Anda di halaman 1dari 12

BUSINESS MODEL CANV(BMC) , MAKALAH BUSINESS MODEL

CANVAS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang semakin lama semakin bertambah,
tentunya para masyarakat harus berusaha untuk mendapatkan kebutuhannya sehari-hari yang
sangat mendesak. Namun dengan berkembangnya teknologi yang saat ini semakin maju maka
masyarakat pun sudah tidak begitu khawatir. Banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan
teknologi yang berkembang untuk membuka lahan pekerjaan seperti berbisnis. Dalam
memulai berbisnis tentunya harus mengetahui bisnis apa yang ingin anda jalani dengan
mengetahui bisnis yang ingin anda geluti maka anda harus mengetahui seluk beluk yang
terdapat dalam bisnis anda.
Banyak alasan mengapa masyarakat jaman sekarang mengutamakan dan mencoba
untuk berbisnis, salah satunya Sejak munculnya praktik e-commerce, model bisnis menjadi
salah satu konsep yang paling menonjoldi antara konsep-konsep manajemen yang lain.
Hadirnya e-commerce membuat para praktisi bisnis mengubah total model bisnis lama
menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Penyebab utama kepopuleran model bisnis
adalah karena ditengarai banyak organisasi yang tumbuh pesat karena kemampuannya
menciptakan model bisnis yang tepat. Hal yang paling penting diutamakan dalam berbisnis
adalah mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Namun tak dipungkiri bahwa keadaan
ekonomilah yang memaksa mereka untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka masing-
masing. Keadaan ekonomi yang memaksa mereka untuk aktif dan bertindak mencari
penghasilan yang didapat melalui cara berbisnis. Namun, ada juga para pegawai yang
menjalani bisnis karena alasan usaha sampingan. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan
dalam berbisnis namun juga bukan hanya keuntungan yang didapatkan tapi kerugian pun juga
bisa kita dapatkan dalam memulai suatu bisnis. Meskipun dalam berbisnis ada hal negatifnya,
namun kita tidak boleh menyerah untuk melakukan suatu bisnis. banyak masyarakat yang
berfikiran bahwa dengan memulai usaha bisnis maka mereka harus mempunyai modal yang
sangat besar, namun mereka salah. Dalam memulai suatu bisnis anda tidak memerlukan
modal yang cukup besar, yang anda perlukan adalah suatu keberanian dalam menanggung
resiko yang akan anda hadapi jika anda mengalami suatu kerugian dalam bisnis anda.
Di era persaingan usaha yang semakin berkembang pesat dan beraneka ragam, ini kita
dituntut untuk bisa menciptakan peluang usaha kecil menjadi peluang besar. Dengan
mengikuti perkembangan sikap customer yang bervariatif. Hal ini menuntut kita untuk
menciptakan suatu inovasi baru dan bisa memuaskan kebutuhan masyarakat. Pada kehidupan
yang modern ini masyarakat cenderung membutuhkan sesuatu yang instan, maka tidak heran
banyak sekali bermunculan produk – produk instan.Untuk mewujudkan itu semua kita
membutuhkan perencanaan yang matang agar usaha yang kita bangun dapat terwujud dan
berkembang sesuai harapan kita dan sejalan sesuai koridor. Maka dari itu kita harus
merencanakan apa saja yang kita perlukan, bagaimana perencanaannya?, prosesnya?, Bisnis
model kanvas akan mennggambarkan dengan jelas.
Model bisnis merupakan sesuatu yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai
bisnis Start –Up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan
pertimbangan perubahan dan kemajuan bisnis secara professional. Model bisnis yang dipaki
kali ini adalah Businnes Model Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander
Osterwalder dan Yves Pigneur. BMC merupakan satu alat untuk membantu kita melihat lebih
akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita jalani. Dalam model bisnis ini pun
mengubah konsep model bisnis yang pertamanya rumit menjadi sederhana. Dimana terdapat
kerangka bisnis (BMC), dan cara merumuskan ide Bisnis BMC. BMC disajikan dalam
bentuk selembar kanvas berisi Sembilan element (kotak) yaitu : Customer Segments, Value
Proposition, Channel, Customer Relationsip, Revenue Stream, Key Resourcess, Key
Activities, Key Partnership, Cost Structure.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Business Model Canvass (BMC) ?
2. Bagaimana Kerangka Business Model Canvass (BMC) ?
3. Bagaimana Merumuskan Ide Bisnis BMC?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Business Model Canvass (BMC).
2. Untuk mengetahui kerangka Business Model Canvass (BMC).
3. Untuk mengetahui cara merumuskan ide bisnis BMC.
BAB II
BUSINESS MODEL CANVAS
A. Pengertian Business Model Canvas
Business Model Canvas pertama kali dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam
bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dan dalam buku Business Model
Generation ini, Alexander Osterwalder mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana
untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis
secara sederhana dan mudah dimengerti. Intinya bahwa model bisnis itu terdiri dari 9 elemen
yang disebut sebagai 9 building blocks.
Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk
mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit dan kompleks agar dapat dimanfaatkan
oleh sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan memahami
sebuah model bisnis dengan lebih sistematis.
Dalam salah satu referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah sebuah
management startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain
kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh. Jika
dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis
besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya.

