganisir secara baik atau melalui posyandu yang
ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau terhadap kelompok-
kelompok khusus dengan ciri khas tertentu misal kelompok usila, kelompok
penderita berpenyakit kusta dan sebagainya.

D. Pelayanan kelompok khusus di Institusi


Pelayanan terhadap lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang
menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompok- kelompok khusus
tertentu, diantaranya:

· Panti Werdha
· Panti Asuhan
· Pusat Rehabilitas Anak Cacat (fisik, mental, sosial)
· Penitipan Balita

Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di Institusi


adalah meliputi:
· Penghuni panti
· Petugas panti
· Lingkungan panti
· Penghuni panti
1. Penghuni panti
Penghuni panti merupakan prioritas pertama dalam memberikan pelayanan
dan asuhan perawatan kelompok khusus di Institusi, karena mereka yang
rawan terhadap masalah kesehatan, dan umumnya merekalah yang
bermasalah apakah masalah tersebut dapat mengancam kesehatan dan
kehidupan mereka secara individu maupun secara kelompok. Oleh karena itu
penanganan kelompok ini harus mendapat perhatian sungguh-sungguh oleh
tenaga keperawatan. Dalam mengatasi masalah kelompok ini diperlukan
kolaborasi dengan profesi kesehatan lain maupun dengan petugas.

2. Petugas panti
Petugas panti adalah orang yang setiap hari berhubungan langsung dengan
pelayanan penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Dan merekalah yang paling mengetahui permasalahan setiap anggota panti
yang mendapat perawatan dan pelayanan dipanti tersebut. Oleh karena itu
sudah seharusnya pengetahuan dan ketrampilan petugas panti terus
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan. Tugas dan tanggung jawab
perawat kesehatan adalah bagaimana mengadakan kolaborasi dan alih
teknologi yang mungkin dilakukan dalam bidang keperawatan dan
kesehatan. Dengan kata lain adanya kader-kader kesehatan yang telah
dididik dan dilatih oleh petugas kesehatan atau puskesmas sebagai
penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Hal ini penting
dilakukan karena perawat kesehatan masyarakat tidak akan mampu
melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan secara terus-menerus
purna waktu.

Dengan adanya upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas


panti melalui pendidikan dan pelatihan maka diharapkan setiap masalah
yang timbul dari anggota panti dapat diatasi oleh petugas panti, dan bila
tidak dapat diatasi baru dirujuk pukesmas atau institusi pelayanan kesehatan
lainnya. Oleh karena itu kerjsama lintas sektoral antara puskesmas dengan
institusi yang menyelenggarakan berbagai upaya pelayanan kelompok
khusus sangat diperlukan.
3. Lingkungan panti
Lingkungan panti juga memerlukan perhatian khusus dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dan keperawatan di intitkusi, oleh lingkungan
merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit. Yang berkaitan
dengan masalah kesehatan lingkungan tugas perawat kesehatan terbatas
kepada peyuluhan kesehatan yang berkaitan dengan dampak lingkungan
terhadap kesehatan penghuni dan petugas panti. Hal ini penting berkaitan
dengan penanaman perilaku sehat penghuni dan petugas panti.

E. Pelayanan kelompok khusus di masyarakat


Pelayanan kelompok khusus di masyarakat, dilakukan melalui kelompok-
kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat,
melalui pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut, yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, yang telah berjalan
dewasa ini kita kenal dengan sebutan Dasa Wisma, KPKIA (Kelompok
Persepuluhan Kesehatan Ibu dan Anak). Disamping itu lahan pembinaan
kelompok-kelompok khusus di masyarakat dapat dilakukan melalui Posyandu
terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita, dan kelompok- kelompok
lainnya yang mungkin dapat dilakukan.

F. Klasifikasi
Kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan diinstitusi dapat diklasifikasikan
berdasarkan pemasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya
adalah:
1. Kelompok Khusus Dengan Kebutuhan Khusus Yang Memerlukan
Pengawasan Akibat Pertumbuhan Dan Perkembangannya.
· Kelompok ibu hamil
· Kelompok ibu bersalin
· Kelompok ibu nifas
· Kelompok bayi dan anak balita
· Kelompok anak usia sekolah
· Kelompok usia lanjut

2. Kelompok Khusus Dengan Kebutuhan Khusus Yang Memerlukan


Pengawasan dan Bimbingan, diantaranya adalah:

