Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS MAKANAN DAN KOSMETIK

ALKOHOL

OLEH :
i

Daftar Isi
Kata Pengantar..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1. 1. Struktur Dan Tatanama Alkohol 1
a. Struktur Alkohol 1
b. Tatanama Alkohol 2
1. 2. Sifat Fisik Alkohol 3
1. 3. Pembagian Alkohol 4
a. Alkohol monovalen 4
b. Alkohol polivalen 4
c. Alkohol primer 5
d. Alkohol sekunder 5
e. Alkohol tersier 5
1. 4. Sifat Asam – Basa Alkohol 5
1. 5. Reaksi – Reaksi Alkohol 6
BAB II ANALISIS ALKOHOL....................................................................................9
2. 1. ANALISIS KUALITATIF ALKOHOL 9
a. Reaksi Umum 9
b. Reaksi Diazo 9
c. Pembentukan uretan 10
d. Esterifikasi 10
e. Reaksi BECKMAN 11
f. Reaksi DENIGENS 11
g. Alkohol Polivalen 11
2. 2. PEMISAHAN ALKOHOL 12
a. Pemisahan Alkohol dari air 12
b. Pemisahan dari aldehida, asam, fenol dan keton 12
2. 3. ANALISIS KUANTITATIF ALKOHOL 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................xiii
Kata Pengantar
1

BAB I PENDAHULUAN

Senyawa golongan alkohol merupakan senyawa yang penting karena dapat

diubah menjadi banyak senyawa lain meliputi alkanaa, halo alkana, aldehid,

keton, asam karboksilat dan seter. Demikian pula sebaliknya, senyawa – senyawa

tersebut dapat diubah juga kembali menjadi alkohol. Alkohol memegang peranan

penting dalam pengubahan – pengubahan gugus fungsi senaywa organik. Because

sulfur and oxygen are both Group 6 elements, thiols and alcohols undergo many

of the same types of reactions. Sulfur, a third-row element, however, can undergo

some reactions that are not possible for alcohols. In addition, sulfur’s

electronegativity and basicity are less than those of oxygen (William H. Brown,

2012).

Alkohol mengingatkan kita pada etanol, yaitu senyawa memabukkan yang

terdapat dalam anggur dan bir. Namun etanol hanyalah salah satu dari keluarga

senyawa organik yang disebut alkohol yang terdapat di alam. Alkohol alami

meliputi 2-feniletanol, yaitu yang menyebabkan bau memabukkan dari bunga

mawar; kolesterol yaitu alkohol bercitarasa enak yang menimbulkan rasa suka-

benci diantara kita; sukrosa yaitu gula untuk memenuhi rasa mains; dan banyak

lagi.

Alkohol memiliki rumus umum R – OH dikenal juga sebagai alkanol dan

dicirikan oleh hadirnya gugus hidroksil (-OH). Strukturnya mirip dengan air,

tetapi dengan 1 hidrogen digantikan dengan gugus alkil (R - ). Fenol memiliki


gugus hidroksil yang melekat langsung ke cincin aromatik, sehingga dibedakan

dengan alkohol yang gugus hidroksilnya tidak melekat langsung dengan cincin

aromatik (Harold Hart, 2003).

1. 1. Struktur Dan Tatanama Alkohol

a. Struktur Alkohol

Gugus fungsi alkohol adalah -OH (hidroksil) terikat pada atom Karbon

(C) dengan ikatan terhibridisasi sp3. Atom Oksigen pada alkohol juga

terhibridisasi sp3. Dua orbital hibrida sp3 pada oksigen membentuk

ikatan  ke atom – atom karbon dan hidrogen, dan dua sisanya

mengandung masing – masing pasangan elektron bebas. Pengukuran

sudut ikatan C – H – O pada metanol adalah 108.9°, mendekati sudut

tetrahedral sempurna 109.5°.

b. Tatanama Alkohol

- Dalam sistim IUPAC, gugus hidroksil pada alkohol dinyatakan

dengan akhiran -ol. Pada nama umum, kata terpisah alkohol

diletakkan sesudah nama gugus alkil. Rantai karbon terpanjang

yang mengandung gugus -OH dijadikan sebagai rantai alkana

utama dan masing – masing atom Karbon rantai utama diberi

nomor mulai dari yang terdekyta dari gugus -OH


- Akhiran -ana pada nama alkana diganti dengan -anol menunjukkan

bahwa senyawa tersebut adalah alkohol, dan tuliskan nomor atom


karbon yang mengandung gugus -OH di awal nama alkana

tesrsebut.
- Pada alkohol siklis, penomoran dimulai dari atom karbon yang

mengikat gugus -H.