Beberapa cara penggunaan BMC:


1. Visual Thinking
Cara terbaik menggunakan BMC adalah dengan membuat poster berukuran besar dan
menempelkannya di dinding. Setelah itu founder dapat menggunakan sricky note seperti post-
it untuk mengisi 9 elemen. Sticky note memungkinkan group thinking karena setiap orang
dalam tim dapat berpartisipasi aktif.

2. Iterasi dengan cepat


Iterasi adalah proses dimana founder ”keluar dari kantor / ruangannya” dan mencoba
memvalidasi idenya, kemudian kembali ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan
produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan
menyeluruh dari BMC, founder dapat dengan cepat melakukan iterasi ini.
3. Dengan cepat melihat kaitan 9 komponen
Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar atau proposisi nilai
unik. Sehingga diharapkan tim dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru
untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.
4. Memaksa tim dengan ringkas menyampaikan pikirannya
Tim dipaksa menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang akan mereka uji atau yang akan
mereka tindak lanjuti pada iterasi berikutnya, karena informasi-informasi dicatat dengan
pendek pada post-it.
5. Memudahkan startup untuk membaginya dengan partner / rekan kerja
Karena BMC disajikan dalam bentuk poster besar dan ditempel pada dinding, maka mudah
untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk diperlihatkan pada
pihak lain yang berkepentingan.
Keuntungan BMC:
1. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, seperti :travelling, restoran, hotel, perkebunan,
mining, dan sebagainya.
2. Cepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.
3. Proses analisa kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan cepat.
4. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan sejak dini dan memahami kekuatan bisnis
dari sudut pandang yang benar.
5. Pemetaan BMC menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategis bisnis.
Penyebab mengapa sebuah model bisnis dapat gagal bersaing.
1. Solving and Irrelevant Customer Jobs atau Value Proposition yang dianggap tidak penting
oleh sebuah Customer Segments, yaitu sebuah Value Proposition yang tidak menyelesaikan
sebuah masalah pelanggan (customer problems) meskipun Value Proposition yang telah
dibuat merupakan sebuah inovasi baru atau solusi dari sebuah permasalahan pelanggan,
namun solusi yang ditawarkan merupakan (produk atau jasa) dianggap kurang/ bahkan tidak
penting sebelumnya oleh sebuah customer segements. Contoh:
 Segway sebuah produk yang inovatif namun dianggap sebagai produk yang tidak
menyelesaikan sebuah customer problem.
 Newton sebuah produk personal assistant yang dianggap kurang penting pada waktu pertama
kali diluncurkannya.
 Flo TV sebuah handheld tv yang kurang dapat diterima di pasar juga merupakan contoh dari
sebuah Value Proposition yang tidak dianggap penting oleh sebuah Customer Segments
2. Flawed Business Model, yaitu sebuah business model yang lemah. Lemah disini dapat
diartikan jika model bisnis yang telah dibuat ternyata membutuhkan biaya akuisisi pelanggan
lebih besar dibandingkan dengan perolehan atau omset dari pelanggan. Meskipun Value
Proposition yang ditawarkan mampu menyelesaikan sebuah customer problem namun hasil
yang diperoleh tidak dapat menutupi biaya akusisi pelanggan yang dianggap terlampau
tinggi.
Contoh:
 Customer Acquisition Cost > Customer Lifetime Value
 Kodak dengan Kamera Digital
3. External Threats, yaitu ancaman dari lingkungan eksternal. Adanya ancaman dari kompetitor
yang mampu menawarkan Value Proposition dengan model bisnis yang sama dengan biaya
yang lebih murah, adanya keunggulan teknologi yang tidak mampu diikuti oleh sebuah
organisasi disaat kompetitor menerapkan teknologi baru tersebut atau mungkin karena
pertimbangan konsumen yang menganggap model binis kurang ramah terhadap lingkungan
dsb.
4. Poor Execution atau eksekusi yang lemah, yaitu meskipun sebuah model bisnis yang telah
dibuat merupakan model bisnis yang benar namun karena kelemahan eksekusi dari model
bisnis tersebut maka sebuah model bisnis dapat saja gagal. Lemahnya tim manajemen juga
mampu menghambat dan menggagalkan sebuah model bisnis.
B. Kerangka Business Model Canvas
Sebelum membuat model bisnis kanvas, kita harus mempelajari 9 elemen penting yang
mendukung kemajuan suatu bisnis. Elemen-elemen tersebut yaitu:

