Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang


bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena
kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk


diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu
pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu
produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-
sia.

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama


berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam
pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam
memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan
perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan
berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Manajemen operasi (MO) mulai
berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W Taylor
mengembangkan konsep yang terkait dengan efisiensi di bidang produksi dengan
menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung produktivitas,
menggunakan fungsi manajemen untuk menemukan dan menggunakan aturan
dan prosedur dalam operasi system produksi.

1
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:

1. Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi


Perencanaan Produk, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout
Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi.
2. Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi,
bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
3. Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi,
Produksi atas dasar pesanan, Mass Production. Ketiga aspek dan
komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu
planning, organizing, directing, coordinating, controlling.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Manajemen Produksi, Perkembangan, Proses dan Ruang


Lingkup Manajemen Produksi ?
2. Apa maksud Strategi, Manufaktur dari Manajemen Produksi ?
3. Bagaimana Menentukan Letak dan Lokasi Bisnis ?
4. Bagaimana Menempatkan Fasilitas Pabrik ?
5. Apa Pengertian Manajemen Operasi dan Lingkungannya ?
6. Bagaimana Pembuatan Keputusan Dalam Produksi atau Operasi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Produksi, Perkembangan,


Proses dan Ruang Lingkup Manajemen Produksi ?
2. Untuk Mengetahui Maksud Strategi, Manufaktur dari Manajemen
Produksi ?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Menentukan Letak dan Lokasi Bisnis ?
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Menempatkan Fasilitas Pabrik ?
5. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Manajemen Operasi dan
Lingkungannya ?
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Pembuatan Keputusan Dalam Produksi
atau Operasi ?

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Manajeman Produksi dan Operasi Menurut Para


Ahli
Istilah produksi dan operasi sering dipergunakan dalam suatu organisasi
yang menghasilkan keluaran atau output baik yang berupa barang maupun jasa.

Menurut Sofjan Assauri (2008a : 17) secara umum produksi diartikan


sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input)
menjadi hasil keluaran (output).

Dalam pengertian yang bersifat umum ini penggunaanya cukup


luas,sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Jadi
dalam pengertian produksi dan operasi tercakup setiap proses yang mengubah
masukan-masukan (inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk
menghasilkan keluaran-keluaran (outputs),yang berupa barang –barang dan jasa-
jasa. Dengan dasar pengertian itu,didalam kegiatan menghasilkan barang atau
jasa,dapat diukur kemampuan menghasilkan atau mentransformasinya,yang
sering dikenal dengan apa yang disebut dengan produktivitas untuk setiap
masukan (input) yang dipergunakan,kecuali bahan.

Dalam arti sempit,pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan


yang menghasilkan barang setengah jadi,bahan industri dan suku cadang
atau sparepartdan komponen.

Menurut Sofjan Assauri (2008b : 18) produksi dan operasi ekonomi


adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan
dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa.

Seperti diketahui kegunaan atau utilitas dibedakan atas karena


bentuk,tempat,waktu dan pemilikan. Yang terkait dalam pengertian produksi dan
operasi adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk
dan tempat,sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu
ekonomi,faktor-faktor produksi terdiri dari atas tanah atau alam,modal,tenaga

3
kerja,dan keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis
dan teknologi. Dalam pembahasan pada manajeman produksi dan operasi
ini,faktor-faktor produksi merupakan masukan (inputs) dalam proses produksi
dan operasi terdiri atas bahan dan peralatan mesin,manusia (tenaga kerja dan akal
atau skill),metode kerja,dan dana atau uang. Semua faktor inilah yang
menentukan proses produksi dan operasi yang dilakukan.

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi produksi dengan baik,maka


diperlukan rangkaian kegiatan yang akan membentuk suatu sistem produksi.

Menurut Rosnani Ginting (2007: 1) Sistem produksi


merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan
mentransformasi input produksi menjadi output produksi.

Input produksi ini dapat berupa bahan baku,mesin,tenaga kerja,modal


dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan
berikut hasil sampinganya, seperti limbah,informasi dan sebagainya.

Manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian


manajemen. Manajemen dimaksudkan adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengoordinasikan kegiatan-
kegiatan orang lain.

Menurut Sofjan Assauri (2008c : 19) manajemen produksi dan operasi


merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggunaan sumber-
sumber daya yang berupa sumber daya manusia,sumber daya alat dan sumber
daya dana serta bahan,secara efektif dan efisien,untuk menciptakan dan
menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang


penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk
dapat juga berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang di hasilkan,
peran manajemen produksi terasa sangat semakin penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk mengakinatkan pemborosan
dalam bentuk menumpuknya persediaan.

3.1.1 3 Unsur Penting Manajemen Produksi:

a. Adanya orang yang lebih dari satu

b. Adanya tujuan yang ingin dicapai

c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian


tujuan

tersebut

3.2 Perkembangan Manajemen Produksi

Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia


menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di
terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan
di tulis tahun 1300 sebelum masehi menunjukan bahwa organisasi dan
administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman
kuno.

Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari


manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing.

5
Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang
mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti
perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan.

3.2.1 Faktor Yang Mendorong Perkembangan


Manajemen

a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

b. Revolusi industri

c. Perkembangan alat dan teknologi

d. Perkembangan ilmu dan metode kerja

3.3 Proses Produksi

Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:

a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:

Proses produksi terus menerus (Continuous production)

Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)

b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:

Proses ekstraktif

Proses analitis

Proses pengubahan

Proses sintesis

3.4 Ruang Lingkup Manajemen Produksi

a. Perencanaan sistem produksi.

b. Perencanaan produksi.

6
c. Perencanaan lokasi produksi.

d. Perencanaan letak fasilitas produksi.

e. Perencanaan lingkungan kerja.

f. Perencanaan standar produksi.

3.5 Fungsi dan Sistem Produksi

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi adalah:

1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk


pengolahan masukan (inputs).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang
perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu
atau tertentu.
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud
dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada
kenyataannya dapat dilaksanakan.

3.6 Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi

Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua hal


yaitu kegiatan produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan tujuan untuk menekan biaya penciptaan nilai dan untuk
melayani kebutuhan konsumen dengan baik (nilai tambah).

Produksi didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang mentah


menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat menambah nilai
guna barang tersebut.Produksi merupakan kegiatan yang mencakup penciptaan

7
suatu produk. Namun istilah produksi tidak hanya digunakan dalam penciptaan
barang saja tetapi juga digunakan dalam kegiatan jasa.

Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing,


actuating, controlling) penyebaran material fisik melalui rantai nilai. Mulai dari
usaha mendapatkan material tersebut melalui produksi sampai
pendistribusiannya. Fungsi manajemen bahan bagi pihak internal perusahaan
adalah biaya produksi yang lebih rendah dan peningkatan kualitas produk secara
simultan melalui peniadaan produk rusak atau cacat baik dari rantai supplay dan
proses pabrikasi.

Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat


mengurangi biaya penciptaan nilai melalui 3 cara yaitu :

1. Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam


memproduksi barang sehingga tidak terdapat produk yang kurang
berkualitas dan tidak dapat dijual.

2. Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang


(rework) dan biaya tambahan (scrap costs).

3. Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk


mendapatkan kualitas produk yang lebih baik.

Teknik manajemen utama yang digunakan perusahaan untuk


meningkatkan kualitas produk mereka adalah Total Quality Management
(TQM). Fokus inti TQM adalah pada kebutuhan untuk mengembangkan kualitas
produk dan jasa perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2000:23) pengertian
TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalankan bisnis yang berupaya untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Terdapat 10 unsur dari TQM
tersebut yaitu:

1. Fokus pada pelanggan


2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
3. Penggunaan pendekatan alamiah
4. Memiliki komitmen jangka panjang

8
5. Pembentukan tim kerja
6. Penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan
7. Pendidikan dan pelatihan
8. Kebebasan yang terkendali
9. Kesatuan tujuan
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

Selain itu, terdapat beberapa persyaratan dalam TQM, yaitu:

1. Komitmen dari manajemen puncak


2. Adanya stering committee (SC) dari seluruh bagian organisasi
3. Perencanaan dan publikasi
4. Pembentukan infrastruktur yang mendukung penyebarluasan
dan perbaikan berkesinambungan

3.7 JIT (just in time)

Adalah suatu sistem yang seimbang dimana terdapat sedikit atau tidak
ada barang setengah jadi atau dan barang jadi yang tertunda dan menganggur.
Yaitu dengan mengefisiensikan biaya penyimpanan bahan. Dengan
mendatangkan bahan tersebut tepat pada saat bahan tersebut dibutuhkan dan
bukan sebelumnya.

Produk yang dihasilkan tepat pada waktu dan dalam jumlah yang
diminta atau dibutuhkan oleh konsumen. Apabila terdapat bahan yang cacat pada
bahan yang masuk akan dapat segera dideteksi. Sehingga JIT dapat
meningkatkan kualitas produk dan kerusakan pada bahan dapat diminimalisir.

Namun, sistem JIT ini memiliki kelemahan, yaitu perusahaan tidak


memiliki persediaan bahan, sehingga akan sulit bagi perusahaan apabila terjadi
hambatan-hambatan dalam proses produksi atau saat terjadi lonjakan
permintaan. Solusinya yaitu perusahaan harus memiliki beberapa pemasok
bahan yang dibutuhkan.

9
Selain pengurangan biaya dan peningkatan kualitas, ada dua sasaran
yang penting dalam bisnis internasional yaitu:

1. Pabrikasi dan manajemen bahan harus dapat menghimpun


permintaan dari respon lokal. Permintaan lokal meningkat dari adanya perbedaan
nasional dalam cita rasa dan preferensi infrastruktur, saluran distribusi dan
permintaan pemerintah. Permintaan untuk merespon kebutuhan
lokalmenciptakan penekanan untuk mendesentralisasikan kegiatan produksi ke
pasar nasional atau regional utama tempat perusahaan melakukan bisnis.

