Anda di halaman 1dari 7

Makalah Bahan Bangunan ( Batuan Alam )

Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“BATU”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Gowa, 05 Oktober 2013

Kelompok 3

Daftar Isi

Kata Pengantar ..........................................................................................................................1


Daftar Isi.....................................................................................................................................2
Bab I...........................................................................................................................................3
Bab II..........................................................................................................................................4
Bab III......................................................................................................................................16
Daftar Pustaka..........................................................................................................................17

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Batuan adalah semua
bahan penyusun kerak bumi dan biasanya berupa agregat mineral-mineral yang telah mengeras, (Kosmono).
Batuan menurut genesanya (asal batuan) dibagi menjadi batuan beku, metamorf/malihan, sedimen, dan
piroklastis.
B. Rumusan Masalah
· Apa yang dimaksud dengan batu?
· Jelaskan jenis-jenis dan macam-macam batu!
· Jelaskan kegunaan batu!
· Sebutkan cara pengolahan batu!
· Kelebihan dan Kekurangan batu
C. Tujuan
· Kita dapat mengetahui pengertian batu
· Kita dapat mengetahui dan membedakan jenis-jenis dan macam-macam batu
· Kita dapat mengetahui kegunaan batu, kelebihan & kekurangan batu
· Kita dapat mengetahui cara pengolahan batu

Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Batu
Batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Batu alam adalah semua
bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat
proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia.
Unsur-unsur yang membentuk batuan yang merupakan lapisan (kerak) luar bumi :
Ø Oksigen (O2) : 49,4 %
Ø Silisium (Si) : 25,4 %
Ø Aluminium (Al) : 7,5 %
Ø Besi ( Fe ) : 4,7 %
Ø Kalsium (Ca) : 3,4 %
Ø Natrium (Na) : 2,6 %
Ø Kalium (K) : 2,4 %
Ø Magnesium (Mg) : 2,0 %

B. Jenis-jenis dan Macam-macam


Jenis-jenis Batu Alam

Menurut proses kejadiannya :


1. Batuan Beku, yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi mendapat tekanan
dalam keadaan panas sekali dan keluar dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh udara dingin,
cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu gunung yang massif dan tebal lapisannya.
Contoh batuan beku adalah : obsidian, perlit, Andesit, basalt, dll.
2. Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan), yaitu batuan karena pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus
sungai kemudian terendapkan pada dasar sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur (batu
gamping), batu bara, batu karang, dll.
3. Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan), yaitu batuan sediment yang terkena pengaruh panas dan
tekanan yang cukup besar sehingga terjadi perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf
adalah : batu bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll.
4. Batuan Robohan, yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak. Contoh : pasir,
kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll.

Batu Menurut Tegangannya :


1. Batu lunak ( 4 kg/cm2 –8 kg/cm2), yaitu batu alam yang mudah digali dan dipatahkan
dengan tangan. Batu ini mengalami proses pelapukan dan banyak mengandung retakan.
2. Sedang ( 8 kg/cm2 – 18 kg/cm2), batuan alam ini sukar digali dengan peralatan tangan. Bagian
pecahan/patahan tidak dapat dipatahkan dengan tangan tetapi mudah dihancurkan dengan palu.
3. Batu keras ( 16 kg/cm2 –50 kg/cm2), yaitu batu alam yang hanya dapat digali dengan memakai bagan
peledak. Batu ini tidak banyak mengandung retakan.
Sifat Fisik Batu Alam untuk Bangunan :
o Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi
o Keras dan tidak mudah hancur
o Daya serap air relative kecil
o Tahan terhadap pengaruh cuaca
o Tahan terhadap keausan

Pembagian Kelas Batu :


Pembagian kelas batu di pisahkan berdasarkan :
· kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.
· tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu
· struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
· proses pembentukan

Macam-Macam Batu Alam

a) Batu Gamping (termasuk batuan sedimen)