1. Customer Segments
Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan
menjadi target bisnis kita. Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan 2 produk
untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda atau ada 2 stasiun televisi
yang menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.

2. Value Propositions
Value propositions akan membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan didapatkan
para pelanggan jika memilih bisnis kita. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk
menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan bisnis yang
lain.

3. Channels
Melalui penggunaan channels yang tepat, kita baru bisa menyampaikan value propositions
kepada customer segments. Jadi, memikirkan channels juga menjadi salah satu elemen
terpenting bagi keberhasilan bisnis.

4. Revenue Streams
Aliran pendapatan tentu menjadi salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis. Sehingga elemen
yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
Jangan sampai ada bahan baku, produk atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara
maksimal dan mengakibatkan kerugian pada bisnis.

5. Customer Relationship
Elemen yang kelima membahas bagaimana jalinan hubungan kita dengan pelanggan. Perlu
pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak mudah berpaling ke
bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.

6. Key Activities
Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value prepositions yang efektif? Hal
ini tentu menjadi pembahasan yang tak kalah penting dalam elemen key activities.

7. Key Resources
Agar bisa mewujukan tujuan bisnis, kita tentu harus mengelola sumber daya bisnis tersebut
semaksimal mungkin. Semua jenis sumber daya mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan
SDM dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis

8. Key Partnership
Bisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja. Karena
hubungan dengan pihak supplier atau tim pemasaran juga harus diperhatikan. Tak ada
salahnya menjalin hubungan baik untuk menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.

9. Cost Structure
Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya adalah struktur
pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang kita jalankan
menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian.

Gambar 1 Kerangka Business Model Canvas

C. Merumuskan Business Model Canvas


Business Model Canvas dapat dirumuskan ke dalam suatu ide bisnis dengan cara
memanfaatkan Bisnis Model Canvas, diantaranya:

1. Membangun Relasi Konsumen

Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun relasi dengan konsumen. Relasi
dengan konsumen penting agar konsumen kita tidak lari ke pesaing.

2. Meningkatkan Penjualan

Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini, diharapkan target penjualan tercapai.
Customer Segment, Chanel, Custome Relationship (3 blok di BMC) memiliki tujuan untuk
meningkatkan penjualan.

3. Menghadapi Pesaing

Hal yang tidak kalah penting ketika BMC sudah dijalankan adalah kita akan membangun
bisnis yang kokoh untuk mengahadapi pesaing.

4. Memastikan bisnis berjalan

Seringkali kita bingung memulai dan menjalankan bisnis, di BMC ini kita memasukan siapa-
siapa saja yang nantinya akan mendukung bisnis kita berjalan. BMC ini penting untuk
memetakan apa saja yang dibutuhkan agar bisnis kita tetap berjalan.

5. Mempunyai Sistem Bisnis

BMC ini adalah cara yang efektif untuk membuat sistem bisnis, tujuannya membuat bisnis
makin efektif dan bisa menghasilkan maksimal meskipun kita tidak berada di bisnis kita.

Berikut dilampirkan sembilan blok elemen dalam ide bisnis dengan BMC:

BUSINESS MODEL CANVASS


ONLINE SHOP PAKAIAN WANITA
Gambar 2 Rumusan Ide Bisnis dengan Business Model Canvas

