Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA PADA KELUARGA TN. Y DENGAN DIAGNOSA


KURANGNYA PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADNYA ISPA DI
JL. PASUNDAN KOTA BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga dan
Komunitas 1

Dosen pengampu :
Yayat Hidayat, S.Kep.,Ners., M.Kep
Clinical Instructure (CI) UPT Puskesmas Pasundan
Aan Andryanto, S.Kep

Disusun oleh:
Rika Aryanti
NIM.032015042

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6 Bandung Telp./Fax. (022) 7312423,
Email: stikes.aisyiyahbandung@gmail.com
T.A 2017-2018
LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
B. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
rumah tangga yaitu :
1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan,
dokter, dan tenaga para medis lainnya)
Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibid an bayi lebih terjamin. Apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke
puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan perlatan yang aman,bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi asi ekslusif.
Adalah bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan
makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan
dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama
berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk
bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit
Apa manfaat memberikan ASI?
Bagi ibu:
a. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
b. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
c. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
d. Menunda kehamilan berikutnya.
e. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Bagi bayi:
a. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
b. Bayi tidak sering sakit.
Bagi keluarga:
a. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu
formula dan perlengkapannya.
b. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula misalnya
merebus air dan perlengkapannya.
3. Menimbang balita setiap bulan.
a. Mengapa balita perlu di timbang setiap bulan?
Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya
setiap bulan.
b. Kapan dan di mana penimbangan balita di lakukan?
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun
sampai 5 tahun diposyandu.
c. Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita?
Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak) atau kartu
menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak
naik (lihat perkembangannya)
4. Menggunakan air bersih.
a. Mengapa kita harus menggunakan air bersih? Air adalah kebutuhan dasar
yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci
pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar
sakit.
b. Apa syarat-syarat air bersih itu? Air bersih secara fisik dapat dibedakan
melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):
a) Air harus berwarna bening/jernih.
b) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya.
c) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun.
d) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
c. Apa manfaat menggunakan air bersih?
a) Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,
Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
b) Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
d. Di mana dapat memperoleh sumber air bersih?
a) Mata air
b) Air sumur atau air sumur pompa
c) Air ledeng atau perusahaan air minum
d) Air hujan
e) Air dalam kemasan
e. Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. kuman
penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
a. Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan
sabun?
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman,
karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
b. Kapan saja harus mencuci tangan?
a) Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll).
b) Setelah buang air besar
c) Setelah menceboki bayi atau anak
d) Sebelum makan dan menyuapi anak
e) Sebelum memegang makanan
f) Sebelum menyusui bayi
c. Apa manfaat mencuci tangan?
a) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
Flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
c) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
d. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
a) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
b) Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan.
c) Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
6. Menggunakan jamban sehat.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
dan air untuk membersihkannya.
a. Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar/buang air kecil.
b. Mengapa harus menggunakan jamban?
a) Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
b) Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
c) Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.
c. Apa saja syarat jamban sehat?
a) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
b) Tidak berbau.
c) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
d) Tidak mencemari tanah sekitarnya.
e) mudah dibersihkan dan aman digunakan.
f) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g) Penerangan dan ventilasi yang cukup.
h) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
i) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
d. Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
a) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
b) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih.
c) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
d) Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
e) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
f) Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
a. Apa itu rumah bebas jentik?
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
b. Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)?
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-
tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang
air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang
dilakukan secara teratur sekali dalam seminggu.
c. Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?
a) Anggota rumah tangga
b) Kader
c) Juru pemantau jentik (Jumatik)
d) Tenga pemeriksa jentik lainnya.
d. Apa yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?
Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara :
a) 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan
nyamuk).
b) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat
perkembangannya.
c) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
d) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
e) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
f) Mengubur ataumenyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll).
e. Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:
a) Menggunakan kelambu ketika tidur.
b) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat
nyamuk ; bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.
c) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.
d) Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
e) Memperbaiki saluran talang air yang rusak
f) Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat
yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
g) Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,
misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.
h) Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya,
Zodia,Lavender,Rosemerry, dll.
f. Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?
a) Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
b) Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki
gajah.
c) Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
a. Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah?
Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
b. Mengapa kita harus makan sayuran dan buah?
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
a) Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh.
b) Mengandung serat yang tinggi. Serat adalah makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara usus.
Serata tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak
menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk
mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan lambung
sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.
c. Manfaat mengkonsumsi buah dan sayur ?
a) Mencegah Diabetes .
b) Melancarkan buang air besar.
c) Menurunkan berat badan.
d) Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
e) Mencegah kanker
f) Memperindah kulit, rambut dan kuku.
g) Membantu mengatasi Anemia (kurang darah)
h) Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik bisa berupa :
a. Olah raga
b. Jalan santai
c. Maraton
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Karena didalam rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh,
seperti Tar dan Nicotin. Sehingga jika terhirup dapat menimbulakan kanker
dan penyakit lainnya.
C. Apa manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS?
1. Bagi Rumah Tangga :
a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Anggota keluarga giat bekerja.
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.
2. Bagi Masyarakat:
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah
kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. Y
DENGAN DIAGNOSA KURANGNYA PENGETAHUAN DAN RESIKO
TERJADNYA ISPA DI JL. PASUNDAN KOTA BANDUNG

Pengkajian tanggal : 28 Desember 2017


I. Data Umum
1. Nama KK : Tn Y
2. Usia : 38 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat Jl. Pasundan
6. Komposisi :5

No Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status


Kesehatan
1 tn. Y 38 thn L Ayah SD Buruh Lengkap Sehat
2 Ny. S 36 thn P Ibu SD Pedagang Lengkap Sehat
3 An. R 16 thn L Anak SMA (tidak Buruh Lengkap Sehat
tamat)
4 An. A 8 thn P Anak SD Pelajar Lengkap Sehat
5 An. S 4 thn P Anak - - Lengkap Sehat

Genogram : dibuat tiga generasi dan penjelasannya.


7. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn.Y adalah keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga
yang terdiri dari suami istri dan 3 orang anak kandung.
8. Suku :
Keluarga Tn. Y dan Ny. S berasal dari Jawa Barat dengan suku bangsa
Sunda. Keluarga tinggal pada wilayah yang kebanyakan bersuku sunda.
Bahasa yang digunakan oleh Tn. K dan keluarga di rumah adalah bahasa
sunda. Tn.Y dan keluarga menggunakan pelayanan kesehatan seperti
Rumah Sakit dan Puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya.
9. Agama :
Tn. Y dan Keluarga menganut agama yang sama yaitu agama islam. Tn.Y
dan keluarga selalu menjalankan ibadah Shalat 5 waktu. Tn. Y dan
keluarga meyakini bahwa sehat sakitnya seseorang ditentukan oleh yang
diatas (Allah SWT) dan tidak memiliki kepercayaan khusus mengenai
kesehatan..
10. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Bila dilihat dari keadaan atau situasi rumah status sosial ekonomi keluarga
Tn. Y termasuk ke dalam status ekonomi cukup, Tn. Y bekerja diluar kota
dan penghasilan keluarga didapatkan dari Ny. Dari hasil berdagang kurang
lebih sekitar Rp.600.000/ hari dari hasil berdagang diwarung, namun untuk
pengeluaran kurang lebih Rp. 3.000.000 /bln, hal ini dikarenakan banyak
kebutuhan untuk keperluan sehari-hari (makan, keperluan rumah tangga
yang lainnya) serta keperluan yang tidak terduga oleh keluarga Tn. K. Tn.
K mengatakan pendapatannya setiap bulan dinilai tidak cukup untuk
mencukupi kebutuhan sehari–hari. Keluarga tidak memiliki alat
komunikasi seperti HP (hand Phone) dan Sepeda Motor.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Tn. Y dan keluarga tidak pernah melakukan rekreasi bersama pada hari
libur. Namun sesekali ketika hari libur Ny. S berlibur bersama anak-
anaknya seperti berenang
II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga
12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap V (keluarga dengan
anak remaja dimana tahap ini keluarga menyeimbangkan kebebasan
dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri,
memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara
terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian,
memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan
komunikasi terbuka dua arah.
13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi oleh Tn. Y adalah Tahap VI
s/d VIII dimana Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda, orang
tua usia pertengahan.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Keluarga Tn. Y mempunyai 3 orang anak, yang pertama laki-laki, yang
kedua dan ketiga perembuan, dimana anak pertama berusia 16 tahun, yang
masuk pada tahap V (Remaja). Keluarga ini sudah memnuhi tugas
perkembangan keluarga dengan anak balita.
Ny. S tidak memiliki penyakit turunan. Namun mertua Tn. Y mempunyai
riwayat penyakit TB Paru sehingga An. R ikut tertular TB Paru sejak bayi,
namun sudah sembuh. Keluarga Ny. S tidak memiliki kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan keluarga.15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat klg sebelumnya baik dari pihak istri atau suami mempunyai
pengaruh thd keluarga yg terbentuk saat ini, sehingga data-data yng
dibutuhkan antara lain riwayat kawin cerai pada orang tua istri atau suami.

III. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
 Karakteristik rumah
 Denah rumah
 Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri :
Denah Rumah Tn. Y

tangga
t
a
Lantai dasar n Lantai 2 Lantai 3
g
g
a Kamar tidur Kamar tidur
Tn. Y Ny. S dan
anak-anak

WC

RUMAH TETANGGA
 Ukuran rumah (Luas Rumah)

Rumah yang ditempati merupakan rumah warisan dari orangtua Tn. Y


dengan lebar 3 m pajang 7 m kurang dari 10 m.
 Kondisi dalam dan luar rumah
Kondisi dalam rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur. Tipe
bangunan rumah adalah permanen dimana keadaan lantai terbuat dari
tegel, dan terdapat wc di sebelah rumah Ny. S
 Kebersihan rumah
Kebersihan rumah Tn.Y tampak kurang bersih dan kurang rapi, terdapat
barang-barang yang tidak terpakai yang diletakan disembarang tempat.
 Ventilasi rumah
Kondisi ventilasi cukup baik, keluarga Tn.Y selalu membuka jendela dan
pintu pada pagi maupun siang hari sehingga udara mampu bertukar dari
luar ke dalam. Namun lantai dasar tidak terpapar matahari
 Saluran pembuangan air limbah
Sistem saluran pembuangan air limbah rumah tangga Tn. Y langsung
dibuang melalui Got.
 Air Bersih
Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn. Y untuk memasak dan
minum menggunakan yang sudah dimasak sedangkan untuk mandi, BAB
& BAK menggunakan air dari sumur.
 Pengelolaan sampah
Kebiasaan keluarga Tn. K dalam sistem pengelolaan sampah yang
dilakukan adalah dengan cara membuang sampah ditempat samph umum
 Kepemilikan rumah
Keluarga Tn. Y belum memiliki rumah sendiri
 Kamar mandi / wc
Kebiasaan keluarga Tn. K BAB dan BAK menggunakan WC, jenis jamban
yang digunakan bersama, terletak di samping rumah dengan air minta ke
tetangga. sedangkan untuk sistem pembuangan tinjanya langsung dibuang
ke sungai.
17. Karakteristik tetangga dan Komunitas :
Keluarga saat ini tinggal bersama dengan tetangga yang semuanya suku
sunda. Keluarga Tn. Y tidak terikat dengan aturan dan kesepakatan
tertentu dengan penduduk setempat. Keluarga Tn. Y dan penduduk
setempat biasanya tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sampah
dari masing-masing keluarga biasanya dikumpulkan dan di bakar.
18. Mobilitas Geografis Keluarga :
Kluarga Tn. Y merupakan keluarga yang menetap di lingkungan tersebut
dan Ny. S mengatakan tidak akan pindah rumah selagi rumah masih layak
pakai.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. R tida pernah mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat,
namun Ny. S berdangang di dekat rumah sehigga banyak sekali
berinteraksi dengan tetangga sekitar
20. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga biasanya mengurusi masalahnya secara interen didalam
keluarganya.
IV. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga biasanya menggunakan komunikasi dua arah yang dilakukan
oleh suami dan istri. Cara keluarga memecahkan masalah yaitu dengan
cara diperbincangkan secara bersama-sama.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan,
Keluarga bisanya memeriksa anggota keluarganya ke puskesmas pasundan
untuk mendapatkan pertolongan.
23. Struktur Peran
Semua anggota keluarganya memiliki perannya masing-masing dalam
keluarga yaitu sebagai kepala keluarga, Ibu Rumah tangga dan anak-anak.
Dilingkungan pergaulan maupun pekerjaan, anggota keluarga memiliki
peran sebagai Buruh dan pedagang
24. Nilai dan Norma Budaya
Anggota keluarga Ny. S biasanya melakukan sholat dengan baik dan
teratur dan menjujungjung tinggi nilai-nilai yang ada di masyarakat.
V. Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga biasanya mengekspresikan perasaan kasih sayang dengan cara
“salim” kepada anggota keluarga dan memanggil anak-anaknya dengan
penuh perhatian. Terdapat rasa saling memiliki antara anggota keluarga,
dibuktikan dengan adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan
anak. Anggota keluarga selalu mendapat dukungan dari kepala keluarga
baik secara materal maupun psikologis. Anggota keluarga saling
menghargai satu dengan yang lain.
26. Fungsi social
Lewat interaksi sosial dengan tetangga merupakan cara keluarga untuk
memperkenalkan anggota keluarganya dengan dunia luar. Terciptanya
interaksi yang baik antara anggota keluarga dengan kepala keluarga
maupun dengan sesama anggota keluarga.
27. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga sering membawa anggota keluarga di puskesmas pasundan untuk
berobat, namun keluarga jarang mengajarkan kepada anggota keluarga
cara untuk mencegah penyakit atau mempromosikan kesehatan itu sendiri.
28. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak dalam keluarga tersebut adalah 3 orang anak dan Ny.S
mengatakan cukup saja 3 anak dan belum berencana untuk menambahkan
anggota keluarga baru
29. fungsi Ekonomi
Dalam memenuhi ekonomi keluarga, Ny. S membantu Tn. Y dalam
mencara tambahan dalam perekonomian dalam berdagang.
VI. Stres dan Koping keluarga
30. Stresor Jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga kadang bingung bila anak mengalami demam maupun kurang
nafsu makan
31. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah, terutama jika anaknya sakit flu atau pun demam , agak
panik sehingga lebih banyak melibatkan orang tua, belum dapat
menangani sendiri. Dan padak akhirnya anaktersebut di bawa ke
puskesmas
32. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga selalu membicarakan masalah kepada orang terdekat di keluarga,
terkadang melibatkan keluarga terdekat untuk mengambil keputusan yang
terbaik baik bagi keluarga, dan selalu berdoa kepada Tuhan.
33. Strategi adaptasi Disfungsi
Apabila menghadapi masalah di keluarga dan tidak bisa ditangani dengan
cepat
VII. Harapan keluarga
Ny. S berharap agar perekomian dapat tercukupi dan pendidikan anaknya
dapat menempuh jenjang pendidikan yang tinggi.
VIII. Data Tambahan
34. kebutuhan Biologi
a. Nutrisi
Ny. S mengatakan mengatakan pola makan 3x/ hari
b. Eliminasi
ny. S mengatakan untuk eliminasi 1x/ hari
c. tidur dan Istirahat
Ny. S mengatakan untuk tidur siang jarang sekali karena aktivitas,
namun anaknya kadang tidur siang selama 2 jam
d. aktivitas sehari-hari
Ny S sehari-hari beraktivitas sebagai pedagang di dekat rumahnya

35. Pemeriksaan Fisik Keluarga


Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. Y
No Komponen Ny. S An. S
Pemeriksaan
1 Kepala Rambut pendek, hitam bersih Rambut Panjang, hitam bersih tidak
tidak ada kelainan, tdak ada ada kelainan, tdak ada keluhan gatal,
keluhan gatal. ketobe (-)
2 Mata Seklera tidak ikterus, Seklera tidak ikterus, konjungtiva
konjungtiva tidak anemis. tidak anemis.
3 Telinga Bersih tidak ada serumen dan Bersih tidak ada serumen dan tidak
tidak ada luka, fungsi ada luka fungsi pendengaran baik.
pendengaran baik.
4 Hidung Bersih tidak ada sekret, tidak Adany sekret, tidak ada kelainan.
ada kelainan.
5 Mulut Stomatitis (-), nyeri (-), bersih, Gigi berwarna putih,Stomatitis (-),
karies (-) nyeri (-), bersih, karies (-),
6 Leher dan Nyeri (-), pembesaran kelenjar Nyeri (-), pembesaran kelenjar limfe
Tenggorokan limfe dan Tiroid (-), kesulitan dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-)
menelan (-)
7 Dada dan paru Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris, ronchi (-),
ronchi (-), weezing (-), weezing (-), penggunaan otot bantu
penggunaan otot bantu pernafasan (-), Batuk (-), keluhan
pernafasan (-), Batuk (-), sesak (-)
keluhan sesak (-)
8 Jantung Bunyu jantung 1 dan 2 murni, Bunyu jantung 1 dan 2 murni, tidak
tidak ditemukan suara murmur. ditemukan suara murmur. Irama
Irama regular regular
9 Abdomen Bising usus 11 x/ menit, tidak Bising usus 12 x/ menit, tidak ada
ada nyeri tekan, tumor (-). nyeri tekan, tumor (-).
10 Extremitas Tidak ada kelainan, tidak ada Tidak ada kelainan, tidak ada luka,
luka, fungsi pergerakan baik. fungsi pergerakan baik.
11 Kulit Bersih, tidak ada bekas luka, Bersih, tidak ada bekas luka, tidak
tidak ada jamur dan luka ada jamur dan luka infeksi, turgor <
infeksi, turgor < 2 detik 2 detik
12 Kuku Pendek dan bersih, sianosis (-), Pendek dan bersih, sianosis (-), CRV
CRV baik baik
13 BB 58 Kg 12 Kg
14 TB 155 cm 119 cm
15 Tanda Vital TD. 120/90 mmhg, N. 68 x/mnt, N. 72 x/mnt, R, 16 x/mnt, S. 37,2 °C
R, 18 x/mnt, S. 37 °C
16 Kesimpulan Saat dikaji dalam keadaan sehat Saat dikaji dalam keadaan sehat
FORMAT I-C
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA MANDIRI

Kriteria Keluarga Mandiri Kategori


Tangga Nama kepala
Masalah Keperawatan Simpula
l kluarga 1 2 3 4 5 6 7
n
28-12- Keluarga Tn. Y Kurangnya pengetahuan Tn. Y dan √ √ √
17 Keluarga tentang perilaku Hidup
bersih Sehat PHBS

29-12- Keluarga Tn. Y Kurangnya pengetahuan Tn. Y dan √ √ √ √


17 Keluarga tentang perilaku Hidup
bersih Sehat PHBS

30-12- Keluarga Tn. Y Kurangnya pengetahuan Tn. Y dan √ √ √ √ √


17 Keluarga tentang perilaku Hidup
bersih Sehat PHBS

2-1-18 Keluarga Tn. Y Kurangnya pengetahuan Tn. Y dan √ √ √ √ √ √ √


Keluarga tentang perilaku Hidup
bersih Sehat PHBS

Keterangan :
Kriteria Keluarga Mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda ( √ ) pada kolom
dengan angka 1 – 7 sesuai dengan kriteria berikut.
1. Menerima petugas kesehatan
2. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga
3. Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
4. Manfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
5. Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
6. Melakukan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melakukan tindakan promotif secara aktif

Pembagiaan Keluarga Mandiri berdasarkan pengelompokan kriteria sebagai


berikut
 Keluarga Mandiri (KM-I) : Kriteria 1 - 2
 Keluarga Mandiri (KM-II) : Kriteria 1 - 5
 Keluarga Mandiri (KM-III) : Kriteria 1 - 6
 Keluarga Mandiri (KM-IV) : Kriteria 1 - 7

Tabel 2. Analisa Data

No Data Masalah Kesehatan


1. DS: Kurangnya pengetahuan Tn. Y
1. Keluarga Ny. S mengatakan tidak mengerti dan Keluarga tentang perilaku
tentang PHBS. Hidup bersih Sehat PHBS
2. Keluarga Ny. S selalu membuang sampah di berhubungan dengan kurangnya
sungai dan sampah kering dengan cara informasi tentang Perilaku
dibakar. Hidup Bersih Sehat.
3. Ny. S selalu menyimpan barang rongsokan di
dalam rumah dan bersiko untuk terkena
kuman atau penyakit jika tidak mencuci
tangan atau menjaga kebersihan..

DO:
Rumah tampak lembab dan gelap
Pekerjaan Ny. S sebagai pedagang
Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Kurangnya pengetahuan Tn. Y dan Keluarga tentang perilaku Hidup bersih
Sehat PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang Perilaku
Hidup Bersih Sehat.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : krisis/ 1 1/3 Klien mengatakan
keadaan sejahtera keluarga dalam
kondisi yang sehat
dan tidak selalu
mendapatkan penyakit
yang berat
2 Kemungkinan 2 2 Klien beraktivitas
masalah dapat diubah dagang setiap hari,
: Sebagian namun klien berusaha
agar selalu melakukan
hidup yang sehat
3 Potensi untuk dicegah 1 1 Keluarga ingin
:tinggi memiliki hidup yang
sehat, namun klien
mengatakan tidak
mengetahui apa sayaj
yang menjadi dasar
hidup bersih dan sehat
4 Menonjolnya masalah 1 0 .keluarga selalu dalam
: tidak dirasakan keadaan sehat, namun
selalu mengupayakan
selalu hidup yang
sehat
Jumlah 3 1/3
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No. register : 26.02.17


Nama pengkaji : Rika Aryanti
Nama perawat pembimbing : Aan Andriyanto, S. Kep
Tanggal pengkajian : 28 Desember 2017
Nama KK : Tn. Yadi
Masalah kesehatan : kurangnya pengetahuan
Alamat : jl. Pasundan

No Diagnosa Kep. Tujuan Standar Evaluasi Intervensi No Diagnosa Kep. Klg.


Klg.
Umum Khusus Kriteria Standar
Kurangnya Setelah Setelah 1 x 30 menit , Respon 1. PHBS adalah perilaku 1. Diskusikan bersama
pengetahuan Tn. dilakukan keluarga mampu mengenal Verbal proaktif untuk memelihara keluarga Tn. Y tentang
Y dan Keluarga pertemuan PHBS dengan cara dan meningkatkan kesehatan. pengertian, manfaat,
tentang perilaku sebanyak 2 x menyebutkan: Respon 2. Manfaat PHBS makan perilaku apa saja yang
Hidup bersih kunjungan, 1. Pengertian PHBS Verbal otomatis kualitas hidup akan PHBS, Gaya hidup yang
Sehat PHBS keluarga Tn. K 2. Manfaat PHBS meningkat. PHBS, peran serta
berhubungan dapat memehami 3. Perilaku apa saja yang 3. Cara yang paling tepat dalam upaya kesehatan
dengan tentang PHBS dapat dikatakan dengan berpeilaku ; dengan menggunakan
kurangnya PHBS o Menggunakan jamban untuk leflet.
informasi 4. Gaya hidup yang buang air besar. 2. Tanyakan kembali pada
tentang Perilaku PHBS seperti apa o Menggunakan air bersih keluarga Tn. Y serta beri
Hidup Bersih 5. Peran serta dalam o Membuang sampah pada motivasi agar mau
Sehat. upayan kesehatan apa tempatnya menyebutkan pengertian,
saja. o Rumah tidak padat penghuni manfaat, perilaku apa
Respon o Mencuci tangan sebelum dan saja yang dapat dikatakan
Verbal sesudah buang air besar. PHBS, gaya hidup yang
4. Gaya hidup yang PHBS PHBS, peran serta dalam
o Olahraga teratur upaya kesehatan dengan
o Mengendalikan stress menggunakan lembar
o Menghindari rokok dan 3. berikan reinforcement
alcohol positif atas jawaban yang

o Istirahat yang cukup benar.

o Pangan dan gizi


Respon o Menggunakan garam
Verbal beryodium
o Pemberian makan untuk
balita sesuai umur.
5. Peran serta dalam upaya
kesehatan
o Bumil dan Balita mengikuti
imunisasi
o Memanfaatkan saran
kesehatan
o Menjadi peserta JPKM
Melakukan kesehatan mandiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi Paraf

28 I 1. Melakukan bina trust kepada klien S : keluarga mengatakan blum mengetahui apa saja yang
dan keluarga menjad perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mengkaji pengetahuan klien
O : klien nampakbingung dengan pertanyaan yang diajukan
tentang perilaku hidup bersih dan
sehat A : keluarga belum mengetahui secara jelas apa saja yang
3. Mengkaji pengethuan keluarga menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
mengenai kebutuhan nutrisi bagi
P: melanjutkan intervensi
anak balita
4. Merencanakan pertemuan
berikutnya

29 1. Melakukan bina trust kepada klien S : keluarga mengatakan blum mengetahui apa saja yang
dan keluarga menjad perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mengkaji pengetahuan klien tentang
O : klien nampakbingung dengan pertanyaan yang diajukan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Mengkaji pengethuan keluarga A : keluarga belum mengetahui secara jelas apa saja yang
mengenai kebutuhan nutrisi bagi menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
anak balita
P: melanjutkan intervensi
4. Merencanakan pertemuan
berikutnya

30 1. Melakukan bina trust kepada klien S : keluarga mengatakan blum mengetahui apa saja yang
dan keluarga menjad perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mengkaji pengetahuan klien tentang
O : klien nampakbingung dengan pertanyaan yang diajukan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Mengkaji pengethuan keluarga A : keluarga belum mengetahui secara jelas apa saja yang
mengenai kebutuhan nutrisi bagi menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
anak balita
P: melanjutkan intervensi
4. Merencanakan pertemuan
berikutnya
2 1. Melakukan bina trust kepada S : keluarga mengatakan blum mengetahui apa saja yang
klien dan keluarga menjad perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mengkaji pengetahuan klien
O: klien nampakbingung dengan pertanyaan yang diajukan
tentang perilaku hidup bersih
dan sehat A : keluarga belum mengetahui secara jelas apa saja yang
3. Mengkaji pengethuan keluarga menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
mengenai kebutuhan nutrisi bagi
P: melanjutkan intervensi
anak balita
4. Merencanakan pertemuan
berikutnya
Lampiran
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pola Hidup Bersih dan Sehat
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga dan
Komunitas 1

Dosen pengampu :
Yayat Hidayat, S.Kep.,Ners., M.Kep
Clinical Instructure (CI) UPT Puskesmas Pasundan
Aan Andryanto, S.Kep

Disusun oleh:

Rika Aryanti
NIM.032015042

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6 Bandung Telp./Fax. (022) 7312423,
Email: stikes.aisyiyahbandung@gmail.com
T.A 2017-2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Pola Hidup Bersih dan Sehat


Sub. Judul :
1. Memahami pengertian mengenai Perilaku Hidup bersih Dan Sehat.
2. Mengetahui apa saja nutrisi yag dbutuhkan agar memenuhi criteria
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Malatih keluarga dalam keterampilan Mencuci tangan yang benar

Waktu : 1 x 10 menit
Tempat : Rumah Ibu sumiati
Sasaran : Keluarga Ibu Sumiati

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ±10 menit, diharapkan
keluarga mengetahui apa itu pengertian mengenai Perilaku Hidup
bersih Dan Sehat, Mengetahui apa saja nutrisi yag dbutuhkan agar
memenuhi criteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terampil dalam
Mencuci tangan yang benar
II. Tujuan penyuluhan khusus (TPK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 3 menit, keluarga Ibu
Sumiati dapat menjelaskan Pengertian Perilaku Hidup bersih Dan
Sehat.
Setelah diberikan penyuluhan selama 4 menit, keluarga Ibu
Sumiati dapat mengetahui apa saja nutrisi yag dbutuhkan agar
memenuhi criteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Setelah diberikan penyuluhan selama 3 menit, keluarga Ibu


Sumiati dapat melakukan Mencuci tangan yang benar
III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian mengenai Perilaku Hidup bersih Dan Sehat.
2. apa saja nutrisi yag dbutuhkan agar memenuhi criteria Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
3. Malatih keluarga dalam keterampilan Mencuci tangan yang benar
IV. Kegiatan Penyuluhan (10 menit)
Pembuka (1 menit)
Penyuluh Peserta
- Memberi salam - Menjawab salam
- Mengabsen - Memperhatikan
- Apersepsi - Menyimak
Inti (7 menit)
Penyuluh Peserta
- Menjelaskan materi - Memperhatikan
- Bertanya - Menjawab

Penutup (2 menit)
Penyuluh Peserta
- merangkum materi - Memperhatikan
- mengevaluasi - Menjawab
- salam penutup - Menjawab

V. Media
Media : handout/Leaflet
Kertas dan pulpen
VI. Metode
- Diskusi
- Tanya jawab
VII. Sumber
Deprtemen kesehatan RI pusat promosi kesehatan. 2010
VIII. Evaluasi
1. Pengertian Perilaku Hidup bersih Dan Sehat.
2. apa saja nutrisi yag dbutuhkan agar memenuhi criteria Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
3. apa saja keterampilan Mencuci tangan yang benar
Jawaban Evaluasi
1. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran,
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan dimasyarakat.
2. Makanan yang baik terdiri dari
a) Sumber zat tenaga (beras, beras jagug, kentang, sagu, bihun,
mie, roti , macaroni, biscuit)
b) Sumber zat pembangun (ayam, ikan, daging, telur, hati, keju,
susu, kacang-kacangan, tahu, tempe)
c) Sumber zat pengatur (sayur dan buah yang berwarna segar)
3. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
d) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun.
e) Bersihkan telapak, punggung tangan, sela-sela jari, posisi
pengunci tangan, ibu jari, dan kuku-kuku jari
f) Setelah itu basuh dan keringkan

Bandung, 2 januari 2018

Penyusun
Rika Aryanti
PEMBAHASAN

Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
Makan buah dan sayur setiap hari.
d. Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah?
Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
e. Mengapa kita harus makan sayuran dan buah?
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
c) Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh.
d) Mengandung serat yang tinggi. Serat adalah makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara usus. Serata
tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan
tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan
tetapi dapat menunda pengosongan lambung sehingga orang menjadi
tidak cepat lapar.
f. Manfaat mengkonsumsi buah dan sayur ?
i) Mencegah Diabetes .
j) Melancarkan buang air besar.
k) Menurunkan berat badan.
l) Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
m) Mencegah kanker
n) Memperindah kulit, rambut dan kuku.
o) Membantu mengatasi Anemia (kurang darah)
p) Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
g. Makanan yang baik terdiri dari
a) Sumber zat tenaga (beras, beras jagug, kentang, sagu, bihun, mie, roti ,
macaroni, biscuit)
b) Sumber zat pembangun (ayam, ikan, daging, telur, hati, keju, susu,
kacang-kacangan, tahu, tempe)
c) Sumber zat pengatur (sayur dan buah yang berwarna segar)
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
e. Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun?
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman,
karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
f. Kapan saja harus mencuci tangan?
g) Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll).
h) Setelah buang air besar
i) Setelah menceboki bayi atau anak
j) Sebelum makan dan menyuapi anak
k) Sebelum memegang makanan
l) Sebelum menyusui bayi
g. Apa manfaat mencuci tangan?
d) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
e) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu
burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
f) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
h. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
g) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
h) Bersihkan telapak, punggung tangan, sela-sela jari, posisi pengunci
tangan, ibu jari, dan kuku-kuku jari
i) Setelah itu basuh dan keringkan
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian tanggal : 28 Desember 2017


I. Data Umum
1. Nama KK : Tn Yadi
2. Usia : 38 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : Jl. Pasundan
6. Komposisi :5

No Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status


Kesehatan
1 tn. Yadi 38 thn L Ayah SD Buruh Lengkap Sehat
2 Ny. 36 thn P Ibu SD Pedagang Lengkap Sehat
Sumiati
3 An. Rizki 16 thn L Anak SMA (tidak Buruh Lengkap Sehat
tamat)
4 An. 8 thn P Anak SD Pelajar Lengkap Sehat
Aisyah
5 An. Sri 4 thn P Anak - - Lengkap Sehat

Genogram : dibuat tiga generasi dan penjelasannya.


LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA KELUARGA TN. YADI DENGAN DIAGNOSA
KURANGNYA PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADNYA ISPA DI
JL. PASUNDAN KOTA BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga dan
Komunitas 1

Dosen pengampu :
Yayat Hidayat, S.Kep.,Ners., M.Kep
Clinical Instructure (CI) UPT Puskesmas Pasundan
Aan Andryanto, S.Kep

Disusun oleh:
Rika Aryanti
NIM.032015042

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6 Bandung Telp./Fax. (022) 7312423,
Email: stikes.aisyiyahbandung@gmail.com
T.A 2017-201

Anda mungkin juga menyukai