Secara kimia batu gamping terdiri atas kalsium karbonat (CaCO3). Selain kalsium karbonat, di alam juga sering
dijumpai batu gamping yang mengandung magnesium.Batu gamping ada yang bersifat padat, keras dan massif.
Ada juga batu gamping yang bersifat porous.Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit.
Oleh sebab itu teknik penambangannya dilakukan dalam bentuk tambang terbuka. Batu gamping yang dikalsinasi (
dipanaskan pada suhu 600°C -900°C) akan menjadi kapur tohor dan kapur padam. Kapur ini digunakan sebagai
bahan perekat hidrolis pada adukan/spesi. Batu gamping juga merupakan bahan baku pembuatan semen
Portland.

b) Dolomit
Terjadi karena proses peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batu.

c) Marmer
Merupakan hasil metamorfose dari batu gamping. Bersifat tahan terhadap cuaca, mudah dikerjakan, tidak tahan
asam. Digunakan untuk pelapis dinding dan lantai.

d) Gipsum
Ditemukan dalam bentuk lembaran pipih, kristal, serabut di daerah batu gamping. Gipsum hasil penambangan
diolah dengan cara dipanaskan sehingga berbentuk tepung gips. Digunakan untuk bahan tambah semen portlad,
untuk plafond dan partisi.

e) Tras
Disebut juga sebagai posolan, terbentuk dari batuan vulkanik yang banyak mengandung feldspar dan silika seperti
andesit dan granit yang telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan akan berubah menjadi
mineral lempung/kaolin dan senyawa silika amorf. Bila dicampur dengan kapur tohor dan air akan mempunyai
sifat seperti semen. Digunakan sebagai bahan pengikat pada adukan, tras dapat dicetak untuk membuat batako.

f) Andesit dan basalt


Merupakan jenis batuan beku luar (hasil pembekuan magma di permukaan bumi). Bersifat massif, keras, tahan
terhadap hujan, mempunyai berat jenis 2,3-2,7, kuat tekan 600 –2400 kg/cm2. Digunakan untuk pondasi, penutup
lantai, dinding. Apabiladipecah/dihancurkan dengan palu atau crusher dengan ukuran
tertentu menjadi batu pecah (kerikil) dan pasir yang digunakan untuk bahan campuran beton dan jalan.
g) Granit dan diorit.
Merupkan batuan beku dalam yang terjadi dari proses pembekuan magma di dalam kulit bumi. Bersifat keras,
tahan cuaca dan asam, sukar dikerjakan, mempunyai kuat tekan 1000 –2500 kg/cm2, dengan berat jenis 2,6 –
2,7.Digunakan untuk pelapis dinding dan lantai.

C. Kegunaan Batu :

1. Untuk Pondasi :
- Batu kali
Sesuai namanya batu kali ini berasal dari kali atau sungai. Batu kali mempunyai pori yang lebih kecil,
sehingga lebih padat dan lebih keras/ kuat. Batu kali sangat banyak
digunakan orang untuk talud dan pondasi bangunan.
- Batu belah
Batu belah batu belah diperoleh dengan membelah batu-batuan yang sangat besar. Batu belah mempunyai
pori-pori yang lebih besar daripada batu kali namun masih cukup keras dan kuat. Batu belah selain banyak
digunakan orang untuk talud dan pondasi bangunan. Juga digunakan untuk aanstamping/batu kosong /lapisan
bawah pembuatan jalan raya.

- Batu Cadas/ Padas


Batu cadas/ padas adalah semacam batu lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak, diantaranya
adalah kuarsa, mika fesper, kapur, lempung. Menurut kekerasannya, batu cadas dikatagorikan sebagai batu lunak
(4 kg/cm2 – 8 kg/cm2). Batu Cadas/ Padas digunakan orang-orang di daerah pegunungan yang bercadas sebagai
pondasi rumah non permanen atau semi permanen.

- Batu Karang
Batu karang adalah batu yang berasal dari pantai/ laut. Batu ini sebenarnya adalah sejenis kumpulan
tanaman laut yang sudah mati. Batu karang digunakan orang-orang di daerah pesisir sebagai pondasi rumah
non permanen atau semi permanen.