- Dalam sistem IUPAC, senyawa yang mengandung dua gugus

hidroksil dinamakan sebagai diol, yang mengandung tiga gugus

hidroksil sebagai triol, dan seterusnya.


- Dalam nama IUPAC untuk diol, triol, dan seterusnya, akhir -ana

pada nama alkana induk dipertahankan, seperti misalnya pada

nama 1,2-ethanadiol.
- Seperti banyak senyawa organik, nama umum untuk diol dan triol

tertentu tetap ada. Senyawa yang mengandung 2 gugus hidroksil

pada karbon yang berdekatan sering disebut glikol. Etilen glikol

dan propilena glikol disintesis dari etilena dan propilena, masing-

masing, karenanya nama umum mereka.


- Senyawa yang mengandung gugus OH dan C = C sering disebut

sebagai alkohol tak jenuh karena adanya ikatan rangkap karbon-

karbon. Dalam sistem IUPAC, ikatan rangkap ditunjukkan dengan

mengubah alkiran -ana alkana induk menjadi -ena, dan gugus

hidroksil ditunjukkan dengan mengubah akhiran alkana induk dari

-ena ke -enol. Angka harus digunakan untuk menunjukkan lokasi

ikatan rangkap karbon-karbon dan ggus hidroksil, alkana induk

diberi nomor untuk memberi kelompok OH nomor serendah

mungkin, yaitu kelompok yang ditunjukkan oleh akhiran -ol lebih


diutamakan daripada kelompok yang ditunjukkan oleh akhiran –en

(gugus -OH lebih diutamakan daripada ikatan rangkap)-


- Berikut contoh penamaan alkohol

1-propanol 2-propanol 1-butanol


Propil alkohol isopropil Butil alkohol

(S)-2-butanol 2-metil-1-propanol 2-metil-2-propanol


(S)-sec-butil alkohol Isobutil alkohol Tert-butil alkohol

Sikloheksanol
Benzil alkohol Sikloheksil
Fenilmetanol alkohol 2-metilsikloheksanol

Etanadiol 1,2-Propanadiol
Glikol Propilenglikol 1,3-Propanadiol

1,2,3-propanatriol 2-propena-1-ol
Gliserol/Gliserin Alil alkohol 2-heksena-1-ol
1. 2. Sifat Fisik Alkohol

Karena adanya gugus -OH yang polar, alkohol merupakan senyawa

polar, dengan muatan positif parsial pada karbon dan hidrogen, serta

muatan negatif parsial pada oksigen. Daya tarik antara ujung positif satu

dipol dan ujung negatif lainnya disebut interaksi dipol-dipol. Bila ujung

positif dari satu dipol adalah atom hidrogen yang terikat pada O atau N

(atom dengan elektronegativitas tinggi) dan ujung negatif dari dipol

lainnya adalah atom O atau N, interaksi yang menarik antara dipol sangat

kuat dan diberi nama khusus ikatan hidrogen. Panjang ikatan hidrogen

dalam air adalah 177 pm, sekitar 80% lebih panjang dari ikatan kovalen O-

H. Kekuatan ikatan hidrogen dalam air kira-kira 21 kJ (5 kkal) / mol.

Sebagai perbandingan, kekuatan ikatan kovalen O-H dalam air sekitar 498

kJ (118 kkal) / mol. Seperti dapat dilihat dari perbandingan ini, ikatan

hidrogen O---H jauh lebih lemah daripada ikatan kovalen O-H. Kehadiran

sejumlah besar ikatan hidrogen dalam air, memiliki efek kumulatif penting

pada sifat fisik air. Karena ikatan hidrogen, diperlukan energi ekstra untuk

memisahkan setiap molekul air dari tetangganya, sehingga titik didihnya

relatif tinggi.

