Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan fisik

Pada appendicitis akut dengan pengamatan akan tampak adanya pembengkakan


(swelling) rongga perut dimana dinding perut tampak mengencang (distensi). Pada perabaan
(palpasi) didaerah perut kanan bawah, seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan bila tekanan
dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign) yang mana merupakan kunci dari diagnosis
apendisitis akut. Dengan tindakan tungkai kanan dan paha ditekuk kuat / tungkai di angkat
tinggi-tinggi, maka rasa nyeri di perut semakin parah. Kecurigaan adanya peradangan usus buntu
semakin bertambah bila pemeriksaan dubur dan atau vagina menimbulkan rasa nyeri juga. Suhu
dubur (rectal) yang lebih tinggi dari suhu ketiak (axilla), lebih menunjang lagi adanya radang
usus buntu.

2.Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium darah, yang dapat ditemukan adalah kenaikan dari sel
darah putih (leukosit) hingga sekitar 10.000 – 18.000/mm3. Jika terjadi peningkatan yang lebih
dari itu, maka kemungkinan apendiks sudah mengalami perforasi (pecah).

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita Apendisitis meliputi


penanggulangan konservatif dan operasi.
1. Penanggulangan konservatif
Penanggulangan konservatif terutama diberikan pada penderita yang tidak mempunyai
akses ke pelayanan bedah berupa pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik berguna untuk
mencegah infeksi. Pada penderita Apendisitis perforasi, sebelum operasi dilakukan penggantian
cairan dan elektrolit, serta pemberian antibiotik sistemik.

2. Operasi
Bila pemeriksaan sudah tepat dan jelas ditemukan Apendisitis maka tindakan yang
dilakukan adalah operasi membuang appendiks (appendektomi). Penundaan appendektomi
dengan pemberian antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi. Pada abses appendiks
dilakukan drainage (mengeluarkan nanah).
Pencegahan

Untuk mecegah penyakit appendicitis biasanya mengatur apa yang biasanya dimakan karena
penyakit ini ada di bagian perut sebaiknya :
a. Hindari sering mengkonsumsi minuman bersoda dan kopi
b. Perbanyak minum air putih
c. Mengkonsumsi makanan kaya serat
d. Banyak minum jus buah dan sayur
e. Jangan makan makanan pedas
f. Jangan tahan sendawa sehabis makan
g. Jangan tahan kentut ataupun BAB

Anda mungkin juga menyukai