- Batu rai ( untuk diekspos )


Batu rai adalah batu belah yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai permukaan yang
cukup rata. Biasanya digunakan untuk bagian paling luar dari pemasangan pondasi atau talud yang tidak
tertimbun tanah. Sehingga didapat kesan keindahannya.

2. Untuk Beton / Cor :


- Batu koral / Split
Batu koral/ split adalah salah satu bahan bangunan yang digunakan untuk pembuatan beton konstruksi/
cor. Koral/split adalah batuan atau agregat yang ukuran butirannya berkisar 1 cm - 5 cm. Meskipun split adalah
padanan kata untuk koral tapi biasanya kami lebih senang memakai istilah koral untuk batuan atau agregat yang
ukurannya 2cm x 3cm atau lebih besar. Sedang untuk batuan atau agregat yang berukuran 2cm x 2cm atau yang
lebih kecil dari itu disebut split. Split biasanya diperoleh dari hasil pemecahan/ penggilingan batu ( Pabrikasi ).
Sedangkan koral lebih banyak diperoleh dari hasil galian ( penambangan ).

3. Untuk Diekspose / Hiasan :


Batuan yang digunakan untuk mempercantik penampilan rumah sangat banyak jenis dan
penggunaannya. Batuan ini ada yang digunakan untuk lantai, dinding , tiang, dan juga sebagai hiasan taman.
Material ini memang memiliki aspek estetika yang luar biasa. Batu alam cocok untuk dipergunakan pada
style Arsitektural apapun, minimalis oke, klasik cocok, mediteran masuk, tropis apalagi. Tidak heran, sejak
dahulu hingga sekarang, batu alam adalah salah satu material utama yang dipergunakan apabila kita ingin
meningkatkan prestise rumah tinggal. Terbukti, hingga saat ini, semakin banyak jenis dan corak batu alam yang
dapat kita temukan di pasaran. Biasanya orang mempergunakan batu alam untuk menonjolkan dua karakter
uniknya, yaitu warna dan teksturnya. Berikut beberapa jenis batu alam yang paling sering dipergunakan :
Ø Batu Andesit. Berwarna abu-abu tua dengan corak berupa butiran-butiran mirip kaca di dalamnya. Batu Andesit
adalah salah satu jenis batu alam yang paling banyak dipergunakan. Selain karena teksturnya yang indah karena
mirip granit, kekerasan yang sedang, warna batu andesit yang abu-abu tua juga sangat cocok untuk diaplikasikan
pada style desain rumah minimalis yang saat ini sedang booming. Di pasaran tersedia batu Andesit dengan tekstur
halus, kasar, serta beralur. Batu Andesit disebut juga dengan batu cirebon
Ø Batu Hijau Sukabumi. Batu ini mempunyai tekstur dan warna yang mirip dengan batu marmer. Berwarna hijau
sesuai warnanya, dengan tekstur yang mengkilat. Karena coraknya yang indah, batu jenis ini biasanya ditemukan
di pasaran dalam berbagai jenis tekstur. Ada yang halus, ada pula yang dibiarkan kasar.
Ø Batu Paras Jogja. Batu jenis ini berwarna kuning, mempunyai permukaan yang kasar dan berpori. Selain
ditempelkan secara langsung, Batu Paras Jogja ini juga sering dibentuk dengan cara diukir, sehingga menjadi
sebuah hiasan dekoratif untuk ditempelkan ke bidang dinding sebagai aksen. Kadang batu Paras Jogja juga
dijadikan bahan dasar bagi loster berukir.
Ø Batu Lempeng. Batu lempeng mempunyai karakter bentuk yang tidak beraturan, keras, pipih, dengan warna
abu-abu tua dengan semu coklat. Karena bentuknya yang tidak beraturan serta tingkat kekerasan yang tinggi,
maka pemasangan batu lempeng ini memerlukan skill khusus. Batu Lempeng kadang disebut juga dengan batu
templek.
Ø Batu Susun Sirih. Mirip dengan batu lempeng. Hanya apabila batu lempeng diekspose pada permukaan
lebarnya ketika dipasang, maka batu susun sirih dimanfaatkan untuk diekspose pada sisi tebalnya. Oleh karena itu,
dalam suatu bidang permukaan yang sama diperlukan batu susun sirih yang lebih banyak daripada jenis-jenis batu
alam yang lain.
Ø Batu Palimanan. Berwarna Kuning dengan corak melengkung. Batu Palimanan adalah salah satu jenis batu alam
yang paling murah harganya dibandingkan dengan jenis-jenis batu alam yang lain. Batu Palimanan ini biasanya
hanya tersedia dalam tekstur permukaan yang halus.
Ø Batu Breksi. Batu breksi ini sekilas mirip dengan batu Palimanan, tetapi warnanya lebih kusam, cenderung
berwarna abu-abu, serta teksturnya lurus. Seperti halnya batu Palimanan, batu Breksi juga memiliki harga yang
lebih murah. Tersedia dalam tekstur halus.
Ø Batu Marmo. Batu marmo berwarna kemerahan. Mempunyai urat-urat yang terlihat cukup jelas di
permukaannya.

