Laporan keuangan perusahaan terkadang melaporkan hasil yang berbeda dari tahun
ke tahun yang disebabkan karena perubahan perekonomian, perubahan akuntansi, atau
adanya koreksi kesalahan dalam pencatatan transaksi di masa lampau. Perubahan
akuntansi mempunyai pengaruh yang besar terhadap financial statement perusahaan.
Alasan utama dari perubahan akuntansi, yaitu:
a. Menyusun kembali laporan keuangan yang disajikan pada tahun-tahun sebelumnya agar
mencerminkan pengaruh dari perubahan atau koreksi tersebut. Menyesuaikan saldo
awal Retained Earnings pada periode berjalan karena pengaruh kumulatif dari
perubahan atau koreksi tersebut.
b. Tidak melakukan koreksi atas statement yang disajikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Melaporkan pengaruh kumulatif dari perubahan atau koreksi tersebut dalam tahun
berjalan sebagai koreksi langsung terhadap Retained Earnings.
c. Kecuali melaporkan pengaruh kumulatif dari perubahan atau koreksi tersebut sebagai
pos tersendiri dalam Income Statement dan tidak membuat koreksi langsung terhadap
Retained Earnings.
d. Melaporkan pengaruh kumulatif tersebut dalam tahun berjalan tapi juga menyajikan
informasi proforma, terbatas untuk seluruh tahun sebelumnya yang disertakan dalam
laporan keuangan tersebut mengenai apa yang terjadi bila perubahan atas koreksi
tersebut pada tahun-tahun sebelumnya.
e. Membuat perubahan itu hanya berpengaruh untuk periode berjalan dan periode
mendatang tanpa membuat koreksi yang berhubungan dengan periode lalu. Koreksi
kesalahan hanya dilakukan bila mempunyai pengaruh terhadap laporan tersebut.
Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak
Penghasilan.
PEMBAHASAN
Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut dipersyaratkan oleh
suatu PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih
relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja
keuangan, atau arus kas suatu entitas. Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi ketika
penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang berbeda
secara substansi daripada yang terjadi sebelumnya dan penerapan suatu kebijakan akuntansi baru
untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau tidak
material.
Perubahan
kebijakan
akuntansi
Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal. Jadi,
estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau
akibat informasi baru atau tambahan pengalaman. Perubahan estimasi akuntansi adalah Penyesuaian
jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian
status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.
Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru. Oleh karena itu
bukan dari koreksi kesalahan.
Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai berikut:
a. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan liabilitas, atau terkait
dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan
jumlah tercatat item aset, liabilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
b. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di atas, diakui secara
prospektif dalam laporan laba rugi pada:
Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.
Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi yang berdampak pada
periode berjalan atau diperkirakan akan berdampak pada periode mendatang, kecuali pengungkapan
dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk mengestimasi dampak itu. Jika jumlah dampak
pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan karena estimasinya tidak praktis, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut.
Koreksi Kesalahan
Current Year
SOFP dan I/S
Prior Year
Error
Counter
Balancing
SOFP dan I/S
Non Counter
Balancing
KESIMPULAN
Pendekatan retrospektif:
b. Mengungkapkan di tahun perubahan dari efek pada laba bersih dan laba per saham untuk semua
periode sebelum disajikan.
c. Melaporkan penyesuaian untuk saldo awal RE dalam laporan RE pada awal tahun penyajian.
a. Melaporkan laporan keuangan sekarang dan masa dengan dengan dasar yang baru.
c. Tidak ada penyesuaian untuk saldo awal (untuk efek periode sebelumnya).
Kesalahan yang terjadi dan melibatkan kedua jenis laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan
dan laporan laba-rugi. Terbagi menjadi 2 (dua) jenis:
1. Counter-balancing Error
Akan menutupi kerugian atau diperbaiki lebih dari dua periode. Jika perusahaan telah menutup
buku pada periode kesalahan:
b. Jika kesalahan belum dilakukan counterbalanced, buat entri untuk menyesuaikan saldo RE.
Untuk tujuan perbandingan, penyajian ulang dibutuhkan walaupun entri jurnal koreksi tidak di
butuhkan. Jika perusahaan belum menutup buku pada periode kesalahan:
a. Jika kesalahan sudah counterbalanced, buat entri untuk memperbaiki kesalahan di periode
berjalan dan untuk menyesuaikan saldo awal dari RE.
b. Jika kesalahan belum dilakukan counterbalanced, buat entri untuk menyesuaikan saldo awal
dari RE.
2. Non-Counterbalancing Error
Tidak akan menutupi kerugian pada periode akuntansi yang berikutnya. Perusahaan harus
membuat entri koreksi, walaupun perusahaan sudah melakukan penutupbukuan.
DAFTAR REFERENSI
https://www.academia.edu/7329729/AKUNTANSI_KEUANGAN_II