Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL

PENGARUH MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL


I. Pendahuluan
Manusia senantiasa hidup dalam suatu lingkungan , baik lingkungan fisik, psikis, atau
spiritual yang didalamnya ia adakan hubungan timbal balik sejak dilahirkan. Dalam
hubungan timbal balik itu, tentulah jadi saling mempengaruhi antara manusia dan
lingkungannya pada umumnya. Dalam menguraikan pengaruh masyarakat terhadap
perkembangan sosial, akan ditekankan kepada pengaruh kelompok sosial yang pertama
dihadapi manusia sejak ia dilahirkan, yaitu kelompok keluarganya, berdasarkan hasil
eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan mengenai hal ini.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Peranan Keluarga Terhadap Perkembangan
B. Peranan Sekolah Terhadap Perkembangan
C. Peranan Lingkungan Kerja
D. Peranan Media Massa
III. PEMBAHASAN
A. Peranan Keluarga Terhadap Perkembangan
Keluarga merupakan kelompok social yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia
belajar dan menyatakan diri sebagai manusia social dalam hubungan interaksi dengan
kelompoknya.[1]
Keluarga merupakan kelompok primer, yaitu kelompok yang mempunyai interaksi social
yang cukup intensif, cukup akrab, hubungan antara anggota satu dengan anggota yang lain
cukup baik.[2] Kelompok ini juga sering disebut face to face group, anggota kelompok satu
sering bertemu dengan anggota kelompok yang lain, sehingga para anggota kelompok saling
mengenal dengan baik. Kelompok ini juga berpengaruh dalam perkembangan dan kehidupan
individu.[3]
Pengalaman-pengalamannya dalam interaksi social dalam keluarganya turut menentukan
pula cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan social diluar
keluarganya. Jadi, selain dari peranan umum kelompok keluarga sebagai ke rangka social
yang pertama, tempat manusia berkembang sebagai mahluk social, terdapat pula peranan
peranan tertentu didalam keadaan-keadaan keluarga yang dapat mempengaruhi
perkembangan individu sebagai mahlik social.[4]
Perkembangan sosial manusia dimulai dari masa bayinya. Bayi merupakan makhluk
sosial sejak awal hidupnya. Pada usia satu bulan bayi bereaksi terhadap suara dan wajah
seseorang. Antara dua dan tiga bulan bayi mengembangkan senyum sosial, yaitu mereka
mulai tersenyum hampir pada setiap orang. Ini merupakan perkembangan yang penting
karena mengundang orang dewasa untuk berinteraksi dengan bayi.
Dalam masa perkembangan selanjutnya beberapa hal yang terjadi dalam hidupnya antara
lain:
1. Ada proses imitasi dalam kehidupan seorang anak
Salah satu fungsi dari hal meniru ini ialah untuk memajukan interaksi sosial. Anak-
anak lebih mungkin meniru suatu tindakan yang telah disetujui, misalnya makan dengan
sendok, dibanding suatu tanggapan yang tidak diperhatikan misalnya memukul dua garpu
secara serentak.
2. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
Anak usia dua tahun mulai mengarahkan perilaku orang lain.Tujuannya bukan untuk
mendapatkan benda tertentu, tetapi untuk mempengaruhi orang dewasa. Anak tidak akan
memberi perintah jika mereka tidak berharap orang tua mematuhi mereka. Di sini kita bisa
melihat bahwa seorang anak mempunyai kesadaran tentang kemampuannya dalam
mempengaruhi orang lain.
3. Memiliki empati
Yang dimaksudkan di sini ialah kemampuan untuk menghargai persepsi dan perasaan
orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan sikap anak jika mereka melihat orang lain terluka atau
tertekan.[5]
B. Peranan Sekolah Terhadap Perkembangan
Mengenai peranan sekolah terhadap perkeembangan individu. pertama, interaksi social
yang berlaku disekolah biasanya tidak begitu mendalam dan berkesinambungan seperti yang
terjadi dikeluarga. Kedua, penelitian mengenai peranan sekolah dalam perkembangan social
anak lebih sulit dilakukan secara terinci seperti yang dapat dilakukan pada keluarga-keluarga,
justru karena kesulitan dalam menentukan apakah pengaruh itu hanya disebabkan keadaan-
keadaan disekolah saja atau pengaruh tersebut turut ditentuka pula oleh berbagai macam
keadaan dikeluarga anak yang bersangkutan. Tampaknya sudah jelas bahwa terdapat
pengaruh sekolah terhadap perkembangan social anak-anak. Disamping itu, peranan
lingkungan sekolah cukup besar.
Akibat pendidikan di sekolah sebagaimana dibuktikan dengan beberapa eksperimen,
sebaiknya kita pahami bukan seolah-olah sekolah itu hanya merupakan lapangan tempat
orang mempertajam intelektualitasnya. Peranan sekolah sebenarnya jauh lebih luas. Yaitu
pembentukan sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang wajar, perangsang dari potensi-
potensi anak, perkembangan dari kecakapan pada umumnya, belajar bekerja sama dengan
kewannya, belajar memahami diri demi kepentingan orang lan, memperoleh pelajaran, yang
semuanya mempunyai akibat pencerdasan otak-otak mereka.[6]
C. Peranan Lingkungan Kerja
Pengaruh positif dari lingkungan kerja dalam suatu perusahaan besar pernah dirumuskan
sebagai berikut dengan adanya cara kerja yang tersusun, kebersihan dan ketelitian yang harus
dipeliara dalam perusahaan besar, maka orangnya akan memperileh pelatihan didalamnya.
Sebaliknya, sebagai pengaruh negative dari hidup dan cara kerja dapat dirumuskan bahwa
interaksi social antarmanusia disana sudah tidak bersifat kekeluargaan lagi, tapi bercorak
rasional dan individualis.
Mengenai pengaruh lingkungan kerja yang bersifat pertanian di desa, ada pendapat bahwa
lingkungan kerja tersebut memudahkan terbentuknya kepribadian yang harmonis, realistis,
tidak tergesa-gesa, dan bersifat kekeluargaan. Pendapat-pendapat ini belum didukung oleh
penelitian eksperimental yang secara prinsip dapat dilaksanakan.[7]
D. Peranan Media Massa
Yang menjadi perhatian para peneliti mengenai pengaruh media massa terhadap
perkembangan seseorang adalah apa dan bagaimana pengaruh negatifdari frekuensi
menonton bioskop, televise, dan membaca komik.
Shuttleworth dan May, New York, 1933. Mereka meneliti membandingkan sikap-sikap
dan tingkah laku anak sekolah yang menonton dua kali atau lebih dalam semunggu dengan
sikap-sikap dan tingkah laku anak sekolah yang menonton sekali sebulan. Mereka tidak
memperoleh perbedaan yang signifikan antara sikap dan tingkah laku anak-anak tersebut.
Tampak bahwa terpaan orang terkena komunikasi massa itu sendiri belum mempunyai
akibat yang cukup tegas.
IV. KESIMPULAN
Keluarga merupakan kelompok social yang pertama dalam kehidupan manusia,
tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia social dalam hubungan interaksi
dengan kelompoknya.
Peranan sekolah sebenarnya jauh lebih luas. Yaitu pembentukan sikap-sikap dan
kebiasaan-kebiasaan yang wajar, perangsang dari potensi-potensi anak, perkembangan dari
kecakapan pada umumnya, belajar bekerja sama dengan kewannya, belajar memahami diri
demi kepentingan orang lan, memperoleh pelajaran, yang semuanya mempunyai akibat
pencerdasan otak-otak mereka.
Pengaruh positif dari lingkungan kerja dalam suatu perusahaan besar pernah
dirumuskan sebagai berikut dengan adanya cara kerja yang tersusun, kebersihan dan
ketelitian.
Pengaruh lingkungan kerja yang bersifat pertanian di desa, ada pendapat bahwa
lingkungan kerja tersebut memudahkan terbentuknya kepribadian yang harmonis, realistis,
tidak tergesa-gesa, dan bersifat kekeluargaan. Pendapat-pendapat ini belum didukung oleh
penelitian eksperimental yang secara prinsip dapat dilaksanakan.
Yang menjadi perhatian para peneliti mengenai pengaruh media massa terhadap
perkembangan seseorang adalah apa dan bagaimana pengaruh negatifdari frekuensi
menonton bioskop, televise, dan membaca komik.
V. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami paparkan tentang Pengaruh Masyarakat
Terhadap Perkembangan Sosial. Semoga bermanfa’at. Dan tentunya makalah ini tidak
terlepas dari kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan. Oleh karena itu penulis memohon kritik
dan saran yang membangun guna perbaikan makalah selanjutnya.
Daftar Pustaka

