PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya tujuan pembangunan nasional adalah untuk mencapai masyarakat yang
adil dan makmur sebagaimana ditentukan dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa pemerintah negara Republik Indonesia
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,serta ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai
tujuan masyarakat adil dan makmur tersebut berbagai upaya dilaksanakan oleh semua pihak
termasuk perbankan nasional.
Sementara itu pada pertengahan tahun 1997 krisis ekonomi dan moneter telah
menimpa negara kita yang menurut para pakar diakibatkan kombinasi dari dampak penularan
( contagion ) eksternal dengan kelemahan internal dari struktur ekonomi, sosial dan politik.
Kombinasi gejolak eksternal dan kelemahan internal ini telah mendorong krisis pada sektor
keuangan dan sektor riil yang kemudian menimpa perbankan nasional.
Oleh karena itu PT Mega Finance hadir dengan memberikan pembiayaan bagi
individu maupun organisasi dalam bidang otomotif maupun motor. Dengan adanya fasilitas
tersebut diharapkan masyarakat bisa memiliki sepeda motor dengan mudah dan biaya yang
murah.
1.3. Tujuan
1. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh bagi PT Mega Finance dalam
mencapai tujuannya.
2. Menganalisis job description,struktur dan bagan organisasi berdasarkan analisis SWOT.
3. Mengetahui kelamahan dan kelebihan PT Mega Finance
4. Menentukan Strategi yang harus dilakukan untuk memanfaatkan peluang dan kelebihan yang
dimiliki PT Mega Finance
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah PT Mega Finance
PT Mega Finance merupakan bagian dari Para Group PT Bank Mega Tbk. Kantor
pusat PT Mega Finance berlokasi di Gedung Para Finance, Jln.Wijaya No. I No. 19
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Awal berdiri pada tahun 1995 dengan nama Para Finance
dan bernaung di bawah PT Bank Mega Tbk. Awalnya Para Finance lebih banyak bergerak di
bidang leasing (sewa guna usaha), factoring (anjak piutang), consumer finance (pembiayaan
konsumen) dengan sasarannya adalah konsumen korporasi dan jenis kendaraan roda empat
(mobil).
Oktober 2000 Para Finance mengalihkan fokusnya ke bidang consumer finance
dengan sasarannya adalah konsumen individu dan organisasi serta jenis produk kendaraan
roda dua (motor) yang khusus diproduksi Jepang dan Italia, yaitu Honda, Suzuki, Yamaha,
Kawasaki dan Vespa.
Pada Juni 2010, Chairul Tanjung (Chairman) mengeluarkan kebijakan untuk
mengganti nama Para Finance menjadi Mega Finance. Hal ini dilakukan untuk membedakan
divisi bidang usaha Para Group. "Jadi yang bergerak di sektor keuangan Para Group namanya
akan menjadi Mega semua. Seperti Bank Mega, Mega Life (asuransi), dan Mega Finance
(pembiayaan kendaraan).”
2.2. Visi dan Misi
2.2.1. Visi PT Mega Finance
Visi PT Mega Finance adalah menjadi perusahaan pembiayaan nomor 1 di Indonesia pada
tahun 2015 berdasarkan total aset dan tingkat keuntungan.
2.2.2. Misi PT. Mega Finance
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembiayaan kendaraan bermotor dengan
kualitas terbaik.
2. Menjadi mitra usaha masyarakat otomotif yang terpercaya dengan membangun hubungan
bisnis jangka panjang yang saling menguntungkan.
3. Menyediakan tempat berkarya dan pengembangan diri bagi karyawan yang memiliki
dedikasi, motivasi dan kualitas tinggi.
7. Area Manager
-Background Education : Min S1 Manajemen
-Skill : Mampu memimpin,dapat melihat segmen dan membuat strategi mencapai
tujuan,jujur,dapat berorganisasi,dapat mengambil keputusan,bertanggung jawab dan dapat
berorganisasi serta bekerja kelompok,menguasai bahasa inggris
-Sex : Laki-laki/perempuan
-Age : Max 35 tahun
-Experience : Min 3 tahun menjabat sebagai manajer
8. Admin & Finance Div. Head
-Background Education : Min S1 Akuntansi
-Skill : Mampu berbahasa inggris,teliti,tekun,dapat memimpin,menguasai akuntansi dan proses
pelaporan keuangan perusahaan,dapat mengawasi dan mengaudit pekerjaan
bawahan,jujur,bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi
-Sex : Laki-laki/Perempuan
-Age : Max 35 tahun
-Experience : Min 3 tahun menjabat sebagai akuntan
9. Holding Asset & GA Div. Head
-Background Education : Min S1 Manajemen
-Skill : Mampu memimpin,dapat mengembangkan dan memanfaatkan aset perusahaan seoptimal
mingkin,jujur,dapat berorganisasi,dapat mengambil keputusan,bertanggung jawab dan dapat
berorganisasi serta bekerja kelompok,menguasai bahasa inggris
-Sex : Laki-laki
-Age : Max 35 tahun
-Experience : Min 3 tahun menjabat sebagai manajer
b. Weakness(Kelemahan)
Weakness merupakan kelemahan yang dimiliki oleh PT Mega Finance antara lain:
1. Sumber dana masih berasal dari satu sumber (Bank Mega)
Dengan sumber dana yang hanya berasal dari satu sumber maka akses untuk
mendapatkan dana yang besar agak sulit.
2. Pemanfaatan teknologi sebagai sarana promosi dan menjaga
hubungan dengan pelanggan belum optimal.