A. Penderita Penyakit Menular


- Kelompok Penderita Penyakit Kusta
- Kelompok Penderita Penyakit TBC
- Kelompok Penderita Penyakit Aids
- Kelompok Penderita Penyakit Kelamin (GO, Sypilis)
B. Penderita Penyakit Tidak Menular
- Kelompok Penderita Penyakit Diabetus Militus
- Kelompok Penderita Penyakit Jantung
- Kelompok Penderita Penyakit Stroke
C. Kelompok Cacat yang Memerlukan Rehabilitas
- Kelompok Cacat fisik
- Kelompok Cacat mental
- Kelompok Cacat sosial
D. Kelompok Khusus yang Mempunyai Resiko Terserang Penyakit
- Kelompok Wanita Tuna Susila
- Kelompok Penyalahgunaan Obat dan Narkotika
- Kelompok- kelompok Pekerja tertentu
G. Prinsip dasar
Yang menjadi prinsip dasar dalam perawatan kelompok khusus adalah :
1. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok dalam meningkatkan
kesehatan mereka sendiri.
2. Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak melupakan
upay kuratif dan rehabilitative.
3. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara
konsisten dan berkesinambungan.
4. Melibatjan peran serta aktif petugas panti,kader kesehatan dan kelompok
sebagai subyek maupun obyek yang sama.
5. Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kelompok husus di masyarakat terhadap kelompok khusus
yangmempunyai masalah yang sama.
6. Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni pannti, petugas panti,
lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai
masalah yang sama kea rah perilaku sehat.

H. Tahap –Tahap perawatan kelompok khusus


1. Tahap persiapan
- Mengidentifikasi jumlah kelompok yang ada dimasyarakat dan
jumlah panti atau pusat-pusat rehabilitative yang ada disuatu wilayah
binaan.
- Mengadakan pendekatan sebagai penjagaan awal pembinaan
kelompok khusus terhadap institusi yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan kelompok yang
ada di masyarakat
- Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan dip anti /
institusi, melalui pengumpulan data.
- Menganalisa data kelompok khusus di masyarakat dan di intitusi.
- Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan kelompok khusus di masyarakat dan di institusi.
- Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan
masalah dan prioritas masalah kesehatan.keperawatan kelompok
khusus melibatkan kader kesehatan dan petugas panti.
2. Tahap perencanaan
Menyusun perencanaan penanggungan masalah kesehatan keperawatan
bersama petugas panti dan kader kesehatan :
- Jadwal kegiatan (tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, criteria hasil)
- Jadwal kunjungan
- Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksana didasarkan atas rencana kerja yang telah di sepakati bersama yang
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan kegiatan dapat berupa
:
· Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti.
· Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
· Penyuluhan kesehatan.
· Immunisasi.
· Penemuan kasus dini.
· Rujukan dianggap perlu.
· Pencatatan dan pelaporan kegiatan.
4. Penilaian
Penilaian atas keberhasilan kegiatan di dasarkan atas criteria yang telah
disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setelah
kegiatan dilaksanakan secara keseluruhan. Apakah itu penilaian terhadap
program jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

I. Proses keperawatn kelompok khusus


Pada dasarnya langkah-langkah proses keperawatan kelompok khuus sama
halnya dengan langkah-langkah proses keperawatan tingkat individu, keluarga
maupun masyarakat, yang berbeda hanya sasarannya saja. Sedangkan
permasalhan yang timbul adalah permasalahan dilihat dari segi kelompok, tetapi
bila menyangkut pemasalahan gangguan system tubuh penangannya secara
individu adalah sama dengan gangguan-gangguan system lainnya. Disamping itu
yang perlu dikaji secara mendalam adlah latar belakang yang mendorong
timbulnya masalah pada kelompok tersebut. Oleh karena itu pengkajiannya
menekankan pada aspek kebiasaan, adat istiadat dan budaya, pendidikan sosial
ekonomi, kesehatan perseorangan, lingkungan, perilaku dan pandangannya
terhadap kesehatan.
A. Pengkajian
Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan langkah awal untuk menentukan masalah dan
kebutuhan kelompok akan pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan.Oleh karena itu, untuk mengkaji permasalahan kelompok
diperlukan data-data sebagai berikut:
Identitas kelompok yang mencakup:
- Besar dan kecilnya kelompok
- Latar belakang pendidikan
- Tingkat social ekonomi
- Kebiasaan
- Adat istiadat
- Pekerjaan
- Agama yang dianut
- Kepercayaan
- Lokasi tempat tinggal

Masalah kesehatan yang mencakup:

- Masalah kesehatan yang sering terjadi


- Besarnya anggota kelompok yang mempunyai masalah
- -Keadaan kesehatan anggota kelompok umumnya
- Sifat masalah pada kelompok, apakah yang mengancam kesehatan
atau telah mengancam kehidupan

Pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan, diantaranya:

- Puskesmas
- Posyandu
- Polindes
- Pos Obat Desa
Daftar pustaka

F.J Bennet (2012), Diagnosa Komunitas dan Program kesehatan, Yayasan Essensia
medika,Yogyakarta.

Freeman B Ruth (2011), Public Health Nursing Practice, WB.Sounders Co.London.

Anda mungkin juga menyukai