D. Pengolahan Batu
Pengolahan Dolomit

Pengolahan dolomite dilakukan dengan cara yang sederhana pula. Bongkah-bongkah dolomite dari penambangan
diangkut ke unit pengolahan. Kemudian bongkah-bongkah dolomite tersebut direduksi ukurannya dengan
menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling untuk mendapatkan dolomite yang
berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan permintaan.

Marmer :

Dimulai dari tahap memilih, ada tiga hal yang patut diperhatikan. Yang pertama ialah kandungan unsur
materialnya harus seragam antara potongan satu bahan dengan potongan bahan yang lainnya . Biasanya
produsen berani melakukan uji teknis terhadap produk tersebut, dan keseragaman bahan ini merupakan bagian
terpenting dari pemilihan bahan marmer kita.Langkah selanjutnya uji teknis tentang presisi pemotongan
.Keseragaman tekstur dan pemotongan bahan ini menjadi tolokukur proffesionalitas sebuah produsen
marmer,jika sebuah produsen memotongnya dengan ketebalan tidak seragam,dan juga presisi yang tidak sama
maka akan mengakibatkan kesulitan ketika pemasangannya.
Langkah kedua dengan memperhatikan teksturnya. Marmer dengan tekstur natural lebih eksklusif dibandingkan
buatan tangan . Adapun langkah ketiga bisa dengan melihat guratan keretakan yang ditimbulkan dari proses
eksplorasi bahan,KArena setiap proses eksplorasi bahan baku marmer selalu meninggalkan bekas yang cukup
banyak ketika tekstur bahan marmer anda berkwalitas rendah. Cara ini gampang, Anda hanya perlu melihat
tampilan permukaannya, bisa kan? Untuk pilihan marmer lokal, banyak yang sudah pantas dijadikan material
lantai Anda. Selain harga yang lebih murah dibandingkan marmer impor, buatan lokal juga cenderung lebih
natural. Tidak terlalu banyak terkena sentuhan manusia dalam hal desainnya.
DENGAN MESIN POTONG GENGSAW BALOK BATU DI POTONG

POTONGAN-POTONGAN MARMER, YANG TELAH DIPOTONG DIPROSES LANJUT DENGAN MESIN POLES BRETON

Selanjutnya, yang perlu Anda ketahui adalah marmer diproduksi dalam kategori cutting size dan random slab.
cutting size merupakan jenis dengan ukuran paten yang dibuat produsen. Sementara yang dimaksud dengan
random slab adalah jenis lembaran dalam ukuran yang tidak kecil, sehingga saat hendak dipasang (dan Anda ingin
ukuran tertentu), maka jenis random slab harus dipotong-potong terlebih dahulu oleh produsen atau Anda
sendiri. Risikonya adalah terdapat sisa potongan yang tak terpakai dan tidak sesuai ukuran yang ingin digunakan.
Namun, jangan kaget kalau kedua jenis marmer ini justru punya harga yang berbeda jika dibeli dari lokal atau
impor. Untuk marmer lokal, jenis cutting justru lebih murah dibandingkan slab. Sementara untuk jenis impor
malah sebaliknya, cutting lebih mahal dibandingkan slab.

