Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LITERATUR.
PHILIP KOTLER & KEVIN LANE KELLER, Marketing manajement,2009,Pearson
International Edition, The 13th Edition,., New Jersey : Pearson Education International, Inc
Review Man.Pemasaran
Definisi Pemasaran.
Menurut AMA ( American Marketing Association), marketing adalah :
”Suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan”
Nilai Pelanggan (Customer Value), yaitu estimasi pelanggan mengenai kemampuan total suatu
produk untuk memuaskan kebutuhannya” (Kotler & Keller,2006: 20)
Jadi, konsumen akan membeli produk dari perusahaan yang dalam persepsi konsumen tsb
menawarkan Nilai Terhantar Pada Pelanggan ( Customer Delivered Value) yang paling tinggi”.
4
Marketing program dikenal juga dengan Marketing Mix (bauran pemasaran), yaitu
“serangkaian dari controllable variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
penjualan”.
Jerome Mc.Charty ( yang dikutip oleh Kotler & Keller) mengatakan bahwa marketing mix
disebut 4 P’s – product, price, place, promotion( untuk produk fisik).
Marketing mix untuk jasa disebut 7 P,s - product, price, place, promotion, people, process,
physical evidence ( bukti fisik).
Bauran
Pemasaran
Produk Tempat
Keragaman produk Saluran pemasaran
Kualitas Pasar Cakupan pasar
Design Sasaran Pengelompokkan
Ciri Lokasi
Nama merek Persediaan
Kemasan Transportasi
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Imbalan
Promosi
Promosi Penjualan
Harga Periklanan
Daftar harga Tenaga penjualan
Rabat/Diskon Kehumasan/public
Potongan harga khusus relation
Periode pembayaran Penawaran langsung
Syarat kredit
CHAPTER 12
SETTING PRODUCT STRATEGY
Keterangan :
6
Core product ( Produk inti ), yaitu manfaat sebenarnya dari sebuah produk.Contoh: core
product dari Hotel yaitu“tempat istirahat dan tidur”; core product dari karangan bunga adalah
keindahan.
Generik product/Basic Product,yaitu wujud sebenarnya dari produk. Contoh: Generic
pro-duct dari Hotel yaitu bangunan Hotel dengan kamar-kamarnya; Generic product dari sabun
mandi merek Lifeboy yaitu sabun mandi + kualitas produk + merek + kemasan + labelnya;
Generic product dari karangan bunga yaitu wujud dari karangan bunga.
Expected product, yaitu kondisi yg diharapkan konsumen pada saat membeli produk tsb.
Contoh: Expct.product dari Hotel yaitu tamu Hotel menginginkan tempat tidur yg bersih, suasana
kamar yg nyaman & tenang, handuk, sabun mandi, lemari pakaian, telepon.
Augmented product, yaitu generic product disertai dengan jasa tambahan atau manfaat
tambahan yg membedakan produk tsb dari pesaing. Augmented product dari Hotel yaitu Hotel
dilengkapi dengan pesawat TV, AMDK, shampo, bunga segar, pemesanan yang cepat, proses
check out yg cepat, makan malam yang lezat, ruang karaoke.
Potential product, yaitu berbagai inovasi dan perubahan yg kemungkinan akan dilaku-
kan pada produk dikemudian hari. Contoh: Potential product dari Hotel yaitu “All-suite Hotel”
dimana tamu Hotel menempati beberapa Ruangan; Potential product dari Rumah Sakit yaitu “All
Suite Hospital” dimana seorang pasien menempati sebuah Ruangan yang memiliki paviliun
sendiri, kamar mandi sendiri.
Klasifikasi Produk:
a. Barang Konsumen ( consumers goods) – yaitu barang2 yang dibeli oleh
mereka yang membeli barang untuk tujuan penggunaan pribadi.
b. Barang Industri ( industrial goods) – yaitu barang2 yang dibeli oleh
mereka yang membeli
brg untuk tujuan bisnis.
Hierarki Produk.
1) Needs family (rumpun/kelompok kebutuhan), yaitu kebutuhan inti yang men-dasari
rumpun produk. Contoh: Pemenuhan kebutuhan rasa lapar; Pemenuhan kebutuhan Rasa
Aman.
2) Product Family (rumpun/kelompok produk), yaitu semua product class yang dapat
memuaskan kebutuhan inti. Contoh: Makanan berat; Tabungan.
3) Product Class, yaitu sekelompok produk dalam product family yang dikenali memiliki
hubungan fungsional tertentu. Contoh: Makanan ringan, minuma;
4) Product Line ( Lini produk), yaitu sekumpulan produk dalam product Class yang
berhubungan erat dalam hal: mempunyai fungsi yang sama; dijual pada kelompok konsumen
yang sama; dijual pada toko yg sama; dijual dlm range harga yang sama. Contoh: RM Fast
Food menawarkan bebrapa PL, antara lain PL Nasi goreng, Fast food masak saus, Fast food
goring tepung
5) Product Type (Jenis produk), yaitu berbagai item dalam sebuah product line yang
memiliki satu kesamaan dari beberapa kemungkinan bentuk produk. Contoh: PL Nasi goreng
dengan 3 item :nasi goreng biasa, nasi goreng mentega, nasi go-reng nanas.
6) Brand ( merek), yaitu nama yang diasosiasikan dgn satu atau lebih item dlm product
line yang digunakan untuk mengidentifikasi SD atau karakter dari item tsb. Contoh:
8
7) Item (variasi produk) yaitu sebuah unit dalam merek atau product line tertentu yang dpt
dibedakan menurut ukuran, harga, tampilan fisik, atau beberapa atribut lainnya.
Product Mix memiliki beberapa dimensi.Manfaat dimensi-dimensi tersebut yaitu digunakan oleh
perusahaan dalam strategi produk yg dilakukan perusahaan.
2) Kedalaman (depth), yaitu seberapa banyak product item dalam setiap product line.
3) Kepanjangan (length), yaitu seberapa banyak jumlah product item yang ditawarkan
dalam
suatu product mix.
4) Konsistensi (consistency) , yaitu seberapa erat kaitan antara berbagai PL ditinjau dari
aspek penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi dll.
10
Width : 4 PL
Depth : PL 1 = 10; PL 2 = 3; PL 3 = 7; PL 4 = 4
Length : 24 items
Konsistensi antar PL : sangat erat.
9
Packaging (kemasan) adalah kegiatan untuk merancang dan memproduksi wadah atau
pembugkus suatu produk.
b) Kemakmuran Konsumen.
c) Citra perusahaan dan citra merek.
d) Peluang Inovasi.
Jenis-jenis Kemasan:
1) Primary package, yaitu kemasan yang langsung menyentuh produk.
2) Secondary package, yaitu kemasan setelah primary package.
3) Shipping package, yaitu kemasan yang tujuannya melindungi produk-produk pada saat
produk tersebut diangkut kapal ke tempat dimana konsumen berada.
Labelling (pelabelan) yaitu bagian dari merek yang tujuannya memberikan identitas pada suatu
produk (contoh: cap Sunkist pada jeruk Sunkist), menentukan kelas produk (contoh: first grade,
second grade), menjelaskan tentang produk, siapa pembuat produk, dimana membuatnya, apa
isinya, bagaimana menggunakannya, serta bagai-mana penggunaan yang aman, serta sebagai alat
promosi produk melalui gambar yang menarik.
11
CHAPTER 13
DESIGNING MANAGING SERVICE
Para pemasar perlu lebih mengetahui ttg “pemasaran jasa (service), karena pasar Dunia
(khususnya Asia) semakin mengarah kepada “Perekonomian Jasa”.
Seperti kita ketahui bhw di beberapa Negara Asia, sektor jasa berkembang dengan sangat pesat
dgn mengorbankan sektor pertanian (dalam kasus Indonesia dan Malaysia), dan sektor
pemanufaktur (sebagaimana dalam kasus negara2 Jepang, Korea, Singapura, Taiwan) dimana
mereka mengalami keterbatasan SDA, namun mereka mampu meng create sektor pemanufaktur.
Perlu diingat bhw dalam sektor pemanufaktur banyak pekerja yang sesungguhnya mrpkn
penyedia jasa( a.l: para karyawan, operator, akuntan, satpam, dan staf bagian hukum) dalam
memajukan per-ekonomian Negara mereka.