2. Pabrikasi dan manajemen bahan harus dapat memberikan respon


yang cepat terhadap perubahan permintaan konsumen. Persaingan berdasarkan
waktu telah menjadi semakin penting. Dengan kata lain, ketika permintaan
konsumen cenderung meningkat dan perubahan tidak dapat diramalkan,
perusahaan yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan
ini akan memperoleh keuntungan.

3.8 Pentingnya Mempelajari Manajemen Operasi dan

Lingkungannya

Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah


topik-topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain,
operasi dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organsasi
ada untukmemenuhi permintaaan tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang
apa yang dilakukanuntukmengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem
produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga
penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan
dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk
baru, dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan
ekspansi kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujna persediaan ssecara
lebih baik.

Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi


biaya,rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain
untuk pengawasan. Para manjer personlia juga dapat memperoleh suatu
10
pengetahuan tentang kompleksitas desain pekerjaan,fungsi-fungi yang
dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-keterampilan yanga
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah


bahwa sekitar 70 persen aktiva –aktiva dalamberbagai organisasi manufacturing
dan pemrosesan adalah berbentuk persediaan-persediaan,pabrik dan peralatan
yang secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para
manajer produksi atau operasi manajer, manajer bahan,manajer peralihan, dan
para penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen
operasi dan produksi.

Alasan ketiga adalah untuk meperoleh pengetahuan tentanng berbagai


macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Para
manajer produksi dan operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai
pemegang saham perusahaan atau anggota legislatif. Tetai, di lain sisi mereka
harus beroperasi dalam sistem sosial dan mempinyai kewajiban-ewajiban
terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi


adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu
kreatif ang berminat terjun dalamkarier profesional di bidang manajemen
produksi atau operasi dan manjemen pelatihan.

3.8.1 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungannya

Pesanan-pesanan diterima oleh departeman


penjualan yang merupakan bagian fungsi pemasaran; bahan
mentah dan suplies didapatkan melalui fungsi pembelain;
modal untuk pembelian berbagai pealatan datang dari fungsi
keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan
produk dikirim oleh fungsi distribusi. Penyanggan fungsi
produksi daripengaruh lingkungan secar langsung diperlakukan
untuk alasan diantaranya interaksi dengan unsur-unsur

11
lingkungan, proses transformasi tekologi yang lebih efisien
dariada proses yang diperlukan dalam pengadaan masukan dan
penjualan produk akhir, keterampilan manajerial yang
diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi
sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberehasilan
operasi pemasaran, personalia, atau keuangan.

3.11 Organisasi Formal Fungsi Produksi

Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun struktur


organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimiliknya, danlingkungan yang melingkupinya.

3.12 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi atauOperasi

Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi


dan produksi. Pembuatan keputusan dapat dioandang dari berbagai perspektif
yang berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses
pencapaian suatu keputusan dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan
penilaian alternatif-alternatif sampai pemilihannya.

Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan


masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari
penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi
dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan
mengumpulkan dananalisa data yang relavan. Dari dat tersebut ditentukan
alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan.

Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya


adalah evaluasi alternatif- alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan
keputusan yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan
model-model matematik formal. Ini memungkinkanpembut keputusan untuk
mengkuantufikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi berbagai
alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk

12
mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi.
Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas
yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan
alternatif terbaik pun sering merupakan kompromberbagai faktor yang
dipertimbangkan.

Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum


diterapkan dalam praktek. Langkah ini sama krusialnya dengan proses
pembuatan keputusan secar keselururuhan. Pemahaman akan perubahan
organisasionaladalah kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar
menyangkut pemberian perintah, naun dalam hal ini manajer harus
menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan den mengalokasikan
sumberdaya yang diperlukanserta melimpahkan wewenang dan
tanggungjawab tertentu.

3.13 Alasan Perusahaan Menjadi Global

Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak


perusahaan yang membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia
internasional. Ada beberapa alsan yang mendasari perusahaan menjadi global.
Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya

Banyak cara yang telah dilakuakn oleh perusahaan yang beroperasi


secara global atau secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya,
antara lain dengan cara:

 Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah


 Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak
pada kemajuan perusahaan
2. Perbaikan manajemen rantai pasokan

Dengan menempatkan fasilitas di suatu Negara dimana sumberdaya


tertentu berada, maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih
terjamin.

13
3. Pemberian produk yang lebih baik

Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat


bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan
yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di suatu Negara
tertentu dimaka produk perusahaan tersebut dipasarkan, misalnya disesuaikan
dengan budaya yang berlaku.

4. Menarik pasar baru

Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas,


maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka untuk
digunakan sebagai tempat usaha dengan memperhatikan berbagai aspek.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topik yang


dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan
diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan
sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting
adalah berkonsultasi dengan pihak lain.

Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan


yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di
samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula
agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan
untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan
berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan
mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh
konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas
tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja
tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi.

15
DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,


Yogyakarta, Edisi Pertama, 2010-2011.

16

Anda mungkin juga menyukai