Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN SAMPAH

LAPORAN PEMBUATAN BRIKET DARI TONGKOL JAGUNG

Dosen Pembimbing :

Rachmaniyah, SKM, M.Kes

Darjati, SKM, M.Pd

Disusun oleh kelompok A1 :


Amanda Ona Sawitri P27833115005
Anisah Surya Vitasari P27833115009
Trian Sulistya Wardani P27833115012
Riris Handini P27833115027

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
DIPLOMA III SEMESTER IV
2016-2017
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN BRIKET DARI TONGKOL JAGUNG

I. Waktu dan Tempat


 Hari/Tanggal : Rabu, 21 Juni 2017
 Waktu : 09.10-17.10 WIB
 Tempat : Bengkel Kerja Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya

II. Tujuan
1. Mahasiswa terampil dalam pengolahan sampah untuk pembuatan briket
2. Mahasiswa mampu memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar alternatif
pengganti minyak bumi
3. Mahasiswa melakukan upaya pemanfaatan sumber daya alam yang masih
melimpah
4. Mahasiswa dapat menciptakan energi yang ramah lingkungan dengan baiya yang
murah

III. Dasar Teori


Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi
alternatif yang mempunyai bentuk tertentu. Pemilihan proses pembriketan tentunya
harus mengacu pada segmen pasar agar di capai nilai ekonomi, teknis dan lingkungan
yang optimal. Pembriketan bertujuan untuk memperoleh suatu bahan bahar
berkualitas yang dapat digunakan untuk semua sektor sebagai sumber energi
pengganti.
Briket Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk
menggantikan bahan bakar minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga.
Briket arang merupakan bentuk energi terbarukan dari biomassa yang berasal dari
tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia di lingkungan. Dilain
pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang
kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut
merupakan sumber energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang
relatif besar. Limbah pertanian tersebut dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat
buatan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket. Hampir di seluruh wilayah
Indonesia terdapat lahan pertanian jagung, karena tanaman ini dapat tumbuh di
seluruh wilayah Indonesia baik dataran tinggi maupun rendah.
Tongkol jagung merupakan salah satu limbah bagian tanaman yang belum
banyak dimanfaatkan. Dengan demikian, limbah tongkol jagung akan terus meningkat
jumlahnya. Tongkol jagung memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi, yakni
33%. Kandungan selulosa sekitar 44,9% dan kandungan lignin 33,3% memungkinkan
tongkol jagung dijadikan briket arang sebagai energi alternatif. Briket arang adalah
arang yang dirubah bentuk, ukuran, dan kerapatannya dengan cara mengepres
campuran serbuk arang dengan bahan perekat. Penggunaan bahan perekat
dimaksudkan agar ikatan antar partikel akan semakin kuat. Bahan yang digunakan
untuk membuat briket adalah tongkol jagung, tepung kanji dan tepung sagu digunakan
sebagai bahan tambahan. Alat yang digunakan untuk membuat briket adalah alat
penumbuk, sieve screen 20 mesh, reaktor karbonisasi, alat cetak briket, oven dan
furnace, neraca analitik, dan thermocouple. Teknologi pembuatan briket arang sudah
dilakukan dengan menggunakan sistem kempa hidrolik secara manual dan semi
manual. Proses pembuatan briket arang terdiri dari 4 tahap pengerjaan yaitu:
pembuatan serbuk dan pengayakan, pencampuran serbuk arang dengan zat pengikat,
pengeringan dan pengemasan. Perbandingan massa arang : massa bahan perekat
adalah 9:1, 8:2, dan 7:3.
Briket bioarang meupakan salah satu bahan bakar alternatif yang cukup
berkualitas. Bahan bakar ini dapat dimanfaatkan dengan teknologi sederhana, tetapi
panas (nyala api) yang dihasilkan cukup besar, cukup lama dan aman. Bahan bakar ini
cocok untuk digunakan oleh para pedagang atau pengusaha yang memerlukan
pembakaran yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Keuntungan yang
dapat diperoleh dari penggunaan briket bioarang antara lain adalah biayanya sangat
murah. Alat yang digunakan dalam pembuatan briket bioarang cukup sederhana dan
bahan bakunya pun sangat murah, bakan tidak perlu membeli karena berasal dari
sampah, daun-daun kering, limbah pertanian yang sudah tidak berguna lagi. Bahan
baku untuk pembuatan arang umumnya telah tersedia di sekitar kita. Briket bioarang
dalam penggunaannya menggunakan tungku yang relatif kecil dibandingkan dengan
tungku lainnya.
Briket tongkol jagung merupakan briket yang terbuat dari limbah tongkol
jagung. Briket ini memiliki banyak kelebihan yakni diantaranya adalah mudah dibuat,
murah, praktis, bahan bakunya mudah didapat dan melimpah, mudah digunakan,
aman dan ringan. Sementara kekurangannya briket ini antara lain tidak dapat
dimatikan dengan cepat dan pijar api tidak mudah tampak walaupun panas sekali.