Karakteristik/Sifat jasa:
1) Intangible ( tdk berwujud), artinya jasa mrp sesuatu yang tdk berwujud, tdk dpt dilihat,
dirasakan, atau dibaui sebelum jasa tsb dibeli.Contoh : seseorang yang dioperasi plastic, tdk
dpt melihat sebelum ia membayar/membeli jasa tsb.
2) Inseparability, dimana pemberian jasa tidak dapat dilepaskan dari pemberi jasa tersebut,
karena jasa diproduksi & dikonsumsi secara bersamaan, artinya si peng-hasil/pemberi jasa
sering hadir secara fisik pada waktu konsumsi berlangsung. Dpl. apabila jasa tsb diberikan
oleh seseorang, maka pemberi jasa merupakan bagian dari jasa tsb. Contoh:
- Seorang dokter gigi harus hadir dekat pasien pada waktu memproduksi/ me-ngobati
pasiennya.
- Seorang entertainer harus hadir atau tampil di atas panggung dekat audience nya pada
waktu memproduksi jasa menghibur.
- Bila konsumen mau menonton konsert musik Michael Jackson, maka pantian
pertunjukkan konser musik tersebut tidak dapat digantikan oleh orang lain, karena
konsumen mau menonton pertunjukkan Michael Jackson.
3) Variability, jasa banyak variasi bentuk,kualitas & jenisnya, tergantung siapa yang
menyajikan, kapan dan dimana jasa diberikan. Jadi dalam Jasa sangat sulit dilakukan
standarisasi.Contoh : Pencangkokan jantung yg dilakukan ahli jantung Dr.Christian akan
mempunyai kualitas yg lebih tinggi daripada yg dilakukan oleh ahli bedah jantung yg kurang
berpengalaman. Kualitas operasi Dr.Christian tsb juga bervariasi tergantung kondisi fisiknya,
apakah dia sdng fit atau tdk.
2) Membakukan “proses pemberian jasa dalam seluruh bagian organisasi. Hal ini
dapat dibantu dgn mempersiapkan sebuah cetak biru jasa.
Contoh:”A Service blue Print Sebuah Toko Bunga” Pengalaman pelanggan dibatasi pada
kegiatan”menelepon memesan bunga & menentukan pilihan bunga “. Sedangkan
dibelakang layar, organisasi Toko Bunga”mengumpulkan bunga, menempatkan dlm Vas,
mengantarnya ke pelanggan, dan menerima pembayaran. Lihat Gbr di bawah ini:
4) Perishability, artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama & tidak dapat
disimpan. Hal ini tdk akan menjadi masalah bila”jumlah permintaan tetap, karena mudah
untuk menyiapkan pelayanan unt permintaan tsb sebelumnya”.Bila per-mintaan berfluktuasi,
berbagai masalah akan timbul berkaitan dgn kapasitas yang menganggur (saat permintaan
sepi), dan pelanggan tak terlayani pada saat per-mintaan membludak, akibatnya mereka
kecewa dan pergi ketempat pesaing prsh. Contoh:
- Bila jumlah penumpang membludak untuk naik jasa transportasi KA, sdngkan gerbong
KA terbatas, maka pelanggan yg tdk kebagian ticket tdk dpt dismpan untuk besok
harinya.
- Pelanggan yg datang ke dokter untuk berobat pada suatu hari, sedangkan jam praktek
terbatas, maka pelanggan yg tdk kebagian pelayanan hari itu tdk dpt disimpan untuk
keesokan harinya.
- Pelanggan yg membludak datang Ke Dufan untuk berekreasi, tdk dapat di
simpan untuk keesokan harinya bila ternyata kehabisan ticket masuk.
banyak elemen”, ada 7 P’s , yaitu: product, price, place, promotion, people, process, physical
evidence.
Keterangan :
Pemasaran eksternal, menjelaskan aktivitas normal yg dilakukan oleh prsh dalam
mempersiapkan jasa, menetapkan harga, melakukan distribusi, dan mempromosikan jasa.
Pemasaran Internal, menjelaskan aktivitas yg dilakukan prsh dlm rangka melatih &
memotivasi para karyawan agar dpt melayani pelanggan dgn baik.
Pemasaran Interaktif, menjelaskan interaksi antara karyawan perusahaan dgn pelanggan.
Mengingat dalam memasarkan jasa, “people” adalah yang menyampaikan jasa, maka perusahaan
mengharapkan setiap karyawannya loyal kepada pelanggan, bermotivasi tinggi, serta ber
empathy kepada pelanggan, sehingga mereka mampu memberikan “Total Service Quality” (=
Kualitas Pelayanan yang Total) kepada pelanggan dan calon pelanggan.
Secara garis besar, Pengelolaan Jasa yang pokok berkaitan dgn 3 hal:
a. Melakukan Diferensiasi Jasa (service differentiation)
b. Mengelola Kualitas Jasa ( Service Quality)
c. Mengelola produktifitas.
memperdulikan penyedia jasa drpd jasa yg ditawarkan.Oleh karena itu prsh jasa harus berupaya
melakukan strategi dalam men diferensiasikan jasa yang mereka tawarkan.Diferensiasi adalah
“tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran prsh
dgn penawaran pesaing”.
SQ = f ( Expected, Performance)
Keterangan :
Expected = harapan pelanggan akan jasa/produk
Performance = kinerja jasa/produk
Parasuraman, Zeithaml & Berry membentuk model Service Quality yang menyoroti syarat-
syarat utama untuk memberikan Service Quality yang tinggi. Model tersebut nampak dalam
Gambar di bawah ini, yang mengidentifikasi lima kesenjangan (gap) yang mengakibatkan
kegagalan penyampaian jasa :
Keterangan :
1) Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen, dimana manajemen tidak selalu
memahami secara tepat apa yang diinginkan pelanggan.
2) Gap antara Persepsi Manajemen thdp Harapan Konsumen dgn Spesifikasi Kualitas Jasa,
dimana mungkin saja manajemen memahami secara tepat apa harapan konsumen tentang
kualitas jasa, tetapi perusahaan tidak menetapkan suatu set standar kinerja spesifik dari
kualitas jasa.
3) Gap antara Spesifikasi Kualitas Jasa dgn Penyampaian Jasa oleh Karyawan, dimana para
SDM perusahaan mungkin kurang terlatih atau memenuhi standar.
4) Gap antara Penyampaian Jasa dgn Komunikasi Eksnternal.Seringkali harapan konsu-
men terbentuk karena promosi/komunikasi yg dilakukan oleh prsh, tetapi pada saat jasa
disampaikan oleh karyawan ternyata terjadi distorsi
5) Gap antara Jasa Yang Dirasakan Pelanggan dgn Jasa yang Diharapkan Pelanggan.
17
CHAPTER 14
DEVELOPING PRICE STRATEGIES AND PROGRAMS
Menetapkan Harga.
Penetapan harga merupakan masalah ketika prsh hrs “menetapkan harga untuk pertama
kalinya”. Hal itu terjadi ketika :
1) Perusahaan mengembangkan atau mengakuisisi sebuah produk baru. Contoh: ketika
Rukhiyat pemilik Hotel Panghegar mengakuisisi Hotel Homan, maka ia akan kesulitan dalam
menetapkan tarif menginap bagi Hotel Homan tersebut.
2) Memperkenalkan produk regulernya dalam saluran distribusi atau wilayah geografis baru.
3) Ketika perusahaan memasukkan penawaran pada kerja kontrak baru.
Perusahaan harus memutuskan dimana ia akan memposisikan produknya pada dimensi kualitas
dan Harga”.Ada sembilan strategi Harga dikaitkan dengan Kualitas Produk, sbb:
Keterangan:
Strategi Diagonal 1,5 dan 9 – semuanya dapat diterapkan bersamaan dalam pasar yg sama,
artinya satu prsh menawarkan sebuah produk yang berkualitas tinggi pada harga Tinggi,
sedangkan prsh lainnya menawarkan sebuah produk pada kualitas rata2 dengan tk harga sedang,
sedangkan prsh lainnya menawarkan sebuah produk dgn kualitas rendah pada tk harga
rendah.Strategi 2,3 & 6 - menunjukkan cara untuk menyerang posisi diagonal.Strategi 4,7 & 8 =
menghargai produk terlalu mahal dlm kaitannya dgn kualitasnya.
3) Memperkirakan Biaya.
4) Menganalisis “Biaya, harga, dan penawaran pesaing”.
5) Memilih metode penetapan harga
6) Memilih Harga Akhir.
Jenis2 Biaya :
1) Biaya Tetap (fixed Cost), adalah biaya yang tdk berubah thdp/mengikuti produksi atau
pendapatan penjualan. Contoh : biaya listrik, layanan public, bunga bank, gaji pega-wai, gaji
para eksekutif dll.
2) Biaya Variabel ( variable Cost), adalah biaya yang berubah2 secara langsung thdp/
mengikuti tk produksi. Contoh: biaya matrial.
3) Biaya Total (Total Cost) adalah jumlah FC dan VC unt tk produksi tertentu.
Lihat Gambar b) yang memperlihatkan bahwa pabrik berkapasitas produksi 3.000 unit per hari
merupakan ukuran pabrik yang optimal untuk dibangun jika terdapat permintaan yang cukup
besar untuk mendukung level produksi tersebut.
Menyesuaikan Harga.
Sebuah Prsh “tidak menetapkan Harga Jual Tunggal”, tetapi ia menentukan sebuah
“struktur penetapan harga yg mencerminkan variasi dalam permintaan dan biaya geografis,
kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pesanan”. dll.
23
Akibat dari “penawaran diskon, tunjangan, dukungan promosi”, maka sebuah perusahaan”
jarang memperoleh laba yg sama dari setiap unit produk yang ia jual”.
Penetapan Harga Bauran Produk ( Product Mix) -Prsh mencari “sekumpulan harga yang
memaksimalkan laba atas Bauran produk Total” (Total Product Mix).
24
a) Penetapan Harga Product Line, dimana produsen akan menggunakan “titik harga”
yang sudah mapan bagi produk-produk dalam lini mereka. Contoh: sebuah toko pakaian,
akan menetapkan harga kemeja pria dalam tiga tingkatan harga , yaitu $ 150, $ 220, $ 310.
Konsumen akan menghubungkan kemeja bermutu “rendah, menengah,
dan tinggi dengan ketiga titik harga tadi.
b) Penetapan Harga Produk Sampingan (byproduct)
c) Penetaan Harga Bagi sekelompok Produk- paket. Contoh: paket-paket makanan
yang ditawarkan KFC, Hoka-Hoka Bento.
Ada cara lain yg dapat ditempuh prsh untuk merespons Biaya Tinggi atau Permin-taan Tinggi
“tanpa menaikkan Harga Jual”, yaitu:
1) Menyusutkan jumlah atau besar produk daripada menaikkan harga jual,
2) Menukar raw material utama dgn kualitas yang lebih rendah.
3) Mengurangi atau menghilangkan beberapa keistimewaan produk guna menurunkan
biaya.
4) Menghapus atau mengurangi berbagai layanan produk, misalnya: pengiriman gratis,
jaminan jangka panjang, instalasi.
5) Menggunakan kemasan yg lebih murah
6) Menciptakan produk baru yg lebih murah/ekonomis.
7) Mengurangi jumlah model yg ditawarkan.
25
CHAPTER 15
DESIGNING & MANAGING VALUE NETWORKS &
CHANNELS
Place mrp salah satu elemen marketing mix yang menghasilkan “biaya”,yang fungsi-nya adalah
menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Dalam PLACE ada dua kegiatan, yaitu:
(1) Channel of Distribution (= lembaga yang membantu penyaluran barang & jasa dari
produsen ke konsumen); Jadi, antara Produsen dengan Konsumen akhir ada perantara
(middleman) Middleman terdiri dari :
(a) Merchant middleman (perantara yang memiliki hak atas barang pada saat
menyalurkan brg),a.l: pedagang besar (wholesaler) dan pengecer (retailer).
(b) Agent middleman (perantara yang tidak memiliki hak atas barang yang
disalurkannya, ia mendapatkan komisi atas kerjanya), misalnya: makelar,
broker/pialang.
(c) Facilitator Agency adalah lembaga yg memperlancar perpindahan hak milik atas
barang dari produsen ke konsumen, misalnya: Bank, Lembaga Keuang-an Prsh
Transportasi.
(2) Market Logistic atau Physical Of Distribution (=merupakan kegiatan yang mem-bantu
perpindahan barang & jasa dari produsen ke konsumen), yaitu :
1. Order processing (pengolahan pesanan).
2. Inventory control (pengendalian persediaan).
3. Warehousing (pergudangan).
4. Transportation.
Dalam Market Logistic, kita mengenal istilah Inbound Logistic dan Outbound Logis-tic.
Inbound Logistic adalah ”jalannya raw materials dari Supplier ke Produsen”. Sedangkan
Outbound Logistic adalah ”jalannya finished goods dari produsen ke kon-sumen akhir”.
26
Bauran
Pemasaran
Produk Tempat
Keragaman produk Saluran pemasaran
Kualitas Pasar Cakupan pasar
Design Sasaran Pengelompokkan
Ciri Lokasi
Nama merek Persediaan
Kemasan Transportasi
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Imbalan
Promosi
Promosi Penjualan
Harga Periklanan
Daftar harga Tenaga penjualan
Rabat/Diskon Kehumasan/public
Potongan harga khusus relation
Periode pembayaran Penawaran langsung
Syarat kredit
Keputusan2 dalam marketing channel mrp salah satu diantara keputusan2 yang paling kritis yang
dihadapi manajemen. Karena, Saluran Pemasaran yang dipilih sangat mempengaruhi semua
keputusan pemasaran, dimana :
- Penetapan harga prsh tergantung pada apakah prsh menggunakan Wholesaler atau
Retailer berkualitas tinggi.
- Salesman prsh dan keputusan2 periklanan tergantung pada seberapa banyak pelatihan &
motivasi yg diperlukan para dealer.
- Keputusan2 dalam marketing channel meliputi “komitmen2 yg relative berjangka
panjang thdp prsh lain.
27
2) Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik & non-fisik.
Marketing Channel Flow adalah “aliran kegiatan yang terjadi diantara lembaga2 pemasaran
yang terlibat dlm proses pemasaran, yang terdiri dari: arus fisik, arus kepemilikan, arus
informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penangungan
risiko, arus pemesanan. Seperti nampak daalm gbr di bawah ini:
28
4) Penggunaan perantara sangat mengurangi efisiensi superior dalam membuat barang yang
tersedia luas dan dapat diakses ke target market.
5) Dari sudut pandang sistem ekonomi, peran dasar marketing channels adalah “mengubah
bentuk persediaan heterogen ke berbagai barang yang orang ingin membelinya”. Sepeti yang
dikemukakan oleh WROE ALDERSON bahwa “Tujuan pemasaran adalah mempertemukan
segmen penawaran dan permintaan”.
Menurut Kotler & Keller (2006), alasan produsen menggunakan Marketing Channel:
Karena midle man/marketing channel/distributor mampu menciptakan 3 kegunaan, yaitu:
(1) Time utility (kegunaan waktu) , dimana perantra pemasaran mampu menyediakan
produk bagi pelanggan pada waktu produk teresebut dibutuhkan oleh pelanggna.
(2) Place utility (kegunaan tempat), dimana perantara pemasaran
mampu memindahkan produk dari tempat produsen ke tempat dimana pelanggan berada.
(3) Ownership utility (kegunaan kepemilikan), dimana perantara
pemasaran mampu memindahkan hak milik atas barang dari produsen ke pelanggan.
Bagaimaan cara “penyedia jasa” menyalurkan jasa yang mereka tawarkan ?????
Penyedia jasa mengembangkan :
30
1) Sistem penyebaran (untuk jasa pendidikan , jasa kesehatan, salon, barbershop, jasa
penginapan, jasa konsultasi, dll ).
2) Menggunakan media2 radio, TV, Panggung, Cafe2, Hotel2 untuk menyalurkan “orang”.
3) Menggunakan Kampanye (Campain ) untuk menyalurkan kandidat Politik.
- Untuk produk Bernilai Tinggi, sering dijual melalui Tenaga Penjaul Prsh daripada melalui
Perantara.
(3) Hak Territorial Distributor ( produsen memberikan hak teritorial kepada para dis-tributornya
dan ada syarat2 yang harus dipatuhi oleh produsen dalam memberikan hak teritorial kepada
distributor lainnya)
(4) Jasa & Tanggung Jawab Timbal Balik. Dalam kerja sama
manajemen, harus saling menguntungkan saling “take and give ”)
Dinamika Saluran.