Tabel berikut merupakan daftar titik didih dan kelarutan dalam air

untuk beberapa kelompok alkohol dan hidrokarbon dengan berat molekul

yang sama. Dari senyawa yang dibandingkan di masing-masing kelompok,


alkohol memiliki titik didih yang lebih tinggi karena lebih banyak energi

dibutuhkan untuk mengatasi kekuatan ikatan hidrogen yang menarik

antara kelompok polar - OH mereka. Kehadiran gugus hidroksil tambahan

dalam suatu molekul selanjutnya meningkatkan luas ikatan hidrogen,

seperti dapat dilihat dengan membandingkan titik didih heksana (td 69 °

C), 1-pentanol (td 138 ° C), dan 1,4- butanadiol (td 230 ° C) semuanya

memiliki berat molekul yang kira-kira sama. Karena meningkatnya gaya

dispersi antara molekul yang lebih besar, titik didih dari semua jenis

senyawa, termasuk alkohol, meningkat dengan bertambahnya berat

molekul. Bandingkan, misalnya titik didih etanol (bp 78 ° C), 1-propanol

(bp 97 ° C), 1-butanol (bp 117 ° C), dan 1-pentanol (bp 138 ° C).

Tabel perbandingan Titik didih alkohol dan Kelarutan dari alkohol dan

Hidrokarbon yang setara.

Rumus Nama BM TD (oC) Kelarutan


Struktur (dalam air)
CH3OH Metanol 32 65 Tidak terbatas
CH3CH3 Etana 30 -89 Tidak larut
CH3CH2OH Etanol 46 78 Tidak terbatas
CH3CH2CH3 Propana 44 -42 Tidak larut
CH3CH2CH2OH Propanol 60 97 Tidak terbatas
CH3CH2CH2CH3 Butana 58 0 Tidak larut

- Indeks bias : Makin besar jika jumlah atom karbon makin

banyak.
- Kelarutan : Umumnya lebih mudah larut dalam pelarut

polar. Makin besar molekulnya makin baik


larutnya dalam air (atom karbon banyak).

Makin banyak gugusa -OH makin makin

mudah larut dalam air dan makin dan makin

kurang dalam PAE. Alkohol tinggi larut

dalam alkohol-alkohol rendah.


- Bobot Jenis : Makin rendah makin baik larut dalam PAE.
- Titik Didih : Makin pendek rantai karbon makin rendah

titik didihnya (Ars Praeparandi ITB, 1979)

1. 3. Pembagian Alkohol

Berdasarkan jumlah gugus – OH yang terikat pada rantai alkana, maka

alkohol dibedakan menjadi :

a. Alkohol monovalen

Jika hanya mengandung 1 gugus -OH

b. Alkohol polivalen

Jika mengandung lebih dari 1 gugus -OH

Berdasarkan letak gugus -OH, alkohol dibedakan menjadi :

c. Alkohol primer

Gugus -OH terikat pada atom C primer


d. Alkohol sekunder

Gugus -OH terikat pada atom C sekunder

e. Alkohol tersier

Gugus -OH terikat pada atom C tersier

1. 4. Sifat Asam – Basa Alkohol

Seperti halnya air, alkohol merupakan asam lemah. Gugus hidroksil dapat

bertindak sebagai pendonor proton, dan disosiasi menjadi mirip seperti

pada air.

Basa konjugat suatu alkohol ialah ion alkoksida (contohnya, ion metoksida

dari metanol, ion etoksida dari etanol).

Alkohol dapat berfungsi sebagai asam lemah (proton donors) dan basa

lemah (proton acceptors).


Tabel dibawah menunjukkan tetapan ionisasi alkohol suku rendah (BM

rendah), dengan asam sebagai pembanding.

Senyawa Rumus pKa


molekul
Asam Klorida HCl -7
Asam asetat CH3-COOH 4,8
Metanol CH3-OH 15,5
Air H2O 15,7
Etanol CH3-CH2-OH 15,9
2-propanol (CH3)2-CH-OH 17
2-metil-2-propanol (CH3)3-C-OH 18
(William H. Brown, 2012)

Dalam air, hanya metanol yang lebih asam dibandingkan dengan air (pKa

15,5).

