Anda di halaman 1dari 4

4.1.6.

Dapat Merupakan Kawasan Yang Mampu Mendorong Percepatan Pembangunan Wilayah-


Wilayah Sekitarnya Dalam Lingkup Provinsi

Kajian Kota bauabu sebagai, kawasan strategis provinsi dari aspek perdagangan. Jika dilihat dari kriteria
penetapan KSP yaitu harus dapat mendorong percepatan pembangunan wilayah-wilayah sekitarnya.
Apakah kota baubau sudah dapat mendorong pembangunan wilayah-wilayah sekitarnya, oleh karena
itu, dapat di mengakaji dengan beberapa indicator.

1. Laju pertumbuhan ekonomi


Pertumbuhan ekonomi Kota Baubau pada tahun 2016 tidak sebesar tahun lalu. Laju
pertumbuhan PDRB Baubau tahun 2016 mencapai 8,01%, sedangkan tahun 2015 sebesar
8,97%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan
Asuransi sebesar 16,33%. Sedangkan seluruh lapangan usaha ekonomi PDRB yang lain pada
tahun 2016 mencatat pertumbuhan yang positif. Adapun lapangan usaha lainnya berturut-
turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya yaitu lapangan usaha kontruksi
sebesar 21%, Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 19,4%, pertanian sebesar 13,7%,
administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 8,7%, jasa pendidikan
sebesar 7,1%, transportasi & pergudangan sebesar 5,1%, pertambangan dan penggalian 4,5%,
industri pengeolahan 4,2%, informasi dan komunikasi serta jasa keuangan dan akutansi sebesar
3,5%, real esteat sebesar 2,9%, penyediaan akomodasi makan dan minum 1,3%, jasa kesehatan
& kegiatan sosial 1,2%, Pengadaan Air, pengelolaan sampah dan limbah 0,3%, jasa perusahaan
0,2% dan listrik serta gas sebesar 0,1%.

Tabel 4.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota


Di Provinsi Sulawesi Tenggara Dengan Tahun Dasar 2012 (Persen)

Tahun
No Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015 2016
1 Buton 10,74 8,09 3,69 4,17 4,74
2 Muna 7,85 6,68 9,33 7,15 6,08
3 Konawe 9,64 6,47 7,97 6,10 5,53
4 Kolaka 16,43 7,17 0,48 7,65 3,74
5 Konawe Selatan 10,02 6,95 7,06 8,55 6,97
6 Bombana 11,18 8,35 7,35 8,22 5,63
7 Wakatobi 10,09 7,81 7,85 7,73 7,97
8 Kolaka Utara 11,85 8,70 8,35 7,05 7,69
9 Buton Utara 8,78 8,83 9,51 4,04 6,04
10 Konawe Utara 8,58 7,01 3,15 6,76 5,64
11 Kolaka Timur - - 8,85 6,19 7,40
12 Konawe Kepulauan - - 7,60 7,73 7,82
13 Kota Kendari 9,85 8,68 9,35 8,95 9,00
14 Kota Bau-Bau 9,83 7,99 8,63 8,97 8,01
15 Buton Selatan - - - 4,09 7,16
16 Buton Tengah - - - 2,86 8,08
17 Muna Barat - - - 8,14 7,21
Jumlah Rata-Rata
10,40 7,72 7,08 6,72 6,74
Pertumbuhan
Sumber: Provinsi Sulawesi Tenggara dalam angka, Tahun 2017
2. Ketersediaan infrastruktur
Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 lapangan usaha, yaitu Angkutan Rel,
Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Angkutan Udara,
serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Lapangan usaha Angkutan Darat memberikan
kontribusi terbesar selama 6 tahun terakhir, dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini
sebesar 46,64 % pada tahun 2016. Sedangkan penyumbang terbesar berikutnya adalah
Lapangan Usaha Angkutan Laut dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir masing-masing
sebesar 23,26 % dan 12,13 % pada tahun 2016. Untuk Lapangan Usaha Angkutan Sungai, Danau
dan Penyeberangan dan Lapangan Usaha Angkutan Udara memiliki kontribusi dengan nilai
dibawah 12 % terhadap kategori ini, sedangkan Lapangan Usaha Angkutan Rel belum ada di Kota
Baubau.