Saluran Distribusi tidak statis. Institusi pedagang & pengecer baru bermunculan, dan system
saluran pemasaran baru “berevolusi”.Perkembangan saluran pemasaran prsh :
(a) Pertumbuhuhan Sistem Pemasaran Vertikal (Vertical Marketing System/ VMS, terdiri atas
produsen, pedagang besar (whole saler), dan pengecer (retailer) yang bertindak sbg sebuah
system yang utuh.
Bentuk2 VMS, a.l:
33
Departemen store, terpilih sbg tambahan bagi saluran specialty store yang telah ada, hal ini
sangat tdk disukai oleh para specialty stores.
CHAPTER 16
MANAGING RETAILING, WHOLESALING, AND MARKET LOGISTIC
Retailing
Definisi Retailing “semua kegiatan penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen untuk
keperluan pribadi, bukan untuk tujuan bisnis”.
Retailer atau retailstore adalah setiap badan usaha yang menjual barang-barang terutama (lebih
dari setengah volume penjualan) ke konsumen akhir untuk digunakan secara non bisnis.
Organisasi apapun yg melakukan penjalan tersebut apakah dia Produsen, wholesaler ataukah
retailer disebut melakukan retailing.
Hipermarket (a/ retail store dgn rata2 luasnya ant 7.400 m2 – 20.400 m2. Toko ini
merupakan penggabungan prinsip dari retailer Supermarket, Toko Diskon, dan Warehouse
store). Pendekatan dasarnya adalah “pemajangan dan penanganan seminim mungkin oleh
pramuniaga
6) Toko Diskon (a/ retail store yg menjual barang dengan standar pada harga lebih rendah
dengan menerima marjin lebih rendah dan volume penjualan lebih tinggi. Toko diskon ini
secara berkala menjual barang dagangannya pada harga yg lebih rendah, kebanyakan
menawarkan merek Nasional dengan kualitas tinggi, berlokasi ditempat yang ramai dengan
sewa murah).
7) Catalog showroom ( = a/ retail store yg menjual pilihan luas dari barang-barang dgn
margin tinggi, memiliki perputaran cepat, dan bermerek pada harga diskon. Barang-barang
yg dihual a.l : permata, mainan, alat2 OR)
Supermarket berusaha mengeksplorasi aroma masakan lewat stiker yang dipasang di rak toko
untuk mendorong rasa lapar atau haus.
4) Keputusan Harga.
Harga merupakan faktor kunci dan harus diputuskan sesuai dengan target market, bauran
koleksi produk dan layanan, dan persaingan.Pengecer harus lebih mem-perhatikan taktik
pemberian harga.
Kebanyakan pengecer menetapkan harga rendah untuk beberapa barang sbg. traffic builder
atau pemimpin kerugian ( loss leader) .
Para pengecer akan merencanakan penurunan harga untuk barang dagangan dgn perputaran
lambat, misalnya: mereka berharap dpt menjual 50% dari sepatunya pd harga dgn keuntungan
normal, dpt menjual 25% pd keuntungan sebesar 40% dari HP, dpt menjual 25% pada HP.
Pengecer juga hrs menetapkan apakah akan menggunakan “strategi harga promosi (yaki
menjual pada harga tertera/banrol lalu memberi diskon secara periodic) ataukah harga rendah
setiap hari.
5) Keputusan Promosi.
Perusahaan harus menggunakan alat2 promosi yang dapat mendukung & memperkuat
pemosisian citranya, misalnya: dgn memasang iklan sehalaman penuh pada majalah yg
bergengsi; Memasang iklan di radio, TV, SK bahwa prsh menawarkan harga rendah dan harga
khusus; Melatih pramuniaga dgn baik ( menyapa pelanggan dgn baik, menginterpretasikan
kebutuhan pelanggan, tanggap, mengatasi
keraguan & keluhan pelanggan).
6) Keputusan Tempat/Lokasi
Para retailer terbiasa mengatakan bahwa tiga kunci menuju sukses adalah “loka-si, lokasi,
dan lokasi”.
Tujuan penentuan lokasi yang tepat bagi prsh adalah “agar prsh dpt beroperasi dengan
lebih efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan”.Contoh: Pelanggan terutama
memilih bank & pompa bensin terdekat.
Menentukan lokasi prsh tdk mudah, krn memerlukan bebrapa pertimbangan yang teliti:
mampu mendapatkan infomasi yang benar, dapat memproyeksikan untuk masa yang akan datang
bila perusahaan perlu ekspansi.
Lokasi toko yg tepat sebuah prsh, akan menentukan :
1) Keunggulan pelayanan.
2) Menghemat biaya dan akan menurunkan HJ
3) Mempunyai keunggulan dlm persaingan
4) Mudah mendapatkan supply barang secara kontinu
5) Mudah dlm memperluas areal toko.
berciri satu aatu dua toko yg terkenal secara Nasional (spt Sogo, Yaohan) dan sejumlah besar
toko lebih kecil, kebanyakan beroperasi dgn waralaba. Mall memiliki daya tarik karena me-
miliki tempat parker luas, one stop shopping, restoran, dan fasilitas rekreasi.
3) Pusat Pembelanjaan Komunitas (Community Shopping Center), adalah Mall lebih kcil
dgn ciri satu toko andalan dan antara 20 – 40 toko lebih kecil.
4) Shopping Strips, berisi sekelompok toko yg melayani kebutuhan normal lingkungan spt.
Kebutuhan RT, perangkat keras, binatu dan bahan bakar.
1) Penjual Grosir Barang Dagangan = Jobber (= bisnis yg dimiliki secara indepen-den dan
mengambil alih hak milik atas barang dagangan yg mereka tangani).
2) Makelar & Agen = Grosir, yang menjalankan peran senagai perantara, namun mereka tdk
mengambil alih hak milik atas barang yang dijualnya. Atas kerjanya mereka mendapatkan
komisi
3) Cabang dan Kantor Pabrik & Penegcer = merupakan
4) Penjualan Grosir & Lain2.
2) Keputusan Harga.
Biasanya penjual Grosir menaikkan harga barang yg dibelinya dari pemasok/ pro-dusen sebesar
20%, dgn rincian : menutup biaya sebesar 17% dari pendapatan kotor dan 3% sisanya adalah
profitnya.
3) Keputusan Promosi.
Pedagang Grosir perlu mengembangkan suatu strategi promosi menyeluruh, meliputi:
periklanan, promosi penjualan, dan publisitas.
Distribusi Fisik/Logistik Pasar adalah ”perencanaan, implementasi, dan pengendalian aliran fisik
material (bahan baku) dan produk fisik dari tempat asal menuju ke tempat penggunaan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan pada suatu profit tertentu.
(2) Warehousing(pergudangan).
Setiap perusahaan harus menyimpan barang jadi (finished goods)
(3) Inventory Control (pengendalian persediaan).
(4) Transportation (transportasi/pengangkutan).
Distribusi fisik, bukan hanya “Biaya”, tapi juga ia merupakan “alat kuat dalam persaingan
pemasaran”.
Prsh dpt menarik pelanggan tambahan dgn menawarkan pelayanan yg lebih baik, siklus waktu
lebih cepat, atau harga lebih rendah melalui peningkatan disttribusi Fisik.
Prsh akan kehilangan pelanggan bila meerka gagal memasok barang tepat waktu.
MARKET LOGISTIC
(logistik pasar)
6) Membawa barang yg tepat, ketempat yg tepat, pada waktu yg tepat, dengan biaya yang
minimum
(6) Warehousing(pergudangan).
Setiap perusahaan harus menyimpan barang jadi (finished goods)
(7) Inventory Control (pengendalian persediaan).
Distribusi fisik, bukan hanya “Biaya”, tapi juga ia merupakan “alat kuat dalam persaingan
pemasaran”.
44
Prsh dpt menarik pelanggan tambahan dgn menawarkan pelayanan yg lebih baik, siklus waktu
lebih cepat, atau harga lebih rendah melalui peningkatan disttribusi Fisik.
Prsh akan kehilangan pelanggan bila mereka gagal memasok barang tepat waktu.
Manajemen Logistik terpadu /Integrated Market Logistic dapat digambarkan dengan Value chain
.
Value chain (rantai nilai) adalah alat analisis yang dapat digunakan perusahaan untuk
mengidentifikasi langkah-langkah spesifik yang dibutuhkan untuk menyediakan barang atau jasa
yang kompetitif bagi pelanggan.
Menurut Kaplinsky dan Morris (2000), rantai nilai (value chain) meliputi keseluruhan tahapan
kegiatan ( kegiatan Utama & kegiatan pendukung) yang diperlukan untuk membawa produk atau
jasa mulai dari konsepsi, kemudian melalui tahap-tahap produksi, seterusnya penyerahan produk
kepada konsumen akhir, terakhir pembuangan/daur ulang setelah penggunaan.
Menurut Michael Porter (1986), Value chain (rantai nilai) adalah model yang digunakan untuk
membantu perusahaan untuk menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan
nilai dan keuntungan kompetitif bagi keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi
organisasi.
Value chain( rantai nilai) - mengelompokkan sebuah perusahaan dalam kegiatan-kegiatan yang
penting secara strategis untuk “memahami biaya perusahaan dan summber diferensiasi yang
potensial bagiperusahaan”. Perusahaan memperoleh keungggulan bersaing (competitive
advantage) dengan melakukan kegiatan-kegiatan penting secara strategis denan biaya yang
rendah atau lebih baik dibandingkan pesaing-pesaingnya, disebut dengan “factor-faktor kunci
internal”
Rantai nilai (value chain) adalah “cara yang dilakukan perusahaan untuk memberi nilai tambah
(value added) bagi pelanggannya, mulai proses input sampai menjadi output dari sebuah produk
atau jasa, seperti nampak dalam gambar berikut:
45
Keterangan :
Dalam perusahaan terdapat 2 (dua) kegiatan, yaitu :
1) Primary activities (kegiatan utama) adalah aktivitas yang terlibat dalam penciptaan fisik
produk (inbound logistic, operations), pendistribusian/transfer produk fisik, pemasaran &
penjualan , serta pelayanan purna jual (customer service) kepada pelanggan.
a) Inbound logistics (pengadaan logistik dalam perusahaan),
yaitu kegiatan yang berkaitan dengan biaya dan asset untuk memperoleh : bahan bakar,
energy, bahan mentah, komponen, barang dagangan & barang konsumsi dari pemasok.
Inbound logistics (pengadaan logistik dalam perusahaan) juga merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan :penerimaan,penyimpanan, dan diseminasi input dari supplier, dan
kegaiatan inspeksi serta manajemen pergudangan.
b) Operations : - kegiatan mengolah input menjadi output
Yaitu kegiatan yang berkaitan denga , biaya dan asset untuk mengubah Input menjadi
bentuk produk akhir (finished goods),misalnya kegiatan: produksi, perakitan, pengemas-
an,pemeliharaan peralatan, fasilitas, operasi, penjaminan mutu dan perlindungan terhadap
lingkungan.
c) Outbound logistics (pengadaan logistik luar perusahaan):
Kegiatan yang berkaitan dengan asset & biaya untuk pendistribusian produk secara fisik
ke pelanggan, seperti: kegiatan pengolahan pesanan /order processing, inventory control,
warehousing, transportation(operasi untuk mengantarkan barang)
d) Marketing and sales :
kegiatan yang berkaitan dengan asset & biaya untuk melakukan promosi /komunikasi
pemasaran agar konsumen tertarik untuk membeli,seperti : advertising, sales promotion,
Public relation & publicity,
e) Service (=layanan) –
46
Kegiatan yang berkaitan denga asset & biaya untuk penyediaan bantuan bagi pembeli/
pelanggan, seperti: instalasi/pemasangan, pengiriman suku cadang, pelatihan, perbaikan
(repairing) , complain dan keinginan pembeli.
PROCESS INFORMATION
PHYSICAL ASPECT/EVIDE
MARKETING &
OPERATION
LOGISTICS
CUSTOMER
INBOUND
DELIVERED
SERVICE
VALUE
SALES
48
penerapan/implementasi rantai nilai (value chains) pada perusahaan jasa dilakukan oleh Prof.
Elisante Olle Gabriel dari dari Universitas Mzumbe Finland, dikatakan bahwa rantai nilai (value
chains) pada perusahaan jasa masih tetap dikategorikan kedalam dua atribut yaitu:
1) Primary attribute; Primary attribute terdiri dari :(a) Service design;(b) Knowledge mana-
gement;(c) Service delivery system management;(d) Moment of Truth Management;
(e)Service competition management
2) supporting attribute, terdiri dari :(1) people;(2) process;(3) physical aspect ; (4) Punctuality
and reliability
bagaimana rancangan jasa dibentuk dan dilaksanakan. Kegiatan ini akan mampu mengarah-
kan konsumen sesuai dengan rancangan yan telah ditetapkan.
Sistem penghantaran jasa dapat dilihat berdasarkan tingkat Intensitas keterlibatan/ kontak
pelanggan terhadap personil yang menghantarkan jasa”, yaitu :
a) Sistim Penghantaran High contact, dimana pelanggan berinteraksi secara intensif
dengan penyedia jasa sehingga interaksi nampak lebih dinamis dan memberikan
kekuatan efek psikologis karena didominasi oleh human-to-human
b) Sistem penghantaran Low contact, dimana pelanggan berinteraksi dengan
penyedia jasa melalui HiTech seperti:ATM,mail, website, fax, phone dsb yan telah
dirancang penyedia jasa. Efek dari low contact ini yaitu “tingkat kepuasan dan
dinamika psikologis pengguna jasa/pelanggan sulit dievaluasi, karena didominasi
relasi Machine-to-human
Supporting attribute.
1) People ( orang yang menyampaikan jasa).
Mengingat jasa tidak berwujud (intangibles) dan inseparability maka jasa disampaikan
melalui”orang (people). Oleh karena itu agar pelanggan mempunyai persespsi yang baik akan
jasa yang ditawarkan,maka penyedia jasa harus merancang “people (orang)” yang menyam-
paikan jasa dengan memperhatian aspek:(a) Tangibles- tampilan personal yang bersih, atrak-
tif, serta professional; (b) Empathy - melayani serta memberikan perhatian secara per-sonal.
Contoh: jika petugas melayani pelanggan dengan pendekatan emosioanl dan memberikan
perhatian yang tinggi terhadap problem yang dihadapi pelanggan, maka pelanggan akan puas
terhadap layanan yang diberikan; (c) Responsiveness – keinginan untuk membantu
50
pelanggan dan menyediakan pelayanan yang tepat waktu dengan memandang setiap
pelanggan sebagai prioritas. Contoh: penanganan yang cepat terhadap setiap keluhan yang
dikemukakan pelanggan;(d) Reliability – kemampuan untuk memenuhi kualitas pe-layanan
yang telah dijanjikan secara tepat dan dapat dipercaya. Contoh: bila petugas menjanjikan
pelayanan pengurusan surat selam 3 (tiga) hari, maka surat tersebut benar-benar harus tepat 3
hari; (e) Assurance – pengetahuan, kemampuan serta sopan santun dari para karyawan
mampu memberikan rasa aman dan percaya (trust) kepada pelanggan.
Proses pelayanan pada standar yang tinggi memerlukan evaluasi terus menerus. Menurut
McLeod(2004:8), pengukuran performance perusahaan dapat dilakukan langsung atau tidak
langsung dengan menggunakan :
(a) Staff appraisals (penilaian staff), dilakukan baik terhadap penampilan, attitude dan
performance figures, sedangkan untuk terapis dan hairdressers ditambahkan penilaian
skill performance.
(b) Mystery client visits, metode ini untuk memberikan penilaian yang lebih objektif.
(c) Managerial Observation
(d) Peer group evaluation, sangat baik dilakukan untuk menumbuhkan persaingan yang sehat
antar tim dalam perusahaan.
(e) Client Exit surveys
(f) Turn-over and client retention,penurunan dari indikator ini menjadi salah satu gejala
terjadinya suatu problem yang harus segera ditangani.
(pengalaman) kepada pengunjung dan hal ini dapat memberikan value added bagi
pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan lifestyle kelas up market.
4) Punctuality and reliability ( kehandalan & ketelitian)
Dalam industry jasa punctuality (ketelitian) dalam menghantarkan jasa sehingga tetap sesuai
dengan needs & wants pelanggan merupakan faktor penting kapan hantaran jasa tersebut
diberikan secara tepat dan akurat, demikian juga dengan reliability mampu berakibat pada
tingkat konsistensi dan keyakinan yang diberikan pada konsumen mengenai sistem hantaran
jasa yang telah dijanjikan.
CHAPTER 17
DESIGNING & MANAGING INTEGRATED MARKETING
COMMUNICATIONS
Pemasaran moderen memerlukan labih dari sekedar mengembangkan produk yang baik,
menawarkan dgn harga yg menarik, dan membuatnya mudah dijangkau oleh konsumen, prsh
juga harus “berkomunikasi” dgn para stakeholder yang ada sekarang dan potensial, serta
masyarakat umum.
52
Public Relation & Publicity Konfrensi pers, ceramah, seminar, laporan tahunan, sum-
53
(Humas Masyarakat & Publisitas) bangan amal, pemberitaan( di TV, Radio, SK, Majalah),
hubungan lingkungan tetangga, lobi, media identitas.
1. Periklanan (Advertising)
Menurut Kotler dan Keller (2009:538): “Advertising is any paid form of nonpersonal
presentation and promotion of ideas, goods, or service by an identified sponosor.” (= periklanan
yaitu setiap bentuk presentasi & promosi yang bukan dilakukan orang (bersifat non personal)
dari idea, barang/produk fisik, atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang telah ditentukan.
Karena bersifat non personal, maka advertising menggunakan media :
Periklanan tidak hanya dipakai oleh organisasi yang profit motif, tetapi juga oleh organisasi nir
laba, dan organisasi pemerintah.
Periklanan merupakan alat promosi yang efektif, walaupun memakan biaya yang besar, untuk
membangun kesadaran merek (brand awareness) perusahaan.Sebelum melakukan kegiatan
periklanan, perusahaan harus menetapkan tujuan dilakukannya periklanan tersebut. Tujuan dapat
berupa memberikan informasi mengenai produk, membujuk, atau mengingatkan konsumen.
Bentuk2 periklanan yang akan digunakan, menurut Kotler dan Keller (2009):
1) Iklan informative (informative advertising) yang bertujuan untuk membangun kesadaran
merek (brand awareness), sehingga apabila perusahaan memiliki produk baru, maka
masyarakat luas dapat mengetahuinya dengan cepat.
2) Iklan persuasive (persuasive advertising) yang bertujuan untuk menimbulkan minat, rasa
suka, preferensi, dan akhirnya meyakinkan konsumen untuk membeli produk perusahaan.
Salah satu jenis iklan persuasive adalah iklan perbandingan (comparative advertising)
dimana perusahaan membandingkan produknya dengan produk lain yang sejenis.
3) Iklan pengingat (reminder advertising) yang bertujuan untuk mendorong konsumen
melakukan pembelian ulang dengan cara mengingatkan mereka akan produk dari
perusahaan yang sudah mereka kenal.
4) Iklan penguat (reinforcement advertising). Perusahaan mencoba meyakinkan konsumen
yang sudah membeli produknya bahwa keputusannya adalah benar. Perusahaan akan
selalu meminta umpan balik kepada konsumen tentang produknya, sehingga konsumen
akan merasa puas dan mau untuk melakukan pembelian ulang.
Promosi penjualan yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong orang
/konsumen akhir mencoba atau membeli produk/ jasa”, medianya:
dengan tujuan mulai dari memperkenalkan produk kepada konsumen, hingga membuat merek
perusahaan melekat di dalam ingatan konsumen dan menjadi top of mind konsumen.
Di sinilah pengalaman seorang konsumen akan menjadi suatu hal yang sangat penting dalam
keputusan pembelian di masa yang akan datang.
tertentu terhadap suatu produk. Jadi, dalam Experiential marketing yang menjadi esensi dasar
adalah pembentukan memorable experience konsumen.
1. Communication.
Communication mencakup periklanan yang merupakan salah satu komunikasi terpenting
Experiential Providers dan kemudian menyusul magalogs.
a. Advertising (Periklanan).Periklanan merupakan strategi perusahaan u/
memberikan pengalaman kepada pelanggan melalui rancangan iklannyang kreatif.
b. Magalogs - gabungan dari magazine dan katalog.
Magalogs merupakan strategi perusahaan u/ memberikan pengalaman kepda pelanggan
majalah yang berisi artikel , gambar-gambar serta catalog perusahaan yang menarik.
2. Visual / Verbal identity
Identitas visual/verbal terdiri dari :
a. Names (nama) - merupakan strategi perusahaan u/ memberikan
pengalaman kepada pelanggan melalui “pemberian Brand name/nama merek yang indah”
b. Logos - merupakan strategi perusahaan u/ memberikan pengalaman
kepada pelanggan melalui rancangan LOGO yang kreatif.
3. Product presence (tampilan produk)
Tampilan produk merupakan strategi perusahaan u/ memberikan pengalaman kepada
pelanggan melalui”Tampilan produk yang menarik”.
4. Co-branding, yaitu kerja sama merek.Co-branding terdiri dari : event marketing,
sponsorship, aliansi, lisensi, penem-patan produk dan kerja sama dengan merek lain.
a)Event marketing and sponsorship- strategi perusahaan memberikan pengalaman kepada
pelanggan melalui kegiatan sosial perusahaan u/ masyarakat.
b)Aliansi -
c)Lisensi -
d)Product placement - Penempatan atau penggunaan produk, menjadi salah satu
strategi perusahaan memberikan pengalaman kepada pelanggan dengan “me-
rancang penataan produk yang menarik.
5. Spatial environment. Spatial environments merupakan strategi perusahaan u/
memberikan penga-laman kepadapelanggan melalui lingkungan fisik ( gedung indah, lantai
mengkilat, pabrik yang nyaman)
6. Website dan electronic media – internet. Website dan electronic media – internet
merupakan strategi perusahaan u/ memberikan pengalaman kepada pelanggan melalui
penggunaan “Internet”. Peranan internet berpotensi besar untuk memberikan sejumlah
pengalaman unik bagi siapapun yang mengunjngi website perusahaan.
7. People -(mencakup sales person, perwakilan perusahaan, customer service)
People merupakan strategi perusahaan untuk memberikan pengalaman kepada pelanggan
denganmelalui : sikap yang ramah, berempathy, cepat tanggap.
57
People
Communication
Product Presence
Spatial Environment
Co-Branding
6. Interactive Marketing
Phillip Kotler & Kevin Lane (Kotler & Keller, 2009:512) “Online activities and program
designed to engage customers or prospect and directly or indirectly raise awareness, improve
image, or elicit sales of product and services”
(= pemasaran interaktif adalah aktivitas online dan program-program yang dirancang untuk
mengajak pelanggan atau calon pelanggan dan secara langsung atau tidak langsung
meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau memperoleh penjualan produk dan jasa
7. Word-of-mouth Marketing
Phillip Kotler & Kevin Lane (Kotler & Keller, 2009:512) “People-to-people oral, written, or
electronic communication that rerelate to the merits or experiences of purchasing or using
products or services” (=pemasaran dari mulut ke mulut adalah orang ke orang secara lisan,
tertulis, atau komunikasi elektronik yang berkaitan dengan ciri atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa.
Definisi word-of-mouth menurut word-of-mouth Marketing Association (WOMMA)
dalam Mix (2007), WOM adalah Usaha pemasaran yang memicu konsumen akhir untuk:
membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk/merek kita kepada
pelanggan lain.
58
Menurut Rosen (2000), menyatakan bahwa ada enam unsur yang harus dimiliki suatu produk
untuk bisa menghasilkan word-of-mouth secara positif dan terus menerus:
1) Produk tersebut harus mampu membangkitkan tanggapan emosional.
2) Produk atau merek tersebut harus mampu memberikan efek sesuatu yang delight atau
excitement. Berarti produk harus mampu memberikan sesuatu yang melebihi dari ekspetasi
konsumen.
3) Produk tersebut harus mempunyai sesuatu yang dapat mengiklankan dirinya sendiri atau
memberikan inspirasi seseorang untuk menanyakan hal tersebut.
4) Suatu produk menjadi lebih powerfull bila penggunanya banyak.
5) Produk tersebut harus kompatibel dengan produk lainnya, khususnya dapat diaplikasikan
di produk yang mengandalkan teknologi.
6) Pengalaman konsumen menggunakan produk pertama kali. Sekali konsumen kecewa,
mereka tidak akan menggunakan produk anda lagi dan mereka akan bertindak seperti
teroris. Pernyataan terakhir didukung oleh Dharmestha (2007), dalam hand-out kuliah
bahwa konsumen yang tidak puas adalah iklan terburuk perusahaan.
Sales
Promotion Advertising
Events &
experiences
Direct &
Interactive
marketing
59
Marketing
Communications
Public relation Program
&
publicity
Word-of-
mouth
marketing
Personal
Direct
selling
marketing
(noise), yaitu pesan-pesan yang acak dan saling bertentangan yang mungkin akan mengganggu
komunikasi yang dimaksudkan.(Kotler & Keller, 2007:208)
Media
Noise
Feedback Response
Salesman,
TV,Radio,PameranB
rosur, Open Kitchen,
Konfrensi Pers
Pemahaman pesan
Feedback
63
Keterangan :
Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran:
(1) Pelaku Komunikasi, terdiri atas sender yang menyampaikan pesan dan receiver. Dalam
konteks ini,komunikatornya adalah produsen, sedangkan komunikannya adalah
khalayak,seperti pasar pribadi,pasar organisasi,maupun masyarakat umum
(2) Material Komunikasi,yaitu: a) ide, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan; b)
message,yaitu himpunan berbagai simbul dari suatu gagasan; c) Media, yaitu pem-bawa
pesan komunikasi; d) Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh
penerima; e) Feedback dari sebagian atau keseluruhan tanggapan yang dikirim kembali oleh
penerima;f) Noise, yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses
komunikasi;
(3) Proses Komunikasi.Proses penyampaian pesan maupun pengiriman kembali tang-gapan akan
memerlukan dua kegiatan, yaitu encoding (proses merancang atau mengubah gagasan secara
simbolik menjadi sebuah pesan untuk disampaikan kepada penerima) dan decoding (adalah
proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami).
Keterangan :
Tanggapan konsumen sebagai komunikan terhadap stimuli menurut, meliputi:
(a) Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu. Di tahap ini, konsumen akan
menyadari dan bertambah pengetahuannya;
(b) Efek afeksi, yakni memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu yang diha-rapkan adalah
realisasi pembelian. Di tahap ini konsumen akan menyukai, prefer/lebih menykai dan
yakin ;Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak. Ditahap ini konsumen
akan cenderung mem-beli;
(c) Perilaku konsumen selanjutnya, yang diharapkan penjual adalah pembelian ulang.
c) Sumber Pesan. Ada bebrapa faktor yg melandasi kredibilitas sumber pesan, yaitu:
(a) Keahlian, (b) Dapat Dipercaya; (c) Kemampuan untuk disukai; (d) Penga-laman.
Keunggulan IMC.
1) IMC akan menghasilkan “pesan yang lebih konsisten dan pengaruh penjual- an yang
lebih besar”.
2) IMC,memberikan tanggung jawab pada seseorang untuk menyatukan “citra merek &
pesan perusahaan” yang datang melalui ribuan kegiatan prsh.
3) IMC akan memperbaiki kemampuan prsh dalam menjangkau pelanggan yang tepat dgn
pesan yang tepat di ditempat yang tepat.
CHAPTER 18
MANAGING MASS COMMUNICATIONS = MANAGING ABOVE THE LINE
: ADVERTISING, SALES PROMOTIONS, EVENTS & EXPERIENCE, AND
70
Advertising (Periklanan)
Advertising = periklanan
Advertisment = Iklan
Advertiser = pengiklan
Advertising (periklanan),adalah semua bentuk penyajian dan promosi non personal atas ide,
barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
Karena Advertising mrpk Promosi Non Personal, advertising menggunakan media, a.l: TV,
Radio, Kemasan, catalog, brosur, leaflet, majalah, billboad, spanduk, simbol,logo, balon udara,
mobil box, bahan-bahan audio visual, Film.
4) Memperkuat
Ada lima faktor spesifik yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan anggaran periklanan:
1) Tahap dalam PLC, dimana bila produk baru umumnya mendapatkan anggaran periklanan
yg besar guna membangun ”kesadaran dan membuat pelanggan mencoba produk” tsb.
72
2) Market share dan basis konsumen, dimana prsh dgn market share yg tinggi biasanya
membutuhkan lebih sedikit biaya iklan sbg persentase thdp penjualan guna mempertahankan
market sharenya.
3) Persaingan & gangguan, dimana dalam pasar yg persaingan ketat & banyak gangguan
maka pengeluaran biaya periklanan yang tinggi
4) Frekwensi periklanan, dimana jumlah pengulangan periklanan tentunya sangat
menentukan besarnya biaya iklan.
5) Kemungkinan adanya produk substitusi, dimana produk dgn merek2 dalam suatu kelas
(terdapat produk2 substitusi, seperti: rokok, soft drink) maka diperlukan anggaran periklanan
yg besar guna membangun citra positif di benak konsumen.
Pengiklan harus mengevaluasi pesan alterna-tive.TWED mengatakan bhw pesan hrs dibuat
tingkatan berdasarkan kemampuan membangkitkan :
(a) Keinginan (artinya pesan harus menyatakan sesuatu yg dibutuhkan & penting yg
ada dalam produk).
(b) Eksklusifitas (artinya pesan hrs menginformasikan sesuatu yg eksklusif atau
berbeda yg tdk ada pada produk lain).
(c) Rasa dipercaya (artinya iklan hrs dapat dibuktikan/dipercaya).
c) Pelaksanaan Pesan.
Dampak pesan tdk hanya tergantung pada apa yg dikatakan, tetapi juga tergantung kepada
“bagaimana hal itu disampaikan”.
Iklan teretentu, lebih menekankan pada “Penempatan produk secara rasional” (di
AS,misalnya: Berikan pertolongan lebih cepat; Dapatkan pakaian yg lebih
bersih).Sedangkan iklan lainnya lebih menkankan pada “Penempatan emosional
(di Jepang, juga di Indonesia. Contoh: Iklan mobil diawali dengan pemandangan indah dari
alam yg menimbulkan asosiasi & respons emosional)
Media utama beserta biaya, keunggulannya serta kendalanya dapat dilihat pada tabel berikut:
c) Memilih sarana media Tertentu
Pengiklan hrs menentukan “Media yg paling efektif biaya diantara media-media yg terpilih”.
d) Menentukan waktu media
e) Menentukan Alokasi Geografis media
BAB 19
MANAGING PERSONAL COMMUNICATION= BELOW THE LINE (BTL) :
DIRECT MARKETING, PERSONAL SELLING, WORD OF MOUTH
MARKETING, INTERACTIVE MARKETING
PERSONAL SELLING
Merupakan alat prmosi/komunikasi pemasaran langsung. Dia merupakan Direct marketing yang
tertua
Personal Selling = salesman ketemu/bertemu langsung dengan calon pelanggan di lapangan.
(b) Frekwensi yang diinginkan (jumlah kunjungan penjualan tiap account per tahun)
ditetapkan untuk tiap kelas.
(c) Jumlah account pada tiap kelas ukuran dikalikan dengan frekwensi kunjung-annya,
sehingga diperoleh beban kerja untuk negara tersebut dalam kunjungan penjualan per tahun.
(d) Jumlah kunjungan rata-rata yang dapat dilakukan seorang wakil penjualan per tahun-nya
ditentukan.
(e) Jumlah Wakil Penjualan yang dibutuhkan ditentukan dengan membagi kunjung-an
tahunan total yang diperlukan dengan kunjungan tahunan rata-rata yang dilakukan oleh
seorang wakil penjualan.
Contoh :
Sebuah perusahaan memperkirakan bahwa ada 1.000 account A dan 2.000 account B yang akan
dibidik /dicapai perusahaan di negara tersebut. Account A membutuhkan 36 kun-jungan per
tahun, sedangkan account B membutuhkan 12 kunjungan per tahun. Ini berarti perusahaan
memerlukan Armada Penjualan yang dapat melakukan 60.000 kunjungan penjualan per
tahun.Misalnya rata-rata seorang wiraniaga/ sales-man dapat melakukan 1.000 kali kunjungna
per tahun. Maka perusahaan mem-butuhkan 60 orang wiraniaga yang be-kerja penuh.
Aturan yang paling populer dari metode penentuan Imbalan /balas jasa Armada Penjualan, yaitu
”70% untuk pendapatan yang tetap per bulan, sedangkan 30% untuk pendapatan yang lain-
lainnya”.
Dimana Manajer Penjualan harus ”mengevaluasi kinerja para Wakil Penjualan”. Manajer
Penjualan tentunya harus mendapatkan umpan balik tentang kinerja mereka di lapangan.Adapun
sumber-sumber informasi guna mendapatkan informasi tentang kinerja Wakil Penjualan, yaitu :
1) Dari laporan Penjualan para Wiraniaga.
2) Dari pengamatan pribadi.
3) Dari Surat dan keluhan pelanggan.
4) Riset tentang kepuasan pelanggan,
5) Komunikasi dengan Wakil Penjualan lainnya.
6) Dengan cara memerintahkan setiap Wakil Penjualan untuk membuat ”Rancana
Pemasaran Wilayah tahunan yang menjelaskan garis besar program mereka untuk
mengembangkan account mereka” .
Ad.1) Identifying & Qualification prospect (Mencari Prospek dan Mengkualifikasi) yaitu suatu
tahap dimana Wiraniaga mengidentifikasi calon pelanggan (prospek). Seorang Wiraniaga perlu
memiliki keahlian untuk memperoleh informasi tentang prospek, dimana informasi tentang
calon pelanggan dapat diperoleh dengan cara-cara:
a) Menanyakan kepada pelanggan saat ini tentang ”nama-nama prospek”.
b) Menghubungi sumber-sumber lain, seperti : pemasok, agen penjualan, wakil pen-jualan
yang tidak bersaing. Eksekutif Asosiasi Dagang, Bank-Bank.
c) Bergabung dengan organisasi tempat prospek bergabung.
d) Menggunakan telepon dan surat untuk mendapatkan informasi.
e) Mampir ke kantor-kantor tanpa pemberitahuan ( clod canvassing).
pribadi mereka, gaya pembeliannya). Wiraniaga harus menetapkan tujuan kunjungan, yang
mungkin untuk menentukan kualifikasi calon, menentukan waktu kunjungan.
Tugas BAB 19
Tentukan produknya
Tentukan Perusahaannya
88
C.b) Negosiasi.
BAB 20
INTRODUCING NEW MARKET OFFERINGS
Dalam bab 20 ini, dibahas bagaimana perusahaan harus menawarkan “produk/jasa baru bagi
pasar”.
Setiap perusahaan harus mengembangkan produk-produk atau jasa-jasa baru - dikenal dengan
“New Product Development” (=Pengembangan Product Baru) ”
Produk baru harus memenuhi kriteria publik (yang ditetapkan oleh Pemerintah), seperti:
keselamatn konsumen dan kesesuaian teknologi. Persyaratan pemerintah telah
memperlambat novasi dalam industri obat-obatan dan telah memperumit disain produk dan
keputusan periklanan dalam industri seperti : peralatan industri, kimia, kendaraan bermotor
dan mainan.
4) Biaya pengembangan produk baru yang tinggi, antara lain: biaya LITBANG, bia-ya
pabrikasi, biaya pemasaran.
5) Kekurangan modal
6) Waktu pengembangan yang dituntut “lebih cepat, daripada yang dapat dilakukan”.
7) Siklus produk yang lebih singkat.
Bila sebuah produk baru sukses di pasar. Biasanya akan ditiru oleh para pesaing, sehingga
siklus hidup produk baru tersebut benar-benar dipercepat dengan keha-diran produk-produk
tiruan tersebut
Ad.8) Commercialization
CHAPTER 21
TAPPING INTO GLOBAL MARKET
(MEMBUKA JALAN KE PASAR GLOBAL)
A global firm ( perusahaan Global) adalah “sebuah perusahaan yang beroperasi di lebih satu
negara dan menangkap keuntungan R & D, produksi, logistik, pemasaran serta keuangan dalam
biaya dan reputasinya yang tersedia bagi para pesaing domestik murni.
repatriasi laba, tetapi tidak tersedia di banyak pasar. Investor asing ragu2 untuk memegang
banyak mata uang asing, dan keraguan itu membatasi perdagangan.
4. Persyaratan Masuk dan Birokrasi Pemerintahan Asing – Pemerintah menge-luarkan
banyak peraturan thdp prsh2 asing, seperti: mensyaratkan usaha bersama dgn mayoritas
saham dimiliki oleh mitra domestic; Mempekerjakan sejumlah besar pri- bumi; Alih
teknologi; Pembatasan repatriasi laba.
5. Tarif dan Hambatan Perdagangan lainnya – Pemerintah sering mengenakan tarif yg
tinggi untuk melindungi industri mereka. Mereka juga melakukan hambatan perdagangan
tersamar seperti memperlambat persetujuan import, mensyaratkan penyesuaian produk yg
mahal, dan memperlambat pemeriksaaan atau pengeluaran barang yg masuk.
6. Korupsi – Pegawai di beberapa Negara perlu disuap spy mau bekerjasama. Mereka
menghargai bisnis “penyuap tertinggi” daripada penawaran yg paling rendah.
7. Pembajakan Teknologi – Perusahaan yg menempatkan pabriknya di luar negri meng-
khawatirkan manajer asing akan mempelajari bgm membuat produknya dan mem-buka
jalan untuk bersaing secara terbuka atau secara sembunyai2.
8. Tinggginya Biaya Penyesuaian Produk & Komunikasi – Prsh yang beroperasi di luar
negri harus mempelajari setiap pasar luar negri secara hati2, menjadi sensitive ter-hadap
ekonomi, hokum, politik, dan budaya, serta menyesuaikan produk dan komu-nikasi thdp
selera asing.
Faktor –faktor yang mungkin menarik suatu prsh untuk memasuki Global Market:
(a) Mungkin pasar Domestik suatu prsh diserang oleh prsh2 Global , yang me-
nawarkan produk yg lebih baik dan harga yg lebih rendah.
(b) Mungkin prsh Domestik melihat bhw Global Market memberikan keuntungan
yang lebih besar daripada Domestik Market.
(c) Mungkin Perlu basis pelanggan yg lebih luas untuk mencapai skala ekonomis.
(d) Mungkin pelanggan2 prsh Domestik pwrgi ke Global Market dan memerlukan
layanan Internasional.
Beberapa risiko yang hrs dipertimbangkan bila mau memasuki Global Market:
93
1) Prsh Domestik mungkin tdk memahami preferesi pelanggan di Luar Negri, dan gagal
menawarkan produk menarik yg kompetitif.
2) Prsh mungkin tdk memahami budaya bisnis di Global Market dan juga tidak mengetahui
bgm bertransaksi secara efektif dengan prsh di Global Market.
3) Prsh Domestik mungkin memandang rendah peraturan2 di negara Global Market,
sehingga dpt menimbulkan biaya2 yg tdk diharapkan.
4) Mungkin prsh Domestik menyadari bhw ia kekurangan manager yang ber-pengalaman
Internasional.
5) Mungkin pemerintahan Global Market mengubah hukum perdagangannya dgn cara yang
tidak menguntungkan.
6) Mungkin pemerintahan Global Maket menurunkan Nilai mata uang
Prsh yang melakukan Eksport Tidak Langsung, akan menggunakan media Inde-penden. Dimana
Lembaga2 yang menjadi Mediator Eksport Tdk Langsung :
a) Pedagang Eksport Berbasis Domestik, yaitu perantara
yang membeli putus produk produsen Domestik dan menjualnya ke GM atas usahanya
sendiri.
b) Agen Eksport Berbasis Domestik, yaitu perantara yang
mencari & melakukan negosiasi dgn buyer GM, dan ia akan mendapatkan komisi atas
pekerjaannya.
c) Organisasi Kooperatif, yaitu organisasi perantara yg
menjalankan kegiatan eksport atas nama beberapa produsen dan sebagian di bawah kontrol
administratif mereka.
d) Prsh Manajemen Eksport, yaitu perantara yg mengelola
kegiatan eksport perusahaan dgn mendapat imbalan.
dgn cara “Lisensi Pembotolan, memasok sirup & pelatihan karyawan yang dibutuhkan
untuk memproduksi, mendistribusikan, memasarkan produk.
Licensor (pemberi lisensi) adalah “pihak yg memberi ijin pada prsh asing untuk
menggunakan proses manufaktur, merek dagang, hak paten, rahasia dagang, atau jenis nilai
lainnya untuk mendapatkan fee atau royalty.
Keuntungan Licensor:
(1) ia dapat memasuki GM tanpa adanya risiko;
(2) Ia mendapatkan uang penyewaan merek dagang sebesar yang telah ditetapkan;
(3) Ia mendapatkan royalty setiap tahun dari pemegang merek dagang ( Licensee )
- Keuntungan Licensee “ Dapat memproduksi & memasarkan merek yg sdh terkenal dgn
mudah”.