Keasaman etanol hampir sama dengan air. Alkohol yang larut dalam air

dengan BM lebih tinggi dari etanol keasamannya lebih lemah dibanding

dengan air. Sehingga meskipun alkohol bersifat asam, tapi tidak cukup

kuat untuk bereaksi dengan basa lemah seperti natrium bikarbonat atau

natrium karbonat.

1. 5. Reaksi – Reaksi Alkohol

a. Reaksi Dengan logam alkali

Alkohol bereaksi dengan logam – logam Li, Na, K, dan logam – logam

aktif lainnya, menghasilkan gas hidrogen dan garam alkoksida.


2CH3-OH + 2Li  CH3-OLi + H2
Litium metoksida

2CH3-OH + 2K  CH3-OK + H2
Kalium metoksida
2CH3-OH + 2Na  CH3-ONa + H2
Natrium metoksida

2CH3-CH2-OH + 2Na  CH3-CH2-ONa + H2


Natrium metoksida

b. Reaksi Dengan basa

Alkohol juga dapat diubah menjadi garam dengan reaksi dengan basa

lebih kuat dari ion alkoksida. Salah satu basa tersebut adalah natrium

hidrida, NaH. Hidrida ion, H+ basa konjugasi dari H2, adalah basa yang

sangat kuat.

CH3CH2OH + NaH  CH3CH2ONa + H2

c. Reaksi dengan HCl, HBr, dan HI

Alkohol tersier bereaksi cepat dengan HCl, HBr, dan HI. Mencampur

alkohol tersier dengan berat molekul rendah, larut dalam air dengan

asam klorida pekat selama beberapa menit pada suhu kamar

menyebabkan konversi alkohol ke kloroalkana.

2-metil-2-propanol 2-kloro-2-

metilpropana
Reaksi terbukti dengan pembentukan kloroalkana yang tidak larut

dalam air yang memisahkan dari lapisan berair. Alkohol primer dan

sekunder rendah-molekul rendah, larut dalam air tidak reaktif dalam

kondisi ini.

Alkohol tersier yang tidak larut dalam air diubah menjadi halida tersier

dengan menggelembungkan gas HX melalui larutan alkohol yang

dilarutkan dalam dietil eter atau tetrahidrofuran (THF).

1-metiksikloheksanol 1-kloro-1-metilsikloheksana
BAB II ANALISIS ALKOHOL

2. 1. ANALISIS KUALITATIF ALKOHOL

a. Reaksi Umum

- Dengan logam Na, keluar gas H2 (sudah dijelaskan di atas),

diganggu oleh adanya air.


- Dengan asetil- , benzoil- , benzensulfonklorida, NH3 juga memberi

hasil.

b. Reaksi Diazo

Zat + Diazo A (asam sulfanilat) + HCl + Diazo B (NaNO 3) lalu

dibasakan dengan NaOH (Perbandingan Diazo A : Diazo B = 4 : 1)

bila perlu dipanaskan. Umumnya menghasilkan warna merah frambon.

Asam sulfanilat

Yang memberikan hasil positif :

- Alkohol primer, sekunder yang larut dalam air. Yang tidak larut

biasanya negatif
- Aseton
- Fenol
- Beberapa asam oksi (asam sitrat, asam malat).
Perbedaan dengan fenol

Warna merah dari fenol umumnya dapat ditarik dengan

eter/amilalkohol.

c. Pembentukan uretan

Isosianat + alkohol  urethan, ditentukan titik lelehnya. Penting untuk

alkohol tunggal.