Tabel 4. Peranan lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi 2012 - 2016
No. Transportasi 2012 2013 2014 2015 2016
1. Tranportasi rel - - - - -
2. Transportasi darat 4.600 4.560 4.680 4.651 4.664
3. Transportasi laut 2.369 2.394 2.382 2.351 226
4. Tranportasi sungai 1.263 1.251 1.213 1.175 1.178
danau dan
peneyebarangan
5. Transportasi udara 521 587 544 610 619
6. Pergudangan dan jasa 1.246 1.209 1.181 1.213 1.213
penunjang angkutan,pos
dan kurur
jumlah 9.990 10.00 10.00 10.00 7.000
Sumber : PDRB Kota Baubau Taahun 2017
Transportasi laut. Pelabuhan murhum di kota baubau sangat mempengaruhi dinamika dari
social dan ekonomi. Dalam sejarahnya, pelabuhan murhum memegang peran penting dalam
perkembangan kepulauan buton khususnya dan Sulawesi tenggara pada umumnya, sebab
pelabuhan murhum sangat strategis dalamalur pelayaran laut indonesia yaitu penghubung
antara wilayah Indonesia bagian timur dan bagian barat. Menurut pires pelayaran orang
portugis menuju ke Maluku tidak melalui pulau jawa, melainkan Melalui singapura ke borneo,
ke pulau buton lalu ke Maluku. Jalur kepulauan Maluku itu dikenalsebagai jalur yang paling baik
dan cocok.
Terkait dengan transportasi udara, kota bauabua juga memiliki transportasi udara yaitu,
bandara betoambari sudah mencapai 1.800 meter bujur sangkar. Bandara undara betoambari
sangat berperan penting untuk perkembangan kota baubau sebagai kawasan perdagangan,
pengembangan pariwisata, pusat mobilitas sertakeankaragaman budaya dan adat istiadat yang
di dengan daya dukung daerah belakang (hiterland) yaitu Kabupaten Buton, Busel, Buteng,
Butur, Wakatobi, Muna, Mubar, dan Bombana serta Baubau sebagai calon ibukota DOB Provinsi
Kepulauan Buton
Untuk tranportasi darat, di kota bauabu memiliki Panjang jalan secara keseluruhan sepanjang
205,04 km yang terdiri dari jalan beraspal sepanjang 139,9 km (69%), kerikil 51,28 km (25%),
tanah 9,15 km (4%) dan tidak diperinci sepanjang 4,65 km (2%) dari total 205,04 km. Kondisi
jalan yang sedang sepanjang 134,20 km, sedangkan sepanjang 55,14 km dalam kondisi rusak dan
rusak berat. Dengan ketersedian jalan yang memadai maka kota baua dapat berinteraksi dengan
wilayah-wilayah sekitarnya.
3. Interaksi antar wilayah antara kab/kota di Sulawesi tenggara
Volume dan nilai Ekspor antar pulau di Sulawesi tenggara
Total volume dan nilai ekspor Sulawesi tenggara pada tahun 2016 sebesar 182,94 ribu ton
dengan nilai 219,24 juta US$ , dengan volume ekspor langsung sebesar 135,05 ribu ton senilai
111,93 juta US$ Ekspor langsung dimuat melalui pelabuhan kendari, pomalaa, dan baubau.
Tabel 4. Volume dan Nilai Ekspor Langsung Provinsi Sulawesi Tenggara menurut pelabuhan
muat 2015 dan 2016
No. Pelabuhan Volume Nilai ekspor
muat ekspor (US $)
(ton)
2015 2016 2015 2016
1. baubau 36 300,36 82 544,80 1 555 676,00 2 816 90,09
2. kendari 858,43 306,43 4 068 936,00 2 042 110,36
3. pomalea 43 743,78 52 196,01 128 864 657,31 107 071 332,82
Jumlah 80 902,57 135 046,64 134 489 271,31 111 930 343,27
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2017
Berdasarkan tabel di atas volume dan nilai ekspor antara kab/kota di provinsi sultra yang paling
banyak volume ekspor dua tahun terakhir adalah kota baubau, pada tahun 2015 volume ekspor
sebesar 36.300.36 Ton dan tahun 2016 82.544,80 Ton sedangakan dengan nilai ekspor dua
tahun terakhir berada di pelabuahan pomalea. Dengan nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar 43
743,78 ton dan pada tahun 2016 sebesar 52 196,01 ton

4. Strategis lokasi
Kota Baubau berada di Pulau Buton yang terletak di sebelah tenggara jazirah Pulau Sulawesi. Pulau
ini diapit oleh lautan, yaitu Laut Banda di sebelah utara dan timur, kemudian Laut Flores di sebelah
selatannya, sedangkan di sebelah barat terdapat Selat Buton dan Teluk Bone.
Dari sisi letak secara nasional, Kota Baubau merupakan kota yang memiliki letak strategis. Kota
Baubau adalah daerah penghubung antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan
Timur Indonesia (KTI). Selain itu bagi masyarakat daerah hinterlandnya (Kabupaten Buton,
Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Tengah dan
Kabupaten Buton Selatan), Kota Baubau berperan sebagai daerah akumulator hasil produksi dan
distributor kebutuhan daerah tersebut. Kota Baubau yang berada pada Selat Baubau dan
merupakan mulut Tenggara dari wilayah Laut Teluk Bone berada pada pergeseran titik
episentrum ekonomi kelautan kawasan pasifik sebagai masa depan bagi pertumbuhan kawasan
Timur Indonesia.
Dalam rangka desentralisasi wewenang (otonomi daerah), maka pembangunan Kota Baubau
berbasis kepulauan untuk membangun masa depan dengan memanfaatkan nilai strategis Kota
Baubau yang terletak pada Kawasan Wallacea dan pusat segitiga karang dunia (coral triangle).
Posisi geografis yang stategis ini juga menjadikan Baubau memiliki peranan penting dalam jalur
pelayaran nasional dan berkembang sebagai pusat aktifitas penduduk terutama di sektor
perdagangan dan jasa. Pelabuhan di kota ini berfungsi sebagai jalur transit atau persinggahan
yang menghubungkan jalur pelayaran antara Makassar, Maluku dan Papua. Bahkan peranannya
sebagai pelabuhan transit telah berlangsung sejak abad 16 pada masa Kesultanan Buton.
Kesimpulan :
dari data diatas untuk Dapat Merupakan Kawasan Yang Mampu Mendorong Percepatan
Pembangunan Wilayah-Wilayah Sekitarnya Dalam Lingkup Provinsi dengan metode analisis data
laju pertumbuhan ekonomi dan interaksi anatra wilayah, maka dapat di simpulkan bahwa :

 Dikaji dari laju pertumbuhan ekonomi kota baubau pada tahun 2016 mencapai 8,01%
jika di bandingkan dengan kab/kota yang berada di provinsi sultra berda di peringkat
kedua dan yang berada di posis pertama yaitu kota kendari dengan laju pertumbuhan
mencapai 9,00%, ketetapan KSP dari sudut pandang mampu mendorong wilayah-
wilayah siktar. maka di kaji dari aspek laju pertumbuahan ekonomi kota baubau mampu
mendorong pambangunan wilayahnya sendiri dan wilayah-wilayah siktarnya dalam
lingkup privinsi.
 Kota Baubau dapat mampu mendorong pembangunan wilayah-wilayah sekitarnya di
karenakan di skala provinsi karena kota baubau memiliki volume ekspor menurut
pelabuhan muat pada tahun 2015 mencapai 36 300,36 ton dan pada tahun 2016 kota
baubau mengalami peningkatan dengan volume ekspor mencapai 82 544,80 Ton
bandikan dengan pelabuhan muat yang berada di sultra seperti di pelabuhan kandari
dan pomalea.
 Letar yang strategis, kota baubau merupakan kawasan yang dapat penghubungkan
kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI), dan jika kaji
secara laus lagi bahawa kota baubau berada di kawasan wallacea, yang diaman kawasan
wallacea adalah kawasan biogeografis yang mencakup sekelompok pulau-pulau dan
kepulauan di wilayah Indonesia bagian tengah, terpisah dari paparan benua-benua Asia
dan Australia oleh selat-selat yang dalam. Selai itu juga kota baubau dapat beriteraksi
dengan wilayah-wilayah sekitarnya dalam bidang perkebunan, pertanian, perternakan
dan perikanan, untuk itu dari letak strategis lokasi bahwa kota baubau dapat
mendorong wilayah di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai