Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PEMBAHASAN

Kecurigaan kolesistitis akut didasarkan adanya keluhan pada daerah kanan atas adanya
demam, nyeri tekan pada hipokondrium kanan dan tanda Murphy positif pada pemeriksaan fisik.
Hal ini sejalan dengan tinjauan pustaka yang mengatakan bahwa karakteristik gambaran klinis
kolesistitis akut adalah demam, nyeri abdomen
Kudran kanan atas dan tanda Murphy positif. Adanya data female, fat, forty, dan fertile pada
pasien ini dapat menguatkan kecurigaan ke arah kolesistitis akut. Faktor yang mempengaruhi
timbulnya serangan kolesistitis akut adalah stasis cairan empedu, in- feksi kuman, dan
iskemia dinding kandung em- pedu. Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu
kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus yang menyebabkan stasis cairan
empedu, sedangkan sebanyak lima hingga sepuluh persen kasus timbul tanpa adanya batu.
Banyak faktor t erkai t t erj adi n ya st at i s pada dukt us si st i kus sehi ngga dapat
m en ye babkan kol es i st i t i s akut , yan g berpengaruh terhadap timbulnya kondisi
tersebut seperti kepekatan cairan empedu, kolesterol, lisolesitin dan prostaglandin yang
merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu diikuti oleh reaksi inflamasi dan
supurasi.
Adapun faktor risiko kolesistitis akut sering dihubung-kan dengan 4F terdiri dari fat
(gemuk), female (perempuan), fertile (subur), dan forty (usia empat puluhan). Hal ini sesuai
dengan kondisi pasien ini yakni dimana pasien adalah seorang perempuan (female)
berusia di atas 40 tahun (forty). Berdasarkan konsensus mengenai obesitas di Asia
Pasifik, pasien tergolong overweight derajat I (fat) mengingat perhitungan indeks massa
tubuh adalah 25,3 kg/m2. Dan pasien tergolong subur (fertile) mengingat pasien dikaru-
nia empat orang anak.
Keluhan yang agak khas untuk serangan kolesistitis akut adalah nyeri abdomen
kuadran kanan atas, mual, muntah dan demam. Kadang-kadang rasa sakit dapat menjalar ke
pundak atau skapu- la kanan. Hal ini dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda.
Nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas, kandung empedu teraba dan tanda Murphy
positif pada pemeriksaan fisik merupakan karakteristik kolesistitis akut. Tanda Murphy
positif memiliki spesifitas 79%-96% untuk kolesistitis akut. Ikterus dapat dijumpai pada
20% kasus, umum- nya derajat ringan (bilirubin <0,4 mg/dl). Ikterus ini dipikirkan terjadi
akibat obstruksi bilier par- sial yang dipicu oleh inflamasi pada CBD.
Penatalaksanaan kolelitiasis secara definitive dilakukan tindakan operatif,
penatalaksanaan secara umum hidrasi, analgetik, dan antibiotik harus diberikan untuk
semua kasus, disesuaikan dengan derajat beratnya penyakit. Pada insufisiensi ginjal, dosis
antibiotik harus disesuaikan. Tata laksana umum lainnya termasuk istirahat total,
pemberian nutrisi parenteral, diet ringan rendah lemak. Pemberian antibiotik pada fase
awal sangat penting untuk mencegah komplikasi peritonitis, kolangitis, dan septikemia.
Pasien dapat diberikan antibiotik sefalosporin generasi ketiga atau keempat atau
flurokuinolon, ditambah dengan metronidazole. Golongan ampisilin, sefalosporin dan
metronidazole cukup memadai untuk mematikan kuman-kuman yang umum terdapat
pada kolesistitis akut sepeti E. coli, S. faecalis dan Klebsiella. Terapi definitif untuk
kolesistitis akut adalah kolesistektomi.

Anda mungkin juga menyukai