Promosi yang dilakukan oleh PT Mega Finance belum cukup baik hal ini dinilai dari
hasil yang diperoleh,terutama dinilai dari omzet yang didapatkan dan jumlah pelanggan yang
memjadi member dari PT Mega Finance
3. Pengolahan report masih dilakukan secara manual.
Penyusunan laporan masing-masing cabang masih dilakukan secara manualhal ini
meyebabkan kegiatan kontroling agak susah dilakukan. Tingkat kesalahan dan
ketidakakuratan data cukup tinggi.
4. Penyebaran informasi SOP kepada karyawan yang belum optimal.
Banyak dari karyawan PT Mega Finance baik cabang maupun pusat yang masih rendah
tingkat kemauannya untuk membayar dan mengetahui tata cara membuat dan menghitung
besarnya pajak yang harus dibayar oleh karyawan. Disamping itu juga karena informasi SOP
yang belum optimal penyebarannya kepada karyawan.
c. Opportunity(Peluang)
Peluang yang dimiliki oleh PT Mega Finance dalam menjalankan bisnisnya antara lain:
1. Minat masyarakat terhadap layanan perkreditan cukup besar.
Masyarakat lebih menyukai membeli sesuatu dengan cara kredit. Sistem kredit dinilai
lebih ringan daripada membeli secara kontan. Walaupun pada kenyataannya justru lebih
tinggi karena adanya biaya tambahan yaitu bunga.
2. Stabilitas perekonomian di Indonesia dan tumbuhnya daya beli masyarakat.
Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang semakin baik menyebabkan tingkat
pendapatan masyarakat meningkat. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat secara
langsung mempengaruhi daya beli masyarakat ikut mningkat.
2. Meningkatnya para dealer sepeda motor di wilayah Indonesia.
Menjamurnya dealer-dealer sepeda motor di wilayah Indonesia menyebabkan
mudahnya untuk mencari rekan kerja yang memiliki visi dan tujuan yang sama. Dengan
meningkatnya para dealer juga berpengaruh pada meningkatnya permintaan masyarakat
terhadap kebutuhan sepeda motor apalagi didukung dengan prosedur dan cara yang mudah.
3. Perkembangan teknologi yang mendukung proses bisnis perusahaan yang
cepat.
Perkembangan teknologi memberikan dampat yang sangat besar dalam segala bidang
terutama bidang bisnis dan usaha. Kegiatan promosi dan pengembangan produk menjadi
lebih mudah. Selain itu juga memberikan informasi yang cepat dan dapat diakses oleh seluruh
masyarakat dengan cepat dan merupakan informasi yang up to date.
4. Kerjasama dengan pihak eskternal (contoh : kantor POS) untuk melakukan
pembayaran.
Dengan menjalin kerjasama dengan lembaga public menyebabkan proses
pembayaran pelanggan menjadi lebih mudah. Hal ini sangat memudahkan pelanggan dalam
membayar angsuran ataupun biaya-biaya yang lain.
d. Thread(Ancaman)
Ancaman yang dihadapi oleh PT Mega Finance antara lain:
a. Munculnya produk/jasa pengganti.
Munculnya produk/jasa pengganti maksudnya munculnya jenis pembiayaan selain
menggunakan metode yang ditawarkan oleh PT Mega Finance seperti produk yang
ditawarkan oleh yang berbasis syariah. Perhatian juga perlu ditujukan kepada consumer
finance yang berbasis syariah karena terdapat perbedaan dalam menjalankan bidang bisnis.
Perbedaan tersebut dapat mengalihkan perhatian pelanggan untuk lebih memilih jasa syariah
daripada PT Mega Finance.
Oleh sebab itu perusahaan harus memiliki strategi yang dapat menciptakan hubungan
baik dan erat dengan dealer dan pemasok. Sehingga para dealer akan lebih mengutamakan
jasa PT Mega Finance daripada jasa yang ditawarkan oleh perusahaan lain yang berbeda
ataupun sama dengan PT Mega Finance.
b. Munculnya pesaing baru di industri consumer finance, dan perusahaan sejenis yang
lebih mapan.
Salah satu faktor ancaman perusahaan dari lingkungan eksternal adalah pesaing baru
karena dapat menciptakan meningkatnya persaingan dalam bidang bisnis yang sama. Pesaing
baru merupakan perusahaan baru yang bergerak dalam bidang industry yang sama dengan PT
Mega Finance yaitu jasa pembiayaan. Pesaing baru dapat juga berupa perusahaan lama yang
mengalihkan atau mengembangkan bisnis mereka ke bidang industry yang sama,contohnya
Batavia Finance. Batavia Finance awalnya memfokuskan jasa pembiayaan mereka pada
penjualan mobil. Oleh sebab sukses yang diraih dibidang tersebut,mereka telah
mengembangkan bidang bisnisnya ke jasa pembiayaan sepeda motor.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
PT Mega Finance merupakan salah satu lembaga pembiayaan yang melayani
masyarakat baik perorangan maupun kelompok dalam hal pembiayaan sepeda motor dan
otomotif. PT Mega Finance dalam melaksanakan manajemen perusahaan mengutamakan
nilai-nilai perusahaan sehingga kegiatan organisasinya dapat terkontrol dengan baik serta
langkah-langkah yang diambil dalam mencapai tujuanpun jelas.
Melalui analisis SWOT diperoleh bahwa PT. Mega Finance berada pada kuadran 1
yaitu perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif.