Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui struktur organisasi, tugas pokok, metode kerja, dan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan serta menganalisa dan interpretasi hasil
kegiatan Dinas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Seksi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Seksi Surveilans dan
Imunisasi Adiministrasi dan Kebijakan Kesehatan di Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara.
3
BAB II
PELAKSANAAN LKP
Program Rabies
Program Kecacingan
Program ISPA/Pneumonia
Program TB Paru
Program Kusta/Frambosia
Program HIV/AIDS
2.1.1 Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
2.1.2 Pembagian Penempatan Kegiatan
Surveillans dan Imunisasi
- Devi Amanda Putri
- Bella Yolanda Batubara
- Widya Amal Riani
- Royana Parhusip
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Program Rabies : - Dinda Putri Dalimunthe
Program Kecacingan : - Chindya Zahara Nasution
Program ISPA/Pneumonia : - Nurrizka Atika Siregar
- Indah Ramahdani Siregar
- Falentina
- Rina Dwi Ambarini
- Ririn Siallagan
- Seranilopa
Kegiatan dan Hasil Kegiatan Program Rabies
dan Pengendalian
Penyakit Menular) Dinas
Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara
Biodata Kab/Kota
6 Senin,27 November - Mengikuti Apel Pagi Terlaksananya
2017 - Menyusun berkas- Kegiatan
berkas Laporan ISPA
dari Kabupaten / Kota
7 Selasa,28November - Menyusun berkas- Terlaksananya
2017 berkas Laporan ISPA Kegiatan
dari Kabupaten / Kota
8 Rabu,29 November - Membantu Mengetik Terlaksananya
2017 Laporan TTP atau Kegiatan
Tukin
9 Kamis,01 Desember - Membantu mengambil Terlaksananya
2017 nomor Surat Perintah Kegiatan
Tugas di Bagian
Umum
10 Senin,04 Desember - Mengikuti Apel Pagi Terlaksananya
2017 - Membantu Membuat Kegiatan
Laporan Perjalanan
Dinas Bidang ISPA
11 Selasa,05 Desember - Membantu Membuat Terlaksananya
2017 Surat Perintah Kegiatan
TugasKe Kabupaten/
Kota
12 Rabu,06 Desember - Membantu mengambil Terlaksananya
2017 nomor Surat Perintah Kegiatan
Tugas di Bagian
Umum
13 Kamis,07 Desember - Menyusun berkas- Terlaksananya
2017 berkas Laporan dari Kegiatan
Kab/Kota tentang ISPA
14 Jumat,08 Desember - Membantu Mengetik Terlaksananya
Laporan TTP atau
10
ISPA/Pneumonia
20 Senin,18 Desember - Mengikuti Apel Pagi Terlaksananya
2017 - Membantu mengambil Kegiatan
nomor Surat Perintah
Tugas di Bagian
Umum
21 Selasa,19 Desember - Membantu Membuat Terlaksananya
2017 Laporan Kegiatan Kegiatan
Pemantapan Cakupan
Program ISPA dan
Monitoring Kasus
ISPA/Pneumonia di
Hotel Grand Darusslam
22 Rabu,20 Desember - Membantu Membuat Terlaksananya
2017 Laporan Hasil dari Kegiatan
Perjalanan Kab/Kota
23 Kamis,21 Desember - Membantu Membuat Terlaksananya
2017 Laporan Perjalanan Kegiatan
Dinas dari Kab/Kota
24 Jumat,22 Desember - Membantu Membuat Terlaksananya
2017 Laporan Kegiatan Kegiatan
Pemantapan Cakupan
Program ISPA dan
Monitoring Kasus
ISPA/Pneumonia di
Hotel Grand Darusslam
- Perpisahan
map bambi
- Memfilekan berkas
ketuk pintu GUNUNG
SITOLI kedalam map
bambi
5 Jumat,24 November - Merekap kelengkapan Terlaksananya
2017 berkas ketuk pintu Kegiatan
DELI SERDANG
- Memeriksa
kelengkapan berkas
ketuk pintu GUNUNG
SITOLI
6 Senin,27 November - Menyusun dan Terlaksananya
2017 mengurutkan Kwitansi, Kegiatan
SPT, SPPD sesuai
dengan daftar nama
yang ada.