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Rafika Aditama.


http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/12/pengaruh-lingkungan-keluarga-terhadap-
perkembangan. 17-10-2011
Santosa Slamet. 2006. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bum Aksara.
Walgito Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset.

[1] Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. hal. 195
[2] Drs. Slamet Santosa. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 33
[3] Prof. Dr. Bimo Walgito. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset.
hal. 88
[4] Op.cit. Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial. hal. 195
[5] http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/12/pengaruh-lingkungan-keluarga-terhadap-
perkembangan. 17-10-2011
[6] Op.cit. Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial. hal. 207
[7] Ibid. hal. 209

Anda mungkin juga menyukai

  • Pagi C Verbal Non Verbal
    Pagi C Verbal Non Verbal
    Dokumen37 halaman
    Pagi C Verbal Non Verbal
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat
  • 72 486 1 PB
    72 486 1 PB
    Dokumen1 halaman
    72 486 1 PB
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat
  • Pola Interaksi
    Pola Interaksi
    Dokumen11 halaman
    Pola Interaksi
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat
  • Tum Bang
    Tum Bang
    Dokumen66 halaman
    Tum Bang
    Fitri Gessia
    Belum ada peringkat
  • Konsep Dasar Psikologi PDF
    Konsep Dasar Psikologi PDF
    Dokumen42 halaman
    Konsep Dasar Psikologi PDF
    yulia dwi hutami
    Belum ada peringkat
  • Gang Guan
    Gang Guan
    Dokumen20 halaman
    Gang Guan
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat
  • Gang Guan
    Gang Guan
    Dokumen20 halaman
    Gang Guan
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat
  • Negeri Jahanam
    Negeri Jahanam
    Dokumen2 halaman
    Negeri Jahanam
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat
  • Tum Bang
    Tum Bang
    Dokumen66 halaman
    Tum Bang
    Fitri Gessia
    Belum ada peringkat
  • PSDK
    PSDK
    Dokumen11 halaman
    PSDK
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat
  • KOMUNIKASI KELUARGA
    KOMUNIKASI KELUARGA
    Dokumen14 halaman
    KOMUNIKASI KELUARGA
    Tessa Mailinda Putri
    Belum ada peringkat