Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang menjadi pandangan hidup masyarakat Indonesia. Maka dari itu,
Pancasila menjadi dasar dari setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Semua tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila dapat
dikatakan seorang tersebut sudah menjadi warga negara Indonesia yang
seutuhnya.
Namun dalam perjalanannya, nilai-nilai Pancasila ini mulai tergantikan
oleh budaya-budaya yang tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Maka sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi penerus
bangsa untuk mengembalikan nilai-nilai Pancasila yang sudah hilang.
Hilangnya nilai-nilai Pancasila tersebut dapat dilihat dari segi politik,
ekonomi, sosial, budaya, hukum, kehidupan antar umat beragama, dan IPTEK.
Para generasi muda menganggap seolah-olah mereka tidak mempunyai
pedoman hidup dalam menghadapi segala aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mulai
menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila yang sempat hilang tersebut dari
lingkup kehidupan yang paling kecil hingga yang kompleks.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Paradigma ?
2. Apa pengertian dari Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, hokum, kehidupan antar umat beragama,
dan IPTEK ?
3. Apa pengertian dari Pancasila sebagai paradigm reformasi ?
4. Apa pengertian Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus ?

1
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui pengertian paradigma
2. Mengetahui pengertian dari Pancasila sebagai paradigma pembangunan
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hokum, kehidupan antar umat
beragama, dan IPTEK
3. Mengetahui pengertian dari Pancasila sebagai paradigm reformasi
4. Mengetahui pengertian Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus

2
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PARADIGMA
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang
merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti
suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti
untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik).
Paradigma (paradigm) sebagai konsep pertama-tama dikenalkan oleh Thomas Kuhn
dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution. Istilah tersebut dipopulerkan
oleh Robert Friedrichs. Yaitu, paradigma sebagai suatu pandangan mendasar dan
suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter) yang
semestinya dipelajari (a fundamental image a dicipline has of its subject matter).
Menurut George Ritzer paradigma adalah pandangan yang mendasar dari
ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh
suatu cabang (baca: disiplin) ilmu pengetahuan.
Denzin & Lincoln (1994:105) mendefinisikan paradigma sebagai: sistem
keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti tidak hanya
dalam memilih metode tetapi juga cara-cara fundamental yang bersifat ontologis dan
epistomologis.
Arti paradigma ditinjau dari asal usul beberapa bahasa diantaranya :
 Menurut bahasa Inggris : paradigma berarti keadaan lingkungan
 Menurut bahasa Yunani : paradigma yakni para yang berarti disamping, di
sebelah dan dikenal sedangkan deigma berarti suatu model, teladan, arketif
dan ideal.
 Menurut kamus psycologi : paradigma diartikan sebagai berikut :
a) Satu model atau pola untuk mendemonstrasikan semua fungsi yang
memungkinkan dari apa yang tersajikan
b) Rencana riset berdasarkan konsep-konsep khusus
c) Satu bentuk eksperimental

Secara etimologis paradigma berarti model teori ilmu pengetahuan atau


kerangka berpikir. Secara terminologis paradigma berarti pandangan mendasar para
ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh
suatu cabang ilmu pengetahuan.

3
Maka dapat kita simpulkan bahwa,

Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang
sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang
– mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang
menanggapi realita itu.

2. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA


A. Pembangunan Bidang Politik
Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subyek harus
mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan yang dimaksud
adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik
Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik
demokrasi bukan otoriter. Sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral
ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral
keadilan. Perilaku politik baik dari warga negara maupun penyelenggara negara
dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik
yang santun dan bermoral.
B. Bidang Ekonomi
Sesuai dengan paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi maka
sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada Pancasila.
Sistem ekonomi harus mendasarkan pada pasal – pasal dari Pancasila. Sistem
ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang
hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain dan
juga berbeda degan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui
kepemilikan individu. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri
dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya
akan menimbulkan penindasan ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan
warga negara. Ekonomi pancasila juga memiliki arti bahwa pihak swasta yang
bisa mandiri dilindungi hak-haknya untuk mengembangkan usahanya, sedangkan
untuk pihak-pihak yang masih belum bisa mengembangkan usahanya akan
dibantu oleh pemerintah dalam mengembangkan usahanya.

4
C. Bidang Sosial Budaya
Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistis, artinya nilai-nilai
Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Dalam rangka pengembangan sosial
budaya, Pancasila sebagai kerangka kesadaran yang dapat mendorong untuk
universalitas melepaskan simbol-simbol dari keterikatan struktur, dan
transedentalisasi meningkatkan derajat kemerdekaan manusia, kebebasan spiritual.
Paradigma baru dalam pembangunan nasional berupa paradigma pembangunan
berkelanjutan yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya perlu
diselenggarakan dengan menghormati hak budaya komuniti-komuniti yang
terlibat, di samping hak negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan hak
asasi individu secara berimbang (Sila Kedua). Paradigma ini dapat mengatasi
sistem perencanaan yang sentralistik dan yang mengabaikan kemajemukan
masyarakat dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Pembangunan nasional
bidang kebudayaan, harus dilandasi dengan berpikir tentang masalah persatuan
dan kesatuan bangsa.
D. Bidang Hubungan Antar Umat Beragama
Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi bangsa
Indonesia untuk hidup secara damai dalam kehidupan beragama di negara
Indonesia. Negara memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk
agamanya dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Hal ini menunjukan bahwa dalam Negara Indonesia memberikan
kebebasan atas kehidupan beragama atau dengan lain perkataan menjamin atas
demokrasi dibidang agama. Oleh karena itu kehidupan beragama dalam Negara
Indonesia dewasa ini harus dikembangkan ke arah terciptanya kehidupan bersama
yang penuh toleransi, saling menghargai berdasarkan nilai kemanusiaan yang adil
dan beradab.

5
E. Bidang IPTEK
Iptek tidak lagi hanya sbg sarana kehidupan tetapi sekaligus sebagai
kebutuhan kehidupan manusia. Bersamaan dengan itu iptek telah menyentuh
seluruh segi dan sendi kehidupan, dan akan merombak budaya manusia secara
intensif. Aspek IPTEK di antaranya adalah,
a. Aspek Ontologis
Aktivitas manusia yg tidak pernah berhenti dalam menentukan dan
mencari kebenaran dari kenyataan, melibatkan masyarakat, memiliki proses dan
akan menghasilkan suatu produk. Secara tidak langsung keberadaan ilmu
disebabkan oleh adanya Tuhan, sehingga kebenaran yang diusahakan oleh iptek
seharusnya tidak kontradiksi dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan.
b. Aspek Epistemologi
Nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai metode berfikir, sebagai dasar
dan arah dalam mengembangkan iptek.
c. Aspek Aksiologi
Kemanfaatan dan pengembangan iptek tidak boleh bertentangan
dengan ideal Pancasila dan mendukung, mewujudkan nilai-nilai ideal Pancasila.

3. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI


Pengertian reformasi yaitu, re·for·ma·si /réformasi/ n perubahan secara drastis
untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dl suatu masyarakat atau Negara
(KBBI) dan secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada
suatu masa, sedangkan di Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada
gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto
atau era setelah Orde Baru. Secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar
kata reform. Secara harafiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang
memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang, untuk
dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang
dicita - citakan rakyat. Reformasi juga diartikan pemabaharuan dari paradigma, pola
lama ke paradigma, pola baru untuk memenuju ke kondisi yang lebih baik sesuai
dengan harapan. Maka Pancasila sebagai paradigma reformasi yaitu suatu gerakan
menata ulang atau dikembalikan ke posisi semula sesuai metode pancasila karena
telah terjadi hal-hal yang menyimpang atau melenceng jauh dari pancasila.

6
4. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN
KAMPUS
Seperti yang kalian telah ketahui paradigma pancasila telah digunakan dalam
bidang manapun dan tidak tertinggal dalam kehidupan kampus. Kampus atau
universitas adalah tempat dimana para mahasiswa dan mahasiswi melaksanakan tugas
pentingnya yaitu mencari ilmu. Tak hanya mencari ilmu, mereka juga berorganisasi
dan bersosialisasi. Itulah pentingnya paradigma pancasila dikehidupan kampus.
Dimana kita dapat menjaga perilaku kita terhadap siapapun sesuai dengan norma dan
ideologi bangsa Indonesia.
Tugas Pokok Perguruan Tinggi disisi lain Pendidikan tinggi memiliki tiga
tugas pokok yang disebut tridharma perguruan tinggi, yaitu :
a. Pendidikan tinggi
Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi memiliki tugas sebagai dharma yang
pertama yaitu melaksanakan pendidikan untuk menyiapkan, membentuk dan
menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
b. Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan telaah yang taat kaidah, bersifat objektif
dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan msalah dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian
c. Pengabdian masyarakat
Yang dimaksud pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang
memanfaatkan illmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi Nilai-
nilai Pancasila yang harus ditanamkan dalam kehidupan kampus. Karena begitu besar
peranan kampus dalam perkembangan bangsa Indonesia ini, maka harus ditanamkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus seperti :
1. Di kampus tersedia sarana dan prasarana untuk beribadah bagi sivitas
akademika, serta adanya kesempatan bagi sivitas akademika unuk beribadah
sesuai dengan agama masing-masing. Semua mahasiswa memperoleh hak
mereka untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dipeluknya guna mempertebal iman dan ketaqwaan meraka.
2. Dikembangkan rasa persamaan derajat, persamaan ha dan kewajiban asasi
setap sivitas akademika tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
jenis kelamin, kedudukan social, dan sebagainya kemajuan masayarakat.
7
3. Dikembangan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, rasa bangga terhadap
bangsa Indonesia, rasa persatuan Indonesia, dan kerelaan untuk berkorban
untuk bangsa dan Negara.
4. Dikembangkan nilai-nilai demokrasi di ampus, seperti tidak adanya
pemaksaan kehendak, anti kekerasan, konstitusional, perkuliahan yang
demokratis, kebebasan mimbar akademik dan sebagainya.
5. Dikembangkan kewirausahaan bagi mahasiswa, suka bekerja keras,
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat, suka menolong orang lain dan sebagainya.

Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus itu sangatlah penting


selayaknya paradigma pancasila dibidang yang lainnya. Dimana nantinya tolak
pandang para mahasiswa sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
yang sesuai dengan cita – cita bangsa Indonesia.

8
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas telah dinyatakan bahwa pancasila merupakan


paradigma atau pola pikir yang digunakan dalam seluruh aspek kehidupan dimulai
dari hal yang paling kecil seperti kampus, pembangunan yang terjadi di Indonesia
pembangunan apapun itu, sampai dalam reformasipun pancasila digunakan sebagai
paradigma atau dasarnya. Sila demi sila yang tercantum dalam pancasila terbukti telah
menjadi dasar pola berpikir setiap aspek-aspek pembangunan sosial, politik, budaya,
dan hukum yang dilakukan di Indonesia, kemudian reformasi yang secara drastis
mengubah tatanan bangsa Indonesia juga bertumpu pada pancasila itu sendiri, dan di
dalam kehidupan mahasiswa yang terjadi di kampus juga berdasar atas pancasila. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pancasila sudah benar-benar menjadi satu bagian yang utuh
dalam kehidupan bangsa Indonesia selama ini, dapat dibuktikan bahwa dari hal paling
kecil sampai yang kompleks selalu berdasar atas pancasila.

9
SARAN

Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dibuat bahwa pancasila adalah
suatu bagian yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Oleh karena itu kita seharusnya terus memegang teguh pancasila dan menjadikan
pancasila sebagai pola pikir dalam segala hal yang kita lakukan. Jangan sampai
menghilangkan atau menghapus dasar- dasar pancasila yang telah terbentuk dan yang
telah kita miliki selama ini.

10
PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai pancasila sebagai


paradigma berbangsa dan bernegara. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi hal yang
berguna bagi pembaca, dan mungkin banyak kesalahan atau kekurangan di dalam
kami menyampaikan pembahasan di atas jadi kami juga mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca. Sekian dari kami semoga dapat diterima dan kami ucapkan
terimakasih.

11

Anda mungkin juga menyukai