- Memfilekan berkas
Ketuk pintu MADINA
(Mandailing Natal)
kedalam map bambi
7 Selasa,28November - Membuat nomor surat Terlaksananya
2017 masuk dan surat keluar Kegiatan
- Membuat surat cuti
pegawai
8 Rabu,29 November - Merekap kelengkapan Terlaksananya
2017 Berkas Ketuk Pintu Kegiatan
PEMATANG
SIANTAR
- Membantu menempel
cek pembayaran sesuai
dengan kwitansi yg
14
telah di transfer
9 Kamis,01 Desember - Menyusun dan Terlaksananya
2017 mengecek kembali Kegiatan
kelengkapan berkas
MADINA
10 Senin,04 Desember - Mengambil nomor surat Terlaksananya
2017 dari buku khusus surat Kegiatan
- Membantu menempel
cek pembayaran dan
memfotocopy slip
pembayaran
- Memfilekan Kwitansi
kedalam map bambi
- Mengambil nomor surat
dari buku khusus nomor
surat
17 Selasa,19 Desember - Membantu menempel Terlaksananya
2017 cek pembayaran sesuai Kegiatan
dengan kwitansi yang
tersedia
- Membantu mengeprint
file bukti pembayaran
pengeluaran program
18 Rabu,20 Desember - Melanjutkan menempel Terlaksananya
2017 cek pembayaran sesuai Kegiatan
dengann kwitansi yang
tersedia
- Melanjutkan
mengeprint file bukti
pembayaran
pengeluaran program
TB
- Mendengarkan
penjelasan mengenai
TB oleh staf pegawai
program TB
Pemeriksaan Frambusia
pada Anak Sekolah.
8 Rabu,29 November - Membantu menyusun Terlaksananya
2017 dan mengecek kembali Kegiatan
kelengkapan berkas
untuk Tugas Kinerja
bulanan
- Membantu menyusun
dan mengecek kembali
kelengkapan berkas
Pemeriksaan Frambusia
pada Anak Sekolah.
9 Kamis,01 Desember - Membantu menyusun Terlaksananya
2017 dan memperbaiki Tugas Kegiatan
Kinerja Bulanan
- Melengkapi nomor
surat SPT dan SPPD
yang belum tertulis di
SPT dan SPPD.
10 Senin,04 Desember - Menyusun dan Terlaksananya
2017 mengurutkan Kwitansi, Kegiatan
SPT, SPPD kegiatan
Pemeriksaan Frambusia
pada Anak Sekolah.
11 Selasa,05 Desember - Membantu membuat Terlaksananya
2017 laporan perjalanan Kegiatan
Assesment Kecacatan
Kusta
12 Rabu,06 Desember - Membantu membuat Terlaksananya
2017 laporan perjalanan Kegiatan
Ravid Village Survey
dalam Rangka
20
Pengendalian Peny.
Kusta.
13 Kamis,07 Desember - Membantu memeriksa Terlaksananya
2017 kelengkapan berkas Kegiatan
Assesment Kecacatan
Kusta dan Ravid Village
Survey dalam Rangka
Pengendalian Peny.
Kusta.
14 Jumat,08 Desember - Membantu melengkapi Terlaksananya
2017 berkas Assesment Kegiatan
Kecacatan Kusta dan
Ravid Village Survey
dalam Rangka
Pengendalian Peny.
Kusta.
15 Senin ,11 Desember - Membantu menyusun Terlaksananya
2017 dan mengurutkan Kegiatan
kwitansi, SPT, SPPD
kegiatan Assesment
Kecacatan Kusta dan
Ravid Village Survey
dalam Rangka
Pengendalian Peny.
Kusta.
16 Selasa,12 Desember - Membantu menyusun Terlaksananya
2017 Tugas Kinerja Bulan Kegiatan
Desember.
- Membantu mengecek
kembali kelengkapan
berkas untuk Tugas
Kinerja bulanan.
21
penyebaran HIV/AIDS.
3. Jumat, 24 November - Orientasi di Program Terlaksana
2017 HIV/AIDS Kegiatan
- Pembagian Pegawai
sebagai Mentor pada
mahasiswi di masing –
masing progja
HIV/AIDS.
4. Senin – Kamis /27 – - Membaca Buku – buku Terlaksana
30 November 2017 dasar Program Kegiatan
HIV/AIDS
- Mempelajari
penggunaan software
SIHA.
- Membantu merapikan
dokumen dan file yang
masuk ke Program
HIV/AIDS.
- Mengerjakan tugas
terkait pembahasan dari
masing- masing Mentor.
- Belajar membuat Tabel
Estimasi kasus.
5. Senin, 4 Desember - Presentasi Tugas Terlaksana
2017 Kegiatan
- Dan membantu
mengginput data
Imunisasi
3 Rabu, 22 Nov 2017 - Menggambil Nomor Terlaksananya
Surat Kegiatan
- Menyusun Surat
Perintah Tugas (SPT)
4 Kamis 23 Nov 2017 - Membantu mengginput Terlaksananya
data tentang Kegiatan
- Imunisasi
- Menyusun Surat
Perintah Tugas (SPT)
- Menggambil Nomor
Surat
5 Jumat, 24 Nov 2017 - Merekap data Terlaksananya
Imunisaisi Kegiatan
- Menyusun surat SPT
6 Senin, 27 Nov 2017 - Mengikuti Apel Pagi Terlaksananya
- Menggambil Nomor Kegiatan
Surat
- Menyusun Surat SPT
7 Selasa, 28 Nov 2017 - Menyusun dan Terlaksananya
mengecek kembali Kegiatan
kelengkapan berkas
Imunisasi
- Menyusun Surat SPT
8 Rabu , 29 Nov 2017 - Membantu mengetik Terlaksananya
berkas untuk dinas Kegiatan
keluar kota
- Menggambil Nomor
Surat
30
Pertemuan Haji
- Menyusun SPT sesuai
dengan Kabupaten
Masing masing Peserta
- Mendata uang
Transportasi masing
masing Peserta
BAB III
PEMBAHASAN
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
Sekretariat membawahi 3 sub bagian, yaitu:
Sub. Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Kesehatan Masyarakat
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3
Gambar 1. Struktur Organisasi Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
(Pergub Nomor 34 Tahun 2011).
5
5
6
6
7
Survelans AFP merupakan salah satu strategi dari eradikasi polio, yaitu
melakukan pengamatan terus menerus secara sistematis terhadap setiap kasus
AFP untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan dan sirkulasi virus polio liar di
suatu wilayah tertentu. Kasus AFP adalah anak yang berusia kurang dari 15 tahun
yang menderita gejala penyakit lumpuh pada anggota badan, seperti kelumpuhan
karena polio, bersifat layuh dan berlangsung mendadak. Kinerja surveilans AFP
senantiasa di pantau oleh WHO melalui keegiatan review internasional setiap 3
tahun.
2. CAMPAK
Campak merupakan infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus dari
golongan paramiksovirus. Ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis
(peradangan konjungtiva/selaput ikat mata) dan ruam kemerahan pada kulit.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah/droplet penderita.
Untuk mencapai tujuan pengendalian penyakit campak tersebut dilakukan 3
strategi
1. Imunisasi
2. Penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB campak
3. Melaksanakan surveilans campak berbais kasus individu dengan
pemeriksaan.
3. Difteri
4. HEPATITIS B
5. PERTUSIS
7
8
Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari disebabkan oleh Bordetella
pertussis dan merupakan penyebab utama kematian pada anak (diperkirakan
sekitar 300.000 kematian anak terjadi setiap tahun. Memiliki gejala khas yaitu
batuk yang terus-menerus sukar berhenti, sehingga wajah menjadi merah atau
kebiruan dan kadang bercampur dengan darah. Batuk diakhiri dengan tarikan
nafas panjang dan dalam yang berbunyi melengking (whooping cough)
6. TETANUS
Tetanus disebabkan oleh neurotoksin (tetanospamin) dari bakteri gram positif
anaerob Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah
inokulasi bentuk spora ke darah yang mengalami cedera (periode inkubasi).
Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang menifestasi klinis
utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas gangrene,
difteri dan botulisme).
8
9
9
10
A. Logistik Reagensia
10
11
Reagensia adalah program analisis HIV/ AIDS dan IMS pada bidang
P2PM.dengan rincian sebagai berikut:
Jenis Fungsi
• Repid III
• RPR Sipilis
• Repid Sipilis
Data Pengadaan > Data Distribusi > Data Pelaporan > Analisis SWOT.
11
12
12
13
25000 22974
20000
15000 Pria
10000 Wanita
13
14
9. Karo
Populasi kunci
Ibu hamil
Pasien TB
Pekerja pelabuhan
14
15
36,171
14,571
3,146 5,093 1,371 5,617 3,587
2,898 512 727
224% 738 40% 64%
1.403 176% 268% 99%
15
16
Tujuan
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, memutuskan rantai
penularan, serta mencegah terjadinya MDR TB.