IV. Alat dan Bahan


1. Tongkol Jagung
2. Wajan
3. Spatula
4. Panci
5. Kompor
6. Ember
7. Tepung kanji
8. Air
9. Cetakkan

V. Prosedur pembuatan
1. Mengumpulkan tongkol jagung
2. Menjemur tongkol jagung dibawah sinar matahari hingga benar-benar kering
3. Membakar tongkol jagung diatas wajan hingga berubah warna menjadi kehitaman
4. Menumbuk tongkol jagung hingga halus.
5. Menyiapkan larutan perekat dengan mencampurkan tepung kanji dan air panas
hingga menjadi cairan seperti lem
6. Meratakan tongkol jagung dengan mengggunakan campuran tepung kanji dan air.
Aduk secara perlahan hingga bahan tercampur rata
7. Mencetak bahan hingga membentuk bulatan
8. Menjemur briket yang sudah dicetak dibawah sinar matahari
9. Menunggu briket agar benar-benar kering agar dapat digunakan sebagai bahan
bakar.

VI.
VI. Hasil Praktikum
Dari praktikum yang telah dilakukan pada Rabu 21 Juni 2017, mendapatkan
hasil sebagai berikut :
Tongkol Jagung (Kering) : 1000 gram
Setelah kering (Dicetak) : 200 gram
Jumlah Briket : 11 Buah
Lama Pembakaran Briket : 35 menit
Tekstur Produk : Ringan, Kasar, Keras, dan Tidak Mudah Pecah
Suhu Proses Pembakaran : 300o C
Perhitungan :
Penurunan Berat Tongkol Jagung setelah menjadi briket :
Bahan (Tongkol Jagung) – Setelah pengeringan (Dicetak) = 1,00 kg – 0,2 kg = 0,8 kg

VII. Pembahasan
Pada praktikum pengelolaan sampah kali yakni memanfaatkan sampah-
sampah organik yang dimanfaatkan sebagai pengganti minyak bumi dalam bentuk
briket. Adapun alat-alat yang digunakan antara lain wajan, penumbuk, panci dan
kompor.
Pembuatan briket berbahan dasar tongkol jagung seberat 1 kg dapat
menghasilkan briket sebanyak 11 buah dengan beberapa proses yaitu pemilihan
bahan, pengeringan bahan, pembakaran (pengarangan) bahan baku menjadi serbuk
arang (briket), penumbukan serbuk arang, pencampuran serbuk arang dengan perekat
berupa lem kanji, pencetakan bahan, pengeringan setelah pencetakkan, dan terkahir
uji nyala briket yang sudah jadi.
Pengeringan bahan baku di bawah sinar matahari langsung, hal ini bertujuan
untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada bahan tersebut. Apabila masih ada
kandungan air dalam bahan tersebut akan mempengaruhi proses pembakaran, yaitu
akan merusak hasil pembakaran bahan baku. Pada proses pembakaran bahan baku
dilakukan menggunakan pembakaran di wajan dengan suhu 150oC-300oC sampai
menjadi serbuk arang, kemudian dilakukan penumbukan hingga serbuk arang menjadi
halus. Serbuk arang (briket) yang sudah dihalus ditambahkan bahan perekat berupa
lem kanji sedikit demi sedikit hingga adonan briket dapat dibentuk, tidak rapuh dan
meyatu. Kemudian adonan briket dicetak berbentuk lingkaran dan dikeringkan di
bawah sinar matahari sampai kering.
Bentuk fisik briket yang sudah dkeringkan, yaitu keras, tidak mudah pecah
dan halus. Hal ini menunjukkan produk briket tongkol jagung memenuhi kriteria baik.
Briket yang sudah kering selanjutnya dilakukan proses uji nyala. Pada proses
uji nyala, briket tongkol jagung membutuhkan waktu 35 menit dari bentuk briket utuh
hingga menjadi abu. Pembakaran briket dari tongkol jagung tergolong cepat.
VIII. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Pembuatan briket tongkol jagung memiliki tekstur padat, keras, tidak
mudah pecah, dan halus.
b. Pembakaran briket tongkol jagung membutuhkan waktu 35 menit yang
tergolong cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Faiz, Anwari, dkk. 2015. PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG DAN LIMBAH


TEH SEBAGAI BAHAN BRIKET. Keteknikan Pertanian J.Rekayasa
Pangan dan Pert., Vol.4 No. 3 Th. 2015
Lestari, dkk. 2010. Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Yang Menggunakan
Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Universitas Haluoleo. Sulawesi Tenggara
Pari, dkk. 2007. Teknologi Pembuatan Arang, Briket Arang, dan Arang Aktif Serta
Pemanfaatannya. Kementerian Kehutanan. Jakarta

Dokumentasi briket
Pemotongan bongkol jagung Pembakaran bongkol jagung Penimbangan arang bongkol jagung

Pencetakan briket Penimbangan briket kering Pembakaran briket

Anda mungkin juga menyukai