BISNIS MODEL CANVAS


ONLINE SHOP PAKAIAN WANITA
A. Customer Segmentation
Online shop memiliki target para pekerja diantaranya karyawan, pegawai kantor khususnya
kalangan wanita yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja, untuk pergi ke Mall dan malas
untuk pergi berbelanja jadi kami menyediakan berbagai jenis baju, hijab dan mukena dengan model –
model terbaru, kualitas bagus, serta harga yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan.
B. Value Proposition
a. Kemudahan Berbelanja yang Menghemat Waktu
Awalnya banyak orang meghabiskan waktu untuk pergi berbelanja, sekarang waktu belanja bisa
diatasi dengan adanya online shop. Kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk berbelanja.
Cukup dengan hanya melihat handphone dan membuka social media kita sudah bisa “shoping” dan
juga bisa dilakukan kapan saja tanpa harus meninggalkan suatu kewajiban yang harus dikerjakan.
Apalagi bagi para wanita karier yang tentunya tidak mempunyai banyak waktu untuk berbelanja
karena sibuk bekerja.
b. Model baju, hijab dan mukena masa kini.
Jangan khawatir akan barang yang mungkin akan tak sesuai dengan harga dan tak sesuai dengan
yang diharapkan. Model yang terbaru tak akan membuat pelanggan ketinggalan model – model
terkini.
C. Channel
Social Media
Online shop akan aktif di social media untuk berinteraksi dengan konsumen dan memberikan
informasi terhadap produk yang ditawarkan kami. Kami memanfaatkan berbagai beberapa social
media yang sedang trend di masyarakat seperti facebook, instagram dan BBM.
D. Customer Relationship
Memiliki hubungan yang baik dengan konsumen adalah cara untuk menarik perhatian pembeli agar
lebih banyak lagi. Kami memanfaatkan social media untuk berkomunikasi dengan konsumen
diantaranya Facebook, Instagram dan BBM yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik,
dimana dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan konsumen. Bukan hanya itu saja, tapi
bagaimana menjadikan konsumen kembali berbelanja serta mereferensikan ke orang sekitarnya.
E. Revenue Streams
Penghasilan yang kita dapatkan adalah berupa pembayaran via transfer dari konsumen.
F. Key Resources
Kunci utama berjalannya kegiatan ini adalah dengan adanya “gadget”. Tanpa “gadget”
proses jual beli tidak akan pernah terjadi. Karena kita memanfaatkan Hp dan Laptop sebagai sarana
untuk melakukan kegiatan Online Shop ini.
G. Key Activities
Kegiatan yang dilakukan pertama kali adalah proses marketing menarik pelanggan dengan
cara mengupload gambar – gambar model baju yang kita jual di social media seperti facebook,
instagram dan BBM.
H. Key Partner
Supplier
Membangun hubungan yang baik dengan supplier, agar kerja sama tetap terjaga.
I. Cost Structure
Biaya yang dikeluarkan akan berbeda berdasarkan jumlah dan harga pembelian barang ke
supplier. Serta biaya – biaya lain yang akan dikeluarkan seperti biaya internet, biaya jasa pengiriman
barang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bisnis Model Canvas ( BMC ) memiliki Sembilan elemen, yaitu Customer Segment,
Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Keya
Activities, Key Partnership dan Cost Sructure.
BMC kita dapat melihat lebih akurat bagaimana usaha yang akan atau sedang
dijalankan. Serta dengan BMC dapat memetakan suatu bisnis lebih sederhana dan strategis.

B. Saran

Dengan Bisnis Model Canvas diharapkan dapat memudahkan para pebisnis baik
pemula maupun yang sudah menjalankan dalam mengetahui aspek – aspek terpenting dalam
suatu bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-
model- canvas-yang-benar/ pada tanggal 8 Maret 2017 pukul 07.15 WIB
https://bukuiwanagustian.wordpress.com/2013/03/07/apa-sih-business-model-
canvas-2/ pada tanggal 8 Maret 2017 pukul 09:10 WIB
http://teorisingkat.blogspot.co.id/2015/11/business-model-canvas.html pada
tanggal 8 Maret 2017 pukul 09:10 WIB
https://strategyzer.com/canvas pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 10:20 WIB

Anda mungkin juga menyukai

  • Bunga Mawar
    Bunga Mawar
    Dokumen15 halaman
    Bunga Mawar
    rizal setiawan
    Belum ada peringkat
  • Faktor Sawi
    Faktor Sawi
    Dokumen3 halaman
    Faktor Sawi
    rizal setiawan
    Belum ada peringkat
  • BMC Seafood
    BMC Seafood
    Dokumen7 halaman
    BMC Seafood
    rizal setiawan
    Belum ada peringkat
  • Canvas Model
    Canvas Model
    Dokumen53 halaman
    Canvas Model
    Wisnu Hendra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kapita
    Kapita
    Dokumen3 halaman
    Kapita
    rizal setiawan
    Belum ada peringkat