Target
Target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan Penderita
minimal 83% dari perkiraan penderita baru BTA positif, angka konversi
>80%, angka kesembuhan >85% serta angka pemeriksaan laboratorium
kasus TB <5%. Target ini diharapkan dapat menurunkan tingkat prevalensi
dan kematian akibat TB .
Kebijakan
Penanggulangan TB dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi dengan
Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program dalam kerangka
otonomi yang meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin
ketersediaan sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana).
Penanggulangan TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS
16
17
C. Program ISPA/Pneumonia
17
18
Influenza serta penyakit saluran pernapasan lain yang berpotensi wabah, dan
Faktor Risiko ISPA.
Tujuan
Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena pneumonia
Tujuan Khusus :
Menurunkan angka kematian pneumonia balita sebagai kontribusi
penurunan AKB, sesuai dengan MDGs (44 menjadi 32 per 1000 kelahiran
hidup) dan Indikator Nasional Angka Kematian Bayi (34 menjadi 23 per
1000 kelahiran hidup).
Terlaksananya kegiatan Surveilans Sentinel Pneumonia di Rumah Sakit
dan Puskesmas.
Tersusunnya dokumen Rencana Kontijensi Kesiapsiagaan dan Respon
terhadap Pandemi Influenza di 33 Provinsi.
Tersosialisasinya pedoman-pedoman yang terkait dengan Kesiapsiagaan
dan Respon Pandemi Influenza.
Terjalinnya kerjasama/kemitraan dengan unit program atau institusi yang
kompeten dalam pengendalian faktor risiko ISPA khususnya pneumonia.
Sasaran
18
19
Kebijakan
Untuk mencapai tujuan pengendalian pneumonia dan influenza maka ditetapkan
kebijakan operasional sebagai berikut :
Advokasi kepada pemangku kepentingan di semua tingkat untuk
membangun komitmen dalam pencapaian tujuan pengendalian
ISPA.
Pengendalian ISPA dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Peningkatan penemuan kasus dan tatalaksana pneumonia balita
sesuai dengan standar di semua fasilitas pelayanan kesehatan
Meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan kemampuan
sumber daya,pembinaan/supervise,system pemantauan dan
evaluasi program serta sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Rencana pengendalian pneumonia disusun berbasis bukti (evidence
based)
Strategi
19
20
D. Program Kecacingan
20
21
Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 – 2018, salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan adalah Rapid Village Survey dalam rangka intensifikasi penemuan
kasus, Intensifikasi penemuan kasus kusta di kab/kota dengan kasus tinggi,
Peningkatan kapasitas pemegang program, Bimbingan teknis validasi data, dan
pemantauan logistik program P2 kusta.
Kegiatan Triwulan Pencegahan dan Pengendalian Kusta
1. Pemantauan dalam Pemeriksaan dan Deteksi Dini Kontak Penderita
Kusta.
Kegiatan penemuan pasien dengan melakukan kunjungan ke rumah pasien
yang baru ditemukan (kasus index) berupa perjalanan dinas yang dilakukan
secara berjenjang mulai dari Kabupaten/Kota, Puskesmas, Desa, sampai ke
rumah penderita kusta dan pemeriksaan kontak penderita sesuai dengan data
yang ada pada kartu penderita. Pemeriksaan ditujukan pada semua anggota
keluarga yang tinggal serumah dengan penderita dan tetangga sekitarnya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian konseling sederhana dan
pemeriksaan fisik/klinis. Petugas Kabupaten / kota dan Puskesmas mencatat
semua kontak yang sudah diperiksa pada kartu penderita. Semua kelainan yang
ditemukan dikonfirmasi kepada Petugas Provinsi sebelum diagnosis kusta
ditegakkan atau disingkirkan. Kegiatan ini memerlukan biaya yang rendah
namun memiliki efektifitas yang tinggi.
2) Frambusia
Penyakit frambusia adalah penyakit menular, menahun dan kambuh-
kambuhan serta dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan yang disebabkan
oleh kuman Treponema Pertenue. Penyakit ini biasanya menyerang pada anak
usia dibawah 15 tahun, jika tidak diobati dapat menimbulkan kecacatan.
21
22
F. Program Rabies
BAB V
5.1 Kesimpulan
22
23
23
24
24
25
25
26
5.2 Saran
26