Yang sering dipakai adalah fenil isosianat.

fenil isosianat

Urethan
Prosedur :

- Isosianat + alkohol cair, direflux 30 menit, terbentuk urethan yang

mengkristal.
- Untuk alkohol padat dilarutkan dalam ligroin dahulu.

d. Esterifikasi

Esterifikasi dengan asam benzoat, asam asetat dan asam salisilat


Asam benzoat Asam asetat Asam salisilat

Menghasilkan ester dengan bau khas. Bau ketiganya sukar dibedakan


Reaksi esterifikasi :

Membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier

Esterifikasi LUCAS

- HCl 29%
- Larutan ZnCl2 1,36 ml dalam 1 ml HCl 20% didinginkan. Hasil :

Alkohol primer dan sekunder  (-)


Alkohol tersier  (+)
- HCl saja tapi ditambah ZnCl2 setelah 5 menit : keruh, kecuali

isopropil alkohol

e. Reaksi BECKMAN

Alkohol + H2SO4 + K2Cr2O7 

- Alkohol primer : aldehid


- Alkohol sekunder : keton
- Alkohol tersier : pemecahan rantai atom karbon.

f. Reaksi DENIGENS

Pereaksi DENIGENS : 5 g HgO + Asam Sulfat 20 ml dicukupkan

dengan aqua dest sampai 100 ml.

Alkohol tersier : langsung memberikan endapan putih karena reduksi.


g. Alkohol Polivalen

Alkohol polivalen mempertinggi keasaman asam borat

- Reaksi cuprifil :
Larutan dibasakan dengan NaOH + 1 tetes CuSO4 terbentuk

kompleks Cu yang jernih.


- Reaksi LANDWEHR :
Alkohol + FeCl3  kuning tua sampai coklat jingga.
Perlu blanko karena gula, asam alfa-oksi dan asam alfa-keto juga

positif

2. 2. PEMISAHAN ALKOHOL

a. Pemisahan Alkohol dari air

Bedasarkan sifat-sifatnya diatas alkohol dapat dipisahkan dari senyawa

lainnya atau dari air. Campuran alkohol dipisahkan dengan destilasi

bertingkat. Sisanya dikocok dengan Phtalic Acid Esther (PAE) ,dibagi

dalam golongan yang larut dan tidak larut, sisa pengocokan di larutkan

dalam air.

Phtalic Acid Esther (PAE)


b. Pemisahan dari aldehida, asam, fenol dan keton

Tidak dapat langsung didestilasi, ditambah dulu NaOH supaya fenol

dan asam membentuk fenolat dan garam yang larut dalam air dan

tidak ikut berdestilasi. Aldehida dan keton ditambahkan NaHSO3 maka

akan terikat dan tidak ikut berdestilasi.

2. 3. ANALISIS KUANTITATIF ETANOL DALAM MINUMAN

MIX MAX merupakan minuman keras yaitu, menurut peraturan menteri

kesehatan RI no : 86/Men.Kes/Per/IV/77 yang dimaksud dengan minuman

keras adalah semua jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat, yang

meliputi : minuman keras golongan A, minuman keras golongan B, dan

minuman keras golongan C. Pada analisis kadar alkohol (MIX MAX)

yang merupakan minuman keras mengandung alkohol 4,8% v/v (termasuk

minuman keras golongan A karena kadar etanol dalam MIX MAX masuk

rentang 1%-5%) dengan komposisi sari buah nanas, leci dan mangga

(10%), air berkarbonasi, vodka, gula pasir, asam sitrat, pengawet natrium

benzoate, perisa buah eksotik, dan pewarna biru berliant CI 42090.

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol berupa cairan yang tidak

berwarna, tidak mudah terbakar, mudah menguap dengan bau yang

lembut. Alkohol yang terdapat pada minuman beralkohol MIX MAX

sebesar 4,8% dapat di tentukan dengan metode kromatografi gas karena

teknik pemisahan kromatografi gas digunakan untuk senyawa yang mudah


menguap (volatile) dan stabil terhadap pemanasan dan tidak

terdekomposisi. Prinsip metode ini adalah “like dissolve like”


xviii

DAFTAR PUSTAKA

Ars Praeparandi ITB. (1979). Card System dan Reaksi Warna. Bandung: Sie
Kesejahteraan HMF Institut Teknologi Bandung.
Chang, R. (2003). Kimia Dasar : Konsep - Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: PENERBIT ERLANGGA.
Harold Hart, L. E. (2003). Kimia Organik edisi 11. Jakarta: Penerbit Erlangga.
William H. Brown, C. S. (2012). Organic Chemistry, Sixth Edition. Belmont, CA
94002 - 3098 USA: Brooks/Cole.

Anda mungkin juga menyukai