BILA CUSTOMER MENGHENDAKI POTONGAN KECIL, SEPERTI 60 X 60 DI POTONG DENGAN MESIN CROSS CUTTER
Istilah cutting size artinya marmer dipotong-potong dengan ukuran tertentu,sedangkan bentuk slab adalah bentuk
marmer yang dibiarkan utuh sesuia dengan panjang bahan yang tersedia namaun dengan ukuran lebar
terntentu,marmer slab biasanya masih berbentuk alami diujungnya.
Hal selanjutnya adalah jenis marmer berdasarkan finishing produk. Ada empat penggolongan, yaitu polished yakni
marmer yang telah dipoles, unpolishedbentuk kasar belum dipoles, honedpolesan yang masih belum dikristalisasi
sehingga berwarna doff, dan hammer adalah pembentukan tekstur marmer dengan pola-pola tertentu,misalnya
dicacah,diketrok,dititik dll.

Polished adalah marmer yang sudah melewati proses pemolesan, beda dengan unpolished yang tidak dipoles,
sehingga terlihat agak kusam. Sedangkan honed dimaksudkan pada marmer yang sudah mengalami proses
pemolesan, namun tidak maksimal. ”Jadi seperti belum dipoles, tapi sebenarnya sudah,” Berikutnya, hammer yang
berarti telah dicacah untuk membentuk tekstur tertentu. Namun, jika Anda ingin mengubah tekstur asli, maka bisa
dilakukan dengan memesan secara khusus. Beberapa produsen menyebutnya antique, yaitu marmer yang diubah
teksturnya, namun urat dan warnanya tetap sama seperti yang asli.
DARI BATUAN ALAM, DI ANGKUT KE GUDANG TEJA SEKAWAN MARMER DAN GRANIT

E. Kelebihan & Kelemahan Batu Alam :


· Kelebihan Batu Alam :
Dinding Batu Alam
Sedangkan untuk perawatanya, dinding batu alam tidak terlalu membutuhkan perhatian yang khusus. Anda bisa
membersihkan dinding batu alam anda menggunakan sikat dan air saja. Untuk hasil yang lebih baik, pada guyuran
pertama, disrankan anda menggunakan air yang dicampur dengan sabun. Musuh utama dari batu alam ini adalah
debu dan lumut. Untuk menghadapinya, anda harus rajin membersihkan dan menggosok dinding batu alam anda,
agar selalu bersih dan terlihat cemerlang. Dan khusus untuk lumut, anda bisa mengolesi dinding batu alam anda
cairan lapisan khusus atau coating yang sesuai dengan karakter batu alam anda. Penggunanan coating ini bisa
anda lakukan dalam jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun sekali.
Satu hal yang perlu diingat adalah, jika anda ingin menggunakan batu alam sebagai aksesoris dinding atau tembok
anda, maka anda harus menentukan dahulu ukuran dan pola yang akan anda terapkan, karena batu alam tidak
memiliki tekstur ukuran yang sama seperti halnya batu bata atau keramik.
· Kelemahan Batu Alam
- Dari segi karakteristik batu
- Dari segi processing
Bab III
Penutup

1. Kesimpulan
Batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Batu alam adalah semua
bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat
proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia. Batu memiliki jenis-jenis
dan macam-macam bentuk.

2. Saran
Batu merupakan benda padat yang terbuat secara alami dari mineral . Batu memiliki macam dan jenis bentuknya.
Sebaiknya kita jangan sampai salah memilih batu untuk digunakan sebagai salah satu material bangunan.

Anda mungkin juga menyukai